Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH TERMODINAMIKA

MODEL CAMPURAN IDEAL GAS

DisusunOleh:
Dini Rahmawaty (171910401001)
Iftidha’ul Eka Agustina (171910401007)
Nova Chintya Kurniawati (171910401010)
Nanda Febia Nuraini (171910401011)
Melyta Rizky Pratami (171910401018)

PROGRAM STUDI REKAYASA/TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat berhasil menyelesaikan makalah ini dengan
judul “The Ideal-Gas Mixture Model”. Kami juga mencoba menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari mata kuliah termodinamika
teknik kimia. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua sumber yang telah menjadi
panduan dalam penyusunan makalah dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini
selalu bermanfaat bagi semua pihak.

Jember, 3 Desember 2018

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 1
BAB II. ISI MAKALAH .................................................................................... 2
BAB III. KESIMPULAN .................................................................................. 13
BAB IV. SARAN .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PerubahanPadaKondisi yang Berbeda 9

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat banyak sistem yang melibatkan campuran gas dari satu atau
lebih komponen. Analisis termodinamika yang kebanyakan diperhatikan
hanyalah sistem-sitem komponen tunggal saja. Penerapan prinsip-prinsip
termodinamika mengenai properti campuran dapat menggunakan berbagai
cara untuk menentukan properti campuran dari komposisi campuran dan
properti dari setiap komponen murni yang membentuk campuran. Untuk
mempelajari campuran, dimana campuran secara keseluruhan dan setiap
komponenya dapat dianggap sebagai gas ideal. Pengertian umum mengenai
campuran gas ideal yang juga harus dipahami dan untuk pemahaman sifat
dari campuran gas ideal yang terdiri atas udara dan uap air. Untuk itu materi
ini akan mengembangkan metode untuk menentukan properti-properti
termodinamika dari campuran dalam mengaplikasikan hukum pertama pada
sistem-sistem yang melibatkan campuran-campuran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud komposisi campuran?
2. Apa saja model yang digunakan dalam campuran gas ideal?
3. Bagaimana prinsip model Dalton?
4. Bagaimana prinsip model Amagat?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui tentang komposisi campuran dalam gas ideal
2. Mengetahui acuan model yang digunakan dalam campuran gas ideal
3. Mengetahui prinsip model Dalton
4. Mengetahui prinsip model Amagat

1
BAB 2
ISI MAKALAH

Dalam hukum gas ideal untuk campuran digunakan dua model untuk
memperoleh hubungan P-v-T untuk campuran gas-gas ideal. Model ini
memperlakukan setiap komponen seakan-akan berada secara terpisah pada tekanan
dan temperatur yang sama dengan campurannya. Volume totalnya adalah jumlah
dari volume-volume komponen-komponennya. Setiap komponen menempati
volume yang sama dan memiliki temperatur yang sama dengan campurannya
disebut dengan model Dalton. Hukum Dalton dapat digunakan untuk menghitung
tekanan total campuran gas. Tekanan campuran gas pada suhu tetap dalam
suatu ruangan sama dengan jumlah tekanan tiap masing-masing gas dalam ruangan
tersebut atau tekanan campuran gas dalam suatu ruangan sama dengan
jumlah perkalian antara tekanan dan volume tiap masing-masing gas dibagi dengan
volume ruangan tersebut.Tekanan totalnya adalah jumlah dari tekanan-tekanan
komponen-komponennya, atau disebut dengan istilah tekanan-tekanan parsial.
Untuk model Dalton :
P = P1 + P2 + P3 + …Pn
Untuk setiap komponen dari suatu campuran gas ideal hukum gas ideal menjadi :
𝑁𝑖 𝑅𝑢 𝑇
𝑃=
𝑉
Untuk campuran secara keseluruhan kita memiliki persamaan :
𝑁𝑅𝑢 𝑇
P= 𝑉

Sehingga
𝑁𝑖 𝑅𝑢 𝑇⁄
𝑃𝑖 𝑉 𝑁𝑖
= 𝑅𝑢 𝑇⁄ = = 𝑦𝑖
𝑃 𝑁 𝑁
𝑉

(Potter & Somerton, 2008)


Campuran ideal-gas memberikan solusi dasar secara konseptual untuk
menyelesaikan permasalahan mengenai termodinamika. Konsep campuran gas
ideal ini digunakan karena:
 Memiliki molekuler dasar
 Didefinisikan memiliki tekanan nol

2
 Analisisnya sederhana.

2
Suatu campuran fraksi mol y didefinisikan sebagai :
𝑁𝑖
𝑦𝑖 = 𝑁

Dimana Ni adalah jumlah mol dari komponen ke-i dan N adalah jumlah mol total.
Fraksi massa mf didefinisikan sebagai :
𝑚𝑖
𝑚𝑓𝑖 = 𝑚

di mana mi adalah massa dari komponen ke-i dan m adalah campuran total. Jumlah
mol total dari massa campuran total masing – masing yang diberikan, yaitu:
N = N1 + N2 + N3 + … Nn
m = m1 + m2 + m3 + … mn
Dengan membagi persamaan – persamaan di atas masing – masing dengan n dan
m, dapat dilihat bahwa :
Σ𝑦𝑖 = 1
Σ𝑚𝑖 = 1
Berat molekul dari suatu campuran yaitu :
𝑚 Σ𝑁𝑖 𝑀𝑖
M= = = Σ𝑦𝑖 𝑀𝑖
𝑁 𝑁

Jadi, konstanta gas dari campuran adalah


𝑅𝑢
𝑅=
𝑀
Dimana Ru melambangkan, konstanta gas molar universal.
Sebuah gas ideal adalah kumpulan dari partikel-partikel tanpa gaya
antarmolekul dan volume partikel yang diabaikan. Namun, partikel sendiri
memiliki struktur dan perbedaan dalam struktur molekul yang menimbulkan
perbedaan dalam kapasitas panas yang ada dalam ideal-gas. Volume molar gas ideal
adalah V= 𝑅𝑇⁄𝑃 . Jadi semua gas ideal, baik yang murni atau campuran, memiliki
volume molar yang sama seperti T dan P.
Volume molar parsial spesies i dalam campuran gas yang ideal ditemukan dari
persamaan :
𝑖𝑔 𝜕(𝑛𝑉 𝑖𝑔 ) 𝜕(𝑛𝑅𝑇⁄𝑃 𝑅𝑇 𝜕𝑛 𝑅𝑇
𝑉𝑖 = [ ] =[ )] = (𝜕𝑛 ) =
𝜕𝑛𝑖 𝑇,𝑃,𝑛𝑖 𝜕𝑛𝑖 𝑃 𝑖 𝑛𝑖 𝑃
𝑇,𝑃,𝑛 𝑖

Dimana persamaan akhir tergantung pada persamaan n = 𝑛𝑖 + Σ𝑗 𝑛𝑗 . Hasil


ini merupakan gas ideal pada T dan P untuk volume molar parsial, volume molar

3
spesies murni, dan volume molar campuran identik. Persamaan dapat
disederhanakan menjadi :
𝑖𝑔 𝑅𝑇 𝑖𝑔
𝑉𝑖 = 𝑉𝑖 = 𝑉 𝑖𝑔 =
𝑃
Didefinisikan tekanan parsial spesies i dalam campuran gas-ideal sebagai spesies
tekanan yang akan digunakan jika spesies i ini menempati volume molar campuran.
Campuran gas-ideal menganggap jika volume molekul nol, sehingga tidak ada
interaksi antar molekul. Sifat termodinamika untuk spesies konstituen yang
independen ini masing-masing spesies memiliki ketetapannya masing-masing
(Smith, 2005).
Jika ni mol zat i dalam campuran ini menempati volume total yang sama
sendiri pada temperatur yang sama, maka tekanannya adalah :
ni RT
pi 
Vt
Membagi persamaan di atas dengan persamaan sebelumnya didapatkan :
pi ni
  yi atau pi  yi P (i  1, 2,..., N )
P n
Dimana yi adalah fraksi mol zat i dalam campuran gas ideal, dan pi diketahui
sebagai tekanan parsial zat i. Penjumlahan tekanan parsial sama dengan tekanan
total.
Volume molar parsial zat i dalam campuran gas ideal didapat dari persamaan
(11.7) yang diterapkan untuk volume, superskript ig menandakan nilai gas ideal:
 (nV ig )   (nRT / P)  RT  n  RT
Vi  ig
      
 ni T , P ,n j  ni T , P , n j P  ni n
j
P

dimana persamaan akhir bergantung pada persamaan n  ni   j n j . Hal ini

mengandung arti bahwa untuk gas ideal volume molar parsial adalah identik dengan
volume zat murni pada campuran T dan P. Jadi,
Vi ig  Vi ig (11.20)
Gas ideal merupakan model gas yang terdiri atas molekul dengan volume nol
yang tidak berinteraksi. Jadi, sifat untuk tiap zat kimia tidak bergantung pada zat

4
lain, dan tiap zat mempunyai sifat sendiri-sendiri. Hal inilah yang merupakan dasar
untuk pernyataan teorema Gibbs :
Sifat molar parsial (selain dari volume) dari jenis unsur dalam campuran gas
ideal adalah sama dengan sifat molar yang bersesuaian dari zat sebagai gas ideal
murni pada temperatur campuran namun pada tekanan sama dengan tekanan
parsialnya dalam campuran.
Hal ini ditulis secara matematis untuk sifat parsial umum M iig  Vi ig dengan
persamaan :
M iig (T , P)  M iig (T , pi )

(11.21)
Karena entalpi gas ideal tidak bergantung pada tekanan,
H iig (T , pi )  H iig (T , P)

dimana, H iig (T , P)  H iig (T , P)

Lebih sederhana, H iig  H iig

(11.22)
dimana H iig adalah nilai zat murni pada campuran T dan P. Aplikasi
hubungan penjumlahan, persamaan (11.11) menghasilkan :
H ig   yi H iig
i

(11.23)
Persamaan yang analog dapat diterapkan atau U ig dan sifat lainnya yang tak
bergantung pada tekanan.
Ke
tika persamaan (11.23) ditulis :
H ig   yi H iig  0
i

Perbedaan pada ruas kiri adalah perubahan entalpi yang berkaitan dengan
proses dimana jumlah yang sesuai dari zat murni pada T dan P dicampur untuk
membentuk satu mol campuran pada T dan P yang sama. Untuk gas ideal,
perubahan entalpi pencampuran ini bernilai nol.
Entropi gas ideal bergantung pada tekanan, dan oleh persamaan,

5
𝒊𝒈
𝑺𝒊 = −𝑹 𝒅 𝒍𝒏 𝑷
Integrasidari pi menjadi Pdiberikan:
𝒊𝒈 𝒊𝒈 𝑷 𝑷
𝑺𝒊 (𝑻. 𝑷) − 𝑺𝒊 (𝑻. 𝒑𝒊) = −𝑹𝒍𝒏 = −𝑹𝒍𝒏 = 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
𝒑𝒊 𝒚𝒊 𝑷
Dimana,

𝒊𝒈 𝒊𝒈
𝑺𝒊 (𝑻. 𝒑𝒊) = 𝑺𝒊 (𝑻. 𝑷) − 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
Hasilakandisubstitusikandalampersamaan (11.21) tertulisuntukhasilentropi:
𝒊𝒈 𝒊𝒈
𝑺𝒊 (𝑻. 𝒑𝒊) = 𝑺𝒊 (𝑻. 𝑷) − 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
𝒊𝒈 𝒊𝒈
atau, 𝑺𝒊 = 𝑺𝒊 − 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
(11.23)
𝑖𝑔
𝑆𝑖 merupakan nilai spesies murni pada campuran T dan P. Untuk energy Gibbs
daricampuran gas ideal,
𝑖𝑔 𝑖𝑔 𝑖𝑔
𝐺𝑖 = 𝐻𝑖 − 𝑇𝑆𝑖
Persamaan (11.22) dan (11.23
)dikombinasikansehinggamenghasilkanpersamaanberikut.
𝒊𝒈 𝒊𝒈 𝒊𝒈
𝑮𝒊 = 𝑯𝒊 − 𝑻𝑺𝒊 + 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
𝒊𝒈 𝒊𝒈 𝒊𝒈
atau𝝁𝒊 = 𝑮𝒊 = 𝑮𝒊 + 𝑹 𝒍𝒏 𝒚𝒊
(11.24)
Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau,
acak tetapi berkesinambungan dengan kecepatan yang bertambah jika temperatur
dinaikkan. Empat sifat dasar yang menentukan sifat jenis gas adalah banyaknya
molekul gas, volume gas, suhu atau temperatur, dan tekanan. Jika nilai-nilai
numeris tiga besaran diketahui, maka nilai besaran keempat dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan keadaan (equation of state) yang secara matematis
dinyatakan dengan . Persamaan tersebut biasa juga disebut dengan persamaan gas
ideal (Petrucci, 1987).
Pa
da keadaan gas, partikel-partikel bergerak secara acak. Jarak antara partikel-partikel

9
relatif jauh lebih besar dari pada ukuran-ukuran partikel sehingga gaya tarik
menarik antara partikel sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Laju suatu partikel
selalu berubah-ubah, hal ini disebabkan terjadinya tumbukan antara partikel yang
satu dengan yang lainnya ataupun antara partikel dengan diding wadah. Berbeda
dengan cairan atau padatan, gas mudah dimampatkan. Gas tidak mempunyai bentuk
dan volume yang tetap, gas akan selalu mengisi setiap ruang dimana gas tersebut
dimampatkan. Gas selalu dipengaruhi oleh perubahan teskanan dan suhu (Bird,
1998).

Hubungan Sumabilitas, persamaan (11.11) dengan persamaan (11.12) (11.23)


dan (11.24) diperoleh hasil

Persamaan analog dengan persamaan (11.25) dapat ditulis untuk dan


. Pertama kali yang muncul sebagai persamaan (4.6), tetapi yang terakhir
mengurangi untuk identitas karena persamaan (11.20).

Ketika persamaan (11.25) ditulis :

Perbedaan di sebelah kiri adalah perubahan entalpi yang terkait dengan proses di
mana jumlah yang tepat dari spesies murni di temperatur (T) dan tekanan (P)
dicampur untuk membentuk satu mol campuran pada temperatur (T) dan tekanan

9
(P) yang sama. Untuk gas ideal, perubahan pencampuran entalpi ini (12.3) adalah
nol.
Ketika persamaan (11.26) disusun kembali menjadi :

Sisi kiri adalah perubahan entropi pencampuran untuk gas ideal. karena 1 / yi> 1,
kuantitas ini selalu positif, sesuai dengan hukum kedua. Proses pencampuran secara
inheren tidak dapat diubah, dan untuk gas ideal pencampuran pada temperatur (T)
konstan dan tekanan (P) tidak disertai dengan perpindahan panas [persamaan
(11.25)].

Entalpi dan entropi untuk campuran gas ideal dapat ditentukan sebagai
penjumlahan sifat masing-masing komponen gas, asalkan kontribusi dari setiap gas
dievaluasi pada kondisi dimana gas berada dalam campuran Entalpi gas ideal hanya
tergantung pada temperatur, suku yang nampak pada persamaan di atas dievaluasi
pada temperatur campuran. Entropi adalah fungsi dari dua sifat bebas. Oleh karena,
suku dievaluasi baik pada temperatur dan volume campuran atau temperature
campuran maupun pada tekanan parsial komponen pk. Entropi komponen
campuran gas ideal kth dievaluasi pada temperatur campuran T dan tekanan parsial
pk. Bila suatu campuran gas ideal yang mengandung H2O(g) didinginkan pada
tekanan konstan di bawah temperatur titik embun, pengkondensasian uap air akan
terjadi. Pada kondisi atmosferik, campuran dapat terdiri dari N2, O2, dan CO2,
beserta uap air jenuh yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan jenuh (Basri
& Dyos, 2010).
Menghitung S pada entropi dari sebuah campuran dapat dihitung , sama
seperti U dan H dengan menambahkan kontribusi dari setiap komponen pada
kondisi dimana komponen tersebut berada didalam campuran. Entropi dari gas ideal
bergantung pada dua properti , tidak hanya temperatur, seperti energi internal dan
entalpi. Maka untuk campuran rumusnya :

9
Dimana, Si merupakan entropi dari komponen i yang dihitung pada temperature
campuran T dan tekanan parsial Pi..
Persamaan 12.25 dapat dituliskan dalam basis molar

Dimana S merupakan entropi campuran per mol campuran dan Si merupakan


entropi dari komponen i per mol i
Entropi spesifik dari setiap komponen dihitung pada temperatur campuran
dan tekanan parsial dari komponen di dalam campuran. Perubahan energi internal
dan entalpi dari campuran selama proses :

Dimana T1 dan T2merupakan temperatur pada kondisi awal dan akhir .


Persamaan untuk perubahan energi internal dan entalpi campuran per mol
campuran menjadi :

Gambar 2. PerubahanPadaKondisi yang Berbeda


Proses pencampuran gas ideal

9
Maka perubahan entropi untuk campuran yaitu :

Dimana pi1 dan pi2 merupakan tekanan parsial awal dan akhir komponen i.
Persamaan – persamaan diatas yang memberikan perubahan energi entalpi,
internal, dan entropi dari campuran gas ideal di tuliskan dalam bentuk perubahan
properti dan komponen.
Komposisi Campuran

Untuk menetapkan keadaan dari sebuah campuran dibutuhkan komposisi dan nilai
dari dua properti yang independen seperti temperatur dan tekanan. Sifat-sifat
campuran dipengaruhi komposisi campuran dan sifat masing-masing
komponennya. Terdapat dua cara untuk menjelaskan komposisi campuran yaitu
dengan analisa molar dan analisa gravimetri. Contoh pada sistem tertutup yang
terdiri dari campuran gas dari dua atau lebih komponen. Komposisi dari campuran
tersebut dapat dideskripsikan dengan melihat massa atau jumlah mol dari
komponen yang ada. Massa, jumlah mol, dan berat molekuler dari sebuah
komponen i memiliki hubungan sebagai berikut:
𝑚𝑖
𝑛𝑖 =
𝑀𝑖
Dimana,
mi = massa
ni = jumlah mol
Mi = berat molekuler dari komponen i
Jumlah massa total campuran adalah penjumlahan dari massa komponen-
komponennya :
𝑗

𝑚 = 𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ + 𝑚𝑗 = ∑ 𝑚𝑖
𝑖=1
Jumlah relatif dari komponen-komponen yang terdapat dalam campuran dapat
diberikan dalam fraksi massa. Fraksi massa dari sebuah komponen i adalah :
𝑚𝑖
𝑚𝑓𝑖 =
𝑚
2.1.1. Analisa Gravimetri
Analisa gravimetri menyatakan komposisi campuran berdasarkan massa
masing-masing komponen. Dengan membagi tiap bagian persamaan jumlah
massa total campuran dengan massa total campuran (m) dan dengan
menggunakan persamaan fraksi massa sebuah komponen

9
𝑗

1 = ∑ 𝑚𝑓𝑖
𝑖=1
Artinya, jumlah fraksi massa dari seluruh kmponen dalam campuran sama
dengan 1. Jumlah mol total dalam sebuah campuran adalah jummlah mol dari
tiap komponennya
𝑗

𝑛 = 𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ + 𝑛𝑗 = ∑ 𝑛𝑖
𝑖=1
Jumlah relatif dari komponen-komponen yang terdapat dalam campuran juga
dapat dituliskan sebagai fraksi mol
𝑛𝑖
𝑦𝑖 =
𝑛
2.1.2. Analisis Molar
Analisis molar yaitu daftar yang memuat fraksi mol dari komponen-
komponen sebuah campuran. Dengan membagi tiap bagian persamaan
jumlah mol dengan massa total campuran (m) dengan persamaan fraksi
mol
𝑗

1 = ∑ 𝑦𝑖
𝑖=1
Jumlah fraksi mol dari seluruh komponen dalam sebuah campuran
sama dengan 1. Berat molekuler yang tampak atau rata-rata dari
campuran didefinisikan sebagai rasio massa total campuran terhadap
jumlah mol campuran
𝑚
𝑀=
𝑛
atau
𝑛1𝑀1 + 𝑛2𝑀2 + ⋯ + 𝑛𝑗𝑀𝑗
𝑀=
𝑛
Dengan persamaan fraksi mol jumlah berat molekuler yang tampak
dari campuran dapat dihitung sebagai fraksi mol rata-rata dari berat
molekuler komponen
𝑗

𝑀 = ∑ 𝑦𝑖𝑀𝑖
𝑖=1

(Moran & Shapiro, 2004).

9
Contoh Soal
Analisisvolumetrisuatucampuran gas ideal memberikan data sebagaiberikut:
Komponen % volume
N2 60
CO2 40
Campuranberadapadatekanan 1,5 Mpadantemperatur 30°C.
Hitunglah :
a. Komposisi berdasarkan analisa gravimetri
b. Tentukan massa campuran jika volumenya 1m3

Penyelesaian

12
BAB 3
KESIMPULAN
Dalam hukum gas ideal untuk campuran digunakan persamaan gas ideal
P-v-T untuk campuran gas-gas ideal Konsep campuran gas ideal ini digunakan
karena: Memiliki molekuler dasar, Didefinisikan memiliki tekanannol,Analisisnya
sederhana. Komposisi campuran gas ideal dapat diketahui melalui analisa molar
dan analisa gravimetri.model yang digunakan dalam campuran gas ideal adalah
model dalton dan model amagat.

13
BAB 4
SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan apabila ada
kesalahan penulisan atau materi, diharapkan pembaca dapat memberikan
sarannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Basri, H., & Dyos, S. (2010). Analisis Eksergi Pada Siklus Turbin Gas Sederhana
14 MW Instalasi Pembangkit Tenaga Keramasan Palembang. Palembang:
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9.
Bird, T. (1998). Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Moran , M. J., & Shapiro, H. N. (2004). Termodinamika Teknik Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci. (1987). Kimia Dasar Prinsip Terapan Modern Jilid 2 Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga.
Potter, M. C., & Somerton, C. W. (2008). Termodinamika Teknik. Jakarta:
Erlangga.
Smith, J. M. (2005). Introduction to Chemical Engineering Seventh Edition. New
York: McGraw-Hill.

15
Biodata KetuaKelompok
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap MelytaRizkyPratami
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknik Kimia
4 NIM 171910401018
5 TempatdanTanggalLahir Banyuwangi, 20 Juni 1999
6 E-mail melytarp@gmail.com
7 NomorTelepon 082247035249

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD SMP SMA
SMA Hang
Nama institusi SDN Sugihwaras SMPN 3 Sidoarjo Tuah 5
Sidoarjo
Jurusan - - IPA
Tahunmasuk-
2005 – 2011 2011 – 2014 2014 – 2017
lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Jember, 4 Desember 2018

Melyta Rizky Pratami

16
Biodata Anggota 1
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Dini Rahmawaty
2. JenisKelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Teknik Kimia
4. NIM 171910401001
5. TempatTanggalLahir Jember, 9 Desember 1998
6. E-mail Rahmawaty.dini@gmail.com
7. No Telp/ HP 083122737548

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD SMPN 4 Jember SMAN 01
Muhammadiyah ArjasaJember
1 Jember
Jurusan - - MIPA
TahunMasuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Jember, 4 Desember 2018

Dini Rahmawaty

17
Biodata Anggota 2
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Iftidha’ulEkaAgustina
2. JenisKelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Teknik Kimia
4. NIM 171910401007
5. TempatTanggalLahir Jember, 11 Agustus 1999
6. E-mail iif.oke2016@gmail.com
7. No Telp/ HP 08130786470

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN
Tanjungrejo 02 Wuluhan Ambulu
Jurusan - - MIPA
TahunMasuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Jember, 4 Desember 2018

Iftidha’ul Eka Agustina

18
Biodata Anggota 3
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Nova ChintyaKurniawati
2. JenisKelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Teknik Kimia
4. NIM 171910401010
5. TempatTanggalLahir Mojokerto, 18 November 1999
6. E-mail chintyaals@gmail.com
7. No Telp/ HP 082244339371

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Mojosari SMPN 1 Ngoro SMAN 1
1 Sooko
Jurusan - - IPA
TahunMasuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Jember, 4 Desember 2018

Nova ChintyaKurniawati

19
Biodata Anggota 4
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Nanda FebiaNuraini
2. JenisKelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 171910401011
5. TempatTanggalLahir Probolinggo, 29 Februari 2000
6. E-mail nandafebia20@gmail.com
7. No Telp/ HP 081230570484

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Al-Irsyad SMPN 1 SMAN 1
Kraksan Kraksan
Jurusan - - IPA
TahunMasuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Jember, 4 Desember 2018

Nanda Febia Nuraini

20

Anda mungkin juga menyukai