Anda di halaman 1dari 7

A.

TATA GEOGRAFIS PADA BOLA LANGIT

Bola langit adalah suatu ruang berbentuk bola dimana semua benda langit
tampak atau diproyeksikan pada bidang melengkung tersebut. Bola langit bersifat
egocentris (Pengamat selalu menjadi titik pusatnya). Pada dasarnya bola langit
merupakan proyeksi dari bola bumi ke langit. Lintang dan bujur pada bola bumi
diproyeksikan ke langit menjadi lintang dan bujur langit. Ekuator bumi menjadi
ekuator langit. Sebagaimana posisi bumi, bola langit juga dapat dibedakan
menjadi 3 jenis :

 Bola langit vertikal jika pengamat di ekuator.


 Bola langit miring jika pengamat di antara ekuator dengan kutub.
 Bola langit horizontal jika pengamat di kutub bumi.

Sumber : slideshare.net
Sumber : slideshare.net

Sehingga untuk menentukan letak suatu benda langit kita membutuhkan


beberapa koordinat. Koordinat pada benda langit ada 4 yaitu :

1. Tata Koordinat Geografis


2. Tata Koordinat Horizon
3. Tata Koordinat Katulistiwa
4. Tata Koordinat ekliptika.

B. TATA KOORDINAT GEOGRAFIS

Kita telah mempelajari apa itu geometri bola pada sub bab sebelumnya,
sehingga dengan berbekal pengetahuan dari geometri bola kita dapat mempelajari
apa yang dimaksud dengan tata koordinat geografis. Seperti yang telah diketahui
pada geometri bola terdapat istilah yang disebut dengan lingkaran besar (Great
Circle) merupakan lingkaran yang dibentuk oleh perpotongan sebuah bidang yang
melewati pusat sebuah bola dengan permukaan bola tersebut. Dalam tata
koordinat geografis Great Circle dapat dilihat pada lingkaran besar pada bola
bumi yang merupakan garis khatulistiwa (garis lintang 0 derajat). Garis lintang
selain 0 derajat bukan merupakan lingkaran besar, melainkan lingkaran kecil
karena pusat lingkaran dari garis lintang tidak berimpit dengan pusat bumi.
Sehingga dengan menggunakan geometri bola kita akan lebih mudah mengetahui
posisi di permukaan benda-benda langit. Contohnya kita akan lebih mudah
mengetahui posisi di permukaan bumi dengan koordinat bola, karena permukaan
bumi lebih menyerupai bola daripada kotak.

Dengan begitu tata koordinat geografis dalam bidang astronomi ini akan
mempelajari tentang sistem koordinat benda-benda langit. Tata koordinat
geografis adalah sistem koordinat yang digunakan untuk menunjukkan suatu titik
atau tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Tata koordinat georafis
pada benda-benda langit terdiri dari lingkaran kecil, lingkaran besar, lingkaran
bujur, dan lingkaran lintang. Dalam koordinat geografis lingkaran besar inilah
yang disebut dengan Great Circle yang membentang di Khatulistiwa dan semua
lingkaran bujur.

Sumber : staffnew.uny.ac.id

Sesuai dengan gambar diatas, tata letak koordinat geografis ditentukan


oleh garis/linstasan yang berupa lingkaran, yang terdiri dari yang melintang dan
membujur. Dengan adanya lingkaran tersebut kita dapat menentukan letak
geografis dan kedudukan suatu tempat di bumi dapat ditentukan dengan sistem
koordinat “bujur dan lintang” geografis. Begitu pula dengan koordinat di suatu
titik di bidang permukaan bola langit dapat ditentukan dengan menetapkan
lingkaran dasar dan titik asal koordinat. Begitu juga dengan komet di langit,
beserta bintang-bintang, galaksi dan bermacam objek lainnya, mereka semua
memiliki “alamat” tertentu yang tidak mungkin kembar satu sama lain. Alamat
yang dimaksud di sini adalah koordinat. Komponen pada koordinat geografis,
yaitu :
a) Lingkaran Dasar Utama
Komponen lingkaran dasar utama pada tata koordinat geografis adalah
salah satu dari lingkaran besar. Lingkaran besar ini sering juga disebut dengan
lingkaran Ekuator/lingkaran khatulistiwa yang berada di tengah bola/benda langit.
Lingkaran ekuator ini membagi benda langit menjadi 2 kutub yaitu kutub utara
dan kutub selatan, dimana kedua kutub ini juga termasuk dalam salah satu
komponen tata koordinat geografis.

b) Kutub-Kutub: Kutub Utara (KU) dan Kutub Selatan (KS)

Kutub utara dan kutub selatan adalah suatu wilayah yang terbagi karena
adanya garis equator. Kutub-kutub ini dapat ditentukan dengan cara:

 Kutub Utara Langit

Karena dibumi itu tidak ada titik yang kekal terhadap bola langit, maka
diambilah suatu titik dekat bintang polaris (bintang yang paling terang/bintang
utara) dari rasi bintang Ursa minor (salah satu rasi bintang diutara), yang hampir–
hampir tidak mengikuti perputaran sehari–hari bintang sejati lainnya, untuk
ditetapkan sebagai titik pangkal. Peredaran semu ini disebabkan oleh rotasi bumi
pada porosnya. Dan titik yang tak ikut berputar ini disebut kutub utara langit.
Jarak bintang polaris dari bumi kira-kira 430 tahun cahaya.

 Kutub Selatan Langit

Kutub Selatan Langit adalah titik yang dapat dicari dengan rasi bintang
layang–layang, yang menunnjukkan arah selatan, orang Jawa menyebutnya
dengan nama bintang Gubug Penceng.

c) Lingkaran Dasar ke-2 ( Lingkaran Bujur)

Lingkaran dasar ke-2 merupakan lingkaran besar yang melalui meridian


pengamat. Atau bisa disebut juga dengan lingkaran bujur atau meridian. Meridian
adalah sebuah garis khayal pada permukaan bumi, tempat kedudukan titik-titik
dengan bujur yang sama yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

d) Lingkaran Lintang

Lingkaran Lintang adalah garis khayal melintang secara horizontal yang


berada diantara dua kutub. Garis lintang selain 0 derajat bukan merupakan
lingkaran besar, melainkan lingkaran kecil karena pusat lingkaran dari garis
lintang tidak berimpit dengan pusat bumi. Garis lintang bumi yang berada di
belahan bumi utara disebut dengan garis lintang utara yang besarnya 0⁰ sampai
90⁰ LU. Sedangkan Garis lintang bumi yang berada di belahan bumi selatan
disebut dengan garis lintang selatan yang besarnya 0⁰ sampai 90⁰ LS. Semakin ke
utara atau ke selatan bentuk lingkaran lintang semakin kecil. Bahkan pada daerah
90⁰ LU dan 90⁰ LS ini berupa titik, bukan lagi berupa lingkaran, karena berada
tepat di kutub utara dan selatan.

e) Titik Acuan ( Titik Asal)

Titik acuan atau yang sering disebut dengan titik asal adalah suatu titik
yang menunjukkan titik 0⁰ pada garis lintang dan bujur. Contohnya, titik acuan
pada bumi yaitu berada pada Khatulistiwa (0⁰) pada garis lintang dan berada di
Greenwich (0⁰) pada garis bujur.

f) Koordinat I dan Koordinat II

Koordinat I dan II adalah suatu acuan untuk menentukan letak dari suatu
tempat ditinjau dari garis lintang dan bujurnya. Koordiant I dapat kita tentukan
dengan melihat garis bujurnya, sedangkan koordinat II dapat kita tentukan dengan
melihat garis lintangnya. Pada bumi koordinat I berdasarkan bujur atau meridian
memberikan 2 arah yaitu arah timur Greenwich atau BT dan kearah barat
Greenwich atau BB. Koordinat II juga memiliki 2 arah yaitu arah ke utara atau LS
dan arah keselatan atau LU. Kutub utara pada koordinat II terletak di 90⁰ di LU
dan kutub selatan berada di 90⁰ di LS.
C. Konsep Lintang Dan Bujur

Konsep ini digunkan untuk menentukan suatu titik berdasarkan garis lintang
dan bujurnya. Dengan berpacu pada garis lintang ekuator kita dapat menentukan
suatu wilayah dibumi. Caranya dengan melihat contoh gambar dibawah ini.
Pengamat berada di titik equator garis lintang, kemudian jika kita berpindah ke
arah utara sampai dititik manapun maka kita berada dititik LU tempat kita
berhenti. Contohnya pada titik merah digambar ini, jadi kita berpindah dari
lintang ekuator 0⁰ menuju ke utara 30⁰ , tempat kita sekarang adalah di titik 30⁰
LU. Begitupula jika kita bergerak keselatan

Sumber : quura.com

Dengan berpacu pada garis bujur yang berada di meridian prima kita dapat
menentukan suatu wilayah dibumi. Caranya dengan melihat contoh gambar
dibawah ini. Pengamat berada di titik Greenwich, kemudian jika kita berpindah ke
arah barat atau timur sampai dititik manapun maka kita akan berada dititik BT
atau BB tempat kita berhenti. Contohnya pada titik merah digambar bawah ini,
jadi kita berpindah dari lintang meridian 0⁰ menuju ke barat 30⁰ , tempat kita
sekarang adalah di titik 30⁰ BB. Begitupula jika kita bergerak ketimur
Sumber : sites.google.com

Anda mungkin juga menyukai