Anda di halaman 1dari 14

KONSEP-KONSEP DASAR

TERMODINAMIKA

Endang Susilowati
Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS
KONSEP-KONSEP DASAR TERMODINAMIKA

Termodinamika mempelajari hubungan antara panas, kerja dan


energi serta perubahan-perbahan yang diakibatkannya terhadap
sistem
Sistem kesetimbangan dalam termodinamika
1. Kesetimbangan termal
2. Kesetimbangan mekanik
3. Kesetimbangan material

Istilah istilah penting dalam termodinamika kimia :


sistem : bagian dari alam semesta yang kita amati atau yang
dipelajari
lingkungan : bagian diluar sistem yang yang masih berpengaruh
atau dipengaruhi oleh sistem
Batas (boundary) : bagian yang memisahkan sistem dengan
lingkungan.
INTERAKSI SISTEM DAN LINGKUNGAN

Berdasarkan sifat interaksi antara sistem dan


lingkungan, sistem dibedakan :
Sistem terbuka, antara sistem dan lingkungan
masih terjadi pertukaran energi dan materi
( dq 0 ; dm 0)
Sistem tertutup; hanya dimungkinkan adanya
perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan (dq 0 ; dm = 0)
Sistem terisolasi / tersekat ; tidak dimungkin-
kan adanya perubahan materi atau energi
(dq = 0 ; dm = 0)
Variabel Termodinamika

Variabel intensif : variabel termodinamika yg tidak


tergantung pada jumlah materi.
Contoh: Temperatur, tekanan, massa jenis, titik
didih, pH, Tegangan muka, Indeks bias,
kekentalan, panas spesifik
Variabel ekstensif : variabel termodinamika yg
tergantung pada jumlah materi.
Contoh: massa, Volume, Energi Dalam, Entalpi,
entropi
Proses Termodinamika

Proses termodinamika
Operasi yang menyebabkan keadaan sistem berubah

Ada beberapa jenis proses termodinamika :


Proses Isotermis , dT = 0, tidak ada perubahan temperatur sistem
Proses Adiabatik, dq = 0, tidak ada pertukaran panas antara sistem dengan
lingkungan
Proses Isobaris , dP = 0, tekanan sistem konstan
Proses Isokoris, dV = 0, tidak ada perubahan volume sistem
Proses Siklis, dU = 0, dH = 0, Sistem melakukan beberapa proses yang
berbeda tetapi akhirnya kembali pada keadaan semula
Proses reversibel (Proses dapat balik ) : suatu proses yang berlangsung
sedemikian hingga setiap bagian yang mengalami perubahan dikembalikan
pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan lain.
Proses irreversibel (proses tak dapat balik) : proses yang berlangsung dalam
satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali dengan tambahan energi luar
Fungsi Keadaan dan Fungsi Proses

Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi


keadaan jika hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir
saja, tidak tergantung pada jalannya proses.
Contoh : entalpi (H), energi dalam (U)
Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi proses
jika besarnya tergantung pada jalannya proses.
contoh : kerja (w) dan Kalor (q)
Suatu variabel termodinamika dapat dibuktikan sebagai fungsi
keadaan jika differensialnya bersifat eksak. Sehingga jika
differensialnya tidak eksak maka variabel tersebut merupakan
fungsi proses.
Differensial eksak
jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dx pada y konstan
dinyatakan sebagai dz = (z/x)y dx
jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dy pada x konstan dinya-
takan sebagai dz = (z/y)x dy
Perubahan z dengan merubah secara serentak dx dan dy dinyatakan:
dz = (z/x)y dx + (z/y)x dy (1.1)
Jika : (z/y)y = M(x,y)
(z/y)x = N(x,y)
Maka persamaan (1.1) menjadi :
dz = M(x, y) dx + N(x,y) dy (1.2)
Differensial tersebut dikatakan eksak jika dipenuhi :
(M/y)x = (N/x)y atau (1.3)
(2z/ydx) = (2z/xy) (1.4)
Persamaan (1.3) dan (1.4) ditafsirkan sebagai : variabel z sebagai
fungsi x dan y jika berubah sebesar dz sebagai akibat perubahan dx
dan dy akan mempunyai harga yang sama jika diubah dengan cara :
- dx dulu (pada y konstan) , kemudian dy (pada x konstan) atau
- dy dulu (pada x konstan), kemudian dx (pada y konstan)
Aturan Rantai Siklis

Dari persamaan (1.1):


dz = (z/x)y dx + (z/y)x dy
Pada perubahan yang sangat kecil pada y konstan (dy = 0)
menjadi :
dzy = (z/x)y dxy (1.5)
Bila dibagi dengan dzy didapat :
1 = (z/x)yxy/zy = (z/x)y(x/z)y
Sehingga :
(z/x)y = 1 / (x/z)y (1.6)
Dari persamaan (1.1) pada z konstan (dz=0) diperoleh :
0 = (z/x)y dx + (z/y)x dy
Bila dibagi dengan dyz didapat :
0 = (z/x)y (x/y)z + (z/y)x (1.7)
(z/x)y (x/y)z = -(z/y)x = -1 (z/y)x = -1 / (y/z)x
Atau :
(z/x)y(x/y)z (y/z)x = -1
Persamaan 1.8 disebut aturan siklis yang banyak berguna dalam penye-
lesaian termodinamika :

- (z/y)x = - (z/x)y (x/y)z

- (z/y)x = -(z/x)y / (y/x)z

- (z/y)x = - (x/y)z (x/z)y


Koefisien Ekspansifitas () dan
Koefisien kompresibiltas ()

Koefisien ekspansifitas didefinisikan sebagai laju


perubahan volume sistem karena pengaruh suhu
pada tekanan konstan, dirumuskan:
= 1/V (V/T)p
Koefisien kompresibilitas didefinisikan sebagai laju
perubahan volume sistem yang disebabkan
pengaruh tekakan temperatur konstan, dirumuskan:
K = -1/V (V/p)T
Hubungan antara dan K dinyatakan:
/K = (p/T)V (buktikan!!!)
Soal-soal
1. Dengan menggunakan perumusan diferensial eksak
dan non eksak, tentukan apakah fungsi berikut
termasuk diferensial eksak atau non eksak
z = xy3 dengan z = f (x,y)
z = 2y3 + 3x2 dengan z = f(x,y)
V = r2h dengan V = f (r,h)
2. Diketahui P = RT/(V-b) dengan V = f(p,T).
Buktikan bahwa P, T, V merupakan fungsi keadaan
3. Tunjukkan bahwa kerja dan kalor adalah fungsi

Anda mungkin juga menyukai