Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KINERJA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS PETERNAKAN
Jl. Panglima Sudirman No. 23 Pasuruan
Telp (0343) 421081 Fax (0343) 411092

BAB I
PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas


Peternakan Kabupaten Pasuruan merupakan tahapan terakhir dalam
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Selain berperan sebagai
instrumen pertanggungjawaban kepada masyarakat selaku stake holder
utama wilayah kabupaten, LAKIP juga

merupakan sarana untuk

memperbaiki organisasi periode berikutnya.


Sebagai

instrumen

pertanggungjawaban

kepada

masyarakat

selaku stakeholders; dalam lingkup internal birokrasi sendiri, fungsi ini


diterjemahkan melalui serangkaian tindakan korektif, konsisten dan
berkelanjutan sebagai upaya perbaikan strategi yang dianggap paling
tepat untuk diterapkan saat ini sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi.
Inti dari pertanggungjawaban kinerja adalah perbandingan antara
target yang ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan dengan realisasi
capaian kinerja pada akhir tahun anggaran. Hal ini menuntut adanya
aktivitas pengelolaan data kinerja secara terus-menerus selama periode
kegiatan berlangsung. Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan secara
konsisten terhadap indikator yang telah disepakati dalam rencana kinerja.
Untuk menjamin dan mempertahankan kelangsungan obyektivitas
hasil pengukuran kinerja tersebut, integrasi antara keahlian sumber daya
manusia dengan sumber daya yang lain mutlak diperlukan. Dalam jangka
menengah keberhasilan strategi ini terlihat dari adanya peningkatan
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program, sedangkan dalam jangka
pendek, strategi ini berkontribusi dalam peningkatan akuntabilitas dan
kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Adapun dalam jangka
panjang, strategi ini akan menempatkan Dinas Peternakan Kabupaten

Pasuruan tetap eksis dan mampu bersaing dalam memberikan pelayanan


prima kepada masyarakat.

A. LATAR BELAKANG
Dinas

Peternakan

Kabupaten

Pasuruan

merupakan

unsur

perangkat Pemerintah Kabupaten Pasuruan di bidang peternakan dan


kehewanan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan
tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Pembentukan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan
didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 Tanggal 29
Nopember 2001 dan Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 48 Tahun 2010
Tanggal 20 Desember 2010 yang merupakan perubahan atas Peraturan
Bupati Nomor 51 Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008.

Tupoksi
Tugas pokok Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Bupati diatas adalah :
membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan Pemerintah
dibidang

Peternakan

berdasarkan

asas

otonomi

dan

tugas

pembantuan

Fungsi Dinas Peternakan adalah :


a. Pelaksanaan perumusan kebijakan dibidang peternakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Penyelenggaraan pembinaan umum berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c.

Pelaksanaan
kehewanan;

bimbingan

teknis

di

bidang

peternakan

dan

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang peternakan


dan kehewanan;
e. Pelaksanaan ketatausahaan umum di bidang peternakan dan
kehewanan;
f.

Pelaksanaan tugas bidang peternakan dan kehewanan yang meliputi


peningkatan
kesehatan

produksi,
masyarakat

pelayanan
veteriner

kesehaan
dan

hewan,

pelayanan

pengembangan

usaha

peternakan;
g. Pelaksanaan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Visi dan Misi


Visi Dinas Peternakan Kabupaten adalah :
Terwujudnya Peternak yang Sejahtera dan Pemenuhan Protein
Hewani Masyarakat
Sedangkan Misi Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan adalah :
1. Meningkatkan produksi ternak;
2. Meningkatkan pangan asal hewan yang ASUH;
3. Meningkatkan populasi ternak;
4. Meningkatkan sumberdaya manusia peternakan.

Tujuan dan Sasaran


Tujuan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan adalah :
1. Mewujudkan produksi ternak yang memadai;
2. Mewujudkan pangan asal hewan yang ASUH;
3. Mewujudkan populasi ternak yang memadai;
4. Mewujudkan SDM peternakan yang kreatif, inovatif dan mampu
bersaing.

Sasaran Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan adalah :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tercapainya produksi ternak;


Tercapainya pangan asal hewan yang ASUH;
Tercapainya populasi ternak;
Tercapainya produktivitas ternak;
Tercapainya kematian ternak yang rendah;
Terwujudnya jumlah mitra usaha;
Tercapainya kelompok ternak mandiri yang mampu mengakses faktor
produksi peternakan.

Strategi dan Kebijakan


Strategi Dinas Peternakan kabupaten Pasuruan adalah :
1. Mengembangkan ternak unggulan yang bermutu tinggi melalui
pemanfaatan teknologi peternakan tepat guna;
2. Mengembangkan penganekaragaman pangan asal ternak dengan
memanfaatkan teknologi spesifik lokal dan ramah lingkungan;
3. Mengembangkan wilayah berdasarkan komoditas ternak unggulan
melalui pembentukan sentra-sentra pembibitan;
4. Membangun pola kemitraan antara peternak dengan investor yang
bergerak dibidang peternakan dan penguatan kelembagaan peternak.

Kebijakan Dinas Peternakan kabupaten Pasuruan adalah :


1. Pemanfaatan teknologi peternakan tepat guna untuk mengembangan
ternak unggulan yang bermutu tinggi;
2. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi peternakan spesifik lokal
dan ramah lingkungan;
3. Pengembangan

wilayah

sentra-sentra

produksi

dan

populasi

peternakan yang didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana


produksi peternakan;

4. Membuka akses pasar dan memperbanyak sarana promosi.

Permasalahan
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut berbagai masalah, kendala dan
tantangan harus dihadapi dan diselesaikan oleh Dinas Peternakan.
Adapun permasalahan-permasalahan tersebut antara lain adalah :

Isu penurunan populasi ternak utamanya sapi potong dan sapi


perah;

Tingginya harga daging akibat berkurangnya stok sapi hidup;

Fluktuasi harga produk peternakan yang tinggi;

Rendahnya motivasi generasi muda menjadi peternak;

Rendahnya harga komoditi susu menyebabkan penurunan populasi


sapi perah;

Persaingan lahan usaha peternakan dengan sektor usaha yang lain;

Rendahnya daya saing produk peternakan karena kurang promosi;

Ancaman impor sapi membuat gairah peternak menurun;

Ancaman penyakit ternak strategis;

Masih banyaknya pemotongan ternak betina produktif;

Belum optimalnya hasil IB;

Menurunnya mutu genetik ternak akibat perkawinan sedarah;

Belum adanya pusat-pusat pembibitan ternak di pedesaan;

Masih rendahnya persentase pangan asal hewan yang ASUH;

Rendahnya usaha pangan asal hewan yang memiliki sertifikat NKV;

Tingginya harga pakan ternak / konsentrat;

Sulitnya mendapatkan pakan ternak hijauan pada musim kemarau;

Sulitnya kelompok ternak untuk mengakses faktor permodalan;

Kurangnya jumlah personil/petugas dinas karena pensiun;

Menurunnya

motivasi

kerja

pegawai

karena

sulitnya

menterjemahkan; berbagai aturan dan regulasi dengan pelaksanaan


di lapangan;

Berkurangnya fasiltas dinas untuk pelayanan publik seperti rumah


pemotongan hewan;

Terbatasnya anggaran dinas.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan terdiri dari :
a. Kepala Dinas (eselon II b)
b. Sekretaris (eselon III a) dibantu oleh pejabat eselon IV a (Kasubag
Penyusunan Program, Kasubag Keuangan dan Kasubag Umum &
Kepegawaian)
c. Kepala Bidang Produksi (eselon III b) dibantu oleh pejabat eselon

IV

a (Kasi Penyebaran & Pengembangan Ternak, Kasi Perbibitan, Kasi


Pakan & Teknologi)
d. Kepala Bidang Kesehatan Hewan (eselon III b) dibantu oleh pejabat
eselon IV a (Kasi Pengamatan Penyakit Hewan, Kasi Pencegahan &
Pemberantasan Penyakit, Kasi Pengawasan Obat Hewan & Residu)
e. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (eselon III b) dibantu
oleh pejabat eselon IV a (Kasi Bahan Asal Hewan, Kasi Zoonosis &
Kesejahteraan Hewan, Kasi Higiene & Sanitasi)
f. Kepala Bidang Usaha Peternakan (Eselon III b) dibantu oleh pejabat
eselon IV a (Kasi Pelayanan Usaha, Kasi Pengolahan Hasil & Promosi,
Kasi Sumberdaya & Kawasan)
g. UPT Dinas Peternakan dibidang pemotongan ternak berupa Rumah
Potong Hewan (RPH) yang dijabat oleh 1 orang Kepala UPT RPH
(eselon IV a) & 1 orang Sekretaris UPT RPH (eselon IV b) dibantu oleh
petugas

yang

bertanggung

jawab

pada

pengelolaan

rumah

pemotongan hewan sebanyak 9 orang dengan sertifikasi keurmaster (7


orang) dan non sertifikasi (2 orang).

Untuk mempercepat proses pelayanan dibidang peternakan dan


kehewanan, di beberapa kecamatan juga dibantu oleh sejumlah petugas
teknis peternakan sebagai kepanjangan tangan Dinas. Sebanyak 14
orang petugas teknis non eselon telah bertugas di 24 kecamatan yang
ada di wilayah Kabupaten Pasuruan (kurang 10 orang yang dibantu oleh
petugas penyuluh lapangan setempat). Dibidang pelayanan kesehatan
hewan ditugaskan dokter hewan untuk mengelola pusat kesehatan hewan
(puskeswan).

B. MAKSUD dan TUJUAN


Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Peternakan Kabupaten Pasuruan Tahun 2010 disusun berdasarkan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi

Pemerintah.

Penyusunan

LAKIP

dimaksudkan

untuk

mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Dinas Peternakan dalam


satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan
dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang ingin dicapai.
Tujuan penyusunan LAKIP Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan
adalah sebagai sarana bagi Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan
dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan
kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada
Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan. Penyusunan LAKIP juga
merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya untuk
meningkatkan kinerja (performance improvement) di masa yang akan
datang.

C. GAMBARAN UMUM DINAS PETERNAKAN


1. Letak Geografis dan Kondisi Fisik Wilayah
Kabupaten

Pasuruan

secara

geografis

terletak

antara

112o3355 hingga 113o0537 Bujur Timur dan antara 7o3234 hingga


7o5720 Lintang Selatan dengan batas wilayah:
Sebelah Utara

Berbatasan dengan Kota Pasuruan, Selat


Madura dan Kabupaten Sidoarjo.

Sebelah Selatan

Berbatasan dengan Kabupaten Malang.

Sebelah Timur

Berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo.

Sebelah Barat

Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.

Secara

administratif

Kabupaten

Pasuruan

terbagi

menjadi

24

Kecamatan dengan 341 Desa dan 24 Kelurahan.

Luas wilayah Kabupaten Pasuruan 147.401,50 ha terdiri dari :


1) Pegunungan dan perbukitan yang membentang di bagian selatan
Kabupaten Pasuruan, mulai dari wilayah Kecamatan Tosari, Puspo
sampai Barat yakni Kecamatan Tutur, Purwodadi dan Prigen.
2) Wilayah tengah berupa dataran yang sedikit berbukit, pada
umumnya relatif subur.
3) Wilayah utara berupa dataran rendah dan pantai yang tanahnya
kurang subur, membentang dari Timur yaitu wilayah Kecamatan
Nguling ke arah Barat yaitu Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton dan
Bangil.
Berdasarkan geografis, Kabupaten Pasuruan terletak antara 0 s/d
1.800 m DPL (Diatas Permukaan Laut) yang merupakan salah satu
faktor untuk menentukan jenis kegiatan penduduk, yakni sebagai salah
satu

penentu

batas-batas

wilayah

tanah

usaha.

Berdasarkan

ketinggiannya, luas wilayah Kabupaten Pasuruan adalah sebagai


berikut :
No

Ketinggian (M DPL)

Luas (ha)

0 25

29.967,00

20,33

25 100

27.550,00

18,69

100 500

42.015,50

28,51

500 1000

24.104,50

16,35

di atas 1000

23.764,50

16,12

147.401,50

100,00

Jumlah

Dari tabel di atas, wilayah Kabupaten Pasuruan terluas berada di


ketinggian 100-500 m DPL, yakni 42.015,50 ha (28,51%). Sedang
yang terkecil berada di ketinggian di atas 1.000 m DPL, yakni
23.764,50 ha (16,12 %), yang meliputi wilayah kecamatan Purwodadi,
Tutur, Puspo, Lumbang, Prigen dan Tosari. Daerah pada ketinggian ini
beriklim sub tropis, karena suhu rata-rata cukup rendah, memiliki
topografi kasar dengan lereng-lereng terjal.

2. Potensi Peternakan Kabupaten Pasuruan


Sebagian besar wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki potensi
sumber daya alam yang melimpah. Kondisi ini sangat mendukung
pengembangan usaha peternakan yang dapat diintegrasikan dengan
bidang usaha lain baik dibidang agroindustri maupun pariwisata.
Perkembangan pembangunan Peternakan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 1. Populasi Ternak Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2014

No.

Jenis Ternak

Jumlah (ekor)
2013

2014

1.

Sapi Potong

92.174

100.822

9,38

2.

Sapi Perah

78.519

80.511

2,54

3.

Kambing

67.854

69.542

2,46

4.

Domba

60.363

62.077

2,84

5.

Ayam Petelur

1.201.781

1.299.024

8,09

6.

Ayam Pedaging

1.927.207

2.138.767

10,98

7.

Itik

98.179

101.696

3,58

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014


Dari tabel 1. diatas, jumlah populasi ternak tahun 2014
secara keseluruhan menunjukkan meningkat dibandingkan dengan
tahun 2013 baik ternak besar (sapi potong, sapi perah), ternak kecil
(kambing/domba) dan ternak unggas (ayam dan itik). Peningkatan
populasi

ini

menunjukkan

bahwa

ada

korelasi

positif

Program/Kegiatan Peternakan yaitu melalui program pencegahan dan


penanggulangan penyakit ternak untuk menekan angka kematian
ternak dan program peningkatan produksi hasil peternakan untuk
mendukung produksi dan produktifitas ternak.
Tabel 2. Produksi Daging, Telur dan Susu di Kabupaten Pasuruan
Tahun 2013-2014
No.

Jenis
Produksi

Satuan

Jumlah Produksi
%

Daging

ton

2013
22.209,09

2014
23.003,00

3,57

2.

Telur

ton

13.377,23

14.109,20

5,47

3.

Susu

ton

96.970,38

97.015,00

0,05

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014

Berdasarkan tabel produksi diatas, pada tahun 2014 terdapat


kenaikan produksi daging, telur dan susu dibandingkan tahun 2013,
masing-masing sebesar 3,57 %, 5,47 % dan 0,05 %. Peningkatan
produksi (daging, telur dan susu) ini ditunjang dengan adanya
kecenderungan peningkatan populasi ternak. Selain itu juga didukung
oleh pertambahan jumlah penduduk, sehingga kebutuhan protein
hewani juga meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap konsumsi protein hewani untuk meningkatkan
kecerdasan dan kesehatan masyarakat.

Tabel 3. Perusahaan Peternakan dan Koperasi Susu di Kabupaten


Pasuruan Tahun 2014
No.

Perusahaan/Pemilik

Lokasi

I
1.
2.
3.
4.
5.

Breeding Farm :
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
PT. Multibreeder Adirama Indonesia
PT. Satwa Utama Raya
PT. Super Unggas Jaya
PT. Sarana Pangan

Gempol
Purwosari
Purwosari
Tutur
Wonorejo

II
1.
2.
3.
4.
5.

Perusahaan Penetasan (Hatchery)


PT. Charoen Pokphan Jaya Farm
PT. Multibreeder Adirama Indonesia
PT. Satwa Utama Raya
PT. Super Unggas Jaya
PT. Malindo

Gempol
Wonorejo
Purwosari
Tutur
Kejayan

III
1.

Rumah Potong Ayam :


PT. Wonokoyo Jaya Corporation

Beji

IV
1.
2.
3.
4.
5.

Industri Pakan Ternak :


PT. Wonokoyo
PT. Cargill
PT. Cheil Jedang Indonesia
PT. Yellowfeed
PT. Cipro

Beji
Beji
Rejoso
Kejayan
Purwodadi

V
1.
2.
3.

Obat-obatan Ternak (Farmasi) :


PT. Schering Plough Indonesia
PT. Meiji Indonesia
PT. Cheil Jedang Indonesia

Pandaan
Bangil
Rejoso

VI
1.
2.
3.

Industri Pengolahan Susu (IPS) :


PT. Nestle
PT. Indomurni Dairy Industri
PKIS Sekar Tanjung

Pandaan
Kejayan
Purwosari

VII
1.
2.
3.
4.
5.

KUD/KUTT/KPSP
KPSP Setia Kawan
KUTT Suka Makmur
KUD Sembada
KUD Dadi Jaya
Koperasi Sehat Sempurna

Tutur
Grati
Puspo
Purwodadi
Prigen

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014

Selain perusahaan peternakan, di wilayah Kabupaten Pasuruan


juga terdapat 11 RPH (Rumah Pemotongan Hewan) dan 6 (enam)
pasar hewan sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.
Tabel 4. Rumah Pemotongan Hewan & Pasar Hewan
Rumah Pemotongan Hewan
Lokasi (Kecamatan)
No
(RPH)
1. RPH Gempol
Gempol
2. RPH Prigen
Prigen
3. RPH Tutur
Tutur
4. RPH Bangil
Bangil
5. RPH Bajangan Gondangwetan
Gondangwetan
6. RPH Nguling
Nguling
7. RPH Ngopak
Ngopak
8. RPH Purwosari
Purwosari
9. RPH Pasrepan
Pasrepan
10. RPH Wonorejo
Wonorejo
11. RPH Sukorejo
Sukorejo
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pasar Hewan
Pandaan
Sukorejo
Wonorejo
Gondangwetan
Grati
Tutur

Hari Pasaran
Sabtu & Senin
Kamis
Selasa
Senin & Jum'at
Rabu & Sabtu
Rabu & Minggu

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014


Sebaran populasi ternak di wilayah Kabupaten Pasuruan dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Kawasan sebaran ternak berdasarkan jenis ternak
No
Jenis Ternak
Kecamatan
1. Sapi Perah
Tosari, Tutur. Puspo, Grati, Lekok, Nguling,
Lumbang, Purwodadi dan Prigen
2. Sapi Potong
Pandaan, Prigen, Purwosari, Sukorejo,
Wonorejo, Nguling, Gempol, Kejayan,
Tosari
3. Kuda
Pandaan, Nguling, Purwosari, Sukorejo
4. Kerbau
Beji
5. Kambing
Lumbang,
Prigen,
Beji,
Pandaan,
Purwosari
6. Domba
Rejoso, Puspo, Prigen

No
7.

Jenis Ternak
Ayam Buras

Kecamatan
Kejayan, Rejoso, Beji, Tutur, Purwosari,
Sukorejo, Pandaan
8. Ayam Potong
Beji, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Grati,
Nguling, Lekok, Pasrepan, Kejayan
9. Ayam Petelur
Tutur, Rembang, Purwodadi, Sukorejo,
Purwosari, Kejaan dan Prigen
10. Itik
Grati dan Gempol
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014

D. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Kabupaten
Pasuruan Tahun 2013adalah:
1. Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. SK Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003
tentang

Pedoman

Penyusunan

Pelaporan

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi Pemerintah;
3. Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen


yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan

terukur

dalam

rentang

waktu

satu

tahun

tertentu

dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini


merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2014. Penyusunan penetapan kinerja ini didasarkan pada Surat Edaran
Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2011
tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Sasaran-sasaran yang akan dicapai Dinas Peternakan Kabupaten
Pasuruan tahun 2014 dan dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja
2014, dengan menyesuaikan dari hasil Indikator Kinerja Utama Dinas
Peternakan Kabupaten Pasuruan yang terakhir disusun tahun 2013,
Penetapan Kinerja dapat diperinci seperti pada tabel berikut :

Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran Dinas Peternakan


Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 maka tentunya diperlukan adanya
program-program yang diimplementasikan dalam wujud kegiatan-kegiatan
Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan tahun 2014. Rencana Kinerja dan
Anggaran Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 diperinci
seperti pada tabel berikut ini :

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Akuntabilitas kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian


pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
strategis suatu organisasi. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan / kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran
kinerja merupakan suatu metode untuk menilai suatu kemajuan yang telah
dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan
reward / punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat untuk
memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Peternakan Kabupaten
Pasuruan tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya,
sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini. Rincian
tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam
tabel di bawah ini.

Ada 7 (tujuh) indikator yang menjadi sasaran pengukuran kinerja Dinas


Peternakan Kabupaten Tahun 2014. Berikut uraian dari masing-masing indikator
tersebut.
1. Produksi ternak.
Indikator produksi ternak terdiri atas 3 sub indikator yaitu produksi daging
(ton), produksi telur (ton) dan produksi susu (ton). Secara umum pencapaian
produksi ternak ini sudah melampaui dari target tahun 2014 yang ditetapkan
yaitu produksi daging tercapai 115,79%, produksi telur tercapai 100,78%,
dan produksi susu tercapai 120,23%.
Tercapainya produksi ternak ini disebabkan pembinaan dan perbaikan yang
terus menerus oleh Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan terhadap unitunit produksi peternakan di wilayah Kabupaten Pasuruan baik yang berskala
besar (perusahaan peternakan) maupun peternakan rakyat termasuk juga
kelompok-kelompok peternak.
Sementara itu apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 juga
mengalami peningkatan yaitu tahun 2014 produksi daging 103,57%,
produksi telur 105,47% dan produksi susu 100,05%. Perbandingan capaian
kinerja tahun 2014 dengan target RPJMD tercatat produksi daging tercapai
96,50%, produksi telur tercapai 91,30% sementara produksi susu tercapai
104,93%.
Dilihat dari data ini ada yang menarik yaitu produksi susu sudah tercapai
melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD. Ini merupakan suatu
prestasi yang cukup signifikan dan sekaligus menjadi tantangan bagi
Pemerintah Kabupaten Pasuruan khususnya Dinas Peternakan bagaimana
mempertahankan pencapaian ini dan sekaligus agar dapat meningkatkan
kinerja produksi susu ini di tahun-tahun yang akan datang.

2. Populasi Ternak.
Indikator populasi ternak terdiri atas 3 kategori ternak yaitu ternak besar,
ternak kecil dan ternak unggas. Ternak besar adalah sapi potong dan sapi
perah, ternak kecil adalah kambing dan domba, sedangkan ternak unggas
adalah ayam petelur (layer), ayam pedaging (broiler) dan itik/bebek.

Jika dibandingkan dengan target tahun 2014 maka pencapaian populasi


ternak secara umum telah melebihi target dengan perincian sapi potong
tercapai 105,27%, sapi perah tercapai 103,33%, kambing tercapai 102,58%,
domba tercapai 100,45%. Unggas yaitu ayam petelur tercapai 101,62%,
ayam pedaging tercapai 106,98% dan itik tercapai 102,09%.
Tercapainya bahkan terlampauinya target yang telah ditetapkan tahun 2014
tidak terlepas dari peran dan kerja keras Dinas Peternakan Kabupaten
Pasuruan dalam melakukan pembinaan yang intensif kepada semua
stakeholder di bidang peternakan agar selalu berusaha meningkatkan
produktivitasnya yang pada gilirannya mampu meningkatkan pendapatannya
juga.
Pencapaian populasi ternak tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun
2013 adalah sebagai berikut : sapi potong 109,38%, sapi perah 102,54%,
kambing 102,46%, domba 102,84%, ayam petelur 108,09%, ayam pedaging
110,98% dan itik 103,58%.
Sementara itu kalau dibandingkan dengan target RPJMD maka pencapaian
tahun 2014 telah tercapai sebagai berikut : sapi potong 82,82%, sapi perah
86,55%, kambing 96,65%, domba 94,64%, ayam petelur 92,06%, ayam
pedaging 96,92% dan itik 96,19%.

3. Produktivitas Ternak
Untuk indikator produktivitas ternak ada 3 sub indikator yaitu : service per
conception ratio (S/C), calving interval (CI) dan conception rate (CR).
S/C ratio adalah rasio keberhasilan ternak untuk bunting dibandingkan
dengan ternak yang dikawin suntik (IB), semakin rendah angka S/C maka
menunjukkan efektivitas IB semakin tinggi, angka maksimal untuk S/C
adalah 1 (satu) yang berarti untuk setiap ternak yang di IB pasti berhasil
bunting.
Calving interval atau jarak beranak adalah jarak atau waktu antar kelahiran
seekor ternak (sapi) dengan kelahiran berikutnya. Angka calving interval
yang paling ideal adalah antara 13-14 bulan, semakin lebar jarak beranak ini
maka produktivitas ternak tersebut semakin rendah.
Conception rate adalah rata-rata kebuntingan ternak dari sejumlah ternak
yang dilakukan PKB (pemeriksaan kebuntingan), satuannya adalah persen,

angka tertinggi adalah 100% yang berarti semua ternak yang di PKB
ternyata bunting.
Pencapaian tahun 2014 untuk indikator produktivitas ternak seperti yang
tertera dalam tabel menunjukkan bahwa target telah tercapai semua baik
untuk S/C, CI maupun CR, bahkan untuk CR angkanya melebihi target yaitu
tercapai sebesar 107,14% nya.
Jika dibandingkan dengan pencapaian indikator produktivitas ternak tahun
2013 maka terjadi penurunan prestasi kinerja untuk indikator S/C yaitu
sebesar 97,5% dan CR sebesar 85,71%, sedangkan CR tercapai 100%.
Sementara itu kalau dibandingkan dengan target RPJMD maka semua
indikator produktivitas tahun 2014 sudah tercapai 100%.
Pada dasarnya Dinas Peternakan melakukan perbaikan terus-menerus pada
kinerja produktivitas ternak ini, terbukti pada tahun 2014 pencapaian kinerja
IB sudah mencapai target yang ditetapkan baik pada tahun 2014 dan
bahkan target RPJMD, walaupun jika dibandingkan dengan pencapaian
tahun lalu masih terdapat penurunan.

4. Persentase kematian ternak.


Indikator ini terdiri atas persentase kematian ternak besar, ternak kecil dan
unggas. Formula dari indikator ini adalah jumlah kematian ternak besar, kecil
dan unggas dari jumlah ternak yang mendapatkan pelayanan kesehatan
hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan.
Untuk pencapaian indikator prosentase kematian ternak tahun 2014 ternyata
angkanya melebihi target yang ditetapkan yaitu ternak besar 104,94%,
ternak kecil 155,28% dan unggas 123,63%. Demikian pula jika dibandingkan
dengan target RPJMD maka pencapaian tahun 2014 juga melebihi target
RPJMD yaitu sebesar ternak besar 102,47%, ternak kecil 142,86%, unggas
118,13%.
Namun tidak demikian jika dibandingkan dengan tahun 2013 maka
prosentase kematian ternak khususnya ternak besar cuma tercapai sebesar
98,77%, sementara ternak kecil tercapai 121,74% dan unggas tercapai
sebesar 131,59%.
Persentase angka kematian ternak yang semakin membaik ini tidak terlepas
dari perbaikan pelayanan kesehatan hewan yang dilakukan oleh seluruh

jajaran Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan dari tahun ke tahun


sehingga mampu mengendalikan populasi ternak agar tetap terjaga.

5. Persentase pangan asal hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Persentase pangan asal hewan yang ASUH merupakan cerminan kinerja
Dinas

Peternakan

Kabupaten

Pasuruan

dalam

bidang

kesehatan

masyarakat veteriner yang mana hal ini menunjukkan jaminan kualitas


pangan yang berasal dari hewan harus benar-benar memenuhi kriteria aman
dalam arti tidak membahayakan bila dikonsumsi, sehat berarti tidak tercemar
mikroba berbahaya, utuh berarti tidak dicampur dengan bahan asal hewan
lain, dan halal berarti halal dikonsumsi khususnya oleh umat muslim.
Indikator persentase pangan asal hewan yang ASUH berasal dari formula
jumlah sampel negatif dari jumlah sampel yang diuji di laboratorium.
Pada tahun 2014 pencapaian pangan asal hewan yang ASUH tercapai
sebesar 98,03% dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2013 maka tahun 2014 tercapai sebesar 99,33%,
demikian juga bila dibandingkan dengan target RPJMD maka tahun 2014
persentase pangan asal hewan yang ASUH tercapai sebesar 93,13%.
Biarpun secara angka pencapaian persentase pangan asal hewan yang
ASUH sudah cukup baik namun ternyata belum memenuhi target yang
ditetapkan. Hal ini merupakan tantangan bagi Dinas Peternakan untuk dapat
meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang.

6. Jumlah mitra usaha


Jumlah mitra usaha pada tahun 2014 tercapai 100% dari target yang
ditetapkan. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 maka jumlah
mitra usaha tahun 2014 tercapai sebesar 71,43% dengan kata lain ada
penurunan kinerja, sedangkan apabila dibandingkan dengan target RPJMD
tercapai sebesar 20% dan diharapkan pada akhir periode RPJMD dapat
tercapai sempurna sebesar 100%.

7. Jumlah kelompoktani ternak mandiri.


Kelompoktani ternak mandiri dimaksudkan adalah lembaga kelompoktani
yang usaha dominannya adalah peternakan yang sudah tidak lagi ada

ketergantungan dengan pemerintah, juga sudah mampu mengakses faktorfaktor produksi untuk kepentingan kelompoknya.
Pada tahun 2014 jumlah kelompoktani ternak mandiri tercapai sebanyak 9
kelompok sedangkan targetnya 5 kelompok yang berarti terjadi pencapaian
sebesar 180%, namun jika dibandingkan dengan tahun 2013 maka Cuma
tercapai sebesar 90%. Lain lagi jika dibaningkan dengan RPJMD maka
pencapaian tahun 2014 telah tercapai sebesar 20% yang mana diharapkan
pada akhir periode RPJMD mampu tercapai sempurna sebesar 100%.

B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran baik itu jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang SKPD selaku instansi pelaksana tentunya
membutuhkan dukungan dana atau biaya guna menjalankan program-program
dan kegiatan-kegiatannya secara optimal. Dukungan dana tersebut dapat
berasal dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi maupun langsung bersumber dari
APBN.
Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan selaku SKPD pelaksana di
bidang

peternakan

tentunya

juga

mempunyai

dukungan

dana

untuk

dilaksanakan pada tahun anggaran 2014. Anggaran tersebut terdiri dari


anggaran belanja tidak langsung yang merupakan belanja untuk gaji dan
tunjangan pegawai dan anggaran belanja langsung yang merupakan anggaran
untuk melaksanakan program dan kegiatan. Anggaran belanja langsung Dinas
Peternakan Kabupaten Pasuruan tahun 2014 sebesar Rp. 9.026.341.000,(sembilan milyar dua puluh enam juta tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah).
Adapun realisasi anggaran belanja langsung Dinas Peternakan kabupaten
Pasuruan pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.170.794.101,- (delapan milyar seratus
tujuh puluh juta tujuh ratus sembilan puluh empat ribu seratus satu rupiah) atau
sebesar 90,52%.
Sementara itu realisasi anggaran tahun 2014 per program adalah sebagai
berikut : program pelayanan administrasi perkantoran sebesar 87,47%, program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar 92,33%, program

pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ternak sebesar 82,85%,


program peningkatan produksi hasil peternakan sebesar 91,37%, Program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan sebesar 91,45%, Program
Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan sebesar 85,33%, dan Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Veteriner sebesar 96,19%.
Realisasi anggaran Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan tahun 2014 dan
tingkat capaian realisasinya dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut :

BAB IV
PENUTUP

Laporan Kinerja SKPD adalah merupakan salah satu instrumen


penilai keberhasilan atau ketidakberhasilan SKPD dalam merealisasikan
anggaran yang dimilikinya dalam rangka mencapai target-target yang
telah

ditetapkan.

Demikian

juga

dengan

Laporan

Kinerja

Dinas

Peternakan Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 ini.


Capaian Kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan selama
kurun waktu tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Targettarget seperti populasi ternak, produksi ternak, produktivitas, produk
pangan asal hewan yang ASUH, jumlah kelompoktani ternak mandiri dan
jumlah mitra usaha serta prosentase kematian ternak besar, kecil dan
unggas telah dapat dicapai bahkan melebihi target yang ditetapkan.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Peternakan
Kabupaten Pasuruan telah disiapkan sejumlah program dan kegiatan
yang bersifat inovatif untuk dilaksanakan pada tahun 2015 seperti
pengembangan kawasan peternakan berbasis komoditas, pelaksanaan
Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Peternakan, pembentukan sentra
pembibitan ternak di pedesaan (village breeding centre), pengembangan
UPTD Budidaya Ternak sebagai sumber bibit ternak dan pakan ternak
unggul, pembangunan Rumah Pemotongan Hewan Wonorejo dan
pengembangan pakan ternak alternatif dengan pendayagunaan sumber
daya lokal.

Akhir kata semoga Laporan Kinerja Dinas Peternakan Kabupaten


Pasuruan tahun 2014 ini dapat memberikan sedikit informasi dan
gambaran tentang kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada
umumnya dan khususnya Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan.

Pasuruan,

Pebruari 2015

KEPALA DINAS PETERNAKAN


KABUPATEN PASURUAN

Ir. BAMBANG HARIYANTO, MM.


Pembina Utama Muda
NIP. 19580209 198301 1 006

Tabel Rencana Kinerja dan Anggaran Dinas Peternakan Tahun 2014

No

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program


(Outcome) / kegiatan (output)

Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran

Outcome : Prosentase laporan


kegiatan tepat waktu (%)

Target Kinerja (K) dan


Anggaran (Rp) Tahun 2014
4
5
K
Anggaran (Rp.)
100

1.032.512.900

Penyediaan Jasa Komunikasi, Output : Tersedianya listrik, telepon


Sumber Daya Air dan Listrik
dan air (bulan)

12

192.000.000

Penyediaan Jasa Administrasi Output : Tersedianya jasa


Keuangan
administrasi keuangan (bulan)

12

110.370.000

Penyediaan Alat Tulis Kantor

output : Tersedianya Alat Tulis


Kantor (bulan)

12

45.510.800

Penyediaan Barang Cetakan


dan Penggandaan

output : Tersedianya barang


cetakan/copy, biaya penggandaan
(bulan)

12

62.720.200

Penyediaan Peralatan dan


Perlengkapan Kantor

output : Jumlah peralatan dan


perlengkapan kantor yang
disediakan (bulan)

12

18.774.400

Penyediaan Makanan dan


Minuman

output : Tersedianya makanan dan


minuman konsumsi rapat dan/atau
tamu dinas (bulan)

12

45.000.000

Rapat-rapat Kordinasi dan


Konsultasi Ke Luar Daerah

output : Jumlah Orang Hari (OH)


Perjalanan Dinas Luar Daerah (OH)

45

144.000.000

Penyediaan Jasa Perkantoran

output : Tersedianya jasa kantor yg


disediakan (jenis)

402.137.500

Rapat-rapat Koordinasi dan


Konsultasi di dalam daerah

output : Jumlah Orang Hari (OH)


Perjalanan Dinas di dalam daerah
(OH)

170

12.000.000

outcome : Persentase sarana dan


Program Peningkatan Sarana prasarana yang memenuhi syarat
Dan Prasarana Aparatur
terhadap sarana dan prasarana
yang harus tersedia (%)

76

770.216.625

Pengadaan Kendaraan
Dinas/operasional

output : Jumlah kendaraan dinas yg


diadakan (unit)

266.500.000

Pengadaan mebelair

output : Jumlah mebelair yg


diadakan (jenis)

17.000.000

Pengadaan Peralatan Kantor

output : Jumlah peralatan kantor


yang diadakan (jenis)

11

75.716.000

Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor

output : Jumlah gedung/bagian


gedung yang dipelihara (unit)

102.000.000

output : Jumlah kendaraan dinas


Pemeliharaan Rutin/berkala
yang mendapat biaya pemeliharaan
Kendaraan Dinas/Operasional
(service/BBM) (unit)

27

291.500.625

Pemeliharaan Rutin/berkala
Peralatan Gedung Kantor

output : Jumlah peralatan kantor


yang dipelihara (unit)

13

15.000.000

Pemeliharaan Rutin/berkala
Mebelair

output : Jumlah mebelair yang


dipelihara (unit)

2.500.000

Program Pencegahan Dan


Penanggulangan Penyakit
Ternak

outcome : % ase kematian ternak


(%)

508.496.100

125.000

348.818.600

48

82.787.500

Pengawasan Obat Hewan dan output : jumlah sampel obat dan


Residu
residu yang diuji (sampel)

50

58.940.000

Pendataan Penyakit Ternak

output : terwujudnya pendataan


penyakit ternak (kecamatan)

24

17.950.000

Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan

outcome : pertumbuhan populasi


ternak besar (%)

4.876.154.875

Pemeliharaan Kesehatan dan


output : Jumlah ternak yang
Pencegahan Penyakit Menular
tertangani (ST)
Ternak
Pengawasan Perdagangan
Ternak Antar Daerah

output : Uji sampel ternak yang


keluar masuk daerah (sampel)

Pembelian dan Pendistribusian output : jumlah vaksin dan pakan


Vaksin dan Pakan Temak
ternak yang tersedia (jenis)

99.865.000

Pengembangan Agribisnis
Peternakan

output : jumlah peternak agribis


yang dikembangkan (orang)

90

61.625.000

Pelayanan UPTD Budidaya


Ternak

output : Terlaksananya UPTD


Budidaya Ternak secara optimal
(bulan)

12

2.266.450.825

Optimalisasi IB

output : jumlah akseptor IB


(akseptor)

23.000

94.280.000

Pengembangan sentra
output : jumlah penerima embrio
pembibitan ternak di pedesaan transfer dan IB sexing (dosis)

65

53.286.550

Fasilitasi pengembangan
kawasan agropolitan

output :penambahan jumlah sapi


perah (ekor)

18

258.500.000

Pengembangan kawasan sapi output : penambahan jumlah sapi


potong
potong (ekor)

42

542.650.000

Pengembangan kawasan
domba/kambing

output : penambahan populasi


kambing dan domba (ekor)

129

432.787.500

Pengembangan kawasan
unggas lokal

output : penambahan populasi


unggas lokal (itik) (ekor)

500

108.500.000

25.000

156.860.000

Peningkatan produksi pakan


output : peningkatan produksi
ternak dengan pendayagunaan
hijauan pakan ternak (stek)
sumber daya lokal

Penguatan ekonomi
masyarakat melalui budidaya
ternak

output : peningkatan populasi ternak


besar dan kecil (ekor)

45

465.300.000

Pembinaan lingkungan sosial


melalui sekolah lapang
pembudidayaan ternak

output : peningkatan SDM peternak


(orang)

135

336.050.000

Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan

outcome : jumlah mitra usaha


(mitra)

353.980.000

Promosi Atas Hasil Produksi out put : jumlah produk unggulan yg


Peternakan Unggulan Daerah dipromosikan (jenis)

146.780.000

Penyuluhan Pemasaran
Produksi Peternakan

90

90.450.000

Pembinaan teknis pengolahan output : terselenggaranya bimtek


hasil produksi yang dipasarkan (orang)

180

68.150.000

Pembinaan permodalan dan


perijinan usaha peternakan

output : terselenggaranya bimtek


(orang)

120

48.600.000

Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan

outcome : jumlah Kelompok


Ternak Mandiri (kelompok)

10

666.797.500

Penyuluhan Penerapan
Teknologi Peternakan Tepat
Guna

output : Jumlah peternak yang


disuluh (orang)

30

186.312.500

Penguatan ekonomi
masyarakat melalui pengadaan output : sarana pengolahan hasil
peralatan pengolahan hasil
ternak (jenis)
ternak

177.775.000

Pembinaan lingk sosial mll


output : terlaksananya sekolah
pelatihan pengolahan hasil dan
lapang (kegiatan)
bahan asal hewan

302.710.000

Program Peningkatan
outcome : % pangan asal hewan
Kualitas Kesehatan Veteriner yang ASUH (%)

76

818.183.000

output : Jumlah sampel produk


Perlindungan Keamanan
pangan & non pangan asal hewan
Produk Pangan & Non Pangan
yang diuji (sampel)

576

200.132.000

Penyuluhan Kehalalan Produk output : jumlah stakeholder yang


Pangan Asal Hewan
dibina (orang)

175

37.450.000

Pembinaan Hygiene Sanitasi


Lingkungan Peternakan

330

196.100.000

output : kelompok usaha yang


difasilitasi dalam pemasaran (orang)

output : jumlah stakeholder yang


dibina (orang)

Pembinaan Kesejahteraan
Hewan dan Zoonosa

output : jumlah stakeholder yang


dibina (orang)

480

96.440.000

Pengelolaan UPTD Rumah


Pemotongan Hewan

output : Terlaksananya UPTD RPH


secara optimal (bulan)

12

288.061.000

Total

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014

9.026.341.000

PENETAPAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014

SKPD
TAHUN ANGGARAN

NO SASARAN STRATEGIS
(1)

: DINAS PETERNAKAN KABUPATEN PASURUAN


: 2014

INDIKATOR KINERJA

TARGET

PROGRAM / KEGIATAN

ANGGARAN

(3)

(4)

(5)

(6)

(2)

1 Tercapainya produksi
ternak

Tercapainya populasi
ternak

Produksi (ton)

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

4.626.154.875

- Daging

19.865,67

1. Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan


Temak

99.865.000

- Telur

14.000,00

2. Pengembangan Agribisnis Pertenakan

61.625.000

- Susu

80.691,09

3. Pelayanan UPTD Budidaya Ternak

Populasi Ternak : (ekor)

Ternak Besar
- Sapi Potong

95.774

- Sapi Perah

77.917

94.280.000

5. Pengembangan Sentra Pembibitan Ternak Di


Pedesaan

53.286.550

6. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan

258.500.000

7. Pengembangan Kawasan Sapi Potong

542.650.000

8. Pengembangan Kawasan Domba / Kambing

432.787.500

9. Pengembangan Kawasan Unggas Lokal

108.500.000

10. Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dengan


Pendayagunaan Sumber Daya Lokal
11. Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui
Budidaya Ternak

Ternak Kecil
- Kambing

67.776

- Domba

61.799

2.266.450.825

4. Optimalisasi Inseminasi Buatan

12. Pembinaan Lingkungan Sosial melalui Sekolah


Lapang Pembudidayaan Ternak

156.860.000
465.300.000
86.050.000

Ternak Unggas
- Ayam Petelur

1.278.315

- Ayam Pedaging

1.999.222

- Itik

Tercapainya
produktivitas ternak

99.614

Produktifitas Ternak

- Service per Conception


(S/C) ratio
IB yg diberikan (straw)

2:1

IB berhasil (bunting)
- Calving Interval ( CI )
( jarak antar kelahiran
berikutnya )

14 bulan

- Conception Rate ( CR )
bunting IB

56%

betina yg directal

Tercapainya persentase Persentase kematian


kematian ternak yang
ternak (%)
rendah

Program Pencegahan Dan Penanggulangan


Penyakit Ternak

508.496.100

348.818.600

- ternak besar

0,85

1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan


Penyakit Menular Ternak

- ternak kecil

2,50

2. Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah

82.787.500

- ternak unggas

4,50

3. Pengawasan obat Hewan dan Residu

58.940.000

4. Pendataan Penyakit Ternak

17.950.000

Tercapainya persentase Persentase pangan asal


pangan asal hewan
hewan yang ASUH (%)
yang ASUH
sampel negatif
sampel yg diuji

Program Peningkatan Kualitas Kesehatan


Masyarakat Veteriner

76

818.183.000

1. Perlindungan Keamanan Produk Pangan & Non


Pangan

200.132.000

2. Penyuluhan Kehalalan Produk Pangan Asal


Hewan

37.450.000

3. Pembinaan Hygiene Sanitasi Lingkungan


Peternakan

2 Terwujudnya jumlah
mitra usaha

Jumlah mitra usaha


(Mitra)

196.100.000

4. Pembinaan Kesejahteraan Hewan dan Zoonosa

96.440.000

5. Pengelolaan UPTD Rumah Pemotongan Hewan

288.061.000

5 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi


Peternakan

353.980.000

1. Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan


Unggulan Daerah

3 Tercapainya jumlah
Jumlah kelompok
kelompokternak mandiri ternak mandiri yang
yang mampu
dibina (kelompok)
mengakses faktor
produksi peternakan

146.780.000

2. Penyuluhan Pemasaran Produksi Peternakan

90.450.000

3. Pembinaan Teknis Pengolahan Hasil Produksi


Yang Dipasarkan

68.150.000

4. Pembinaan Permodalan dan Perijinan Usaha


Peternakan

48.600.000

5 Program Peningkatan Penerapan Teknologi


Peternakan

416.797.500

1. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi


Peternakan Tepat Guna

186.312.500

2. Pembinaan Lingkungan Sosial melalui Pelatihan


Pengolahan Hasil dan Bahan Asal Hewan
(DBHCHT)

52.710.000

3. Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui Bantuan


Peralatan Pengolahan Hasil Ternak (DBHCHT)
Total Jumlah Anggaran

177.775.000

Rp

6.723.611.475

Tabel Perbandingan Pencapaian Kinerja Organisasi Dinas Peternakan


Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 Dengan Target RENSTRA
NO
1

SASARAN STRATEGIS
2

TARGET RENSTRA
4

REALISASI 2014
5

23.836,96
15.453,38
92.458,40

23.003,00
14.109,20
97.015,00

96,50
91,30
104,93

121.736
93.024

100.822
80.511

82,82
86,55

71.935
65.592

69.524
62.077

96,65
94,64

1.411.021
2.206.766
105.727

1.299.024
2.138.767
101.696

92,06
96,92
96,19

2:1

2:1

100,00

14 bulan

14 bulan

100,00

60%

60%

100,00

0,83
2,30
4,30

0,81
1,61
3,64

102,47
142,86
118,13

80

74,5

93,13

6 Terwujudnya jumlah mitra usaha Jumlah mitra usaha (Mitra)

25

20,00

7 Tercapainya jumlah
kelompokternak mandiri yang
mampu mengakses faktor
produksi peternakan

45

20,00

1 Tercapainya produksi ternak

INDIKATOR KINERJA
3
Produksi (ton)
- Daging
- Telur
- Susu

2 Tercapainya populasi ternak

%-ASE
6

Populasi Ternak : (ekor)


Ternak Besar
- Sapi Potong
- Sapi Perah
Ternak Kecil
- Kambing
- Domba
Ternak Unggas
- Ayam Petelur
- Ayam Pedaging
- Itik

3 Tercapainya produktivitas ternak Produktifitas Ternak


- Service per Conception (S/C) ratio
IB yg diberikan (straw)
IB berhasil (bunting)
- Calving Interval ( CI )
( jarak antar kelahiran berikutnya )
- Conception Rate ( CR )
bunting IB
betina yg directal
4 Tercapainya persentase
kematian ternak yang rendah

Persentase kematian ternak (%)


- ternak besar
- ternak kecil
- ternak unggas

5 Tercapainya persentase pangan Persentase pangan asal hewan


asal hewan yang ASUH
yang ASUH (%)
sampel negatif
sampel yg diuji

Jumlah kelompok ternak mandiri


yang dibina (kelompok)

Tabel Realisasi Anggaran Dinas Peternakan Tahun 2014


No

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program


(Outcome) / kegiatan (output)

Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

Outcome : Prosentase
laporan kegiatan tepat waktu
(%)

Realisasi Tahun 2014


4
Kinerja

5
Anggaran (Rp.)

95

903.097.770

Penyediaan Jasa
Output : Tersedianya listrik,
Komunikasi, Sumber Daya
telepon dan air (bulan)
Air dan Listrik

12

94.207.720

Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan

Output : Tersedianya jasa


administrasi keuangan (bulan)

12

96.600.000

Penyediaan Alat Tulis


Kantor

output : Tersedianya Alat Tulis


Kantor (bulan)

12

45.510.700

Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan

output : Tersedianya barang


cetakan/copy, biaya
penggandaan (bulan)

12

62.630.200

output : Jumlah peralatan dan


Penyediaan Peralatan dan
perlengkapan kantor yang
Perlengkapan Kantor
disediakan (bulan)

12

18.774.250

output : Tersedianya makanan


Penyediaan Makanan dan
dan minuman konsumsi rapat
Minuman
dan/atau tamu dinas (bulan)

12

45.000.000

output : Jumlah Orang Hari


Rapat-rapat Kordinasi dan
(OH) Perjalanan Dinas Luar
Konsultasi Ke Luar Daerah
Daerah (OH)

66

143.451.400

Penyediaan Jasa
Perkantoran

output : Tersedianya jasa


kantor yg disediakan (jenis)

386.463.500

Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi di dalam
daerah

output : Jumlah Orang Hari


(OH) Perjalanan Dinas di
dalam daerah (OH)

172

10.460.000

Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Aparatur

outcome : Persentase
sarana dan prasarana yang
memenuhi syarat terhadap
sarana dan prasarana yang
harus tersedia (%)

Pengadaan Kendaraan
Dinas/operasional

70

711.130.568

output : Jumlah kendaraan


dinas yg diadakan (unit)

244.018.500

Pengadaan mebelair

output : Jumlah mebelair yg


diadakan (jenis)

16.500.000

Pengadaan Peralatan
Kantor

output : Jumlah peralatan


kantor yang diadakan (jenis)

11

73.750.000

Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor

output : Jumlah gedung/bagian


gedung yang dipelihara (unit)

101.664.000

Pemeliharaan
Rutin/berkala Kendaraan
Dinas/Operasional

output : Jumlah kendaraan


dinas yang mendapat biaya
pemeliharaan (service/BBM)
(unit)

27

257.698.068

Pemeliharaan
Rutin/berkala Peralatan
Gedung Kantor

output : Jumlah peralatan


kantor yang dipelihara (unit)

13

15.000.000

Pemeliharaan
Rutin/berkala Mebelair

output : Jumlah mebelair yang


dipelihara (unit)

2.500.000

Program Pencegahan
Dan Penanggulangan
Penyakit Ternak

outcome : % ase kematian


ternak (%)

1,25

421.280.663

Pemeliharaan Kesehatan
output : Jumlah ternak yang
dan Pencegahan Penyakit
tertangani (ST)
Menular Ternak

128.500

295.686.163

48

73.154.500

Pengawasan Perdagangan output : Uji sampel ternak yang


Ternak Antar Daerah
keluar masuk daerah (sampel)

Pengawasan Obat Hewan output : jumlah sampel obat


dan Residu
dan residu yang diuji (sampel)

50

34.490.000

Pendataan Penyakit
Ternak

output : terwujudnya
pendataan penyakit ternak
(kecamatan)

24

17.950.000

Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan

outcome : pertumbuhan
populasi ternak besar (%)

4,6

4.455.581.000

Pembelian dan
Pendistribusian Vaksin
dan Pakan Temak

output : jumlah vaksin dan


pakan ternak yang tersedia
(jenis)

95.965.500

output : jumlah peternak


Pengembangan Agribisnis
agribis yang dikembangkan
Peternakan
(orang)

90

57.915.000

12

2.164.529.000

21.000

78.071.500

Pelayanan UPTD
Budidaya Ternak

output : Terlaksananya UPTD


Budidaya Ternak secara
optimal (bulan)

Optimalisasi IB

output : jumlah akseptor IB


(akseptor)

Pengembangan sentra
pembibitan ternak di
pedesaan

output : jumlah penerima


embrio transfer dan IB sexing
(dosis)

65

40.870.000

Fasilitasi pengembangan
kawasan agropolitan

output :penambahan jumlah


sapi perah (ekor)

18

256.450.000

Pengembangan kawasan output : penambahan jumlah


sapi potong
sapi potong (ekor)

42

465.050.000

Pengembangan kawasan output : penambahan populasi


domba/kambing
kambing dan domba (ekor)

129

364.280.000

Pengembangan kawasan output : penambahan populasi


unggas lokal
unggas lokal (itik) (ekor)

500

104.300.000

Peningkatan produksi
pakan ternak dengan
pendayagunaan sumber
daya lokal

output : peningkatan produksi


hijauan pakan ternak (stek)

25.000

150.620.000

Penguatan ekonomi
masyarakat melalui
budidaya ternak

output : peningkatan populasi


ternak besar dan kecil (ekor)

45

447.565.000

Pembinaan lingkungan
sosial melalui sekolah
lapang pembudidayaan
ternak

output : peningkatan SDM


peternak (orang)

135

229.965.000

Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan

outcome : jumlah mitra


usaha (mitra)

323.727.600

Promosi Atas Hasil


Produksi Peternakan
Unggulan Daerah

out put : jumlah produk


unggulan yg dipromosikan
(jenis)

143.561.100

Penyuluhan Pemasaran
Produksi Peternakan

output : kelompok usaha yang


difasilitasi dalam pemasaran
(orang)

90

77.650.000

Pembinaan teknis
output : terselenggaranya
pengolahan hasil produksi
bimtek (orang)
yang dipasarkan

180

55.586.500

Pembinaan permodalan
dan perijinan usaha
peternakan

output : terselenggaranya
bimtek (orang)

120

46.930.000

Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan

outcome : jumlah Kelompok


Ternak Mandiri (kelompok)

568.967.500

Penyuluhan Penerapan
Teknologi Peternakan
Tepat Guna

output : Jumlah peternak yang


disuluh (orang)

30

184.096.000

Penguatan ekonomi
masyarakat melalui
pengadaan peralatan
pengolahan hasil ternak

output : sarana pengolahan


hasil ternak (jenis)

Pembinaan lingk sosial mll


output : terlaksananya sekolah
pelatihan pengolahan hasil
lapang (kegiatan)
dan bahan asal hewan

176.579.500

208.292.000

Program Peningkatan
Kualitas Kesehatan
Veteriner

outcome : % pangan asal


hewan yang ASUH (%)

74,5

787.009.000

Perlindungan Keamanan
Produk Pangan & Non
Pangan

output : Jumlah sampel produk


pangan & non pangan asal
hewan yang diuji (sampel)

576

179.460.500

Penyuluhan Kehalalan
Produk Pangan Asal
Hewan

output : jumlah stakeholder


yang dibina (orang)

175

35.392.500

Pembinaan Hygiene
Sanitasi Lingkungan
Peternakan

output : jumlah stakeholder


yang dibina (orang)

330

190.185.000

Pembinaan Kesejahteraan output : jumlah stakeholder


Hewan dan Zoonosa
yang dibina (orang)

480

93.910.000

12

288.061.000

Pengelolaan UPTD Rumah output : Terlaksananya UPTD


RPH secara optimal (bulan)
Pemotongan Hewan

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan 2014

LAMPIRAN LAMPIRAN

1. Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)


2. Tabel Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)

Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)


SKPD : Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan
Tahun : 2014
NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

Tercapainya produksi ternak

Produksi (ton)
- Daging
- Telur
- Susu

Tercapainya populasi ternak

Tercapainya produktivitas ternak

Tercapainya persentase kematian


ternak yang rendah

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

95.774
77.917

100.822
80.511

105,27
103,33

67.776
61.799

69.524
62.077

102,58
100,45

1.278.315
1.999.222
99.614

1.299.024
2.138.767
101.696

101,62
106,98
102,09

2:1

2:1

100,00

14 bulan

14 bulan

100,00

56%

60%

107,14

0,85
2,50
4,50

0,81
1,61
3,64

104,94
155,28
123,63

76

74,5

98,03

100,00

180,00

Produktifitas Ternak
- Service per Conception (S/C) ratio
IB yg diberikan (straw)
IB berhasil (bunting)
- Calving Interval ( CI )
( jarak antar kelahiran berikutnya )
- Conception Rate ( CR )
bunting IB
betina yg directal

19.865,67
14.000,00
80.691,09

Populasi Ternak : (ekor)


Ternak Besar
- Sapi Potong
- Sapi Perah
Ternak Kecil
- Kambing
- Domba
Ternak Unggas
- Ayam Petelur
- Ayam Pedaging
- Itik

TINGKAT
CAPAIAN (%)
6

Persentase kematian ternak (%)


- ternak besar
- ternak kecil
- ternak unggas

Tercapainya persentase pangan asal Persentase pangan asal hewan yang


hewan yang ASUH
ASUH (%)
sampel negatif
sampel yg diuji

Terwujudnya jumlah mitra usaha

Tercapainya jumlah kelompokternak Jumlah kelompok ternak mandiri yang


mandiri yang mampu mengakses
dibina (kelompok)
faktor produksi peternakan

Jumlah mitra usaha (Mitra)

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK)


SATUAN KERJA : DINAS PETERNAKAN
TAHUN : 2014

NO

Program

1.

Program Pelayanan Administrasi


Perkantoran

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3

Satuan
5

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber input : dana


Rp.
Daya Air dan Listrik
output :
Tersedianya listrik, Telephon, Air
bulan
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu

192.000.000

Penyediaan Jasa Administrasi


Keuangan

110.370.000

96.600.000

87,52

12

12

100,00

input : dana

Rp.

output :
Tersedianya jasa administrasi keuangan
bulan
outcome :
%
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
Penyediaan Alat Tulis Kantor

Penyediaan Barang Cetakan dan


Penggandaan

49,07

12

12

100,00

100

95

95,00

100

95

95,00

input : dana
Rp.
output :
Tersedianya Alat Tulis Kantor
bulan
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu

45.510.800

45.510.700

100,00

12

12

100,00

input : dana

62.720.200

62.630.200

99,86

12

12

100,00

Rp.

output :
Tersedianya barang cetakan/copy, biaya
bulan
penggandaan
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor

94.207.720

input : dana

Rp.

output :
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang
bulan
disediakan
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu

100

100

95

95

95,00

95,00

18.774.400

18.774.250

100,00

12

12

100,00

100

95

95,00

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3
Penyediaan Makanan dan Minuman

Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi


Ke Luar Daerah

Satuan
5

input : dana
Rp.
output :
Tersedianya makanan dan minuman konsumsi rapat bulan
dan/atau tamu dinas
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
input : dana

Rp.

output :
Jumlah Orang Hari (OH) Perjalanan Dinas Luar
OH
Daerah
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
Penyediaan Jasa Perkantoran

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi


di dalam daerah

input : dana
Rp.
output :
Tersedianya Jasa Perkantoran yg disediakan
jenis
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
input : dana

Rp.

output :
Jumlah Orang Hari (OH) Perjalanan Dinas di dalam
OH
daerah
outcome :
Persentase laporan / kegiatan rutin yang diselesaikan %
tepat waktu
2.

Program Peningkatan Sarana Dan


Prasarana Aparatur

Pengadaan Kendaraan Dinas /


Operasional

input : dana
output :
Jumlahkendaraan yang diadakan
outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia

Pengadaan mebelair

input : dana
output :
Jumlah mebelair yang diadakan

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

45.000.000

45.000.000

100,00

12

12

100,00

100

95

95,00

144.000.000

143.451.400

99,62

45

66

146,67

100

95

95,00

402.137.500

386.463.500

96,10

100,00

100

95

95,00

12.000.000

10.460.000

87,17

170

172

101,18

95

95,00

100

Rp.

266.500.000

244.018.500

91,56

unit

100,00

76

70

92,11

17.000.000

16.500.000

97,06

100,00

Rp.
jenis

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3

outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia
Pengadaan Peralatan Kantor

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung


Kantor

Satuan
5
%

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

76

70

92,11

75.716.000

73.750.000

97,40

jenis

11

11

100,00

76

70

92,11

input : dana
output :
Jumlah peralatan kantor yang diadakan
outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia

Rp.

input : dana

Rp.

102.000.000

101.664.000

99,67

unit

100,00

76

70

92,11

output :
Jumlah gedung/bagian gedung yang dipelihara
outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia

Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan input : dana


Dinas/Operasional
output :
Jumlah kendaraan dinas yang mendapat biaya
pemeliharaan (service/BBM)
outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia

Rp.

291.500.625

257.698.068

88,40

unit

27

27

100,00

76

70

92,11

Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan


Gedung Kantor

Rp.

15.000.000

15.000.000

100,00

unit

13

13

100,00

76

70

92,11

input : dana
output :
Jumlah peralatan kantor yang diperbaiki
outcome :
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia

Pemeliharaan Rutin/berkala Mebelair

input : dana

Rp.

2.500.000

2.500.000

100,00

output :
Jumlah mebelair yang diperbaiki
outcome :

unit

100,00

Ket
9

NO

Program

Program Pencegahan Dan


Penanggulangan Penyakit Ternak

Uraian
3

Pemeliharaan Kesehatan dan


Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi
syarat terhadap sarana dan prasarana yang harus
tersedia
input : dana

output :
Jumlah ternak yang tertangani
outcome : Menurunnya % ase kematian ternak :
- ternak besar
- ternak kecil
- unggas
Pengawasan Perdagangan Ternak
Antar Daerah

input : dana
output :
Uji sampel ternak yang keluar masuk daerah
outcome : % ase kematian ternak :
- ternak besar
- ternak kecil
- unggas

Pengawasan Obat hewan dan Residu

input : dana
output :
Jumlah sampel obat dan residu yang diuji
outcome : Menurunnya % ase kematian ternak :
- ternak besar
- ternak kecil
- unggas

Pendataan Penyakit Ternak

input : dana
output :
terwujudnya pendataan penyakit ternak
outcome : Menurunnya % ase kematian ternak :
- ternak besar
- ternak kecil
- unggas

Program Peningkatan Produksi Hasil Pembelian dan Pendistribusian Vaksin input : dana
Peternakan
dan Pakan Temak
output :
jumlah vaksin dan pakan ternak yang tersedia
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging

Satuan
5
%

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6
76

70

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8
92,11

Realisasi
7

Rp.

348.818.600

295.686.163

84,77

ST
%

125.000

128.500

102,80

0,85
2,50
4,50

0,81
1,61
3,64

104,94
155,28
123,63

82.787.500

73.154.500

88,36

48

48

100,00

0,85
2,50
4,50

0,81
1,61
3,64

104,94
155,28
123,63

58.940.000

34.490.000

58,52

50

50

100,00

0,85
2,50
4,50

0,81
1,61
3,64

104,94
155,28
123,63

Rp.

17.950.000

17.950.000

100,00

kec

24

24

100,00

0,85
2,50
4,50

0,81
1,61
3,64

104,94
155,28
123,63

99.865.000

95.965.500

96,10

100,00

19.865,67

23.003,00

115,79

Rp.

sampel

Rp.

sampel

Rp.

jenis
ton

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3

Satuan
5

- telur
- susu
Pengembangan Agribisnis Peternakan

input : dana
output :
jumlah peternak agribis yang dikembangkan
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Pelayanan UPTD Budidaya Ternak

Optimalisasi IB

Pengembangan sentra pembibitan


ternak di pedesaan

orang
ton

input : dana
Rp.
output :
Terlaksananya UPTD Budidaya Ternak secara optimal bulan
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

ton

input : dana
output :
jumlah akseptor IB
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Rp.

input : dana

Rp.

output :
jumlah penerima embrio transfer dan IB sexing
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu
Fasilitasi pengembangan kawasan
agropolitan

Rp.

input : dana
output :
penambahan jumlah sapi perah
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

akseptor
ton

dosis
ton

Rp.

ekor
ton

7
14.109,20
97.015,00

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8
100,78
120,23

61.625.000

57.915.000

93,98

90

90

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

2.266.450.825

2.164.529.000

95,50

12

12

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

94.280.000

78.071.500

82,81

23.000

21.000

91,30

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

53.286.550

40.870.000

76,70

65

65

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

258.500.000

256.450.000

99,21

18

18

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6
14.000,00
80.691,09

Realisasi

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3
Pengembangan kawasan sapi potong

input : dana
output :
penambahan jumlah sapi potong
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Pengembangan kawasan
domba/kambing

input : dana
output :
penambahan populasi kambing dan domba
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Pengembangan kawasan unggas lokal

input : dana
output :
penambahan populasi unggas lokal (itik)
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Peningkatan produksi pakan ternak


dengan pendayagunaan sumber daya
lokal

input : dana

output :
peningkatan produksi hijauan pakan ternak
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu
Penguatan ekonomi masyarakat
melalui budidaya ternak

input : dana
output :
peningkatan populasi ternak besar dan kecil
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu

Satuan
5
Rp.

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

542.650.000

465.050.000

85,70

42

42

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

432.787.500

364.280.000

84,17

129

129

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

108.500.000

104.300.000

96,13

500

500

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

Rp.

156.860.000

150.620.000

96,02

stek
ton

25.000

25.000

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

465.300.000

447.565.000

96,19

45

45

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

ekor
ton

Rp.

ekor
ton

Rp.

ekor
ton

Rp.

ekor
ton

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3
Pembinaan lingkungan sosial melalui
sekolah lapang pembudidayaan ternak

input : dana

output :
peningkatan SDM peternak
outcome : Peningkatan produksi peternakan :
- daging
- telur
- susu
5

Program Peningkatan Pemasaran


Hasil Produksi Peternakan

Promosi Atas Hasil Produksi


Peternakan Unggulan Daerah

input : dana
output :
jumlah produk unggulan yang dipromosikan
outcome :
Peningkatan jumlah mitra usaha

Penyuluhan Pemasaran Produksi


Peternakan

Pembinaan teknis pengolahan hasil


produksi yang dipasarkan

Program Peningkatan Penerapan


Teknologi Peternakan

Penyuluhan Penerapan Teknologi


Peternakan Tepat Guna

Rp.

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

336.050.000

229.965.000

68,43

135

135

100,00

19.865,67
14.000,00
80.691,09

23.003,00
14.109,20
97.015,00

115,79
100,78
120,23

146.780.000

143.561.100

97,81

jenis

100,00

mitra

100,00

orang
ton

Rp.

Rp.

90.450.000

77.650.000

85,85

output :
kelompok usaha yang difasilitasi dalam pemasaran

org

90

90

100,00

outcome :
Peningkatan jumlah mitra usaha

mitra

100,00

input : dana

Rp.

68.150.000

55.586.500

81,56

org

180

180

100,00

100,00

Rp.

48.600.000

46.930.000

81,56

org

120

120

100,00

100,00

input : dana
output :
terselenggaranya bimtek
outcome :
Peningkatan jumlah mitra usaha

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

input : dana

output :
terselenggaranya bimtek
outcome :
Peningkatan jumlah mitra usaha
Pembinaan permodalan dan perijinan
usaha peternakan

Satuan

input : dana
out Put :
jumlah peternak yang disuluh
outcome :
peningkatan jumlah Kelompok Ternak Mandiri

mitra

mitra
Rp.

186.312.500

184.096.000

98,81

orang

30

30

100,00

klp

10

90,00

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3
Penguatan ekonomi masyarakat
melalui pengadaan peralatan
pengolahan hasil ternak

input : dana

out Put :
sarana pengolahan hasil ternak
outcome :
peningkatan jumlah Kelompok Ternak Mandiri
Pembinaan lingk sosial mll pelatihan
pengolahan hasil dan bahan asal
hewan

input : dana

out Put :
terlaksananya sekolah lapang
outcome :
peningkatan jumlah Kelompok Ternak Mandiri
7

Program Peningkatan Kualitas


Kesehatan Veteriner

Perlindungan Keamanan Produk


Pangan & Non Pangan

input : dana
output :
jumlah sampel produk pangan/non pangan asal
hewan yang diuji
outcome :
% pangan asal hewan yang ASUH

Satuan
5
Rp.

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8

Realisasi
7

177.775.000

176.579.500

99,33

100,00

klp

10

90,00

Rp.

302.710.000

208.292.000

99,33

keg

100,00

klp

10

90,00

jenis

Rp.

sampel

200.132.000

179.460.500

89,67

576

576

100,00

76

74,5

98,03

37.450.000

35.392.500

94,51

175

175

100,00

76

74,5

98,03

Penyuluhan Kehalalan Produk Pangan input : dana


Asal Hewan
output :
jumlah stakeholder yang dibina
outcome :
% pangan asal hewan yang ASUH

Rp.

Pembinaan Hygiene Sanitasi


Lingkungan Peternakan

Rp.

196.100.000

190.185.000

96,98

org

330

330

100,00

76

74,5

98,03

Rp.

96.440.000

93.910.000

97,38

org

480

480

100,00

76

74,5

98,03

input : dana
output :
jumlah stakeholder yang dibina
outcome :
% pangan asal hewan yang ASUH

Pembinaan Kesejahteraan Hewan dan


Zoonosa

input : dana
output :
jumlah stakeholder yang dibina
outcome :
% pangan asal hewan yang ASUH

orang
%

Ket
9

NO

Program

Kegiatan
Indikator
Kinerja
4

Uraian
3
Pengelolaan UPTD Rumah
Pemotongan Hewan

input : dana
output :
terlaksananya UPTD RPH secara optimal
outcome :
% pangan asal hewan yang ASUH

Satuan
5
Rp.

Rencana Tingkat
Capaian (Target)
6
288.061.000

7
288.061.000

Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
(Target)
8
100,00

Realisasi

bulan

12

12

100,00

76

74,5

98,03

Ket
9

Anda mungkin juga menyukai