Anda di halaman 1dari 24

Pelatihan Olimpiade Geofisika

2007

Suhardja D. Wiramihardja

Program Studi Astronomi FMIPA


Institut Teknologi Bandung
2007
Bab I Gerak Langit
1.1. Bola Langit
Dilihat dengan mata, bintang-bintang menempel pada
permukaan dalam suatu bola raksasa yang berpusat di
Bumi. Bola ini, yang radiusnya tak terhingga, disebut
bola langit.

Posisi sebuah benda langit dinyatakan dengan arah,


bukan dengan jarak. Diperlukan suatu tata koordinat:
koordinat pada permukaan bola.

Dalam sistem koordinat langit, posisi bintang-bintang


hanya ditentukan oleh arah mereka antara satu dengan
lainnya. Umpamanya, bintang S1 dan bintang S2 terpisah
atau berjarak sudut 20 derajat.
Jarak sudut antara dua bintang, S1 dan S2, didefinisikan sebagai
sudut S1OS2 = sudut S'1OS'2 atau S2OG1 = S'2OG'1. Tampak
bahwa jarak ke bintang-bintang itu tidak diperhitungkan, seakan-
akan mereka diproyeksikan pada bola langit di S'1 , S'2 dan G'1.
Z

S'1
S1
*
S'2

O *S2

G1 G'1

N
Bola langit yang memperlihatkan jarak sudut
KLU dan KLS
Jika kita memproyeksikan kutub-kutub Bumi pada bola langit kita akan
memperoleh dua buah titik yang disebut Kutub Langit Utara (KLU) dan
Kutub Langit Selatan (KLS).
Polaris
KLU
*

Bola langit yang berputar

Bumi

Ekuator langit

Kutub Langit Selatan (KLS)


Bola langit yang menunjukkan KLU, KLS dan Equator langit.
Bintang Polaris terletak dekat sekali dengan KLU
Gambar Pergerakan Bintang Polaris
Gerak Langit
Di Kutub. Jika kita berdiri di salah satu kutub, sumbu rotasi benda langit
(sebenarnya Bumi) adalah poros KLU-KLS ini. Bintang-bintang akan tampak
berputar melingkar terhadap titik tepat di atas kepala. Bintang tidak terbit dan
tidak terbenam. Lintasan yang ditempuh bintang dalam bola langit ini disebut
lingkaran harian.
KLU

* Lingkaran harian bintang

Bumi

Ekuator langit
dan horizon Bola langit yang berputar

KLS
Bola langit dilihat dari Kutub Utara (KU)
Di Ekuator. Jika kita berdiri di ekuator, ekuator langit membentang
melintas kepala kita, dari Timur ke Barat dan sumbu rotasi langit adalah
garis dari Utara ke Selatan. Dari ekuator, bintang tampak terbit tegak
lurus di horizon timur dan terbenam di horizon barat. Dari ekuator kita
bisa melihat semua bintang.

lingkaran harian bintang

KLU KLS
*
Bumi

Bola langit

Ekuator langit
Bola langit dilihat dari Ekuator
Ekliptika

Dalam kenyataan sebenarnya, Bumi bergerak mengitari Matahari.

September

Desember
Juni

23½

U
Ekliptika
Maret
S

Revolusi Bumi mengitari Matahari


Dari titik pandang Bumi, Matahari seolah-olah bergerak pada
bola langit.

22 Jun
23 Sep Ekliptika

Ekuator langit

21 Mar

22 Des
Gerak Matahari

Gerak tahunan Matahari pada bola langit


Sistem Koordinat
Kutub Utara

Greenwich, England
Suatu tempat 
pada Bumi  Meridian Greenwich

Meridian suatu lintang


tempat

Ekuator

bujur

Bumi

Gambar 1.8 Sistem Lintang-Bujur


KLU
Lingkaran jam bintang

Ekliptika
*

Ekuator langit


Vernal equinox
Bola langit

Asensiorekta dan Deklinasi


Meridian lokal Zenith
pengamat Lintasan vertikal bintang

KLU
T *
tinggi
U S
Azimuth
B
Horizon
pengamat

Nadir

Gambar 1.10 Sistem Horizon


Bab II Waktu
2.1. Standar Waktu

Ada tiga satuan dasar waktu.

• Hari, yaitu panjang waktu yang diperlukan bumi untuk


menyelesaikan satu kali rotasi.
• Tahun, yaitu interval waktu yang diperlukan bumi
untuk menempuh satu putaran terhadap matahari.
• Bulan (month), yaitu waktu yang diperlukan bulan
(moon) untuk menyelesaikan satu putaran terhadap
bumi.
Ada dua macam hari

Hari matahari (solar day), jika matahari sebagai acuan:


interval waktu dari saat matahari terbit ke matahari terbit
berikutnya atau matahari terbenam ke matahari terbenam
berikutnya.

Hari sideris (sidereal day), jika bintang sebagai acuan:


interval waktu dari saat suatu bintang tertentu berada di
atas kepala kita sampai bintang tersebut kembali berada
di atas kepala kita lagi.
ke bintang

Satu hari sideris = 23 jam 56 menit

~1 Satu hari matahari = 24 jam









Bumi pada t2
Bumi pada t1

Perbedaan antara hari matahari dan hari sideris


2.2. Sudut Jam
Z Meridian pengamat

KLU

Ekuator langit
T
U Pengamat ♀ S

B Horizon

Sudut jam : seberapa jauh sebuah bintang sudah meninggalkan


meridian (titik sigma,  ) ke arah Barat
2.3. Waktu Sideris
Titik acuan waktu sideris adalah vernal equinox (titik  = Aries).

Waktu Sideris Lokal (WSL) didefinisikan sebagai sudut jam


vernal equinox (SJ())

WSL = SJ()

Hari sideris dimulai ketika vernal equinox ada pada meridian


lokal (SJ()=0) dan berakhir ketika vernal equinox kembali
melintas meridian (23 jam 56 menit waktu hari kemudian)
Waktu Sideris
Lingkaran mencerminkan equator langit dan titik di pusat
lingkaran adalah KLU. Panjang panah menyatakan sudut
jam dari vernal equinox. Sudut jam diukur ke arah Barat
(searah jarum jam bila dilihat dari Utara) dari titik sigma, ,
ke vernal equinox.
WSL =

SJ ()

Ekuator langit ()


KLU
Vernal Equinox

Definisi Waktu Sideris Lokal


 SJ ()

 ()
WSL *

Ekuator langit Vernal quinox


KLU

Definisi lain dari Waktu Sideris Lokal


Sebuah bintang yang diperlihatkan dengan lingkaran
jamnya, mempunyai asensiorekta  (diukur ke arah Timur
dari titik ) dan sudut jam, SJ (diukur ke arah Barat dari titik
sigma, ). Kita lihat bahwa

WSL = SJ() + ()

Jika  (bintang) diganti dengan , kita mendapatkan,

WSL = SJ() + ()

Karena ()=0, maka kita peroleh definisi pertama di


atas, yaitu

WSL = SJ()
Z
Meridian
KLU

Pengamat 



Horizon pengamat
Matahari pada

Autumnal Equinox
Ekuator langit

Gambar 2.5 Siang sideris pada 23 September


Z
KLU
Matahari pada
Pengamat ☼
Vernal Equinox

Ekuator langit

Horizon pengamat

Gambar 2.6 Siang sideris pada 21 Maret

Anda mungkin juga menyukai