Anda di halaman 1dari 10

A.

Judul Penelitian
Problematika Pendidikan Islam dalam Novel Catatan Cinta Seorang Guru
Karya Abdullah Munir.

B. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir
seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan
membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi
mereka sebelum kelahiran.Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-
hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Peran pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain,
kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara. Jika sistem pendidikanya berfungsi
secara optimal maka akan tercapai kemajuan yang dicita-citakanya sebaliknya bila
proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik maka tidak dapat
mencapai kemajun yang dicita-citakan. Betapapun terdapat banyak kritik yang
dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap
praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu
komunitas atau suatu bangsa dimasa depan sangat bergantung pada kontibusinya
pendidikan. misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan
kontribusi pada kebudayaan dihari esok. Pendapat yang sama juga bisakita baca
dalam penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun
2003 tentang sistem pendidikanNasional (UU No. 20/2003), yang antara lain
menyatakan: Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya.
Agama Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad Saw,
mengandung implikasi kependidikan yang bertujuan untuk menjadi rahmat bagi
sekalian alam.Dalam agama Islam terkandung suatu potensi yang mengacu kedua
fenomena perkembangan, yaitu; 1. Potensi psikologis dan pedagogis yang
mempengaruhi manusia untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan menyandang
derajat mulia melebihi makhluk-makhluk lainnya. Untuk mengaktualisasikan dan
memfungsikan potensi tersebut, maka diperlukan usaha kependidikan yang
sistematis berencana berdasarkan pendekatan dan wawasan yang inter disipliner.
Karena manusia semakin terlibat ke dalam proses perkembangan social itu sendiri
menunjukkan adanya interelasi dan interaksi dari berbagai fungsi. Agama Islam
yang membawa nilai-nilai dan norma-norma kewahyuan bagi kepentingan hidup
manusia di atas bumi, baruaktual dan fungsional apabila diinternalisasikan ke
dalam pribadi melalui proses kependidikan yang konsisten, terarah kepada tujuan.
Oleh karena itu proses kependidikan Islam memerlukan konsep-konsep yang pada
gilirannya dapat dikembangkan menjadi teori-teori yang terpujidan praksisasi di
lapangan operasional. Bangunan teoritis kependidikan Islam itu akanberdiri tegak
diatas fondasi pandangan dasaryang telah diwahyukan oleh Tuhan. Wahyu-Nya
terus berkembang mengacu kepada tuntunan masyarakat yang dinamis-konstruktif
menuju masa depan yang sejahtera dan maju.
Ketertinggalan pendidikan Islam telah sedemikian parahnya. Hal ini
mengundang keprihatinan yang mendalam. Sebenarnya pada masa lampau
pendidikan Islam pernah menjadi tumpuan utama bagi masyarakatnya dan
perkembangannya senantiasa seirama dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat pada masanya. Dalam catatan sejarah, dapat diketahui bahwa
pendidikan Islam bermula dari pengajian-pengajian dirumah-rumah penduduk
yang dilakukan olehpara penyebar islam yang kemudian berkembang menjadi
pengajian di langgar-langgar, masjid dan pondok pesantren. Pendidikan Islam
memang dapat diterima seiring dengan jalannya pertumbuhan Islam pada waktu
itu. Dengan demikian, pendidikan Islam diharapkan tidak saja sebagai penyangga
nilai-nilai, tetapi sekaligus sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan
berkolaborasi dengan kebutuhan zaman. Pendidikan Islamdiharapkan tidak saja
memainkan peransebagai pelayan rohaniah semata, yaitu fungsi yang sangat
sempit dan suplementer, tetapi juga terlibat dan melibatkan diri dalam pergaulan
global.
Suatu ironi yang harus diakui umat Islam bersama luasnya konsep alqur’an
tentang pendidikan adalah pelekatan identitas tertinggal, terbelakang dan miskin
identitas. Ketertinggalan itu sedikitnya bisa dilihat dari eksistensi madrasah dan
pesantren yang dulu memiliki peran strategis dalam menghantarkan pembangunan
masyarakat Indonesia, kini antusias masyarakat untuk memasuki pendidikan
madrasah danpesantren mengalami penurunan yang cukup drastis. Kecuali pada
pesantren yang mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan global. Sikap
pesimisme masyarakat terhadap pendidikan madrasah dan pesantren bias dilihat
dari adanya kekhawatiran universal terhadap kesempatan lulusannya memasuki
lapangan kerja modern yang hanya terbuka bagi mereka yang memiliki
kemampuan keterampilan dan penguasaan teknologi.
Novel Catatan Cinta Seorang Guru, yang ditulis oleh Abdullah Munir,
seorang praktisi pendidikan, menguraikan problem-problem dilematis yang kini
membelit sekolah Islam. Sekolah Islam, yang seharusnya membangun fondasi
kokoh ketakwaan juga keimanan para peserta didik untuk selalu mengingat Allah
kapanpun dan di mana saja mereka berada, malah mengajarkan ilmu-ilmu Barat
yang lahir dari rahim epistemologi sekuler yang notabene meniadakan Tuhan
dalam setiap lini kehidupan. Sebuah ironis yang membuat hati miris. Selain itu,
catatan ini juga membayangkan persoalan-persoalan akut lain sekolah Islam,
seperti dana yang begitu minim dan fasilitas yang serba-terbatas. Namun,
sebagaimana judulnya, Catatan Cinta Seorang Guru tak sekadar mencatat
masalah, tetapi sekaligus jalan keluarnya sebagai bukti kecintaan seorang guru
pahlawan tanpa tanda jasa kepada dunia pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini berusaha memahami
problematika pendidikan Islam yang terdapat dalam novel Catatan Cinta Seorang
Guru karya Abdullah Munir dilihat dari segi sosiologi sastra. Sosiologi sastra
adalah suatu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat
dan tentang sosial dan proses sosial. Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi
dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Problematika pendidikan Islam dalam novel Catatan Cinta Seorang Guru
karya Abdullah Munir.
2. Usaha dalam mengatasi problematika pendidikan Islam dalam novel Catatan
Cinta Seorang Guru karya Abdullah Munir.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi problematika pendidikan Islam dalam novel Catatan Cinta
Seorang Guru karya Abdullah Munir.
2. Mendeskripsikan problematika pendidikan Islam dalam novel Catatan Cinta
Seorang Guru karya Abdullah Munir.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Untuk peneliti
Menambah wawasan keilmuan tentang selauk-beluk sebuah karya sastra dalam
novel Catatan Cinta Seorang Guru karya Abdullah Munir.
2. Untuk lembaga pendidikan
Sebagai bahan perbandingan atau referensi untuk peneliti berikutnya, terutama
bagi mahasiswa STIKIP PGRI Banjarmasin.

F. Penegasan Istilah
Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalah pengertian dalam memahami
judul skripsi ini maka perlu adanya penjelasan atau pengertian dari beberapa
istilah yang digunakan dalam judul tersebut, yaitu:
1. Problematika
Problematika adalah suatu masalah yang dikemukakan untuk dipecahkan atau
suatu proposisi yang memerlukan suatu penyelesaian, dan atau setiap situasi
yang di dalamnya mengandung karakteristik baru atau tidak diketahui untuk
diketahui dengan pasti.
2. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang seluruh komponen atau aspeknya
didasarkan pada ajaran Islam.
3. Novel adalah jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk naratif yang
mengandung konflik tertentu dalam kisah kehidupan tokoh-tokoh dalam
ceritanya.

G. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang menggunakan tinjauan yang serupa dengan penelitian
novel Catatan Cinta Seorang Guru Karya Abdullah Munir melalui pendekatan
sosiologi sastra ini, yaitu:
Penelitian yang dsilakukan Nurul Faiq (2015), mahasiswa jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UMM, dengan judul ‘Analisis
Problema Sosial Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari’.
Penelitian ini menganalisis tentang problema sosial dalam Novel Ronggeng
Dukuh Paruk dengaan pendekatan sosiologi sastra.
Penelitian tersebut memberikan relevansi bagi penelitian ini yaitu sebagai
bahan acuan dan pertimbangan mengenai masalah-masalah yang dikaji serta
pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut. Selain itu, penelitian
tersebut juga digunakan untuk melihat seberapa jauh perbedaan antara penelitian
tersebut dengan penelitian ini. Setelah mencari penelitian yang relevan, penulis
dapat mengetahui bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan oleh orang lain
sehingga penelitian ini murni hasil kerja peneliti.
2. Pembahasan Teori
a. Problematika
Problematika berasal dari kata bahasa inggris “problem” yang artinya,
soal, masalah, atau halangan. Sedangkan setelah di adopsi ke dalam bahasa
Indonesia dengan kata problematika maka artinya adalah masalah , halangan,
atau perkara sulit yang terjadidi dalam sebuah proses, dan contohnya terjadi
dalam sebuah proses pendidikan. Problematika sendiri lebih cenderung untuk
diartikan jamak atau banyak pada penggunaannya atau dengan kata lain
problematika adalah kumpulan dari banyak problem, masalah, halangan atau
kesulitan (Agustin, R. 2001). Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), problematika mempunyai arti: masih menimbulkan
masalah, hal yang masih belum dapat dipecahkan permasalahan.
b. Hakekat Pendidikan
Secara sederhana, pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam
masyarakat dan kebudayaannya. Bagaimanapun sederhananya peradaban
suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses
pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan bahwa secara historis
pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pada hakekatnya
pendidikan merupakan usaha manusia untuk melestarikan hidup dan
kehidupannya, di dalamnya terdapat proses pewarisan nilai-nilai dan norma,
dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Dari segi bahasa, dalam bahasa Yunani pendidikan disebut pedagogic,
yaitu ilmu untuk menggali, menuntun, dan tindakan merealisasikan potensi
anak yang dibawa sejak lahir. Dalam kamus Bahasa Indonesia, pendidikan
berasal dari kata dasar “didik” atau “mendidik”, yaitu mengajarkan, memberi
latihan dan memelihara akhlak dan kecerdasan pikiran. Secara psikologis,
pendidikan pada hakekatnya adalah proses memanusiakan manusia. Oleh
karena itu, pendidikan harus dilakukan oleh manusia, di lingkungan manusia,
dilakukan secara manusiawi, materi yang diajarkan memiliki nilai
kemanusiaan, tujuan pendidikan harus ditujukan untuk membentuk manusia
yang berperikemanusiaan. (A. Yunus & E.Kosmajadi. 2015).
Pendidikan mengembangkan tiga dimensi individu manusia yaitu dimensi
pikir (akliah), dimensi dzikir (hati) dan dimensi body (jasadiah). Ketiga aspek
inilah yang akan diolah oleh pendidikan. Dengan kata lain pendidikan akan
mengembangkan tiga H yaitu head, hand, and heart. Dengan demikian pula
pendidikan merupakan alat atau media dalam mengembangkan seluruh dimensi
manusia itu.Pendidikan juga dapat dilihat sebagai sebuah alat untuk
memecahkkan permasalahan manusia. Sebagai pemecah masalah pendidikan
tentunya perlu mengetahui dan pasti tahu permasalahan manusia itu.
Permasalahan manusia itu biasanya negatif-negatif, antaralain kebodohan,
kemiskinan, keterbelakangan, kejahatan, kekerasan dan banyak lagi
yanglainnya (Hermawan, A. H.2012).
c. Pendidikan Islam
Al-Syaibany (1979) dalam (A. Yunus & E.Kosmajadi. 2015),
mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah “proses mengubah tingkah
laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam
sekitarnya”. Pengertian ini banyak kesamaan dengan pengertian pendidikan
secara umum, sehingga hasil pendidikan akan dilihat dari perubahan tersebut
dengan sarat-sarat tertentu. Sedangkan dalam Islam, keberhasilan pendidikan
tidak sekedar ada perubahan tingkah laku, melainkan terbentuknya pribadi
muslim yang siap mengabdi dan berserah diri kepada Allah SWT.
Menurut Langgulung (1980) dalam (A. Yunus&E.Kosmajadi. 2015),
“Pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan
dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di
akhirat”. Dengan memperhatikan kutipan tersebut, pendidikan Islam
merupakan suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran Islam yang
diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. Melalui proses
tersebut individu dibimbing dan diarahkan agar dapat mencapai derajat yang
tinggi serta mampu menunaikan tugasnya sebagai kholifah di bumi yang
bermuara pada tujuan akhir, yaitu meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
d. Novel
Novel merupakan jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk naratif yang
mengandung konflik tertentu dalam kisah kehidupan tokoh-tokoh dalam
ceritanya.
Novel merupakan karya fiksi yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun,
yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel juga diartikan sebagai suatu
karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan
sifat pelaku.

H. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan
merupakan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah dengan melakukan
telaah yang kritis dan mendalam berdasarkan kepustakaan yang ada. Dengan
demikian, skripsi jenis ini berisi uraian atas suatu topik yang didukung oleh data
yang diperoleh dari berbagai sumber pustaka. (Tim Penyusun, 2016).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
sosiologi sastra. Sosiologi sastra adalah suatu tealah yang objektif dan ilmiah
tentang manusia dalam masyarakat dan tentang sosial dan proses sosial.
2. Metode yang Digunakan
Metode dalam penelitian kepustakaan menguraikan tentang semua langkah
yang dilakukan dalam penelitian sejak awal hingga akhir yaitu berupa penjelasan
terhadap penguraian suatu topik menjadi beberapa subtopik terkait menjadi satu
kelompok yang relevan (Tim Penyusun, 2016).
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data teks yang
berbentuk sebuah novel yang berjudul Catatan Cinta Seorang Guru karya
Abdullah Munir diterbitkan oleh PT Pustaka Insan Mandiri tahun 2010 dengan
tebal 164 halaman.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membaca
secara cermat dan teliti sumber data sambil melaksanakan kerja analisis dan
mencatatnya. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) membaca novel yang akan diteliti secara keseluruhan.
2) mengklasifikasikan data berdasarkan masalah.
3) memilih serta mengklasifikasikan problematika pendidikan islam yang terdapat
dalam novel tersebut.
4) menganalisis data kemudian mendeskripsikan hasil penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis novel Catatan
Cinta Seorang Guru karya Abdullah Munir adalah teknik deskriptif. Analisis yang
dilakukan dengan mencatat dan memilih data yang diperoleh dari novel tersebut.
Penganalisisan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) membaca novel secara keseluruhan dan mengumpulkan data.
2) mengklasifikasikan data berdasarkan masalah.
3) menafsirkan seluruh data untuk menemukan kepaduan dan hubungan antar
data.

I. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian merupakan jangka waktu yang ditempuh peneliti untuk
mengadakan suatu penelitian.
Bulan
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
2 Penyusunan
proposal
3 Revisi
proposal
4 Penyusunan
skripsi/kons
ultasi
5 Seminar
hasil skripsi
6 Ujian skripsi
dan revisi
skripsi

J. Daftar Rujukan

Tim Penyusun. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Banjarmasin: Sekolah Tinggi


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia
(STKIP PGRI).
A. Yunus dan E. Kosmajadi. 2015. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Unit
Penerbitan Universitas Majalengka.
Agustin, Risa. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Serbajaya.
Hermawan, A.H. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Munir, Abdullah. 2010. Catatan Cinta Seorang Guru. Yogyakarta: PT Pustaka
Insan Mandiri.
Yapi, Taum Y. 1997. Pengantar Teori Sastra. Bogor: Nusa indah.
Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra:Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia.
Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Anda mungkin juga menyukai