Anda di halaman 1dari 12

Mata Dunia

Seputar Ilmu Pengetahuan


 Home
 Sains
 Teknik
 Energi Terbarukan
 Kesehatan
 Ilmu Umum
 Ilmu Penting
 Kirim Materi
 Daftar Lengkap Isi Blog

Home / Astronomi / BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT

BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT


Author - Mesriah Ria Date - 16:24:00 astronomi
BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT
Berikut kami memberikan materi astronomi tentang bola langit dan tata koordinat, materi ini merupakan materi
awal yang harus anda pelajari apabila ingin berkecimpung di dunia astronomi, jika ada yang salah serta
kurang mohon berkomentar.

Angkasa dan bintang-bintang yang bersinar indah di malam hari telah menumbuhkan
rasa kekaguman dan ingin tahu manusia akan keberadaan benda-benda langit di atas
sana. Oleh karena itu, manusia mencari tahu keberadaan bintang di langit dengan
menggunakan ilmu astronomi. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan sebuah
bintang, kita bisa menggunakan gambar sketsa bola langit. Apakah yang dimaksud
dengan bola langit? Apakah manfaat membuat gambar bola langit?

Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit adalah suatu bangun khayal yang
berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya, sedangkan benda-benda langit seakan-
akan menempel pada bagian dalam kulit bola tersebut. Bola langit memiliki beberapa
istilah menurut titik pengamat seorang manusia di bumi. Zenit merupakan titik langit
yang berada tepat di atas kepala pengamat. Sedangkan nadir adalah titik yang berada
tepat di bawah kaki pengamat.

Dalam mempelajari bola langit, manusia menggunakan patokan kutub utara dan kutub
selatan bumi. Sehingga dalam hal ini muncul dua istilah Kutub Langit Utara dan Kutub
Langit Selatan. Kutub Langit Utara adalah pertemuan antara bola langit dengan
perpanjangan garis kutub selatan dan kutub utara. Sedangkan Kutub Langit Selatan
adalah pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis kutub utara dan kutub
selatan.

Saat belajar astronomi bola langit, para ahli perbintangan menggunakan titik O dengan
koordinat (0,0) yaitu pusat bumi sebagai titik acuan atau pusat koordinat. Sedangkan
koordinat titik-titik lain, misalnya benda-benda langit ditentukan berdasarkan posisinya
terhadap titik asal. Manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari bola langit
adalah mengetahui letak sebuah bintang dan garis edar bintang terseb

Pengertian Bola langit


Menurut Wikipedia Bola langit yaitu dalam istilah astronomi dan navigasi, bola
langit adalah bola khayal dengan radius tak hingga yang tampak
berotasi, konsentrik dan koaksial dengan Bumi, dan semua obyek langit dibayangkan berada
pada kulit bola sebelah dalam. Sebanding dengan yang dimiliki bola Bumi, ekuator langit dan
kutub-kutub langit merupakan proyeksiekuator Bumi dan kutub-kutub Bumi pada bola langit. Bola
langit merupakan "alat bantu" sangat penting dalam astrometri.

Bola langit dapat digunakan secara geosentrik maupun toposentrik. Geosentrik berarti bola
tersebut berpusat pada pengamat khayal yang berada di pusat bumi dan efek paralaks tidak
diperhitungkan. Sementara toposentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat di
permukaan Bumi dan paralaks horizontal tidak dapat selalu diabaikan.
Bagi kita yang tinggal di daerah ekuator, alam memberikan kesempatan kepada kita untuk
dapat melihat seluruh bintang di langit. Hal ini berbeda dengan orang yang tinggal dibelahan
bumi utara, mereka tidak dapat melihat sebagian bintang yang berada di langit selatan.
Sebagai gantinya, mereka akan melihat bintang-bintang sirkumpolar, yaitu bintang yang tidak
pernah terbit dan tinggelam di bawah horizon, melainkan mereka hanya akan berputar-putar
di atas langit.

BOLA LANGIT

 Bola langit.
Bola khayal yang merupakan tempat kedudukan proyeksi benda-benda langit.
 Zenith (Z).
Titik pada bola langit di atas pengamat.
 Nadir (N).
Titik pada bola langit di bawah pengamat.
 Horison.
Bidang datar (lingkaran) yang dibuat melalui pengamat dengan sumbu garis vertikal (Z-N).
 Perpanjangan sumbu putar bumi ( garis KU-KS) merupakan sumbu putar bola langit memotong bola langit
di Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS).
 Lingkaran Ekuator.
Lingkaran besar yang tegak lurus sumbu putar langit (KLU-KLS)
Membagi bola langit menjadi 2 bagian yang sama besar.
 Lingkaran jam (lingkaran deklinasi).
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS) dan berpotongan tegak lurus dengan ekuator
langit.
 Meredian langit.
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS), Zenith (Z) dab Nadir (N).

Memotong horison pada titik utara (U) dan Selatan (S), pertengahan antara titik utara (U) dan Selatan (S)
pada horison merupakan titik Timur (T) dan titik Barat (B).
Keterangan :
Lingkaran SBUTS : horizon pengamat
Lingkaran EBKTE : ekuator langit
Lingkaran besar yang tegak lurus ekuator langit : lingkaran deklinasi (lingkr jam)

TATA KOORDINAT HORISON


 Posisi benda langit : (azimuth bintang (A) , tinggi bintang (t))
(azimuth bintang (A) , jarak zenith (z))
 Azimuth bintang (A) : busur sepanjang horison diukur dari titik acuan sampai lingkaran vertikal bintang
ybs.
 Tinggi bintang (t) : busur pada lingkaran vertikal dari horison sampai bintang ybs.
 Jarak zenith (z) : busur pada lingkaran vertikal dari titik Zenith (Z) sampai bintang ybs, shg z = 900 - t
Lingkaran vertikal : lingkaran besar yang melalui Zenith (Z) dan tegak lurus horizon.
Gambar Posisi bintang R dalam tata koordinat horison

Keterangan :

Azimuth bintang R : Busur SBR’


Tinggi bintang R : Busur R’R
Jarak zenith bintang R : Busur ZR

TATA KOORDINAT EKUATOR


 Posisi benda langit : (Asensiorekta (), deklinasi ())
(Sudut jam bintang (h), deklinasi ())
 Asensiorekta () bintang : busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan (titik Aries) ke arah yang
berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda langit sampai lingkaran jam bintang ybs.
 Titi Aries () : titik potong antara ekuator langit dan ekliptika.
 Deklinasi () bintang : busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari ekuator langit sampai kedudukan
bintang ybs.
 Deklinasi () bintang bernilai (+) untuk bintang-bintang yang berada di belahan utara bola langit (dari
00 s.d. +900)
 Deklinasi () bintang bernilai (-) untuk bintang-bintang yang berada di belahan selatan bola langit (dari
00 s.d. -900).
 Sudut jam bintang (h): sudut antara meredian dan lingkaran jam bintang.
 Waktu sideris : Sudut jam titik Aries ()
sehingga h =  - 

Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat
pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.

Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas

Keterangan :
0 : sudut yang dibentuk oleh busur S – KLS
t wb membentuk busur EBKγ
α : busur γKBR’
δ : busur R’R

GERAK LANGIT DIPANDANG DARI BERBAGAI


TEMPAT DI BUMI

 Pengamat di Kutub Utara bumi ( = 900 LU)


(Sikap bola langit sejajar)
 Bumi berotasi dari Barat ke Timur sehingga seolah-olah langit berotasi dari Timur ke Barat
 Pengamat melihat benda-benda langit di belahan utara bola langit tidak pernah tenggelam,
Sebaliknya, pengamat tidak pernah melihat benda-benda langit di belahan selatan bola langit
(benda langit tidak pernah terbit)
Gambar Sikap Bola Langit Sejajar

 Pengamat di Kutub Selatan bumi ( = 900 LS) ???

 Pengamat di Ekuator bumi ( = 00 )


(Sikap bola langit tegak)
 Semua benda langit terbit dari sisi Timur horison dan tenggelam di sisi Barat horison.
Selama 12 jam benda-benda langit berada di atas horison, dan Selama 12 jam benda-benda
langit berada di bawah horison.
Gambar Sikap Bola Langit Tegak

 Pengamat berada diantara Kutub dan Ekuator


(Sikap bola langit miring)
Misal : Pengamat berada di +300 LU
 Akibat rotasi bumi maka semua benda langit beredar dengan lintasan sejajar ekuator langit.
 Benda langit di belahan utara bola langit tetapi di luar daerah sirkumpolar mempunyai lintasan dengan busur
yang berada di atas horison lebih panjang dari pada busur lintasan yang berada di bawah horison.
 Pada daerah sirkumpolar utara, benda-benda langit selalu berada di atas horison (tidak pernah tenggelam).
 Bagaimana dengan benda yang terletak pada ekuator langit?
Bagaimana dengan benda langit di belahan selatan bola langit?
Gambar Sikap Bola Langit Miring (Mis : di 300 LU)

TRIGONOMETRI BOLA

 Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah segitiga bola.
 Segitiga bola adalah segitiga pada permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.

 Sebagai contoh perhatikan perhatikan gambar segitiga bola ABC sbb :


Busur AB, BC, dan CA masing-masing merupakan bagian dari lingkaran besar suatu bola
yang berpusat di P.

 Beberapa sifat segitiga bola :


 Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 1800.
 Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah 900.
 Panjang busur salah satu segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di kutubnya adalah sama dengan
besar sudut tersebut.

 Pada segitiga bola berlaku rumus–rumus cosinus sbb:

cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A


cos b = cos c cos a + sin c sin a cos B
cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C

 Dan rumus sinus sbb :

rumus sinus pada segitiga bola

 Rumus-rumus trigonometri tsb tidak berlaku apabila ada sisi yang bukan merupakan bagian dari lingkaran
besar.
 Banyak rumus-rumus yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut segitiga bola yang dapat
diturunkan dari hubungan di atas.

F. HUBUNGAN ANTARA TATA KOORDINAT HORIZON DENGAN TATA KOORDINAT EKUATOR

 Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri bola dapat diperoleh hubungan antara tata koordinat
horizon dengan tata koordinat ekuator.

Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat
pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb .
 Nyatakan posisi bintang R tersebut dalam tata koordinat horizon !

 Posisi bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan dalam (Azimuth bintang dan tinggi bintang)

Perhatikan kembali gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu
tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada
waktu t wb sbb :

Keterangan :
Busur(Z-R) = jarak zenith (z)
Busur(KLU-R) = 900 – deklinasi ()
Busur(KLU-Z) = 900 + lintang geogrfis pengamat ()
Busur (E-R’) = sudut jam bintang (h) = waktu sideris bintang (wb) – asensiorekta ()

 Tinggi bintang dapat diperoleh dengan menggunakan aturan cosinus. Berdasarkan gambar di atas, aturan
cosinus dapat dinyatakan sbb :

cos z = cos (900- ) cos (900 + ) + sin (900- ) sin(900 + ) cos Busur (h)

dan tinggi bintang t = 900 – z

 Sedangkan azimuth bintang diperoleh dengan menggunakan aturan sinus.Berdasarkan


gambar di atas, aturan sinus dapat dinyatakan sbb :

rumus untuk memperoleh azimut bintang

Anda mungkin juga menyukai