Anda di halaman 1dari 6

LINGKARAN BESAR DAN KECIL

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Astronomi Bola
Dosen Pengampu:
Nur Hidayatullah, S.H.I., M.H.I.

Oleh:
Ilham Nurbali Romli 1702046092
Moh. Fadllur Rohman Karim 1702046098

PROGRAM STUDI ILMU FALAK


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena gerhana, kerap kali disebut sebuah mitos oleh orang-orang
terdahulu. Hal ini dikarenakan belum adanya media yang meliput peristiwa
tersebut. Namun melihat berkembangnya teknologi masa kini, bagaimana
fenomena gerhana itu terjadi sudah dapat ditunjukkan melalui media-media
yang ada. Bahkan, saat ini dapat memprediksikan kapan akan terjadinya
fenomena gerhana.
Ilmu astronomi adalah jalan (ilmu) untuk menelisik lebih jauh untuk
mengetahui tentang alam semesta. Termasuk pembahasan mengenai fenomena
gerhana. Tentunya, semua itu bisa dilihat dan diprediksi melalui data objek
benda langit tersebut. Objek yang dimaksud seperti contoh matahari, bulan,
bintang, atau yang lainnya. Dengan data tersebut akan mempermudah dalam
mengkaji fenomena gerhana.
Oleh karena itu, perlu adanya pembahasan terkait data-data apa sajakah
yang diperlukan untuk mengkaji fenomena gerhana, terkhusus pada data
matahari beserta ilustrasinya.
.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan data-daa Matahari Ehpemeris?
2. Bagaimana penjelasan ilustrasi data-data matahari ephemeris?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkaran Besar dan Kecil


Lingkaran besar merupakan irisan bola bumi yang memotong bumi
menjadi dua bagian yang sama besar, dan jga dapat dikatan sebagai
horizon langit juga dapat dikatan sebagai equator langit.
Lingkaran besar pada sebuah bola memiliki keliling yang sama dengan
keliling bola tersebut yang dengan kata lain lingkaran besar pada sebuah
bola adalah lingkaran yang memiliki pusat yang sama dengan pusat bola
tersebut.
Setiap pesawat yang melewati pusat bola memotong permukaan dalam sebuah
lingkaran yang disebut lingkaran besar. Setiap pesawat lain yang memotong
bola tetapi tidak melewati pusat juga akan memotong permukaan dalam sebuah
lingkaran yang, dalam hal ini disebut lingkaran kecil. Pada gambar. 1. EAB
adalah lingkaran besar, karenanya bidangnya melewati ), pusat bola. Biarkan
QOP menjadi diameter bola tegak lurus terhadap bidang EAB lingkaran besar.
Misalkan R adalah titik apapun dalam OP dan anggap sebuah peswat ditarik
melalui R sejajar dengan bidang EAB, permukaan bola kemudian berpotongan
di lingkaran FCD kecil. Mengikuti konstruksi bahwa OP juga tegak lurus
terhadap bidang FCD. Ekstrimitas P dan Q dari diameter QOP tegak lurus
umum disebut kutub lingkaran besar dan lingkaran kecil paralel.
Sekarang biarkan PCAQ menjadi lingkaran besar yang melewati kutub P dan
Q memotong lingkaran kecil FCD dan EAB lingkaran besar di C dan A
masing-masing. Demikian pula, PDB adalah bagian dari lingkaran besar di C
dan A masing-masing. Demikian pula, PDB adalah bagian dari lingkaran besar
lainnya yang melewati P dan Q. Kita

3. Ada beberapa definisi yang penting untuk diketahui. Lihatlah bola


pada Gambar 2.3
- Lingkaran besar (great circle) adlah irisan bola yang melewati titik
pusat O. Dari gambar 2.3 ABCDA adalah lingkaran besar.

2
- Jika irisan bola tidak melewati titik pusat O maka disebut lingkaran
kecil (small circle). EFGHIE adalah lingkaran kecil.
- Jari-jari bola = OB = OC = OP = OF dan sebagainya. Besar jari-jari
bola adalah R. Besar sudut BOC adalah Theta (dengan satuan
radian). Karena itu panjang busur BC = s = Theta x R. Kiha R = 1,
maka s = Theta.

Setiap titik di permukaan bumi dapat dinyatakan dalam dua


koordinat, yaitu bujur (longitude) dan lintang (latitude). Semua titik yang
memiliki bujur nol terletak pada garis meridian greenwich. Sementara itu
semua titik yang memiliki lintang nol terletak pada garis ekuator
(khatulistiwa).

3
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Data Matahari jika diibaratkan adalah sebuah bumbu. Jadi untuk
mengetahui akan fenomena alam (khususnya yang melibatkan objek
Matahari), sudah selayaknya untuk mengetahui data Matahari terlebih dulu.
Semakin banyak data merupakan upaya untuk meminimalisir akan terjadinya
kesalahan dalam perhitungan. Data Matahari ini dipakai tidak untuk gerhana
saja, akan tetapi digunakan pula dalam menentukan awal bulan Qamariyah,
arah kiblat, dan lain sebagainya
B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan adalah untuk penulis ke depannya
dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai data Matahari atau bahkan data
benda langit lainnya. Sehingga pembaca dan akan lebih mudah memahami
objek benda langit.

4
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Agama RI. Ephemeris Hisab Rukyat. 2019

Anda mungkin juga menyukai