V. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum Pelaksanaan
Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Budidaya Ternak Tahun
2017 adalah :
a. Peraturan Menteri Pertanian No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Identifikasi dan Pengawasan Ternak Ruminansia Besar;
b. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro No. 25 Tahun 2012 Tanggal 12
Agustus 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan
Kerja;
c. RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018
- Misi : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang
dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi pangan dan energi
- Tujuan : Meningkatkan perkembangan ekonomi daerah yang
berkualitas
- Sasaran : Meningkatkan populasi dan produksi hasil peternakan
- Program RPJMD : Program peningkatan produksi hasil peternakan
- Program SKPD : Program peningkatan usaha budidaya ternak
d. Renstra SKPD
- Tujuan : Meningkatnya populasi dan produksi hasil peternakan
- Indikator : Prosentase peningkatan sentra – sentra budidaya
peternakan
- Sasaran : Meningkatnya populasi ternak dan produksi peternakan
B. Gambaran Umum
Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari
pembangunan sektor pertanian yang bertujuan untuk mencapai suatu kondisi
peternakan yang tangguh yang ditunjukkan dengan kemampuan
mensejahterakan para petani peternak dan kemampuannya dalam mendorong
pertumbuhan sektor terkait secara keseluruhannya. Pembangunan
peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, peningkatan
populasi ternak, peningkatan pendapatan petani peternak, memperluas
lapangan kerja serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di
pedesaan.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Identifikasi dan Pengawasan Ternak Ruminansia Besar mengamanatkan
bahwa identifikasi ternak merupakan suatu sistem untuk mengefektifkan
penelusuran faktor – faktor yang terkait dengan penyakit hewan dan
keamanan pangan dengan memberikan tanda atau identitas ternak maupun
pemilik / penggaduh. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sulitnya
mendapatkan data keberadaan ternak yang akurat berdasarkan kepemilikan
ternak, sehingga sulit diketahui jumlah rumah tangga peternak, mutasi ternak,
stok ternak yang ada dan melakukan kegiatan pelayanan standar minimal
berupa kesehatan hewan.
Usaha budidaya ternak saat ini masih berbasis pada peternakan
rakyat yang berciri skala usaha kecil, manajemen sederhana, pemanfaatan
teknologi seadanya, lokasi tidak terkonsentrasi dan belum berorientasi
agribisnis. Oleh karena itu perlu ada pemetaan potensi peternakan di masing
– masing wilayah kecamatan se – kabupaten Bojojegoro khususnya ternak
sapi potong yang dititikberatkan pada strukur populasi sapi potong (jumlah
rumah tangga peternak, umur sapi dan jenis kelamin sapi potong)
Kartu Kepemilikan Ternak Sapi adalah kartu yang berisi keterangan
kepemilikan ternak yang ditetapkan dan berlaku dalam daerah yang memuat
mengenai ciri – ciri, kepemilikan, asal usul, nomor ternak dan keterangan lain
yang berkaitan dengan ternak. Maksud kartu kepemilikan ternak sapi adalah
sebagai acuan untuk penentuan kebijakan pembangunan peternakan di
Kabupaten Bojonegoro karena dengan diberlakukannya kartu kepemilikan
ternak sapi/kerbau, pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bojonegoro bisa mengetahui jumlah dan struktur
populasi ternak (bangsa, umur dan jenis kelamin sapi).
Kartu ternak adalah tanda bukti kepemilikan ternak terutama ternak
sapi dan kerbau. Fungsi dari kartu ternak adalah untuk pemenuhan kebutuhan
daging konsumsi bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan peternak,
dan bagi pemerintah adalah memudahkan dalam mendapatkan data peternak
dan ternak secara akurat, yang terdiri dari populasi (jenis, jumlah, sebaran,
produksi, stok), kepemilikan (rumah tangga peternak, jumlah, jenis, status,
asal) dan tingkat mutasi (penjualan, kematian, pemotongan), serta
meningkatkan pengawasan.
Besarnya nilai aset ternak masyarakat sebagai mana tersebut diatas,
selama ini belum/ tidak mendapat legalitas kepemilikan oleh pemerintah.
Legalitas kepemilikan ternak sangat diperlukan untuk menjamin status dan
melindungi hak milik warga masyarakat, seperti barang berharga dan hak
milik lainnya. Legalitas kepemilikan ternak, bagi masyarakat/peternak adalah
sangat penting selain melindungi hak miliknya juga akan berguna untuk
pengakuan / agunan dalam mengakses permodalan kepada lembaga
perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bojonegoro telah melaksanaan pemetaan potensi
peternakan di wilayah kecamatan melalui penerapan kartu kepemilikan ternak
yang telah dilaksanakan di kecamatan Tambakrejo pada tahun 2016,
kecamatan Temayang dan Kasiman pada tahun 2017 dan di tahun 2018 ini
dilaksanakan di Kecamatan Kedungadem. Selain penerapan kartu
kepemilikan ternak, dinas juga melaksanakan pendampingan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi kegiatan di kelompok penerima hibah ternak dengan
melalui pendekatan pola pemberdayaan untuk mengatasi masalah – masalah
utama di tingkat usaha petani agar usaha ternaknya lebih produktif dan
berkelanjutan serta untuk kemandirian kelompok
C. Data dukung
Data pendukung yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Budidaya Ternak yang dalam hal ini antara lain :
- Kajian dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan penerapan kartu
kepemilikan ternak pada tahun 2016 dan 2017 menunjukkan adanya
dampak positif dari pelaksanaan kegiatan tersebut yang mana dinas lebih
fokus dalam menetapkan kegiatan pendukung apa saja yang cocok
dilaksanakan di wilayah tersebut.
- Data populasi sapi potong di Kecamatan Kedungadem pada tahun 2016
yang diperoleh dari data BPS (Bojonegoro Dalam Angka) dan didukung
data dari bagian program Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bojonegoro. Data ini dijadikan sebagai dasar dalam pengadaan sarana
kartu ternak dan tanda pengenal ternak
- Status kepengurusan dan keanggotaan kelompok peternak calon penerima
hibah / bansos yang didukung dengan adanya bukti register bahwa
kelompok tersebut telah terdaftar di buku induk kelompok milik Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro dan aktivitas kelompok
sebelum mendapatkan bantuan.
1. Tersedianya 14.000 buah kartu ternak, 1.000 lembar leaflet, 46 buah buku
induk, 23 buah buku mutasi ternak, 100 buah poster.
2. Terdistribusikannya 14.000 buah kartu ternak, 1.000 lembar leaflet, 46 buah
buku induk, 23 buah buku mutasi ternak, 100 buah poster di 23 desa di
Kecamatan Kedungadem.
3. Adanya perubahan pola pikir masyarakat dalam memanfaatkan bantuan
ternak yang dihibahkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan populasi
ternak dan meningkatkan kesejahteraan petani ternak
Mengetahui,
Pengguna Anggaran