Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM MAGISTER (S2)

KAJIAN KOMUKASI DAN


MASYARAKAT ISLAM

PROGRAM STUDI
INTERDISCIPLINARY ISLAMIC STUDIES

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
0
A. Latar Belakang

UIN Sunan Kalijaga merupakan universitas yang sudah cukup lama


menyelenggarakan pendidikan tinggi dan melaksanakan tiga pillar universitas
yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan
seimbang. Hasilnya adalah UIN tidak hanya dikenal sebagai universitas yang
menawarkan pendidikan yang berkualitas dan memiliki komitmen sebagai
World Class University, tetapi di sisi lain juga UIN di kenal sebagai kampus
yang peduli dengan masyarakat dengan berbagai permasalahannya. Untuk itu
UIN Sunan Kalijaga dituntut akomodatif terhadap dinamika dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun perkembangan
masyarakat yang menjunjung nilai demokrasi, hak asasi dan keadilan sosial.
Dalam dunia pendidikan Islam dewasa ini terus mendapatkan
tantangan untuk menjawab segala problematika kehidupan di masyarakat.
Ilmu yang dipelajari di dunia pendidikan—pada akhirnya—harus
membuktikan bahwa kajian yang dikembangkannya harus dapat memberikan
kemanfaatan pada konteks yang seaplikatif mungkin. Keadaan ini juga
menunjukkan bahwa konsep integrasi dan interkoneksi dalam pendidikan
Islam merupakan sebuah keniscayaan. Dunia dibangun atas elemen-elemen
mozaik yang saling berkelindan untuk memberikan makna yang lebih luas
dan lebih dalam. Tidak hanya pada ranah pemikiran tetapi juga pada ranah
praktis yang menjadi pembuktian nyata atas eksistensinya.
Salah satu ruang kosong dalam pendidikan Islam saat ini adalah
kurangnya pemahaman dan penguasaan ilmu komunikasi—sebagai sarana,
alat, dan medium penyebaran Islam—pada tataran strategik. Mereka yang
dididik dalam pendidikan strata satu (S.1) Ilmu Komunikasi baru berhenti
pada tataran teknis dan praksis semata sebagai sesuatu yang menjadi tujuan
kompetensi jenjang pendidikan tersebut. Hal ini tidak hanya terjadi pada
pendidikan S.1 Ilmu Komunikasi di perguruan tinggi umum semata tetapi
juga merambah pada pendidikan di lingkungan perguruan tinggi Islam.
Upaya pengembangan kajian komunikasi dalam perspektif Islam akhirnya
kurang diperdalam pada ranah epistemologis, ontologis, dan aksiologis. Pada
tahap selanjutnya, terasa sekali bahwa ranah strategik menjadi ranah yang
nyaris tak tersentuh dalam bangunan integrasi-interkoneksi kajian
komunikasi sebagai suatu disiplin ilmu yang telah memiliki kedalaman history
yang luas dalam ruang keilmuan Islam. Warisan Islam, budaya Islam dan
berbagai keberhasilannya di masa lampau sesungguhnya tidak mungkin
tercatat dalam sejarah tanpa terbangunnya kesadaran berkomunikasi akan
ketinggian dan kemajuan peradaban Islam.
Pada tahap selanjutnya, kekosongan ruang strategik ini melahirkan
pergerakan yang tidak dibangun dengan dasar pemahaman yang utuh akan
realitas kehidupan pada jamannya. Kehadiran Islam menjadi kehadiran yang
lebih terfokus pada aspek-aspek parsial kehidupan. Hilangnya pemahaman ini
juga mengakibatkan pola, cara, tindakan atas nama Islam tidak dibangun dari
kedalaman dan kearifan komunikasi yang terintegrasi dalam konektifitasnya
dengan berbagai sendi kehidupan.
Sebagai ilmu pengetahuan, komunikasi merupakan suatu kajian yang
memiliki sifat interdisipliner (O'Rourke, Crowley, Eigenbrode, and Wulfhorst:
2014). Sifatnya yang bagaikan medium menyebabkan komunikasi dapat
menjadi kajian yang berkolaborasi dengan berbagai macam disiplin keilmuan
lainnya. Kelenturan Ilmu Komunikasi sebagai disiplin ilmu menyebabkannya
mampu mengawinkan, memperdalam, memperluas dan mempertajam
pemahaman pada tataran aksiologis hingga ontologisnya.
Kajian komunikasi sebagai suatu disiplin ilmu juga tidak dapat
dilepaskan dari masyarakat sebagai lingkungan dimana proses komunikasi
terjadi dan berlangsung. Setiap masyarakat dengan berbagai karakteristik
dan budayanya mengembangkan pola dan caranya sendiri dalam
mengembangkan interaksi antar elemen dalam masyarakat tersebut. Interaksi
yang sifatnya synchronic maupun diachronic menjadi sangat terbuka untuk
diperdalam dan diperluas.
Secara metodologis, ilmu komunikasi telah memanfaatkan dan
mengembangkan pisau-pisau analisisnya untuk lebih memahami fenomena
kehidupan dan kebermasyarakatan. Berbagai pintu, ruang dan jendela telah
digunakan oleh komunikasi untuk lebih memahami obyeknya sebagai fokus
kajian. Hasilnya adalah pemahaman yang berpijak pada pendekatan
komunikasi dalam melihat subyek dan obyek penalarannya. Pengembangan
ini terutama terjadi pada hampir semua disiplin ilmu yang berangkat dari
perspektif umum. Tidak dapat dipungkiri bahwa dominasi ruang disiplin ilmu
telah bergerak pada dikotomi antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu
keagamaan. Pada akhirnya ruang ini dipandang sebagai ruang terpisah dalam
kehidupan yang menyatu dan sama. Lahirnya integrasi-interkoneksi keilmuan
berawal dari kesadaran ini. Integrasi dan interkoneksi menjadi paradigma
ruang yang mencoba untuk mempertemukan ketimpangan kajian pada
masing-masing ranah yang terpisah. Pada hakikatnya, kehidupan praktis dan
ruang keilmuan bukanlah sesuatu yang terpisah dalam kenyataannya.
Pemahaman akan suatu masyarakat juga tidak dapat dipisahkan dari
unsur sejarah yang membangun identitasnya. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Ibn Khaldun dalam kitab Muqoddimah bahwa untuk
memahami sejarah dibutuhkan ilmu bantu yang disebutnya sebagai ilm al-
’umran (ilmu kutur) dimana salah satu prinsipnya berhubungan dengan
kredibilitas narasumber. Sikap dan pandangan yang kritis atas periwayatan
yang muncul akan sangat mempengaruhi kadar kualitas dari suatu pesan atau
informasi. Pada kenyataanya, pendekatan dan kajian ilmu modern yang lebih
terfokus pada pesan seringkali mengabaikan fungsi dan peran penyampai
pesan yang memiliki berbagai latar kepentingan. Hal ini dapat
mengakibatkan cacatnya bangunan ilmu yang dikonstruksi oleh kebenaran-
kebenaran subyektif.
Konsentrasi Kajian Komunikasi dan Masyarakat Islam diperlukan
untuk menjembatani ketimpangan pemahaman pada tataran strategik dalam
mengkaji berbagai fenomena komunikasi dalam masyarakat Islam. Kajian
komunikasi yang selama ini berkembang dan dibangun dengan pendekatan
paradigma ilmu barat seringkali mengalami kegagalan dalam memahami
masyarakat Islam sebagai suatu entitas yang unik dengan segala
karakteristiknya. Sebaliknya, studi tentang masyarakat Islam kehilangan
ketajaman dan kekritisannya sebagai suatu obyek kajian manakala pisau-pisau
analisisnya tidak membuka ruang pada ilmu modern yang pada kenyataannya
dewasa ini memimpin laju perubahan dalam sain dan teknologi di masyarakat.
Memadukan keduanya pada suatu kajian yang spesifik akan memberikan
pemahaman yang lebih utuh dan lebih lengkap untuk memindai masyarakat
muslim yang ada. Hasilnya adalah ketajaman pisau analisis berbalut
pemahaman yang luas dan mendalam akan masyarakat muslim dalam
berbagai aspek yang ada dalam ranah komunikasi. Selanjutnya, capaian ini
akan mengantarkan para pengkajinya sebagai pribadi-pribadi yang piawai
dalam membangun berbagai pendekatan strategik secara aksiologis.
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk menciptakan
sumberdaya manusia yang berkualitas dalam keilmuan dan penelitian serta
memiliki daya kritis dan keperpihakan yang kuat terhadap nilai demokrasi dan
keadilan sosial yang pada gilirannya akan menciptakan peradaban yang
unggul.
Lulusan program ini memiliki integritas ilmiah dan sosial disertai
kemampuan kritis dan melihat dan menyelesaikan masalah yang kompleks
khususnya dalam dunia pendidikan dan kemampuan mengkomunikasikan
hasil-hasil penelitian dan berkerjasama dengan pemerintah, dan masyarakat
nasional maupun inetrnasional. Profesi bidang pekerjaan, atau bidang
keilmuan dan keahlian lulusan sebagai berikut:
1. Pengajar bidang kajian Komunikasi dan Sosiologi
2. Peneliti pada bidang kajian komunikasi dan masyarakat Islam.
3. Analis masalah-masalah aplikasi komunikasi pada masyarakat, khususnya
masyarakat Islam.
4. Praktisi dalam industri media massa.
5. Ahli dalam riset komunikasi terapan.
6. Pengamat pada bidang kajian media, sosiologi dan komunikasi.

B. Visi dan Misi


Visi:
Menjadi Pioner dan Center of Excellence dalam Kajian Komunikasi dan
Masyarakat Islam dalam konteks global melalui pemaduan dan
pengembangan studi keilmuan dan keislaman bagi kemajuan peradaban.

Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan kajian komunikasi
dan masyarakat Islam dengan standar nasional maupun internasional.
2. Membuka dan meningkatkan kerjasama keilmuan dan riset bertaraf
nasional dan atau internasional.
3. Mengemban tugas keilmuan yang berkontribusi pada pemberdayaan
masyarakat dan perubahan sosial.

C. Tujuan
1. Mempromosikan kajian-kajian komunikasi dan masyarakat Islam kepada
dunia internasional melalui interaksi dengan berbagai komunitas keilmuan.
2. Melahirkan sarjana strata dua (S2) dalam bidang Kajian Komunikasi dan
Masyarakat Islam yang bertaraf nasional maupun internasional.
3. Meningkatkan daya saing UIN Sunan Kalijaga sebagai bagian dari PTKIN
menuju universitas berkelas internasional melalui jalinan kerjasama dan
kemitraan dengan Universitas partner di luar negeri.

D. Profil Lulusan
Mengacu pada pemaparan di atas maka profil lulusan dari Kajian
Komunikasi dan Masyarakat Islam adalah menjadi:
1. Pengajar bidang kajian Komunikasi dan Sosiologi
2. Peneliti pada bidang kajian komunikasi dan masyarakat Islam.
3. Analisis masalah-masalah aplikasi komunikasi pada masyarakat,
khususnya masyarakat Islam.
4. Praktisi dalam industri media massa.
5. Pengamat pada bidang kajian media, sosiologi dan komunikasi.

E. Mata Kuliah
Kurikulum konsentrasi Kajian Komunikasi dan Masyarakat Islam terdiri
dari 17 (tujuh belas) mata kuliah dengan bobot keseluruhan 72 SKS termasuk
seminar proposal tesis berbobot 10 sks, dan tesis yang berbobot 20 SKS.
Terdapat tiga core knowledge yaitu mata kuliah dasar, mata kuliah wajib
(required courses) dan mata kuliah pilihan seperti tersaji pada tabel berikut:

1. Mata Kuliah Dasar : 8 SKS


No Nama Mata Kuliah SKS
1. Studi al-Qur’an dan Hadis 2
2. Sejarah dan Teori Sosial 2
3. Pendekatan dalam Pengkajian Islam 2
4. Filsafat Ilmu 2
Jumlah 8

2. Matakuliah Wajib Konsentrasi (Required Courses): 60 SKS


No Nama Mata kuliah SKS
1. Perspektif dan Teori Komunikasi 4
2. Metodologi Riset Komunikasi 4
3. Sosiologi Komunikasi 2
4. New Media 2
5. Komunikasi dan Resolusi Konflik 2
6. Komunikasi Politik 2
7. Islam dan Posmodernisme 2
8. Islam dan Perubahan Sosial 2
9. Seminar Proposal 10
10. Artikel Jurnal Nasional 10
11. Tesis 20
60
3. Mata Kuliah Pilihan : 4 SKS
Mahasiswa hanya diwajibkan mengambil 2 mata kuliah dengan bobot
masing-masing 2 sks dari berbagai mata kuliah pilihan sebagai berikut:
No Nama Mata Kuliah SKS
1 Media, Konsumsi dan Prilaku Agama 2
2 Media dan Radikalisme Agama 2
3 Komunikasi dan Dakwah Kontemporer 2
4 Komunikasi dan Budaya Populer 2
Jumlah matakuliah pilihan 4

F. Dosen Pengajar
Beberapa guru besar dan dosen yang mengajar pada konsentrasi Kajian
Komunikasi dan Masyarakat Islam antara lain:

No Nama
1 Prof. Dr. M. Amin Abdullah
2 Prof. Dr. Machasin, MA
3 Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA
4 Prof.Dr. Dudung Abdurrahman, M.Hum
5 Prof. Dr. Koeswinarno, M.Hum
6 Prof. Dr. Irwan Abdullah
7 Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni
8 Prof. Pawito, Ph.D
9 Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil, Ph.D
10 Prof. Dr. Löffelholz Martin
11 Prof. Dr. David T. Hill
12 Prof. Dr. A. Haluk Yuksel, Ph.D
13 Dr. Hamim Ilyas, MA
14 Dr. Iswandi Syahputra, M.Si
15 Dr. Kholili, M.Si
16 Dr. Robi Abror, M.Si
17 Dr. Lukas Ispandrianto, M.Si
18 Dr. Puji Lestari, M.Si
19 Dr. Wening Udasmoro, SS., M.Hum., DEA
20 Dr. Masduki, M.Si
21 Dr. Haryatmoko

Anda mungkin juga menyukai