Anda di halaman 1dari 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.
Pada era globalisasi ini, tantangan pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu
isu krusial yang perlu segera ditangani. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan, strategi tata kelola yang baik dan sistem kelembagaan yang kuat menjadi
sangat penting. Makalah ini akan membahas isu strategi pembangunan berkelanjutan
dalam konteks tata kelola dan kelembagaan.strategi pembangunan berkelanjutan
merupakan suatu pendekatan yang mendasar dalam membangun masa depan yang lestari
dan menghargai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, konservasi lingkungan, dan
keadilan sosial. Dalam konteks ini, tata kelola dan kelembagaan memiliki peran yang
krusial dalam merancang dan melaksanakan kebijakan serta memastikan keberhasilan
implementasi strategi pembangunan berkelanjutan.
Tata kelola yang efektif dan inklusif adalah salah satu elemen kunci dalam
strategi pembangunan berkelanjutan. Tata kelola yang baik melibatkan partisipasi aktif
semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan
lembaga internasional. Implikasi bahwa manajemen pembangunan berarti mengelola,
sejauh mungkin, sedemikian rupa untuk meningkatkan potensi orang-orang yang bekerja
sama secara langsung. Manajemen untuk pembangunan berhubungan dengan mengelola
orang untuk mengeluarkan potensi mereka, untuk pengembangan organisasi yang
bertujuan untuk regenerasi nilai-nilai positif dan pandangan masyarakat dimana nilai-
nilai pembangunan, seperti memaksimalkan potensi semua individu dan kelompok
ditegakkan dalam hak mereka sendiri. Karenanya, pengembangan kapasitas (capacity
building) dan pembelajaran organisasi adalah konsep yang sangat penting dalam
pembangunan. Manajemen pengembangan, kemudian, bukan hanya masalah
menyelesaikan tugas dengan cara terbaik yang tersedia. Hal ini juga berarti secara
simultan membangun kapasitas untuk melakukan tugas dimasa depan, dan belajar
bagaimana untuk dapat mengatasi isu yang dihadapi saat ini (Thomas, 2000).
Kelembagaan yang kuat dan efisien mendukung implementasi strategi
pembangunan berkelanjutan. Beberapa aspek penting dalam konteks kelembagaan
adalah:
1. Kebijakan dan Regulasi: Pemerintah harus merumuskan kebijakan dan
regulasi yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Kebijakan
yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah dapat mendorong inovasi,
investasi, dan perubahan perilaku yang berkelanjutan.
2. Koordinasi Antarlembaga: Koordinasi yang baik antara lembaga
pemerintah dan sektor swasta diperlukan untuk menghindari tumpang
tindih, mengurangi birokrasi, dan meningkatkan efisiensi dalam
implementasi strategi pembangunan berkelanjutan
Bab II Pembahasan

A. Konsep Pembangunanaa Berkelanjutan.


Saat ini, kita hidup dalam suatu abad yang dikenal sebagai zaman pembangunan
(the age of development). Zaman di saat suatu gagasan mampu mendominasi dan
mempengaruhi pemikiran bangsa-bangsa secara global, menyangkut masalah kemiskinan
dan keterbelakangan bagi berjuta-juta rakyat di dunia ketiga. Istilah pembangunan
(development) kini telah menyebar dan digunakan sebagai visi, teori, dan proses yang
diyakini oleh rakyat di hampir semua Negara, khususnya Dunia Ketiga.Bahkan dewasa
ini aneka ragam pendekatan pembangunan banyak dimunculkan sebagai pemikiran untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan pembangunan itu sendiri, yaitu upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Jeffrrey D Sachs, memberikan empat (4) alasan utama mengenai pentingnya
memiliki Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pertama, Tujuan Penting untuk Mobilisasi
Sosial. Dalam dunia yang hiruk pikuk dewasa ini, kesepakatan mengenai suatu tujuan
global bersama akan membantu individu, lembaga dan pemerintah di seluruh dunia untuk
menyepakati arah pembangunan pada intinya, berfokus pada halhal yang betul-betul
bermanfaat bagi masa depan kita. Adanya tujuan bersama membantu mengarahkan
semua pihak untuk fokus pada hal yang sama, memobilisasi semua daya dan menjadikan
lebih mudah diatur dan diterapkan sehingga semua pihak dapat melangkah bersama
menuju pencapaian yang mereka harapkan. Kedua, Tujuan bersama memberikan
kekuatan menekan yang bersahabat. Dengan memiliki tujuan bersama setiap kebijakan
dan langkah-langkah pembangunan yang diambil oleh setiap kebijakan dan langkah-
langkah pembangunan yang diambil oleh setiap pemimpin bangsa akan selalu diuji oleh
publik, baik dengan mempertanyakannya di ruang-ruang pertemuan tertutup. Artinya,
tujuan bersama memberikan kesempatan bersama kepada semua elemen masyarakat
untuk mengontrol seluruh proses pembangunan, agar tetap setia pada jalan menuju
pencapaian bersama. Ketiga, tujuan bersama memacu kekuatan komunitas epistemik atau
komunitas ilmu pengetahuan. Artinya tujuan bersama mendorong pengerahan semua
jaringan keahlian, pengetahuan dan praktek untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Keempat, tujuan bersama
memobilisasi semua jaringan pemangku kepentingan.Pemimpin masyarakat, politisi,
kementrian, komunitas ilmiah, lembaga swadaya masyarakat yang terkemuka, kelompok
agama, lembaga internasional, lembaga donor, dan yayasan. Semuanya akan terdorong
untuk bergabung ke dalam tujuan bersama. Proses multi-stakeholder ini sangat penting
untuk mengatasi tantangan-tantangan kompleks dalam pembangunan berkelanjutan dan
upaya melawan kemiskinan, kelaparan, dan penyakit.
Pembangunan berkelanjutan melibatkan integrasi tiga dimensi penting, yaitu
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks ini, pembangunan ekonomi harus
didukung oleh pengurangan kemiskinan, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta
kesetaraan gender. Di sisi lain, keberlanjutan lingkungan mencakup pengelolaan sumber
daya alam, perlindungan ekosistem, dan pengurangan dampak negatif terhadap
lingkungan. Selain itu, aspek sosial juga harus dipertimbangkan untuk memastikan
inklusivitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
B. Tata Kelola yang efektif
Tata kelola yang baik adalah prasyarat penting untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan. Tata kelola yang efektif melibatkan partisipasi aktif dari semua pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat
akademik. Transparansi, akuntabilitas, dan keadilan harus menjadi landasan dalam tata
kelola yang baik. Institusi yang kuat dan mekanisme pengawasan yang efektif diperlukan
untuk memastikan bahwa kebijakan dan program pembangunan dapat
C. Peran kelembagaan
Kelembagaan memainkan peran kunci dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan. Kelembagaan yang baik mencakup sistem hukum yang kuat, kebijakan
publik yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, dan lembaga-lembaga yang
bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan. Kelembagaan
yang efektif juga memastikan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan,
membangun kapasitas dan pengetahuan yang diperlukan, serta mengembangkan
kemitraan antara sektor publik dan swasta.
D. Tantangan dalam Implementasi:

Anda mungkin juga menyukai