Anda di halaman 1dari 66

BOLA LANGIT

dan
TATA KOORDINAT
BENDA LANGIT
1
CAKUPAN MATERI
1. Bola Langit
2. Posisi pengamat yang dapat mengamati
Bintang.
3. Tata Koordinat geografis
4. Tata Koordinat Horizon
5. Tata Koordinat equatorial
6. Tata Koordinat ekliptika
7. Konsep Waktu
2 8. Siang dan malam
BOLA LANGIT
 Bola langit adalah sebuah bola khayal maha besar dengan bumi sebagai
pusatnya dan bintang-bintang berada di permukaannya.
 Bola langit digunakan untuk memudahkan pemetaaan posisi bintang-
bintang bagi pengamat di bumi, semua diasumsikan berada pada jarak
yang sama dan ditempatkan seolah-olah berada di permukaan bola
langit.
 Bagian-bagian bola langit:
• Equator langit = perpanjangan equator bumi.
• Kutub langit Utara (KLU) : perpanjangan kutub utara bumi.
• Kutub Langit Selatan (KLS) : Perpanjangan kutub selatan bumi.

3
Kutub Langit Utara (KLU) Lingkaran Bujur

Lingkaran Ekuator
Lingkaran Lintang

Kutub Langit Selatan (KLS)

Bola langit sebagai perluasan bola Bumi.


4
5
Penampakan Bola Langit
berdasarkan posisi
pengamat.

6
D i ekuator
(lintang 0 0 )

Pada pengamat yang berada di ekuator, Ekuator


langit akan nampak tegak lurus horizon, dan
kutub langit utara akan berimpit dengan arah
utara. Lintasan harian bintang akan tegak lurus
7 horizon.
Lingkaran harian
bintang

KLU KLS

Ekuator langit

Penampakan gerak bintang dilihat dari ekuator.


8
D i lintang utara
(0 0 < lintang <90 0 )

Pada pengamat di lintang utara. Kutub langit utara akan


tampak naik dari arah Utara sebesar lintang pengamat
tersebut. Misalnya untuk pengamat di lintang 300 Utara,
maka KLU akan naik 300 dari titik Utara. Ekuator langit
akan membentuk sudut 900 terhadap arah KLU, dan
lintasan harian bintang akan sejajar dengan ekuator
9
langit.
KLU Ekuator langit
Lingkaran harian
bintang

T

U S
Horison pengamat B

KLS
Penampakan gerak bintang dilihat dari lintang antara
(lintang utara).
10
Di Kutub Utara
(lintang 90 0 )

Pengamat di kutub Utara akan melihat KLU tepat di


atas kepala (zenith), dan ekuator langit tepat berimpit
dengan horizon. Maka, ia dapat melihat semua
bintang yang berada di Utara ekuator langit (deklinasi
positif) tidak akan pernah tenggelam (sirkumpolar),
dan lintasan harian bintang akan sejajar horizon..
11
KLU

Lingkaran harian
bintang

Ekuator langit
dan horison

KLS
12
Penampakan gerak bintang dilihat dari kutub.
1. Tata Koordinat
Geografis

13
1. Lintang
 Diukur dari ekuator, ke arah kutub Utara disebut lintang
Utara (positif), ke arah sebaliknya disebut lintang
selatan (negatif).
 Lintang Utara maupun Selatan membentang hingga
900, dan masing-masing berujung di Kutub rotasi bumi.
 Garis-garis lintang berupa lingkaran-lingkaran kecil
(lingkaran yang mengelilingi permukaan bola dengan
diameter bukan diameter bola), kecuali lintang 90 utara
maupun selatan yang berupa titik.

14
2. Bujur
 Diukur dari meridian Greenwich, yaitu bujur yang
melalui kota Greenwich, ke timur disebut bujur
timur, dan ke barat disebut bujur barat.
 Masing-masing membentang sejauh setengah
lingkaran, dan garis 1800 BT berimpit dengan garis
1800 BB.
 Garis-garis bujur berupa lingkaran-lingkaran besar
(lingkaran yang mengelilingi permukaan bola
dengan diameter sama dengan diameter bola,
15 contohnya ekuator)
2. Tata Koordinat
Zenit
Horison
Lingkaran almukantarat

B Ketinggian bintang
S U

T
Horison pengamat Azimut

Koodinat benda langit


Nadir dinyatakan dalam :
Azimut dan ketinggian
16
(Altitude)
1. Altitude :
 Analog dengan lintang. Merupakan ketinggian
benda diatas horizon, positif kearah zenith, negative
kearah nadir.
 Rentangnya dari +900 hingga -900. Misalkan benda
yang berada tepat di titik Zenith akan mempunyai
altitude 900, dan benda yang berada tepat di horizon
altitudenya 00.
 Perlu diingat bahwa salah satu syarat suatu bintang
terlihat (bagi pengamat dengan ketinggian 0 meter)
ialah memiliki altitude positif.

18
2. Azimuth:
 serupa dengan bujur, yaitu posisi benda
diukur dari Utara-Timur- Selatan-Barat.
 Rentangnya dari 00 hingga 3600, atau dari
0 jam hingga 24 jam. Sebagai contoh titik
arah tenggara akan memiliki azimuth 1350,
dan titik barat laut sebesar 3150.
 Bintang dalam gambar contoh diatas
memiliki koordinat horizon sekitar azimuth
19
900 dan altitude +450.
Contoh Soal 1:
Lukislah posisi sebuah bintang di bola langit
bila diketahui koordinatnya dalam sistem
horizon:
• Azimut = 600
• Altitude (ketinggian) = 450

20
Contoh Soal 2:
Tentukan koordinat matahari berdasarkan sistem
koordinat horizon pada:
a. Jam 9 pagi
b. Jam 12 siang
c. Jam 2 siang
d. Jam 4 sore

21
3. Sistem Koordinat Ekuator
3.a. Sistem Asensiorekta –Deklinasi (RA-DEC)
KLU

Lingkaran ekuator 

Lingkaran ekliptika

KLS Titik aries


22
Koordinat ekuatorial terdiri atas:
1. Deklinasi : serupa dengan lintang, yaitu ketinggian
sebuah benda diukur dari ekuator langit. Ke arah Kutub
Langit Utara positif, dan sebaliknya negative. Dari +900
hinga -900.

2. Asensio Recta : yaitu posisi bintang diukur sepanjang


ekuator langit dari titik Aries (boleh dibilang meridian
Greenwichnya Bola langit) positif bila diukur berlawanan
arah dengan putaran bola langit dan pergerakan bintang-
bintang. Misalnya bila bintang-bintang terbit di timur dan
tenggelam di barat, asensio recta diukur dari barat ke timur
24 di langit. Bernilai 00 hingga 3600 atau 0 jam hingga 24 jam.
Contoh Soal 1:
Tentukan koordinat deklinasi () dan
Asensiorekta () matahari berdasarkan sistem
koordinat equatorial pada tanggal:
a. 21 Maret
b. 21 Juni
c. 23 September
d. 22 Desember
25
Contoh Soal 2:
Lukislah posisi bintang di bola langit
bila diketahui koordinatnya dalam
sistem ekuatorial (Lokasi 450 LS):
• Asensio rekta = 3000
• Deklinasi -300
26
3.b. Sistem Sudut jam – Deklinasi (HA-DEC)
• Sistem kedua dari koordinat
ekuatorial ini lebih merupakan
gabungan antara koordinat
horizon dan koordinat
ekuatorial.
• Apabila sistem RA-DEC
menggunakan titik Aries, maka
sistem ini menggunakan titik
sigma (Σ), yaitu titik
perpotongan ekuator langit
dengan meridian
27 pengamat/bujur pengamat.
Koordinat ekuator sistem HA-DEC terdiri atas:
1. Deklinasi yaitu ketinggian sebuah benda diukur dari
ekuator langit. Ke arah Kutub Langit Utara positif,
dan sebaliknya negatif. Dari +900 hinga -900..
2. Hour Angle (Sudut Jam) , diukur dari titik sigma
sepanjang ekuator langit, positif apabila searah
dengan putaran bola langit dan pergerakan bintang
(otomatis berlawanan dengan arah asensio rekta).
Bernilai 0 sampai 24 jam, atau +12 jam hingga -12
jam.
28
 Hour Angle juga merupakan posisi bintang dari
titik kulminasinya (mencapai meridian
pengamat).
 Seringkali HA dinyatakan dalam +2 jam, atau -
3 jam, yang berturut-turut berarti mencapai
kulminasi 2 jam yang lalu, serta membutuhkan
3 jam lagi untuk mencapai kulminasi.
 Semua benda yang ada di meridian pengamat
akan memiliki hour angle 0 jam.
29
4. Tata Koordinat Ekliptika
Koordinat ekliptika terdiri atas:
1. Lintang Ekliptika, diukur dari bidang
ekliptika, positif ke arah Kutub utara
ekliptika (KUE). Berkisar antara +900
hingga -900. Lintang ekliptika sering
disebut juga lintang langit. Lintang
ekliptika matahari pada tanggal
berapapun selalu 00.

2. Bujur Ekliptika, diukur dari titik aries


sepanjang ekliptika, positif searah
dengan asensio rekta positif, atau
diukur berlawanan arah putaran bola
30
langit. Diukur dari 00 sampai 3600. Bujur
4. Tata Koordinat Galaksi
Sistem koordinat galaksi memiliki sumbu lintang galaksi (galactic
latitude) dan sumbu bujur galaksi (galactic longitude). Acuan pada
sistem koordinat galaksi adalah Matahari dan pusat galaksi. Posisi
Matahari yang mengarah ke pusat galaksi menjadi bidang galaksi,
sehingga benda langit yang berada di atas bidang ini memiliki nilai
lintang galaksi positif, dan yang berada di bawah bidang galaksi
memiliki nilai lintang galaksi negatif. Adapun titik acuan untuk
bujur galaksi adalah arah pusat galaksi dari Matahari, dan diukur
sepanjang bidang galaksi ke arah Timur.
Galactic coordinates
Sumber: https://slideplayer.info/slide/3193204/
TATA KOORDINAT GALAKSI
KONSEP WAKTU
a. Waktu matahari
 Waktu yang kita kenal, misalnya waktu yang
ditunjukkan oleh jam tangan kita atau jam
dinding, ternyata sesungguhnya mendasarkan
perhitungannya pada fenomena astronomi.
 Waktu yang biasa kita pakai sehari-hari disebut
waktu lokal surya rata-rata atau waktu lokal
rata-rata saja (Local Mean Time), dan
37
perhitungannya berdasarkan posisi matahari di
Waktu Lokal Rata-rata, dihitung berdasarkan
sudut jam dari matahari dilihat dari posisi
pengamat, atau dinyatakan oleh persamaan:
Local Mean Time = HAsun + 12 Jam
HAsun = Sudut Jam Matahari terhadap posisi pengamat

38
CONTOH SOAL:
Tentukan waktu matahari pada saat Sudut Jam matahari:
a. -10 jam (10 jam lagi matahari melewati meridian)
b. -4 jam (4 jam lagi matahari melewati meridian)
c. + 3 jam (matahari melewati meridian 3 jam yang lalu)
d. + 12 jam (matahari melewati meridian 12 jam yang lalu)
Jawab
a. Sudut jam matahari (HA) = -10 jam
Waktu matahari (Local Mean Time)
= -10 jam + 12 jam = Pukul 02.00
b. Sudut jam matahari (HA) = - 4 jam
Waktu matahari (Local Mean Time)
= - 4 jam + 12 jam = Pukul 08.00
c. Sudut jam matahari (HA) = +3 jam
Waktu matahari (Local Mean Time)
39 = + 3 jam + 12 jam = Pukul 15.00
KONSEP WAKTU
b. Waktu Sideris (Waktu Bintang)
• Alkisah seorang astronom bernama Alif berniat mengamati
bintang Aldebaran setiap malam minggu di pinggir pantai.
• Malam minggu pertama Alif mencatat bahwa bintang Aldebaran
terbit pukul 19.00 dalam waktu jam tangannya.
• Seminggu kemudian Alif berencana mengabadikan terbitnya
bintang Aldebaran yang tepat di horizon, dan dia datang tepat
pukul 19.00. Apa yang akan dia amati?
• Ternyata Aldebaran tidak tepat di horizon melainkan sudah tinggi
di langit, rencananya pun gagal.
• Dimana letak kesalahannya?
40
• Tentu saja kesalahan Alif ialah dia menggunakan jam yang salah.
Jam tangan selalu menggunakan waktu surya sebagai acuannya.
Sedangkan semua benda langit lain (termasuk bintang) tidak
tunduk pada waktu surya.
• Perhatikan gambar berikut!

41
 Gambar yang kiri menunjukkan matahari dan salah satu benda
bola langit (dalam hal ini diambil contoh titik aries) nampak
berimpit dilihat oleh pengamat di bumi.
 Satu hari kemudian, bumi sudah berpindah posisinya akibat
revolusi. Namun titik Aries yang letaknya sangat jauh mendekati
tak hingga, hanya akan bergeser sedikit.
 Peristiwa ini analog dengan apabila anda melihat dua pohon,
satu terletak tepat di depan anda dan yang lainnya berada di
jarak sangat jauh.
 Ketika anda berlari ke samping anda akan melihat pohon yang
lebih dekat akan seolah-olah bergeser, sementara pohon yang
jauh akan nampak relatif diam.
42
 Akibatnya bumi perlu berotasi sedikit lebih jauh agar mendapati
matahari berada di atas kepala lagi. Perbedaan ini ternyata
sebesar 4 menit perhari, sehingga bintang bintang akan terbit
4 menit lebih cepat setiap hari (dalam jam surya).
 Lalu waktu apa yang harus kita gunakan untuk mengamati
bintang ? Tentunya kita harus membuat sistem waktu dimana
acuannya terletak di bola langit, sehingga bergerak bersama-
sama bintang-bintang. Maka diputuskan sistem tersebut akan
dihitung berdasarkan posisi dari titik Aries di langit, jam tersebut
disebut jam sideris, atau disebut waktu sideris lokal (Local
Sidareal time).
43
Waktu sideris lokal akan mengikuti
persamaan:
Local Sidereal Time = HA
 Dimana kita tidak perlu menambahkan 12 jam atau berapapun,
sebab aktivitas harian kita tidak bergantung pada jam sideris.
Jadi apabila kita melihat titik Aries ada di meridian, maka dapat
dipastikan saat itu LST = 00.00.
 Dapat dipastikan bahwa satu kali putaran bola langit, atau
selang waktu suatu bintang dari kulminasi (meridian) kembali ke
kulminasi lagi ialah 23 jam 56 menit (dalam jam tangan kita),
44
yang menunjukkan waktu rotasi bumi yang sebenarnya.
Perhatikan gambar berikut !

Dapat dilihat bahwa ternyata


terdapat hubungan:
HA titik aries =RA bintang + HA bintang
Gabungkan dengan sebelumnya:
Local Sideral Time = RA + HA
Karena sudut jam setiap benda langit di meridian adalah nol,
maka:
45
Local Sideral Time = RA bintang di meridian
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI
DENGAN WAKTU SIDERIS
• Waktu Matahari (LMT)= sudut jam matahari + 12
• Jam 00.00 waktu matahari, letak matahari berada di titik
kulminasi bawah.
• Satu hari matahari = 24 jam.
• Waktu bintang (waktu sideris) = sudut jam titik aries.
• Jam 00.00 waktu bintang, letak titik aries berada di
kulminasi atas.
• Satu hari bintang = 23 jam 56 menit.
46
LETAK-LETAK ISTIMEWA TITIK ARIES TERHADAP
MATAHARI
• Sekitar tanggal 21 Maret (titik musim semi), matahari berimpit dengan
titik aries. (Jam 00 Waktu matahari = jam 12 waktu bintang)
• Sekitar tanggal 22 Juni (titik musim panas), saat matahari berkulminasi
bawah, titik aries berimpit dengan titik Timur. (Jam 00 Waktu matahari
= jam 18 waktu bintang).
• Sekitar tanggal 23 September (Titik Musim Gugur), saat matahari
berkulminasi bawah, titik aries sedang berkulminasi atas (Jam 00
Waktu matahari = jam 00 waktu bintang).
• Sekitar tanggal 22 Desember (titik musim dingin), saat matahari
berkulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Barat. (Jam 00
Waktu matahari = jam 6 waktu bintang).
47
SIANG DAN MALAM
 Berapa lama sebuah benda akan berada di atas horizon
ditentukan oleh dua faktor : deklinasi benda tersebut
dan lintang pengamat.
 Lama siang atau malam dapat ditentukan dengan
persamaan:
cosH = - tan DEC tan Latitude
H = setengah busur siang atau setengah busur diatas horizon
Setelah mendapat nilai H, kita dapat menentukan berapa
lama matahari akan berada di atas horizon, dengan
persamaan: T  2.H x 12 jam
1800
48 T = Lama siang atau malam
Bila ada pengamat berada pada lintang +54°, maka berapa lama malam
terpendek dan terpanjang yang akan dialami pengamat tersebut ?
Jawab :
a) Malam terpendek (siang terpanjang) bagi tempat di belahan bumi
Utara, akan
tercapai tanggal 22 Juni saat deklinasi Matahari +23,50. Maka,
cosH = - tan DEC tan Latitude
cosH = - tan(23,5) tan(54)
cosH = -0,599
H = 126048‘
Maka panjang siang terpanjang:

T
2.126 48'  x 12 jam  16 jam 54 menit
0

1800
Maka panjang malam terpendek ialah
49
24 jam – 16 jam 54 menit = 7 jam 06 menit
BINTANG SIRKUMPOLAR
Apabila kulminasi bawah
suatu bintang berada di atas
atau tepat di horizon, maka
bintang tersebut tidak akan
pernah tenggelam, atau
selalu ada di langit kapanpun,
disebut bintang sirkumpolar
artinya bintang yang
mengitari (sirkum) kutub
(polar).

50
SYARAT BINTANG AGAR MENJADI BINTANG
SIRKUMPOLAR dan TIDAK PERNAH TERBIT
Pengamat di Belahan Bumi Utara

Tidak pernah terbenam DEC > 900 - Latitude


(bintang sirkumpolar)
Tidak pernah terbit DEC  - (900 – Latitude)

Pengamat di Belahan Bumi Selatan


Tidak pernah terbenam DEC < -(900 + Latitude)
(bintang sirkumpolar)
DEC > 900 + Latitude
Tidak pernah terbit
51
Contoh soal :
Dapatkah bintang α Centauri (deklinasi = - 600 ) dilihat
oleh pengamat di kota Moscow, Russia (lintang +600) ?

Jawab :
Batas deklinasi bintang yang tidak pernah terlihat di
Moscow ialah DEC < - (900 - 600 ), yaitu DEC < -300 .
Karena alpha centauri memenuhi syarat tersebut,
maka bintang
tersebut tidak pernah bisa dilihat dari Moscow.

52
Soal :
1. Bintang X terletak pada lintang +250, lintang pengamat di kutub selatan
yang masih dapat mengamati bintang X adalah…
2. Bintang A dan B masing-masing mempunyai lintang +300 dan -300. Manakah
bintang yang lebih dulu terbit jika dilihat dari:
a. Tokyo (daerah belahan bumi utara)
b. Australia (berada di belahan selatan)
3. Seorang pengamat berada di lintang 250 LU. Tentukan:
a. Deklinasi bintang paling jauh yang masih terlihat oleh pengamat
tersebut.
b. Deklinasi bintang agar sirkumpolar bila diamati oleh pengamat
tersebut.
4. Sebuah bintang mempunyai deklinasi -600. Apakah bintang tersebut
sirkumpolar bila diamati oleh pengamat yang berada di 450 LS?
53
Soal-Soal Olimpiade:
Soal 1:
Arah titik terbit sebuah bintang membentuk sudut
130o terhadap arah Utara. Perkirakanlah titik terbenam
bintang itu di horizon!
a. 130o dari arah Utara ke Timur
b. 130o dari arah Selatan ke Barat
c. 50o dari arah Utara ke Timur
d. 50o dari arah Selatan ke Timur
54
e. 50o dari arah Selatan ke Barat
Soal 2:
Di lokasi A Matahari mencapai titik zenit di langit. Pada
saat yang sama di lokasi B, matahari terlihat hanya
beberapa belas derajat dari horizon. Dapat
disimpulkan bahwa:
a. B berada di Timur A
b. B berada di Barat A
c. B berada di Utara A
d. B berada di Selatan A
55
e. Tidak ada kesimpulan yang bisa diambil
Soal 3:
Bujur ekliptika Matahari pada tanggal 21 Maret
adalah 0o. Pada tanggal 6 Mei bujur ekliptika
Matahari adalah sekitar:
a. Sama setiap saat
b. 45o
c. 90o
d. 135o
e. 180o
56
Soal 4:
Bagi pengamat di ekuator Bumi, hasil pengamatan titik Aries
sepanjang tahun adalah:
a. terbit dan terbenam di titik yang sama di horizon
b. terbenam di titik Barat hanya pada tanggal 21 Maret dan 23
September
c. tidak pernah terbenam kecuali pada tanggal 21 Maret
d. tidak pernah terbit kecuali pada tanggal 23 September
e. selalu terbenam di titik Barat dan terbit tidak selalu di titik
Timur

57
Soal 5:
Pada tanggal 21 Maret Matahari ada di Vernal Equinox (awal
musim semi, asensiorekta = 00h, deklinasi = 0o). Pada jam
berapa waktu sipil lokal pada tanggal tersebut sebuah bintang
dengan asensiorekta 12h dan deklinasi 0o terbit..
a. 9h
b. 6h
c. 12h
d. 24h
e. 18h

58
Soal 6:
Deklinasi bintang Canopus, bintang kedua paling
terang, adalah -53o. Tempat paling utara yang masih
bisa melihat bintang itu adalah tempat dengan
lintang…
a. 530 LU
b. 370 LU
c. 350 LU
d. 730 LU
e. 230 LU

59
Soal 7:
Koordinat Matahari pada saat berada di garis balik
Utara adalah….
a. Asensiorekta 0h, deklinasi 00
b. Asensiorekta 6h, deklinasi -23,50
c. Asensiorekta 12h, deklinasi 00
d. Asensiorekta 18h, deklinasi +23,50
e. Asensiorekta 6h, deklinasi +23,50
60
Soal 8:
Sebuah bintang “X” di belahan langit selatan
mempunyai Asensio Rekta = 14 jam. Pada
tanggal 23 September ia akan melewati meridian
Jakarta sekitar
a. Pukul 14 Waktu Indonesia bagian Tengah
b. Pukul 15 Waktu Indonesia bagian Tengah
c. Pukul 16 Waktu Indonesia bagian Tengah
d. Pukul 02 Waktu Indonesia bagian Tengah
e. Pukul 03 Waktu Indonesia bagian Tengah
61
Soal 9:
Titik perpotongan antara equator langit dengan
ekliptika tempat matahari berada pada tanggal 23
September yaitu Autumnal Equinox mempunyai
koordinat (asensiorekta, deklinasi) adalah….
a. 00h, 000
b. 06h, +23,50
c. 12h, 000
d. 18h, -23,50
e. 12h, -23,50
62
Soal 10:
Pilih mana yang benar.
a. Dalam koordinat langit letak bintang ditentukan oleh arah dan
jaraknya.
b. Lingkaran besar equator langit dalam bola langit merupakan
tempat kedudukan bintang-bintang dengan deklinasi 00.
c. Jika seseorang berdiri di equator bumi, ia akan melihat Kutub
langit Utara (KLU) di atas kepalanya.
d. Jika seseorang berdiri di Kutub Utara, ia akan melihat equator
langit di atas kepalanya
e. Jika seseorang berdiri di Kutub Selatan, ia akan melihat bintang
Polaris di atas kepalanya.
63
SOAL-SOAL TAMBAHAN
1. Sebuah bintang mempunyai asensiorekta 3 jam. Pada tanggal 23 September, tentukan
pada jam berapakah bintang tersebut:
a. Terbit
b. Berada di meridian pengamat
c. terbenam
2. Sebuah bintang mempunyai asensiorekta 8 jam. Pada jam berapakah bintang tersebut
terbit pada tanggal:
a. 21 maret
b. 21 juni
c. 23 september
d. 22 desember
e. 21 april
3. Sebuah bintang mempunyai asensiorekta 14 jam dan deklinasi +300. tentukan posisi
bintang tersebut pada bola langit tanggal 23 September jam 09.00 WITA
64
4. Dimanakah posisi rasi sagitarius (Asensio Recta 19 jam,
Deklinasi -250) pada bola langit jam 12 WIB tanggal 14
Maret 2014?
(Jawaban: 680 di sebelah Barat Meridian dan 250 di
Selatan equator langit)

65

Anda mungkin juga menyukai