Anda di halaman 1dari 37

NAMA : EKA WAHYUTIANNINGSIH

NIM : D1121161024
PRODI : TEKNIK kIMIA
Tahun 1926 fisikawan Austri Erwin
Schrdinger
Menggunakan teknik matematika
Merumuskan sebuah persamaan yang
menggambarkan perilaku dan energi partikel
Yang diungkapkan dalam massa m maupun
perilaku gelombang yang diungkapkan dalam
fungsi gelombang (psi) yang bergantung
pada lokasinya dalam ruang
Fungsi gelombang tidak memiliki makna
sacara langsung, namun demikian peluang
untuk menemukan elektron pada daerah
tertentu di dlam ruang sebanding dengan
kuadrat fungsi gelombang
bila nilainya besar maka peluang
menemukan elektron juga besar
Peluang max menemukan elektron dalam
ruang adalah 1
Persamaan dasar mekanika kuantum yang
dikembangkan H=E

H adalah operator hamilton


Suatu deferensial orde kedua yang dioperasikan
terhadap fungsi gelombang elektron bebas
waktu , menghasilkan energi dan fungsi
gelombang semula
Suatu partikel yang bergerak dalam medan
potensial V akam memiliki energi total
E=T+V
T= energi kinetik
Persamaan gelombang stasioner
2 d 2
2
V ( x) E
2m dx
V(x) adalah energi potensial dari partikel, yang
tergantung pada posisi (x)
h
1.05457 x10 34 Js
2

Modifikasi konstanta Planck (h)


Menurut Bohr gerak elektron mengelilingi inti
adalah dalam satu dimensi karena yang
berubah ketika elektron bergerak adalah
kedudukannya pada orbit tertentu sehingga
bil kuantum tunggal sudah cukup untuk
menggambarkan keadaan elektron
(sesuai dengan gerakan partikel dalam 1
dimensi)
Untuk menggambarkan partikel yang
bergerak dalam kota 3D diperlukan 3
bilangan kuantum
Persamaan Schrdinger menghasilkan
seperangkat fungsi keadaan yang bergantung
pada tiga bilangan kuantum n, l, ml.
n,l,ml2 maps out probabilitas lokasi elektron.
Fungsi ini ditunjukkan sebagai orbital-orbital.

12,0,0(x,y,z)

Nars-KD-3-07 19
Memiliki nilai 1,2,3,n
Merupakan penentu utama tingkat energi
elektron dalam atom
Sebagai ukuran kebolehjadian (orbital)
ditemukannya elektron pada tingkat energi
itu
Serupa dengan tingkat energi (orbit ) yang
dikemukakan oleh Bohr
Merupakan fungsi radial
Yang jaraknya diukur dari inti atom
Nilai l = 0,1,2,..(n-1)
Disebut juga bilangan kuantum momentum
sudut
Yang menentukan bentuk orbital
Merupakan fungsi gelombang harmonis
sperik
Menyatakan jumlah sub kulit
Tingkatan/kulit atom memiliki subkulit yang
ditandai dengan bentuk orbital berdasarkan garis
spektroskopi
l = 0 ditandai subkulit s (sharp)
l = 1 ditandai subkulit p (principal)
l = 2 ditandai subkulit d (diffuse) dan
l = 3 ditandai subkulit f (fundamental)
Memilki nilai m melalui 0 sampai m+
Disebut juga bilangan kuantum orientasi,
karna menggambarkan orientasi orbital
dalam ruang atau orientasi sub kulit
dalamkulit
Sub kulit s (l=0) m=0 artinya tidak memiliki
orientasi dalam ruang
Sub kulit p (l=1) m= -1,0,+1, mempunyai
tiga macam orientasi dalam ruang yaitu arah
sumbu x,y,dan z
Gambaran kerapatan elektron memperlihatkan
probabilitas letak elektron.

Nars-KD-3-07 25
27
Electron Configuration By
Farid 2008
29
Electron Configuration By
Farid 2008
Orbital- orbital ini memiliki bentuk rumit,
tetapi kerapatan elektron pada inti selalu nol.

Nars-KD-3-07 31
Bilangan kuantum n,l dan m tidak dapat
menerangkan garis spektra yang sebenarnya
terdiri dari 2 garis yang terpisah yang
letaknya sangat berdekatan
Untuk menerangakan garis spektra dan efek
zeeman, Goldsmith dan G.E Uhlenbeck th
1925 mengusulkan bahwa elektron memiliki
momentum sudut instrisik
Untuk menggambarkan momentum ssudut
spin elektron dipergunakan bilangan
kunatum s
Tahun 1928, ditemukan bahwa elektron memiliki momentum
sudut intrinsik, atau spin.yang ditunjang dari mekanika
kuantum yang dikembangkan oleh Paul Dirac.
Dalam medan magnet, rotasi sumbu hanya memiliki 2
kemungkinan orientasi.

Nars-KD-3-07 33
S
Bilangan
Arah
Kuantum spin
medan
magnet
ms = -

Momen N
Magnet

Nars-KD-3-07 35
4. The electron spins (symbol s) = bilangan
yang mencirikan arah rotasi electron di sekitar
sumbu dan menggambarkan sifat spektrum
dengan nilai + atau .
Tanda + atau hanya menunjukkan arah rotasi
yang berlawanan.
Untuk anak panah menghapap atas ( )maka
nilai s = +
Untuk anak panah menghapap bawah ( )
maka nilai s = -
TERIMA KASIH...
SEMOGA BERMAMFAAT

UNIVERSITAS TANJUNG PURA


FALKUTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK KIMIA

Anda mungkin juga menyukai