TATA
KOORDINAT
LANGIT
I. Trigonometri Pada Kulit Bola
• Lingkaran (circle) vs. Cakram (disc)
Lingkaran Cakram
• SK horisontal
• SK khatulistiwa/ equatorial
• SK Ekliptika
Meridian Pengamat
Zenit
Selatan horizon
Bidang Horizon
Utara horizon
Sistem
koordinat
Nadir
Horisontal
Sistem Koordinat Horizontal
• Merupakan sistem koordinat paling kuno dan
paling alamiah bagi pengamat.
Bidang Horizon
• Bidang horizon tempat Meridian Pengamat
kita berada di bumi
dianggap membagi
Zenit
kulit bola langit
menjadi dua bagian
sama besar.
Selatan horizon
Bidang Horizon
• Setengah lingkaran besar
yang menghububgkan arah
utara bidang horizon dan Utara horizon
arah selatan bidang
horizon melalui zenit di
sebut garis meridian
Nadir
pengamat. (tempat
menempelnya bintang2)
Koordinat di SK Horison
Z
z
P
T
*a
U S
B K*
Lingkaran Horison
N
Azimuth
Contoh:
Altitude (Alt, a)
Jarak Zenit (z)
• Objek2 langit yg berada
di kulit bola langit di
atas bidang horizon
saja yang dapat dilihat
oleh pengamat yang
memiliki horizon ini
• Jika objek2 langit selalu
dapat dilihat oleh
pengamat disebut
sirkumpolar
Jika melihat dengan
teleskop
Terkait dengan serapan
cahaya
• Lingkaran lintang merupakan tempat kedudukan
benda langit yang mengalami serapan atmosfer
yang sama
• Semakin rendah posisi bend alangit semakain
banyak yg diserap oleh atmosfer Bumi krn
cahaya menembus atmosfer yg tebal cahaya
dari benda langit jadi terlihat redup
– Contoh: matahari terlihat terang saat posisinya tepat di
atas kita
– Akan tetapi semakin sore posisinya semakin rendah
akan terlihat redup merah
Sistem
Koordinat
Katulistiwa
(Ekuatorial)
Sistem Koordinat Katulistiwa
(Ekuatorial)
• Letak bintang di langit selalu berubah.
• Di dalam tata koordinat horizon angka koordinat
bintang selalu berubah karena bumi berotasi.
HORISON
EKUATORIAL
KLS
Bidang Ekuator Arah Perputaran
langit Kulit Bola Langit
• Bidang ekuator
(katulistiwa) langit
adalah bidang yang
diperoleh melalui
perluasan bidang
ekuatorial bumi
sehingga memotong
kulit bola langit.
• Bidang ekuator
langit dalam sistem
koordinat ini
dijadikan sebagai
bidang acuan.
h = 56,9˚ = 3,8h
= – h = 16h – 3,8h = 12.2h.
Koordinat equatorial bintang itu adalah : (13,9˚, 12,2h)
PR :
Sebuah bintang yang terlihat dari
suatu observatorium dengan montasi
horizontal terletak pada titik (10˚,
145˚). Jika Observatorium itu terletak
pada garis 30˚ LS dan waktu sideris
saat itu 16h, tentukan koordinat
equatorial bintang tersebut.
Contoh :
Sebuah bintang terbit terlihat oleh
orang di kota Kairo dari suatu titik
dengan azimut 300˚ pada pukul
18.30. Kota Kairo terletak pada garis
30˚ LU.
Di manakah bintang tersebut
terbenam?
Kapan bintang tersebut terbenam?
Jawab :
Bintang tersebut terbenam di titik dengan azimut 60˚.
Mengapa?
= –25,66˚.
Sudut jam bintang pada saat terbit ditentukan dari
persamaan pertama dan kedua, yakni
cos h cos (–25,66˚) = cos 300˚cos 0˚sin 30˚ + sin 0˚cos 30˚
cos h (0,901) = (0,5)(1)(0,5) = 0,25
cos h = 0,277 (h tidak di kuadran kedua dan ketiga)
h di kuadran keempat
h = – 73,9˚ = – 4,9h.
Sudut jam bintang pada saat terbenam ditentukan dari
persamaan pertama dan kedua, yakni
cos h cos (–25,66˚) = cos 60˚cos 0˚sin 30˚ + sin 0˚cos 30˚
cos h (0,901) = (0,5)(1)(0,5) = 0,25
cos h = 0,277 (h di kuadran pertama atau keempat)
h di kuadran pertama
h = 73,9˚ = 4,9h.
• Altitud maksimum sebuah Zenit
bintang dicapai saat ia
berada di bagian meridian
pengamat yang memuat
Zenit.
• Bagian meridian ini disebut
garis transit atau kulminasi
atas.
• Bintang pada saat berada
di garis kulminasi
dikatakan berada pada titik
kulminasi atas.
• Bintang yang sedang
berada di titik kulminasi
atas memiliki sudut jam
0h.
Pada saat itu berlaku
Kutub Kutub
Zenit Zenit 90˚–
Utara Utara
Langit Langit
a
a
90˚– 90˚–
• Dari gambar di samping
tampak bahwa bintang
selalu di bawah horizon
(tidak akan pernah terlihat
oleh pengamat dengan
lintang ) apabila altitud a Kutub
Zenit
Utara
< 0, dengan kata lain jika
Langit
90˚– + < 0, yakni
apabila < – 90˚. Lintasan a
bintang
90˚–
• Dari gambar di samping
tampak bahwa bintang
tidak akan pernah
terbenam apabila
> 90˚–
Tidak Pernah Terbenam apabila dilihat dari 50˚ LU