1
Fatah Syukur dan Mahfud Junaedi, Pengembangan Profesi Guru Berbasis Unity of Science, (Semarang:
Walisongo Press, 2017), 63
2
Muhyar Fanani, dkk. Transformasi Paradigma dan Implikasinya Pada Desain Kurikulum Sains: Studi atas
UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sunan Kalijaga dan UIN Maliki, “Laporan Penelitian Kolektif” (IAIN
Walisongo, 2014), 3-4
humanisasi ilmu-ilmu keislaman mencakup segala upaya untuk memadukan nilai universal
Islam dengan ilmu pengetahuan modern guna peningkatan kualitas hidup dan peradaban
manusia. Kedua, spiritualisasi yaitu memberikan pijakan nilai-nilai ketuhanan (ilahiyah) dan
etika terhadap ilmu-ilmu sekuler untuk memastikan bahwa pada dasarnya semua ilmu
berorientasi pada peningkatan kualitas/ keberlangsungan hidup manusia dan alam serta bukan
penistaan/perusakan keduanya. Strategi spiritualisasi ilmu-ilmu modern meliputi segala
upaya membangun ilmu pengetahuan baru yang didasarkan pada kesadaran kesatuan ilmu
yang kesemuanya bersumber dari ayat-ayat Allah baik yang diperoleh melalui para nabi,
eksplorasi akal, maupun ekplorasi alam. Ketiga, revitalisasi local wisdom adalah penguatan
kembali ajaran-ajaran luhur bangsa. Strategi revitalisasi local wisdom terdiri dari semua
usaha untuk tetap setia pada ajaran luhur budaya lokal dan pengembangannya guna
penguatan karakter bangsa.3
Capaian lulusan alumni UIN Walisongo dalam penerapan UoS yakni panca kamil: 1.
Berbudi pekerti luhur, 2. Berwawasan kesatuan ilmu pengetahuan, 3. Berprestasi akademik,
4. Berkarir profesional, 5. Berkhidmah pada masyarakat.4 Guna memastikan alumni memiliki
karakter-karakter diatas maka terdapat mata kuliah wajib universitas, mata kuliah
kefakultasan dan mata kuliah keprodian. Susunan mata kuliah disusun dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, selain mata kuliah wajib universitas,
terdapat pula mata kuliah wajib fakultas. Misalnya mata kuliah Filsafat Sains Islam sudah
selayaknya menjadi mata kuliah wajib bagi fakultas saintek agar mahasiswa saintek memiliki
worldview yang islami dan teknologi.5
3
Mahmud, Paradigma Kesatuan Ilmu UIN Walisongo dalam Perspektif Scientia Ascra S.H. Nasr, “Disertasi
UIN Walisongo”, (Semarang, 2020), 132-149
4
Hendri Hermawan Adinugraha, dkk., Fenomena Integreasi Ilmu di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri: Analisis Terhadap Konsep Unity of Science di UIN Walisongo Semarang, “Himatuna”, Vol 4 No. 1
2018., 15
5
Ardani Aulian Fahmi, Paradigma Unity of Sciences UIN Walisongo dalam Perspektif Richard Rorty, Skripsi
UIN Walisongo Semarang (2019), 94. Lihat juga dalam Muhyar Fanani, Paradigma Kesatuan Imu
Pengetahuan, (Semarang, CV. KArya Jaya Abadi, 2015), 55.