Anda di halaman 1dari 7

Pada dasarnya setiap sapi betina dari jenis apapun dapat menghasilkan susu.

Hanya saja
jumlah susu yang dihasilkannya berbeda-beda. Jenis sapi yang mampu menghasilkan
susu dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik digolongkan ke dalam
kategori sapi perahan, yaitu sapi betina yang dipelihara dengan tujuan diambil air
susunya.
Ada beberapa jenis sapi yang dapat digolongkan ke dalam kategori sapi perah yang baik,
diantaranya:
Fries Holland
Asal : Holland
Ciri umum :
- warna bulu belang hitam putih
- umumnya pada dahi terdapat warna putih berbentuk segitiga
- kaki bagian bawah dan buntut berwarna putih
- tanduk pendek mengarah ke depan
Keunggulan :
- sifatnya tenang dan jinak
- mudah beradaptasi
- bobot tubuh betina dapat mencapai 700 kg
- produksi susu dapat mencapai 5.500 lt/masa laktasi (20 lt/hari)
Yersey
Asal : Inggris
Ciri umum :
- warna bulu coklat muda dan atau kombinasi putih, kekuningan dan kemerahan
- tanduk sedang mengarah agak keatas
Keunggulan :
- tahan panas
- pertumbuhan cepat
- bobot tubuh betina dapat mencapai 450 kg
- produksi susu dapat mencapai 2.500 lt/masa laktasi (9,2 lt/hari)
Guernsey
Asal : Inggris
Ciri umum :
- warna bulu kuning tua dengan belang-belang putih
- tanduk sedang mengarah ke atas agak condong ke depan
Keunggulan :
- sifatnya agak tenang walau tidak setenang FH
- pertumbuhan cepat
- bobot tubuh betina dapat mencapai 500 kg
- produksi susu dapat mencapai 2.750 lt/masa laktasi (10 lt/hari)
Ayrshire
Asal : Scotlandia
Ciri umum :
- warna bulu belang merah dan belang coklat dengan putih
- tanduk panjang mengarah ke atas
Keunggulan :

sifatnya agak tenang walau tidak setenang FH


pertumbuhan cepat
bobot tubuh betina dapat mencapai 550 kg
produksi susu dapat mencapai 3.500 lt/masa laktasi (13 lt/hari)

Brown Swiss
Asal : Switzerland
Ciri umum :
- warna bulu coklat abu-abu muda atau tua
- bulu hidung dan ekor berwarna hitam
Keunggulan :
- sifatnya tenang dan jinak
- ukuran tubuh hampir sebesar FH
- bobot tubuh betina dapat mencapai 650 kg
- produksi susu dapat mencapai 4.500 lt/masa laktasi (16,6 lt/hari)
Di atas adalah sebagian jenis sapi perah unggul didunia. Kebanyakan dari jenis sapi-sapi
tersebut sudah banyak tersebar ke seluruh pelosok dunia.
Namun dar kesemua jenis sapi tersebut, jenis sapi Friesh Holland atau yang lebih dikenal
dengan FH dan peranakannyalah yang paling digemari oleh para peternak. Kondisi
tersebut didukung oleh banyaknya keunggulan yang dimiliki FH dibanding dengan jenis
sapi perah lainnya.
Sifat yang jinak, tenang dan jumlah susunya yang banyak adalah alasan mengapa FH
menjadi sapi perah yang paling digemari. Postur tubuh yang besar pun menjadi nilai
tambah lainnya.
Bila sapi sudah menurun produktifitasnya dapat dijadikan sapi potong. Demikian pula
dengan sapi FH jantan yang tidak digunakan sebagai pejantan dapat digemukkan untuk
dijadikan sapi pedaging.
Pada posting terdahulu sudah dijelaskan bagaimana memilih lokasi untuk membangun atau mendirikan
kandang sapi potong, sekarang kita lihat bagaimana membangun dan meletakan kandang sapi jika
lokasi sudah ditentukan.

1. Tata letak kandang.


Letak kandang harus lebih tinggi dari linkungan sekitarnya agar tidak tergenang, selain itu juga
memudahkan pembuangan limbah cair. Untuk kandang satu baris lebih baik jika kepala sapi
menghadap ke timur, walaupun belum ada penelitian akan hal ini tetapi dari pengalaman sapi yang
menghadap ke timur hasilnnya akan lebih baik. Jika kandang dua baris maka kandang membujur utara
selatan.
2. Konstruksi Kandang
Yang perlu diingat bahwa konstruksi kandang harus kuat agar tidak mudah roboh, bahan yang
digunakan murah, sirkulasi udara lancar, mudah dalam pengelolaan ( pemberian pakan maupun
pembersihan kotoran dan sisa pakan)

Bahan Kandang, bahan untuk konstruksi bisa dari kayu, beton atau besi disesuaikan dengan
dana dan ketersediaan di daerah masing masing, setidaknya bahan yang digunakan mampu
bertahan 5 sampai 10 tahun.

Lantai kandang, tidak boleh licin agar ternak tidak terpelesat. bahan lantai bisa dari beton,
papan kayu, atau tanah yang dipadatkan dengan dilapisi jerami kering agar urin mudah
terserap. Lantai dibuat miring 2 - 5 %, kemiringan laantai tidak boleh terlalu miring. Jika lantai
kandang terlalu miring menyebabkan sapi terpeleset dan cedera, selain itu beban bobot badan
sapi akan tertumpu pada kaki belakang yang menyebabkan kuku dan kaki belakang bengkok.
contoh kemiringan lantai kandang seperti gambar dibawah ini:

Atap Kandang terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lain-lain.Untuk daerah
panas (dataran rendah) sebaiknya menggunakan bahan genting sebagai atap kandang.
Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30 45 % , asbes atau seng sebesar 15 20 %
dan rumbia atau alang-alang sebesar 25 30%, Ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5 4,5
meter dan dataran tinggi 2,5 3,5 meter. Bentuk dan model atap kandang hendaknya
menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, sehingga kondisi lingkungan dalam
kandang memberikan kenyamanan ternak. Berdasarkan bentuk atap kandang, beberapa model
atap yaitu atap monitor, semi monitor, gable dan shade. Model atap untuk daerah dataran tinggi
hendaknya menggunakan shade atau gable, sedangkan untuk dataran rendah adalah monitor
atau semi monitor. Contoh Model atap kandang seperti gambar dibawah ini:

Dinding kandang, bisa terbuat dari papan kayu, beton ataupun bambu. pada daerah dataran
tinggi yang cukup dingin dinding dibuat paling tidak setinggi sapi ketika berdiri dan lebih rapat,
sedangkan pada daerah dataran rendah yang cukup panas bisa tanpa dinding tetapi cukup
pagar pembatas agar sapi tidak keluar kandang.

Lorong kandang, pada kandang dua baris lorong kandang merupakan sekat/ antara baris satu
dengan lainnya, lorong kandang ini di buat agak lebar (1 -2meter) agar memudahkan
mengangkut pakan untuk kandang kepala saling berhadapan (head to head) dan memudahkan
pembersihan untuk kandang yang saling membelakangi (tail to tail). Gambar Lorong kandang
seperti di bawah ini:

3. Perlengkapan Kandang

Beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong meliiputi : palungan yaitu tempat pakan, tempat
minum, saluran darinase, tempat penampungan kotoran, gudang pakan dan peralatan kandang.
Disaping itu harus dilengkapi dengan tempat penampungan air yang terletak diatas (tangki air) yang
dihubungkan dengan pipa ke seluruh kandang.

Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minum yang berada didepan ternak, terbuat

dari kayu atau tembok dengan ukuran mengikuti lebar kandang. Sedangkan lebar palungan
adalah 50cm, dan tinggi bagian luar 60 cm dan bagian dalam sebesar 40cm. Ukuran palungan
untuk kandang kelompok adalah mengikuti panjang kandang, dengan proporsi tempat minum
yang lebih kecil dari tempat pakan. Berikut contoh gambar tempat pakan.

Selokan merupakan saluran pembuangan kotoran dan air kencing yang berada dibelakang

kandang ternak individu. Ukuran selokan kandang disesuaikan dengan kondisi kandang dan
tujuan pemeliharaan. Ukuran selokan digunakan pada untuk kandang individu, dengan ukuran
lebar 30 40 cm dan dalam 5 10 cm.
Tempat penampungan kotoran atau bak penampungan yang terletak dibelakang kandang,

ukuran dan bentuknya disesuikan dengan kondisi lahan dan tipe kandangnya. Pembuangan
kotoran dari kandang kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan,
berupa bak penampungan limbah padat berupa feces dan berfungsi untuk proses pengeringan
dan pembusukan feses menjadi kompos. Untuk limbah cair seperti air kencing dan air sisa
pencucian kandang yang bercampur kotoran dapat langsung masuk digester biogas, jika tidak
masuk ke digester biogas dapat berupa kolam yang tentunya letaknya lebih rendah daripada
kandang.
4. Peralatan Kandang
Beberapa peralatan yang banyak digunakan untuk kandang sapi potong meliputi : sekop untuk
membersihkan kotoran, sapu lidi, sikat, tali sapi dan kereta dorong (gerobak).

5. Ukuran Kandang
Untuk kandang individu umumnya berukuran 1,5m dan pandang 2,5 meter. akan tetapi ukuran ini
tidaklah baku menyesuaikan besar kecilnya sapi dan status fisiologisnya. Untuk penggemukan sapi
timor (sapi bali yang ada di NTT) ukuran kandang bahkan bisa hanya 75 cm, dimana pergerakan sapi
dibatasi.
Semoga

bermanfaat...

Kandang sapi potong sebaiknya dibedakan dengan kandang sapi perah, bila kita
memelihara sapi potong khususnya penggemukan maka sapi yang akan kita pelihara
keseluruhannya adalah jantan, sifat jantan sapi potong agak liar bial digabungkan
dengan sesama jantan. biasa dipastikan sapi-sapi jantan tersebut akan berkelahi di
dalam kandang. untuk itu kandang sapi potong sebaiknya diberi sekat antara satu

dengan lainnya. berbeda dengan sapi perah, dimana keseluruhan yang kita pelihara
adalah betina yang cenderung lebih junak dan mudah diatur dibandingkan daengan sapi
jantan.
Di bawah ini ada sebuah gambar kandang sapi potong yang ideal dan mudah untuk
dibuat.

Untuk seekor sapi potong (pedaging) jantan kita minimal membutuhkan lebar kandang
1,5 x 2, pada gabar diatas kami menyarankan 2 x 2 m hal ini agar kandang tersebut lebih
ideal dan lapang untuk sapi. jadi untuk 4 ekor sapi kita akan membuthkan 16 m
bujursangkar lahan kosong. tinggi dari tanah ke tempat pakan kurang lebih 90 cm, ada
juga orang yang sering membuat 60 cm sebenarnya acuan tidaklah ada bakunya, acuan
yang benar adalah tergantung pada jenis dan umur sapi yang akan kita pelihara. Tinggi
kandang sapi potong dari lantai ke plafon idealnya minimal 2 meter agar si peternak
tidak perlu membungkuk ketika memasuki kandang.
Kemiringan lantai perlu diparhatikan, untuk memudahkan membersihkan kotoran ternak,
sebaiknya lantai ditinggikan di bagian kepala setinggi 15 cm, sehingga dengan
menyemprot sedikit saja lantai bisa bersih. Ingat juga bahwa lantai kandang bila hendak
disemen harus menggunakan semen kasar, tidak boleh semen halus sebab pada semen
halus sapi akan mudah tergelincir dan ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan
patak tulang pada sapi tersebut.
Disekitar kandang dibuat saluran air pembuangan limbah, lebar dari parit saliran air
tersebut sekurang-kurangnya 30 cm dan dibuat dari semen. Jangan biasakan membuang
sisa pakan ternak ke selokan atau saluran pembuangan limbah tersebut, juka ingin
disatukan dengan kotoran ternak langsung saja buang ke pengumpulan limbah (kotoran)
sapi tersebut.
Bahan atap sebainya dari bahan asbes atau atap rumbia, atap seng kurang baik untuk
ternak sapi potong karena di siang hari suhu didalam kandang bisa menjadi sangat
panas. sirkulasi udara usahakan selancar mungkin jika perlu tidak ada tembok yang
terlalu tingg. Kandang dibangun menghadap utara atau selatan, sapi potong tidak perlu
teerkena cahaya matahari sepanjang hari.

Demikianlah gambaran singkat mengenai kandang sapi potong yang ideal yang bisa
kami sampaikan untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi peternakan sapi potong kami,
atau kandang sapi potong yang dekat dengan lokasi anda. Semoga bermanfaat dan
silahkan beri kami tentang saran-saran penulisan pada blog ini.

Anda mungkin juga menyukai