Anda di halaman 1dari 25

BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP

Sifat-sifat campuran dipengaruhi komposisi campuran dan


sifat-sifat masing-masing komponennya

Ada dua cara menjelaskan komposisi campuran yaitu dengan


• analisa molar
• analisa gravimetri
Analisa molar menyatakan komposisi campuran berdasarkan
jumlah molekul masing-masing komponen.
Analisa gravimetri menyatakan komposisi campuran berdasarkan
FST USD Jogja

massa masing-masing komponen


Termodinamika I
KOMPOSISI CAMPURAN
Jika suatu campuran gas terdiri dari k komponen maka sifat-sifatnya
adalah sebagai berikut
1. Massa campuran sama dengan jumlah dari massa masing-
masing komponen. k
m camp   m i
i 1
2. Jumlah molekul campuran sama dengan jumlah molekul dari
masing-masing komponen k
N camp   N i
FST USD Jogja

i 1
3. Perbandingan massa komponen terhadap massa campuran
disebut fraksi massa. Jumlah fraksi massa sama dengan 1.
Termodinamika I

k
mi
m fi 
mcamp  mf
i=1
i 1
KOMPOSISI CAMPURAN
4. Perbandingan jumlah molekul komponen terhadap jumlah
molekul campuran disebut fraksi molekul. Jumlah fraksi molekul
sama dengan 1. k
yi 
Ni
N camp
y i=1
i 1
5. Berat molekul ekivalen campuran (rata-rata) merupakan
perbandingan massa campuran dengan jumlah molekul campuran
k
mcamp
M camp    yi M i
N camp i 1

6. Konstanta gas ekivalen campuran (rata-rata) merupakan


FST USD Jogja

perbandingan konstata gas universal dengan massa molekul


campuran
Ru
R camp 
Termodinamika I

M camp
Hubungan P-v-T campuran gas
1. Hukum Tekanan Dalton :
Tekanan campuran gas merupakan jumlah tekanan masing-
masing komponen gas jika berada pada temperatur dan volume
campuran sebagai gas tunggal.
k
Pcamp   Pi (Tcamp , Vcamp )
i 1

2. Hukum Volume Amagat :


Volume campuran gas merupakan jumlah volume masing-
FST USD Jogja

masing komponen gas jika berada pada temperatur dan


tekanan campuran sebagai gas tunggal.
k
Vcamp   Vi (Tcamp , Pcamp )
Termodinamika I

i 1
Fraski Tekanan & Fraksi Volume
Perbandingan antara Pi dengan Pcamp disebut fraksi tekanan.

Pi
Pfi 
Pcamp
Perbandingan antara Vi dengan Vcamp disebut fraksi volume

Vi
vfi 
Vcamp
FST USD Jogja
Termodinamika I
Campuran gas ideal
Untuk gas ideal berlaku persamaan PV = N Ru T sehingga
fraksi tekanan, fraksi volume dapat dinyatakan sebagai :
Pi (Tcamp , Vcamp ) N i R u Tcamp / Vcamp Ni
   yi
Pcamp N camp R uTcamp / Vcamp N camp Pi Vi Ni
Vi (Tcamp , Pcamp ) N i R u Tcamp / Pcamp
    yi
Ni Pcamp Vcamp Ncamp
   yi
Vcamp N camp R uTcamp / Pcamp N camp

Pi = yi Pcamp , besaran ini disebut tekanan parsial.


Vi = yi Vcamp , besaran ini disebut volume parsial.
FST USD Jogja

Untuk gas ideal komposisi campuran dapat dijelaskan dengan


analisa volumetri . Prosentase volume dari masing-masing
komponen ekivalen dengan prosentase dari fraksi molekul
Termodinamika I
Campuran gas riil
Hukum Dalton dan hukum amagat dapat juga digunakan untuk
gas riil, tetapi tekanan dan volume masing-masing komponen
ditentukan dengan persamaan yang sesuai bukan dengan
persamaan gas ideal.
Menggunakan faktor kompresibilitas (Z)
k
Z camp   y i Z i
i 1

Hukum Dalton : Zi ditentukan pada temperatur dan volume


FST USD Jogja

campuran masing-masing komponen gas.

Hukum Amagat : Zi pada temperatur dan tekanan campuran untuk


Termodinamika I

masing-masing komponen gas.


Kays Rule
Cara lain dilakukan dengan menggunakan “Kay’s rule”. Dengan
cara ini faktor kompresibilitas ditentukan dari “pseudocritical
pressure P’cr,camp “ dan “pseudocritical temperature T’cr,camp “
k k
Pcr' ,camp   y i Pcr ,i dan Tcr' ,camp   y i Tcr ,i
i 1 i 1

Tcamp Pcamp
T '
R ,camp  '
dan P'
R ,camp 
T
cr ,camp Pcr' ,camp
FST USD Jogja

Zcamp dibaca pada TR' ,camp dan PR' ,camp


Termodinamika I
Persamaan Van der Waals

 acamp 
 Pcamp  vcamp  bcamp   RcampTcamp
 v 2 
 camp 

27 Ri2Tcr2,i Ri Tcr ,i
ai  dan bi 
64 Pcr ,i 8Pcr ,i

2
 k
1 
k
a camp    yia i 2  dan b camp   y i b i
 i 1  i 1
FST USD Jogja
Termodinamika I
Sifat-sifat campuran Gas
k k k
Energi Dalam U camp   U i   m i u i   N i u i
i 1 i 1 i 1
k k k
U camp   U i   m i u i   N i u i
i 1 i 1 i 1
k k
u camp   mf i u i dan u camp   y i u i
i 1 i 1

k k k
Entalpi H camp   H i   m i h i   N i h i
i 1 i 1 i 1
k k k
H camp   H i   m i h i   N i h i
FST USD Jogja

i 1 i 1 i 1
k k
h camp   mf i h i dan h camp   y i h i
i 1 i 1
Termodinamika I
Sifat-sifat campuran Gas
k k k
Entropi S camp   S i   m i s i   N i si
i 1 i 1 i 1
k k k
S camp   S i   m i s i   N i  si
i 1 i 1 i 1
k k
s camp   mf i s i dan scamp   y i si
i 1 i 1

k k
Panas jenis C v ,camp   mf i C v ,i dan C v,camp   y i C v ,i
i 1 i 1
k k
C p ,camp   mf i C p ,i C p,camp   y i C p ,i
FST USD Jogja

dan
i 1 i 1
Termodinamika I
Contoh
Analisis volumetri dari suatu campuran gas ideal memberikan data
sebagai berikut :
Komponen % volume
N2 60
CO2 40
Campuran berada pada tekanan 1,5 Mpa dan temperatur 30oC.
Hitunglah :
a. Komposisi berdasarkan analisa gravimetri
FST USD Jogja

b. Tentukan massa campuran jika volumenya 1 m3


c. Campuran gas dilewatkan suatu alat penukar kalor sehingga
Termodinamika I

temperaturnya bertambah 120oC. Tentukan kalor yang diserap


campuran.
Penyelesaian
a. Analisa gravimetri

b. Masa campuran
FST USD Jogja
Termodinamika I
Termodinamika I FST USD Jogja Penyelesaian
Termodinamika I FST USD Jogja

c. Perpindahan kalor
Soal latihan
1. Suatu campuran gas terdiri dari 5kg 02 , 8 kg N2 dan 10 kg
CO2. Tentukan :
a. Fraksi massa tiap komponen.
b. Fraksi molekul tiap komponen.
c. Berat molekul dan konstanta gas ekivalen campuran.

2. Sebuah tangki dengan volume tetap berisi 2 kmol N2 dan 6


kmol gas CH4 Campuran berada pada suhu 200K dan
tekanannya 10 MPa. Hitunglah volume tangki dengan
a) persamaan gas ideal ,
b) Kay’s rule ,
FST USD Jogja

c) Faktor kompresibilitas dan hukum Amagat.


d) Jika campuran dipanaskan sehingga temperaturnya
menjadi 400K hitung tekanannya.
Termodinamika I
Soal Latihan

3. Sebuah tangki dengan volume 0.6m3 disekat menjadi dua


ruangan yang sama besar. Satu ruangan berisi Ne pada 20oC
dan 150 kPa dan ruangan lainnya berisi Ar pada 50oC dan
300kPa. Sekat dibuka sehingga kedua gas bercampur. Pada
proses ini terjadi perpindahan kalor ke lingkungan yang
bersuhu 25oC sebesar 15 kJ. Hitunglah :
a. Temperatur dan tekanan campuran
b. Entropi yang dibangkitkan.
FST USD Jogja
Termodinamika I
Campuran udara dan uap air
• Udara adalah campuran dari nitrogen , oksigen dan sejumlah
kecil gas lain. Udara di atmosfir pada umumnya mengandung
uap air.
• Udara yang tidak mengandung uap air disebut sebagai udara
kering.
• Asumsi yang sering digunakan adalah menganggap udara
sebagai campuran antara udara kering dan uap air.

Pada “ air conditioning “ temperatur udara berkisar antara -10oC


FST USD Jogja

hingga 50oC. Pada keadaan tersebut udara kering dapat dianggap


sebagai gas ideal dengan panas jenis konstan (Cp=1.005 kJ/kg
atau Cp=0.240Btu/lbmR).
hudara kering = Cp T
Termodinamika I
Demikian pula uap air dapat dianggap sebagai gas ideal (Psat air
pada 50oC = 12.3 kPa, pada tekanan rendah uap air mempunyai
sifat-sifat gas ideal). Entalpi uap air hanya merupakan fungsi dari
temperatur saja. Karena itu entalpi uap air dapat dinyatakan
dengan entalpi uap air jenuh pada temperatur yang sama.
huap air (T, P rendah)  hg (T)
Pudara = Pudara kering + Puap air
FST USD Jogja
Termodinamika I
Kelembaban jenis
Kelembaban jenis (specific humidity / humidity ratio)
Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara kering pada
temperatur dan volume yang sama
m uap air

m udara kering
Puap air V / ( R uap air T) Puap air
  0.622
Pudara kering V / ( R udara kering T) Pudara kering
0.622 Puap air

P  Puap air
Total entalpi udara merupakan jumlah entalpi udara kering dan
FST USD Jogja

entalpi uap air. H = Hudara kering + Huap air


Dibagi dengan mudara kering menghasilkan
m uap air
Termodinamika I

H
h  h udara kering  h uap air  h udara kering   h uap air
m udara kering m udara kering
atau h = Cp T +  hg
Kelembaban relatif
Kelembaban relatif (relative humidity)
Misalkan kita punya 1 kg udara kering. Sesuai definisi udara kering
maka kelembaban jenisnya adalah nol. Jika kemudian
ditambahkan uap air maka kelembaban jenisnya akan
bertambah. Semakin banyak uap air yang ditambahkan maka
kelembaban jenisnya semakin bertambah pula, sampai udara
tidak mampu lagi menyerap uap air. Pada keadaan ini disebut
udara jenuh, setiap uap air yang ditambahkan akan
terkondensasi.
Perbandingan antara massa uap air dengan maksimum massa uap
air yang dapat diserap udara pada temperatur yang sama
FST USD Jogja

disebut kelembaban relatif.


muap air Puap air V / ( R uap air T) Puap air Pv
   
dengan Pg=Psat @T muap air jenuh Puap air jenuh V / ( R uap air T) Puap air jenuh Pg
Termodinamika I

P 0.622Pg
 dan =
(0.622   ) Pg P - Pg
“Dew point temperature”
Adalah temperatur pada saat mulai terjadi kondensasi jika udara
didinginkan pada tekanan konstan.
Tdew point = Tsat @ P uap air

Wet-bulb temperature” (temperatur bola basah)


Untuk menentukan kelembaban udara digunakan suatu alat yang
disebut “Wet-bulb psychrometer” . Alat ini terdiri dua buah
termometer. Satu disebut bola kering (“dry-bulb”) dan yang
satu lagi disebut bola basah(“wet-bulb”) karena ditutupi oleh
kapas basah. Prinsip kerjanya adalah dengan “Adiabatic
FST USD Jogja

saturation”
Udara
Udara jenuh
T2 , 2,
T1 , 1, 1
2=100%
Air,
Termodinamika I

Air,
temperatur T2
Sebuah sistem saluran sangat panjang yang diisolasi dan
mempunyai kantung air. Udara tidak jenuh dengan kelembaban
jenis 1 (tidak diketahui) serta temperatur T1 (terukur) mengalir ke
dalam saluran. Sebagian air akan menguap dan bercampur dengan
udara. Karena saluran sangat panjang maka udara akan keluar
dalam keadaan jenuh (=100%) dengan temperatur T2 (disebut
“adiabatic saturation temperatur”). Sistem diatas dapat dianalisa
sebagai sistem aliran tunak.
•Prinsip kekekalan massa
 udara kering1 = m
Udara kering: m  udara kering2 = m
 udarakering
FST USD Jogja

 uap1  m
Uap air m  penguapan  m
 uap 2
 udara kering  1  m
m  penguapan  m
 udara ker ing  2
Termodinamika I

 penguapan  m
m  udara ker ing ( 2   1 )
•Prinsip kekekalan energi
 m h   m h
i i e e

 udara ker ing1 h 1  m


m  penguapan h f 2  m
 udara ker ing 2 h 2
 udara ker ing h 1  m
m  udara ker ing ( 2   1 ) h f 2  m
 udara ker ing h 2
h 1  ( 2   1 ) h f 2  h 2
(C p T1   1 h g1 )  ( 2   1 ) h f 2  (C p T2   2 h g 2 )

Maka dihasilkan
C p (T2  T1 )   2 h fg 2 0.622Pg2
1  2 =
FST USD Jogja

h g1  h f 2 P - Pg2

Untuk “wet-bulb psychrometer” T1 adalah temperatur bola kering


Termodinamika I

dan T2 adalah temperatur bola basah.


Soal
Sebuah ruangan mempunyai temperatur bola kering 22oC dan
temperatur bola basah 16oC. Jika tekanan udara adalah 100 kPa
hitunglah :
a. Kelembaban jenisnya
b. kelembaban relatifnya
c. temperatur “Dew point “
FST USD Jogja
Termodinamika I

Anda mungkin juga menyukai