Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TATA KOORDINAT BUMI


( ILMU FALAQ )

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu falaq

OLEH : DINDA GAZALI ( 0720051 )


DOSEN PENGAMPU :
SOLIHUDDIN HARAHAP,LC,M.HI

JURUSAN AHWAL SYAKHSIYAH


AS REG SEM 3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL ISHLAHIYAH
BINJAI

1443 H

1
2
Kata pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah


SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tata
Koordinat Bumi (ilmu falaq) ” dengan tepat waktu.

Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi


tugas mata kuliah ILMU FALAQ yang dibimbing
oleh dosen yang sangat saya hormati bapak
SOLIHUDDIN HARAHAP, LC,.M.HI Semoga
makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan
kita semua.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata


kesempurnaan, Apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan didalam penulisan makalah penulis
berharap dosen serta teman-teman memaafkan dan
membantu saya memperbaikinya, demikan saya
ucapkan terimakasih, Selamat membaca.

Binjai, 28 Oktober 2021

3
Dinda gazali

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… 1

KATA PENGANTAR …………………….……. 2

DAFTAR ISI ……………………...……………. 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 4

A. Latar Belakang ………………………………...…….….. 5

B. Rumusan masalah……………………………………….. 6

C. Tujuan penulisan……………….………………......…… 7

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 8

A. Tata koordinat astronomi untuk penentuan


posisi…………………………………………………8
B. Tata koordinat bumi………………………………....…8
C.C
BAB III PENUTUP ………………………………....…… 9

A. Contoh koordinat bumi………………………………...9


B. Kesimpulan ……………………………...…….……… 10
C.Saran.........……………………………………………… 10

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bumi dan antariksa merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta dalam
cakupan tata surya dan lapisan-lapisan bumi seperti litosfer, hidrosfer, atmosfer dan
ruang angkasa di luar atmosfer bumi yang disebut antariksa. Mulai dari pusat bumi
sampai puncak atmosfer atau rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth).Pengetahuan
tentang luar angkasa atau antariksa telah menjadi perdebatan sejak lama, rasa ingin
tahu dan penasaran manusia mendorong mereka untuk terus melakukan penelitian
tentang segala sesuatu yang belum mereka temui atau belum terpecahkan khususnya
yang berkaitan dengan antariksa, karena begitu luasnya kajian tentang alam semesta
yang belum diketahui batasnya. Namun, sampai saat ini belum ada seorang manusia
pun yang dapat menembus langit tersebut dan pengetahuan manusia hanya sebatas di
langit pertama yang juga belum diketahui batasnya.

Berbagai pendapat dan hipotesis bermunculan dengan tujuan memberikan


informasi paling mutakhir dan valid. Keingintahuan ini terlihat dari orang-orang
Yunani kuno yang mempelajari astronomi, namun terkadang juga digunakan untuk
keperluan astrologi karena keterbatasan pengetahuan. Ilmu astronomi khususnya pada
penentuan posisi bintang sudah sejak lama digunakan sebagai navigasi oleh nenek
moyang manusia untuk berbagai keperluan seperti peramalan musim dan pelayaran
berdasarkan tata letak bintang di langit. Seiring terus berkembangnya pengetahuan
manusia tentang astronomi dengan berbagai metode mulai dari pengamatan sederhana
dengan perhitungan-perhitungan tertentu hingga dibuatlah observatorium untuk
mengamati bintang dan benda-benda langit lainnya.

B.Rumusan masalah

 Menentukan tata koordinat astronomi untuk penentuan posisi


 Apa itu tata koordinat ?
 Tata Koordinat Bumi
 Contoh dan kesimpulan
 Saran

C.Tujuan penulisan

Tujuan penulisan ialah untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ilmu
falaq yang berjudul tata koordinat bumi, dan semoga bisa menambah atau
menyempurnakan pengetahuan kita semua tentang tata koordinat bumi dan langit.

5
BAB II
PEMBAHASAN

a. Tata Koordinat Astronomi Untuk Penentuan Posisi

Menurut Ilmu Pasti, penentuan posisi titik pada permukaan bidang datar bisa
dilakukan bila kita mengetahui kedua koordinat ¹ titik itu, yakni absis (sumbu datar)
dan koordinat (sumbu tegak) yang saling berpotongan tegak lurus pada origin (titik
pusat). Dengan sumbu x (absis) dan y (ordinat) yang berpotongan tegak lurus pada
titik O (origin) kita mengetahui bahwa absis titik P = +3 dan ordinatnya = +5. Jadi
posisi titik P adalah pada titik potong dua garis yang ditarik dengan acuan kedua
koordinatnya itu.
Perhatikan gambar :
2.1.

Tata koordinat dasar (sederhana) seperti di atas disebut Koordinat Kartesius


(Cartesian). Dengan dua sumbu (x,y) yang digunakannya ia disebut ”Koordinat
Kartesius Dua Dimensi”. Dengan tambahan 1 sumbu lagi, yakni sumbu z, ia bisa
dikembangkan menjadi ”Koordinat Kartesius Tiga Dimensi”.
Perhatikan gambar :

2.2.
Koordinat Kartesius Tiga Dimensi (x,y,z) dapat diubah menjadi
”Koordinat Bola (Spherical Coordinate) Tiga Dimensi” (r,α,β). Bedanya,

6
dalam Koordinat Kartesius Tiga Dimensi semua koordinatnya (x,y,z) berdimensi
panjang. Adapun dalam Koordinat Bola Tiga Dimensi koordinat yang berdimensi
panjang hanya r, sedangkan dua koordinat lainnya, yakni α (Alpha) dan β (Beta)
berdimensi sudut.

Berhubung Bumi dan Langit bentuknya bulat seperti bola maka –sesuai Dengan
keterangan di atas Penentuan posisi pada keduanya dilakukan Dengan Tata koordinat
bola tiga dimensi. Untuk penentuan posisi di Bumi (letak geografis) digunakan satu
tata koordinat, yakni , Tata Koordinat Khatulistiwa Sedangkan untuk penentuan
posisi di Langit digunakan tiga Tata koordinat, Yakni Tata Koordinat Horizon,
Tata Koordinat Ekuator, dan Tata Koordinat Ekliptika . 1

 Pengertian koordinat

Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat
merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus
satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu:
1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)
2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

 Koordinat Geografis

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang
tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang
selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam
satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan
koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering
disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama
dengan 30 detik (30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit
(60″).
Pada tata koordinat geografi, bidang fundamental adalah ekuator Bumi. Berbagai tata
koordinat langit memiliki bidang fundamental yang berbeda-beda:
• tata koordinat horizon menggunakan horizon pengamat;
• tata koordinat ekuator menggunakan ekuator langit;
• tata koordinat ekliptika menggunakan ekliptika;
• tata koordinat galaksi menggunakan bidang galaksi Bimasakti;
Peta Bumi yang menunjukkan garis-garis lintang (horizontal) dan bujur (vertikal)

1
Koordinat ialah bilangan yg dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis,Permukaan,
atau ruang.Buku Ajar Ilmu Falak,

7
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.2

A. Koordinat Khatulistiwa
Tata koordinat Khatulistiwa menjadikan garis/lingkaran Khatulistiwa Dan garis/busur
Bujur sebagai sumbu-sumbunya. Ihwal koordinat ini beserta Unsur-unsurnya yang
terkait adalah sebagaimana penjelasan berikut ini.
 Kutub Bumi
Bola Bumi kita ini berputar (berotasi) Menurut arah dari barat ke timur dengan pola
Perputaran yang beraturan seolah-olah ada Sumbunya. Akibat perputaran itu semua
titik Pada permukaannya juga berputar menurut arah Yang sama (dari barat ke timur),
kecuali dua Buah titik pada kedua ujung sumbu tersebut. Dua buah titik yang tidak
berputar tersebut adalah titik-titik “Kutub Bumi”. Yang satu terletak di Utara dan
yang Satunya lagi terletak di Selatan.

C.Garis/Lingkaran Khatulistiwa
Kalau pada bola Bumi dibuat garis atau Lingkaran besar Imajiner yang bidangnya
tegakLurus Pada sumbu Bumi dan semua titiknya Berjarak 90° ke kedua titik Kutub
Bumi, maka Bidang ¹ Ingkaran imajiner ini akan membelah Bola Bumi menjadi dua
bagian yang sama, yakni Belahan Utara dan belahan Selatan. Lingkaran ini
Dinamakan “Khatulistiwa Bumi” atau “Ekuator Bumi”(selanjutnya disebut
Khatulistiwa saja).
D. Garis/Busur Bujur
kedua Kutub Bumi, maka akan tercipta garis utara-selatan yang memotong tegak lurus
(membuat sudut siku-siku dengan) Khatulistiwa. Garis ini Dinamakan “Garis/Busur
Bujur”Kalau Garis seperti ini dibuat Sebanyak titik pada Khatulistiwa, Maka garis-
garis bujur itu akan Membalut permukaan Bumi dengan Membentuk bangun bulat
seperti Bola Satu dari garis-garis bujur yang Banyak itu, yakni yang tepat melintasi
kota Greenwich, dekat London, dipilih untuk menjadi salah satu sumbu padaTata
Koordinat Khatulistiwa.Dengan mengacu pada tata koordinat Khatulistiwa, tempat-
tempat di Bumi ditentukan posisinya dengan cara mengukur harga “lintang tempat”
dan “bujur tempat” nya.
e. Lintang Tempat (φ)
Lintang Tempat (Latitude, ‘Ard} al-Balad) ialah jarak di sepanjang garis bujur mulai
dari Khatulistiwa sampai ke titik perpotongan garis bujur itu dengan lingkaran lintang
tempat yang bersangkutan. Lambang “Lintang Tempat” adalah φ (baca: fi) .Semua
tempat yang terletak pada lingkaran lintang yang sama, harga φ nya sama. Harga φ
positip untuk tempat-tempat yang berada di utara Khatulistiwa, dan negatip (–) untuk
tempat-tempat yang berada di selatan Khatulistiwa. Harga φ dinyatakan dengan angka
derajat, menit, dan detik busur, yakni 0° di Khatulistiwa, 90° di Kutub Utara,dan –90°
di Kutub Selatan.3
2
Judhistira Aria.2006.Visual Ilmu dan Pengetahuan.Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
3
GPS adalah sistem penentuan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal

Satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke

Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk

Menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen

Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS Sistem yang

8
B. Tata Koordinat Horizon

Sumbu-sumbu Tata Koordinat Horizon adalah Lingkaran Horizontal Dan


Lingkaran Vertikal. Tata koordinat ini digunakan untuk menentukan Azimuth dan
Ketinggian benda langit. Ihwal koordinat ini dan segenap Unsurnya yang terkait
adalah sebagaimana penjelasan di bawah ini.
1. Zenith dan Nadir
2. Garis dan Lingkaran Vertikal
3. Lingkaran Meredian
4. Horizon (Ufuk) dan Kerendahan Ufuk
5. Ketinggian dan Jarak Zenith
6. Parallax
7. Titik Kulminasi
8. Azimuth
9. Sudut waktu (t)

C. Tata Koordinat Ekliptika

Tata Koordinat Ekliptika menggunakan Lingkaran Ekliptika dan Lingkaran


Bujur Ekliptika sebagai sumbu-sumbunya. Tata koordinat ini Digunakan sebagai
acuan untuk menentukan Bujur Astronomis dan Lintang Astronomis benda langit.
Ihwal koordinat ini dan segenap unsurnya yang Terkait adalah sebagaimana yang
akan dijelaskan di bawah ini :
a. Rotasi dan Revolusi
b. Ekliptika
c. Ijtimak dan Bujur Astronomis
d. Lintang astronomis
D. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ;
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak
setiap titik acuan.

B. MENENTUKAN TITIK KOORDINAT BUMI


Setidaknya ada tiga cara untuk menentukan posisi atau titik koordinat suatu tempat di
permukaan Bumi, yaitu tongkat istiwa’, Global Positioning System (GPS), dan
Google Earth. Tongkat istiwa’ digunakan tanpa bantuan teknologi, sedangkan GPS
dan Google Earth digunakan dengan teknologi. Sampai saat ini, penggunaan GPS
maupun Google Earth masih bersifat konsumtif pasif, tanpa adanya upaya analitis
kritis. Penelitian Kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analitik matematis.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui teori, aplikasi, maupun akurasi
tongkat istiwa’, GPS, dan GoogleEarth secara komparatif. Penelitian ini menemukan
bahwa tongkat istiwa’ adalah salah satu alternatif penentuan titik koordinat Bumi
yang menggunakan teori perhitungan Spherical trigonometry secara sederhana tanpa
bantuan, sedangkan GPS dan Google Earth menggunakan prinsip keilmuan geodesi
yang lebih teliti. Dari segi aplikasi,yang Paling praktis dan akurat adalah GPS.
Kemudian disusul Google Earth, dan tongkat istiwa’.4

Serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.

http://id.wikipedia.org/ wiki/Sistem_Pemosisi_Global) Akses: 28 Februari 2011


4
titik koordinat bumi; tongkat Istiwa’; GPS; Google Earth

9
BAB III
Penutup

 Contoh koordinat bumi

 Contoh koordinat horison. • Contoh Koordinat ekliptika

10
 Contoh koordinat geografis. • Contoh Koordinat

 Kesimpulan
Langit terdiri dari tata koordinat horison, tata koordinat ekuator dan Tata koordinat
ekliptika. Tiap-tiap tata koordinat memiliki cara penggunaan sistem yang berbeda
serta terdapatnya berbagai macam keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan
sistem tersebut. Koordinat horizon mudah untuk dilukis tetapi hanya dapat digunakan
pada waktu dan tempat tertentu saja (dalam kurun waktu yang pendek). Koordinat
ekuator dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, tetapi cara melukisnya
cukup rumit. Koordinat ekliptika digunakan untuk menentukan kedudukan benda
benda langit anggota tata surya seperti satelit, planet dan matahari karena anggota tata
surya kedudukannya tetap berada di selatan ekliptika. Pada intinya tata koordinat
langit hanya menaruh perhatian pada “arah” letak sebuah benda langit saja, dan tidak
memperhitungkan jarak benda langit tersebut.

 Saran
Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kita semua tentang tata
koordinat bumi, dan jika ada kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
makalah saya harap dosen pembimbing dan teman teman dapat membantu
menambah kan,sekian dan terimakasih.

11

Anda mungkin juga menyukai