PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Yuly Pazira
NIM :1714201173
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebabkan oleh virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi pada
setiap orang tanpa memandang jenis kelamin dan usia (Wulandari et al.,
2020).
pasien positif COVID-19 dan sejak itu terjadi peningkatan jumlah, baik itu
Data hingga 30 April 2020, telah tercatat 9771 kasus positif, dengan
1391 sembuh dan 784 orang meninggal dunia. Jumlah ini tersebar dalam 34
siaga darurat, 14 provinsi status tanggap darurat dan empat provinsi jika
3
2020)
setahun ini berdampak pada kesehatan mental semua orang. Adanya faktor-
faktor seperti jarak dan isolasi sosial, resesi ekonomi, stress dan trauma,
stigma dan diskriminasi pada seseorang yang terpapar virus CoV akan sangat
berdampak pada kesehatan mental dan jiwa pasien dengan penyakit kronis
liyanovitasari, 2020).
kecemasan terhadap paparan virus CoV, serta adanya pembatasan sosial dan
Menurut Nabyl (2012), stroke yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika
pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu, karena sebagian sel-
sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan
susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan
diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal dikarenakan penyakit stroke ini
(Misbach, 2010).
diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun sebesar 10,9% atau
terjadi lebih banyak pada kelompok umur 55-64 tahun (33,3%) dan proporsi
penderita stroke paling sedikit adalah pada kelompok umur 15-24 tahun.
tamat SD (29,5%). Hal ini sama dengan karakteristik penyakit tidak menular
nasional, yaitu penderita yang berobat rutin sebesar 39,4%, tidak rutin atau
menyatakan bahwa provinsi sumatera barat menempati posisi lima belas dari
sumatera barat dengan kasus tertinggi 1276 yaitu di kota padang (Riset
Sakit Otak Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi tanggal 23 februari 2020
tentang program yang akan di jalani serta keluarga tidak mendampingi saat
dengan teratur karena pasien beranggapan tidak akan masalah dan keluarga
pada covid 19, keluarga dan pasien masih bisa pakai maskes, dan selalu
6
mencuci tangan pada saat sebelum dan sesudah kegiatan, keluarga selalu
satu rumah sakit rujukan stroke yang ada di kota bukittinggi yaitu Rumah
Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi, akibat pandemic covid 19 angka
rawat jalan yang datang di poli neurologi tahun 2019 sebelum covid 19,
jumlah kasus stroke sebanyak 6.214 kasus. Sedangkan pada tahun 2020 saat
covid 19, jumlah kasus stroke rawat jalan mengalami penurunan yaitu hanya
sebanyak 5.891 kasus. (Data Medical Record Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M.
target dari terapi. Menurut laporan WHO pada tahun 2003, kepatuhan rata-
rata pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara
Penelitian oleh Ahsan dkk., tahun 2012 menyatakan bahwa salah satu
dengan jangka waktu yang lama, karena keluarga merupakan lini pertama
sangatlah penting diantaranya dengan menjaga pola makan, olah raga teratur,
dan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin. Peran perawat bekerja sama
dengan tim kesehatan lain sangat dibutuhkan baik masa akut maupun
itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yakni faktor predisposisi
yang terwujud dalam fasilitas – fasilitas atau sarana - sarana, alat – alat dan
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang
lagi oleh Maclean et al, (2000) dalam penelitian Koh et al, (2014) bahwa
dekat dengan pasien serta menjadi unsur penting dalam kehidupan seseorang
penelitian Tombokan, dkk. (2015) yang menyebutkan bahwa salah satu faktor
anggota keluarga. Penelitian yang di lakukan oleh Chaira dkk, (2016) bahwa
kepatuhan sebesar 77,3% dan tidak patuh sebesar 22,7%. Hal sebaliknya
tingkat kepatuhan sebesar 12,5% dan tidak patuh sebesar 87,5%. Wardhani &
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2021.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dengan ruang lingkup yang sama atau merubah variabel dan tempat
penelitian.
sikap, tindakan dan kepatuhan berobat. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 32 orang responden, penelitian ini juga direncanakan pada bulan Juni
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke
1. Defenisi
penyakit neurolis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat
daya ingat dan bentuk kecacatan lainya sebagai akibat gangguan fungsi
Stroke adalah cedera vaskular akut pada otak. Ini berarti bahwa
2. Jenis Stroke
a. Stroke Hemoragik
melakukan aktifitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
minggu ke 5.
biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau
beberapa hari.
berulang
16
3. Penyebab Stroke
a. Stroke Iskemik
mengarah ke otak.
5) Gangguan darah.
6) Peradangan.
7) Infeksi.
b. Stroke hemoragik
perdarahan subaraknoid.
17
a. Hipertensi
kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (tekanan saat
jantung terisi darah) kurang dari 80 mmHg, berapa pun usia atau
pada tekanan 115/75 mmHg dan meningkat dua kali lipat setiap
(tekanan darah sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg atau
b. Penyakit jantung.
c. Aterosklerosis.
koroner.
f. Diabetes.
j. Migrain.
kilatan cahaya (aura), adalah faktor risiko stroke bagi pria dan
usia.
l. Merokok.
Hal ini berlaku bagi semua jenis rokok (sigaret, pipa, dan cerutu) dan
iskemik.
makanan yang kaya lemak jenuh, atau garam dan kurang buah serta
signifikan.
n. Kelebihan alkohol.
(kurang dari 30 gram per hari dan kurang dari 15 gram untuk wanita)
kali lipat.
21
o. Inaktivitas fisik.
namun jika disertai oleh apnea tidur (periode tidak bernapas berkala
q. Kontrasepsi oral.
bekuan/gumpalan.
s. Kehamilan.
u. Narkoba.
tekanan darah.
perdarahan subaraknoid.
23
dan orang dengan risiko stroke. Juga, terdapat bukti bahwa infeksi
virus dan bakteri, bersama dengan faktor risiko lain, dapat sedikit
5. Manifestasi Klinis
tungkai.
b. Rasa baal (hilangnya sensasi) atau sensasi tak lazim lain di suatu
(Lingga, 2013).
24
6. Batasan diet
item makanan yang aman bagi para korban stroke. Biji-bijian ini
menjadi bubur dengan susu skim dan sedikit gula dan diberikan
adalah salah satu cara utama di mana Anda dapat mengurangi risiko
dan sayuran dalam bentuk bubur, maka pilihan yang lebih baik
dihindari.
bagian dari diet pasien stroke. Dada ayam tanpa kulit adalah
(Ardianto, 2013).
Tabel 1.2
Gambaran Klinis Untuk Menentukan Jenis Stroke
Tabel 2.2
Perbedaan Stroke Perdarahan dan Iskemik
8. Skrining Stroke
atau gejala salah satu keadaan dibawah ini yang patut diduga stroke
adalah:
9. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan alat:
5) Doppler
b. Pemeriksaan Laboratorium
3) Nadi pasien perlu diperiksa, sebab nadi yang terlalu cepat dan
embolik.
secepat mungkin.
dijumpai.
oleh perdarahan atau emboli pada umumnya terjadi secara cepat dan
mendadak. Bila disertai dengan sakit kepala hebat, mual, muntah, rasa
sakit, atau pingsan maka ini disebabkan oleh perdarahan. Jadi bila
timbulnya gejala stroke perlahan, tidak disertai sakit kepala, mual, muntah,
pingsann maka dapat diputuskan bahwa ini adalah stroke iskemik dan
30
yang penting-penting saja untuk memastikan arah terapi. Hal ini perlu
kerusakan otak hanya 3-6 jam saja. Jadi tidak boleh terpaku dengan
kecacatan. Salah satu upaya yang berperan penting untuk mencapai tujuan
dini yang dimulai dari penanganan pra-hospital yang cepat dan tepat.
gawatdarurat.
napas meliputi pemeriksaan pada daerah mulut, seperti sisa makanan, gigi
palsu, atau benda apapun yang dapat menghalangi jalan napas penderita.
ada riwayat tekanan darah tinggi dapat diberikan obat antihipertensi sesuai
area penumbra.
a. Pencegahan primer
resiko. Bila dianggap perlu atau gagal baru dilakukan terapi dengan
Menghindari:
1) Rokok,
2) Stres mental,
4) Kegemukan
Mengurangi:
1) Hipertensi,
3) Penyakit jantung,
33
6) Olahraga teratur,
b. Pencegahan sekunder
hidup seperti:
5) Stop merokok
tinggi).
9) Menghindari stres.
b. Bekuan darah: bekuan darah mudah terjadi pada kaki yang lumpuh,
yang mengontrol sendi dapat rusak akibat gerakan saat ganti pakaian
g. Pembengkakan otak.
B. Konsep Kepatuhan
1. Definisi
Health and Clinical Excellence dalam Gough, 2011 dalam Wijianti, 2018).
waktu penderita mengambil obat, dibatasi oleh waktu antara dosis pertama
dan terakhir (Petorson dalam Agency for Healthcare Research and Quality,
(Stein dan Niven dalam Ahsan dkk., 2012; WHO , 2003 dalam Wijianti,
2018).
penyakitnya.
2) Keyakinan
b. Dukungan Keluarga
dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan
baik, serta penderita mau menuruti saran saran yang diberikan oleh
c. Dukungan Sosial
penyakit.
oleh nilai dan tempat dimana mereka berobat (baik biaya maupun
39
Factors)
kronik, jam kerja yang berlebih, imbalan biaya yang tidak sepadan
1. Dukungan Keluarga
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
ketergantungan.
RI keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat
jika diperlukan.
a. Dukungan Informasional
c. Dukungan Instrumental
menurun selain itu individu merasa bahwa masih ada perhatian atau
dan lain-lain.
d. Dukungan Emosional
serta didengarkan.
dirinya tida menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengertian tahu adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
(Wawan, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
individu itu berfikir, buat sebagai hasil suatu unit pengetahuan yang
1) Tahu (Know)
bahwa orang tahu tentang apa yang telah dipelajari, antara lain
2) Memahami (Comprehensif)
(Notoatmodjo, 2012).
3) Aplikasi (Aplication)
2012).
4) Analisa (Analysis)
(Notoatmodjo, 2012).
5) Sintesa (Syntesis)
6) Evaluasi (evaluation)
46
(Notoatmodjo, 2012).
perasaannya sendiri.
anak.
48
e) Secara kebetulan
g) Induksi
h) Deduksi
1) Faktor predisposisi
a) Umur
b) Pendidikan
c) Pengalaman
d) Pekerjaan
2) Faktor Pendukung
a) Informasi
b) Lingkungan
e. Pengukuran Pengetahuan
itu diatas 75% dan yang kurang baik itu di bawah 75%.
52
3. Motivasi
a. Defenisi
b. Pembagian Motivasi
1) Motivasi Internal
bidan, perawat)
sehat.
c. Tujuan Motivasi
tujuan yang akan dicapai. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau
Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi pada
dimotivasi
d. Fungsi Motivasi
tertentu.
atau tujuan.
1. Defenisi
penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan
penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Penularannya dari hewan
coronavirus.
2. Karakteristik
inang).
babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus
hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vektor
Namun pada kasus SARS, saat itu host intermediet (masked palm
civet atau luwak) justru ditemukan terlebih dahulu dan awalnya disangka
bahwa luwak hanyalah sebagai host intermediet dan kelelawar tapal kuda
lalu. NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS.
tua, dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis
terjadi pada musim dingin dan semi. Hal tersebut terkait dengan faktor
terlalu tinggi.
virus dalam jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit
sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi lainnya,
penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih parah. Infeksi
61
virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi.5 Pada tahun 2002-2003,
total kematian 774 kasus. Agen virus Coronavirus pada kasus SARS
Tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus
dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit,
timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru,
sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.20
RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap
hidup virus.
akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C),
batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu.
Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS,
syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau
negara. Di pintu masuk negara terutama yang ada akses langsung dengan
63
deteksi awal gejala demam pada pelaku perjalanan yang masuk. Jika ada
lanjut dan jika perlu dirujuk ke RS rujukan untuk perawatan lebih lanjut.
karena sumber penularan dan perkembangan virus ini masih belum jelas.
corona virus, dimana kedua penyakit ini mempunyai dampak yang sangat
berbagai hal berikut: Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk
ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam
cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit
dari CNBC.
8. Pencegahan Covid-19
b. Memakai Masker
Anda sehat, maka masker kain sudah cukup aman untuk dipakai.
Tapi jika kamu dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, maka
65
Virus corona bisa menular lewat droplet. Jadi saat bersin dan batuk,
tutup dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak menyebar ke
Bukan pelit, tapi ini demi kesehatan bersama. Perlu diingat jika
virus corona dapat bertahan pada permukan hingga tiga hari. Oleh
h. Physical Distencing
lain. Langkah ini bisa diterapkan saat berada di tempat umum atau
mineral serta lakukan olahraga ringan agar badan tetap fit selama
membahayakan kesehatan.
67
E. Kerangka Teori
Stroke
Stroke adalah cedera vaskular akut pada otak. Ini berarti bahwa stroke
adalah suatu cedera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh
darah otak (Lingga, 2013).
Skema 2.1
Kerangka Teori
Sumber modifikasi : Kemenkes RI (2020), Lingga (2013)
BAB III
KERANGKA KONSEP
68
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variable yang
satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin di teliti
berikut :
Dukungan Keluarga
Motivasi
Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional
diamati atau diteliti, perlu sekali variable-variabel tersebut diberi batasan atau
Table 3.1
Defenisi Operasional
C. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pengukuran variabel pada satu saat atau tiap subyek hanya diobservasi satu
kali dan pengukuran variabel akan dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut
(Notoatmodjo 2010).
M.Hatta Bukittinggi tahun 2021. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Juni 2021.
72
1. Populasi
akan di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pasca
127 orang.
2. Sampel
Kriteria ekslusi:
73
diperiksa.
1. Editing
jawaban sudah lengkap, jelas dan sudah relevan dengan pertanyaan yang
2. Coding
teratur.
3. Prosesing
4. Cleaning
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisis Bivariat
square) dan dinyatakan bermakana jika volume p≤0,05 maka ada Faktor-
M.Hatta Bukittinggi tahun 2021 dan jika p˃0,05 tidak ada hubungan
G. Etika Penelitian
1. Informed Concent
2. Anonimity
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
(Hidayat, 2007).
3. Confidentiality
Lampiran 1
Kepada Yth: Calon Responden Poliklinik neurologi RS.Otak dr. Drs. M.Hatta
Bukittinggi
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan:
Nama :
Nim :
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Berobat Pasien Pasca Stroke Dimasa Pandemi Covid19 di Poliklinik
neurologi RS.Otak dr. Drs. M.Hatta Bukittinggi tahun 2021”. Penelitian ini tidak
akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian.
Apabila saudara menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed concent) dan melakukan tindakan
yang saya berikan.
Demikian atas perhatiannya dan kesediaan saudara sebagai responden saya
ucapkan terimakasih.
Peneliti
(nama peneliti)
78
Lampiran 2
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah dijelaskan maksud dari peneliti, maka saya bersedia menjadi responden
yang dilakukan oleh saudari Mahasiswi Program Studi Ilmu keperawatan yang
akan mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Berobat Pasien Pasca Stroke Dimasa Pandemi Covid19 di Poliklinik
neurologi RS.Otak dr. Drs. M.Hatta Bukittinggi tahun 2021”.
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sesungguhnya sukarela tanpa
paksaan siapapun agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Responden
( )
79
Lampiran 3
No. Responden
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian
Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No Telepon/HP :
80
Tidak
No Pernyataan Sering Selalu Jarang
Pernah
1 Keluarga saya mengambilkan
obat bila saya tidak bisa ambil
sendiri
2 Keluarga saya mengingatkan
saya jika saya lupa minum obat
3 Keluarga saya mengantarkan
saya
berobat
4 Keluarga saya menemani saya
saat minum obat
5 Keluarga saya membantu
aktivitas harian saya bila saya
tidak mampu
6 Keluarga saya menanggung
biaya pengobatan saya bila
saya tidak mampu
7 Keluarga saya membantu
memfasilitasi pengobatan saya
bila saya tdak mampu
8 Keluarga saya membantu
membacakan dosis obat bila
saya tidak mampu
9 Keluarga saya memenuhi
kebutuhan makan-minum saya
dirumah
10 Keluarga saya membuatkan
sarana dan peralatan yang
mendukung program
kesembuhan saya
11 Keluarga saya mendamping
saya dalam setiap perawatan
12 Keluarga saya memberi
semangat motivasi penuh
dalam pengobatan saya
13 Keluarga saya ada saat saya
butuhkan
14 Keluarga saya mau
mendengarkan keluh kesah
saya
15 Keluarga saya ada saat saya
81
merasa sendiri
16 Keluarga saya memberi
nasehat saat saya menghadapi
masalah
17 Keluarga saya bertemu dan
berbicara, saat saya
membutuhkan mereka
18 Keluarga saya mendorong saya
untuk sembuh dan patuh dalam
pengobatan
19 Keluarga saya ada disaat saya
merasa kesepian
20 Keluarga saya
menginformasikan manfaat dan
resiko tidakpatuh pengobatan
(Sumber: Wijianti, 2018).
B. Kuesioner Pengetahuan
C. Kuesioner Motivasi
Tidak
No Pernyataan Sering Selalu Jarang
Pernah
1 Apakah anda datang berobat
secara rutin dan tepat tanggal ?
2 Apakah obat yang anda minum
sesuai dengan resep dokter ?
3 Apakah anda minum obat
secara rutin ?
4 Apakah anda selalu mematuhi
petunjuk tim medis dalam
program pengobatan anda ?
5 Apakah anda merasa lebih baik
dengan terapi pengobatan ini?
(Sumber: Wijianti, 2018).