PENANGGULANGAN BENCANA
GUNUNG BERAPI
Disusun oleh kelompok 6
Pendahuluan
Gunung Berapi merupakan salah satu dari 127 gunung api paling aktif di Indonesia yang
sering meletus. Letak Geografis Berapi berada pada koordinat 7º32’5" LS dan 110º26’5"
BT dengan ketinggian 2986 mdpal. Letusan terakhir Berapi terjadi pada tahun 2010.
Berdasarkan catatan sejarah, letusan Berapi pada 1872 tercatat terjadi selama 5 hari,
sedangkan letusan 2010 ini mencapai 14 hari terhitung sejak tanggal 26 Oktober 2010
(BNPB, 2010).
Bilasuatu gunung api metetus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran
di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba sebagian material tersebut
akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembahsebagai banjir
bebatuan, banjir tersebut disebut lahar (Permendagri No. 33 Tahun 2006 tentang
Pedoman Umum Mitigasi Bencana).
Definisi Gunung Berapi
Dampak positif:
1. Banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
2. Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur
3. Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air yang kaya dengan kandungan mineral.
Dampak negatif:
1. Asap dan debu yang banyak keluar dapat menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal
didekat lokasi bencana.
2. Segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
3. Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut
Cara Penanggulangan Bencana
Dampak bencana gunung berapi terbagi atas dampak positif dan dampak negatif.
Adapun cara penanggulangan bencana gunung berapi terbagi atas persiapan dalam
menghadapi letusan gunung berapi, jika terjadi letusan gunung berapi, dan setelah
terjadi letusan gunung berapi. Pencegahan bencana gunung berapi dapat dilakukan
melalui beberapa proses seperti pemantauan, tanggap darurat, pemetaan,
penyelidikan, dan sosialisasi.
Terima kasih