Anda di halaman 1dari 15

Tugas Fungsi Partisi pada

Monoatomik dan Diatomik


Dibuat Oleh :

140310180024
Dewi Asaningsih Affandi
Fungsi Partisi
Distribusi Maxwell-Boltzmann, kita mengetahui adanya
suatu fungsi yang kita kenal sebagai fungsi partisi

Persamaan distribusi Maxwell-Boltzmann


Partikel dalam suatu sistem yang berjumlah sebanyak N terdistribusi
pada tingkat energi yang berbeda-beda, dimana partikel yang
berjumlah ni memiliki probabilitas sebesar Pi untuk menempati tingkat

Probabilitas energi Ei. Seperti yang telah dilihat, nilai probabilitas ini memiliki
indeks, yang berarti bahwa tiap tingkat energi memiliki probabilitas
yang berbeda-beda untuk ditempati oleh partikel. Namun, apabila
semua dijumlahkan, kita seharusnya akan memperoleh nilai satu, sesuai
dengan sifat dari bilangan probabilitas. Apabila kita lakukan
penjumlahan total pada ruas kiri dan kanan, 
2
Pi telah ternormalisasi, sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dari sini dapat kita lihat bahwa
fungsi Z ini memiliki peran penting untuk menormalisasi fungsi

tanpa fungsi tersebut jumlah probabilitas tidak menjadi satu.


 mewakili tingkat energi i, namun dalam bentuk eksponensial

fungsi Z ini sebagai jumlah dari semua tingkat energi yang mungkin.

Tingkat energi yang bersifat diskrit. Kembali ke Persamaan (1), apabila kita ingin mengubahnya
menjadi fungsi Ei yang kontinu, kita perlu mengubahnya menjadi bentuk
Persamaan tidak memiliki bentuk selisih. Untuk memecahkan masalah ini, kita dapat
menggunakan trik seperti halnya periode dan frekuensi gelombang. Apabila periode
didefinisikan sebagai rentang waktu, maka frekuensi didefinisikan sebagai banyaknya
osilasi gelombang dalam rentang waktu satu detik. Kita dapat menganalogikan periode
sebagai rentang tingkat energi ΔE, sedangkan frekuensi dapat dianalogikan
sebagai banyaknya tingkat energi dalam rentang tingkat energi ΔE, yang akan kita
lambangkan sebagai g(Ei) dan kita sebut sebagai rapat keadaan. Dengan demikian kita
dapat menuliskan hubungan

Apabila ΔE bernilai sangat kecil atau infinitesimal dan penjumlahan dilakukan mendekati limit tak hingga, maka diubah dalam
bentuk integral

 fungsi partisi untuk tingkat energi yang kontinu. 


Fungsi Partisi Monoatomik
Sistem gas ideal dari molekul-molekul monoatom dalam volume tetap
V yang mengalami kontak termal dengan suatu reservoir bersuhu tetap
(T). Dengan demikioan maka sistem gas ideal dan reservoir dapat
dipandang sebagai ensembel kanonik atau monoatomik.

Energi kontinu, maka fungsi partisi itu harus diungkapkan dalam bentuk integral yaitu :

Catatan :

dT(E) adalah jumlah tingkat energi antara E dan E+dE.


g(E) adalah kerapatan tingkat energi antara E dan E+dE

5
Menentukan kerapatan tingkat energi, tinjaulah sebuah molekul gas ideal didalam kubus bersisi a.
Komponen-komponen momentum liniernya adalah

nx, ny, nz adalah bilangan-bilangan bulat positif

Energi kinetik molekul :


untuk kubus yang besar (a>>), tingkat-tingkat energi sangat dekat (rapat) yang secara praktis
membentuk spektrum kontinu.
Untuk memahami kerapatan energi tinjaulah sebuah bola dengan jari-jari
Jumlah keadaan energi T(E) dalam rentang energi antara 0 dan E untuk suatu oktan (1/8 bola) adalah:

Catatan :

V =a^3 adalah volume kubus

Kerapatan energi
fungsi partisi satu molekul atom-tunggal dari gas ideal sebagai fungsi suhu dan volume

panjang gelombang termal dari suatu


atom-tunggal. Ini adalah analogi dari
Energi rata-rata satu partikel :
panjang gelombang de Broglie dari suatu
Untuk Z1 partikel.
suatu sistem gas ideal mengandung N buah molekul atom-tunggal yang identik dan tidak dapat dibedakan
Fungsi partisi N molekul-tunggal :

Energi dalam dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan

Energi dalam
Kapasitas kalor gas ideal U = N[E]

energi bebas Helmholzt adalah


entropi gas ideal

Persamaan entropi di atas disebut persamaan Sackur-Tetrode. Tampak bahwa


entropi itu tidak saja peka terhadap sifat tidak terbedakannya molekul-molekul, tapi
juga bergantung pada panjang gelombang. Tekanan gas ideal
Fungsi Partisi Diatomik
Jika molekul-molekul gas ideal bukan atom-tunggal tapi poliatom, maka energi internal molekul harus
diperhitungkan. Energi internal itu berasal dari gerak rotasi dan vibrasi. Oleh sebab itu, energi suatu molekul
poliatom merupakan penjumlahan dari energi-energi kinetik translasi, rotasi dan vibrasi :

Catatan :

Energi translasi 1 molekul :

Energi dalam dari translasi N molekul :

Gas ideal dengan molekul diatomik, energi rotasi satu molekul secara klassik
adalah:
Keterangan :
L adalah momentum rotasi dan I adalah momen inersia molekul.
11
Energi rotasi di atas diungkapkan secara kuantum :

L2 dinyatakan sebagai harga rata-rata : bilangan kuantum orbital

bilangan kuantum orbital ℓ ada 2ℓ+1 buah orientasi berbeda dengan energi yang sama
(berdegenerasi); ingat bilangan kuantum magnetik orbital,

Probabilitas suatu molekul menempati tingkat energi :

suhu karakteristik rotasi.


Suhu karakteristik untuk berbagai molekul diperlihat-kan dalam table di bawah ini. Terlihat suhu-suhu itu jauh di bawah suhu
kamar (300 K), sangat kecil maka banyak keadaan rotasi yang diduduki dan spasi tingkat-tingkat rotasi menjadi kecil dibandingkan
dengan energi termal, sehingga boleh dipandang kontinu.

Selain itu 2ℓ>>1. Oleh sebab itu, fungsi partisi dalam persamaan (3.36) boleh diungkapkan dalam bentuk integral

N molekul identik yang tidak dapat dibedakan

Energi dalam terkait rotasi dari gas ideal diatomik

vibrasi molekul diatomik. Secara kuantum, vibrasi pada satu


molekul diatomik dapat dipandang sebagai gerak harmonik
sederhana dengan energi vibrasi:
Fungsi partisi satu molekul karena vibrasi

Secara umum tampak bahwa cukup tinggimaka boleh dilakukan pendekatan:

Fungsi partisi untuk N


molekul diatomik

Energi vibrasi N molekul diatomik

14
Terima
Kasih.
15

Anda mungkin juga menyukai