LAPORAN PERENCANAAN
Disusun Oleh
Ghina Saraswati Kirana
193007
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan hidayah Allah SWT sehingga
memungkinkan penulis menyelesaikan penyusunan tugas laporan perencanaan
yang berjudul “Pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur
Modal pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI”.
Laporan ini dimaksudkan sebagai tugas mata kuliah Analisis dan Metode
Perancangan Sistem. Laporan ini ditulis berdasarkan informasi yang diperoleh dari
berbagai referensi guna menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Kritik yang
membangun sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan wawasan
bagi khalayak banyak.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
proporsi antara modal atau utang sendiri. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, risiko
bisnis, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen,
ukuran perusahaan, dan flektibilitas keuangan (Brigham dan Houston 2011:188).
Faktor pertama yang mempengaruhi struktur modal yaitu struktur aktiva.
Struktur aktiva adalah perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva. Aktiva
tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan digunakan untuk menjalankan kegiatan
operasional perusahaan. Perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang lebih besar
akan mengutamakan penggunaan utang jangka pendek. Jadi, semakin tinggi
struktur aktiva, maka struktur modal perusahaan juga akan semakin tinggi (Gusti
dan I Made: 2018). Pada penelitian yang dilakukan oleh Mia, Sahala, dan Sari
(2018) menyatakan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal.
Faktor lain yang mempengaruhi struktur modal yaitu ukuran perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan besar atau kecilnya perusahaan yang dapat dinilai
dari saham yang beredar. Perusahaan yang tergolong perusahaan besar akan lebih
banyak menerbitkan saham untuk memenuhi kebutuhan dananya dalam membiayai
kegiatan operasi perusahaan (Rizki, Kartika, Anita: 2019). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Gusti dan I Made (2018:6842) menyatakan bahwa Ukuran
Perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal.
Kenaikan ataupun penurunan struktur modal disebabkan oleh faktor-faktor
atau variabel yang dapat mempengaruhi perubahan struktur modal tersebut. Pada
laporan ini akan berfokus kepada dua variabel penelitian yang lebih spesifik yakni
"Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal".
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan
judul “Pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran terhadap Struktur Modal pada
perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI”.
7
sektor farmasi yang terdaftar di BEI pada periode 2018 – 2022 adalah sebagai
berikut
1.4.1 Akademis
1. Penulis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang lebih, khususnya mengenai pengaruh Struktur Aktiva,
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal.
2. Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan dalam
bidang manajemen dan dapat menjadi bahan referensi yang dapat dipergunakan
untuk mengembangkan pengetahuan khususnya pembahasan mengenai
Pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal oleh
penulis lain yang sedang meneliti dalam kajian yang sama.
1.4.2 Praktis
1. Perusahaan
Diharapkan dapat dijadikan dan mampu memberikan gambaran terhadap
manajemen perusahaan atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan atas struktur modal mengenai pengaruh Struktur
Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada perusahaan sub
sektor farmasi yang terdaftar di BEI.
2. Pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
yang dapat bermanfaat bagi pihak lain terutama untuk mengetahui lebih jauh
tentang pengaruh pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur Modal pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI pada
periode 2018– 2022.
9
Tabel 1.2
Waktu Penelitian
Waktu Penelitian
2 3 4 1
1. Pencarian Judul Laporan
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Penyusunan Data
4. Pengumpulan Laporan
10
BAB II
LANDASAN TEORI
komponen. Semakin besar jumlah struktur aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
semakin meningkat pula aktivitas pendanaan atau rasio utang yang dengan
menggunakan utang itu sendiri. Fenomena ini terjadi karena adanya faktor
jaminan. Jika jumlah struktur aktiva perusahaan itu besar maka dapat dipastikan
jumlah asset tetap perusahaan itu juga besar.
kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari
penggunaan kontrak standar utang.
Alasan ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return bisa
membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada
akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi
struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak
mempunyai staf khusus, perusahaan tidak menggunakan rencana keuangan, dan
tidak dapat mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem
manajemen.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri dan
dapat menentukan tingkat kemudahan dalam memperoleh dana.
2. Modal yang berasal dari sumber eksternal yaitu modal yang dihasilkan
dari luar perusahaan. Yang merupakan sumber dana eksternal adalah
supplier, bank, dan pasar modal.
Menurut Sartono (2010:225) “Struktur modal adalah merupakan
pertimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”.
Jadi yang dimaksud struktur modal adalah perbandingan pendanaan jangka
panjang suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka
panjang terhadap modal sendiri. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005) dalam
membuat keputusan struktur modal, hal yang harus dipertimbangkan yaitu
tingkat penjualan yang stabil struktur dari aset, operating leverage, tingkat
pertumbuhan keuntungan, pajak, pola tingkah laku manajemen, tingkah laku
atas kreditur, pengendalian, dan nilai pasar.
BAB III
OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan antara
Desain penelitian
Tujuan
Jenis Data Metode yang
Penelitian Unit Analisis Time Horizon
Penelitian digunakan
Untuk Perusahaan pada sub Time series dan
mengetahui sector farmasi yang cross Sectional
perkembangan terdaftar di Bursa (Pooled Data)
Sekunder Deskriptif
struktur aktiva Efek Indonesia
pada sub sector periode 2018-2022.
farmasi
Untuk Perusahaan pada sub Time series dan
mengetahui sector farmasi yang cross Sectional
perkembangan terdaftar di Bursa (Pooled Data)
ukuran Sekunder Deskriptif Efek Indonesia
perusahaan pada periode 2018-2022.
sub sector
farmasi
Untuk Perusahaan pada sub Time series dan
mengetahui sector farmasi yang cross Sectional
perkembangan terdaftar di Bursa (Pooled Data)
Sekunder Deskriptif
struktur modal Efek Indonesia
pada sub sector periode 2014-2018.
farmasi
Untuk Perusahaan pada sub Time series dan
mengetahui sector farmasi yang cross Sectional
besarnya terdaftar di Bursa (Pooled Data)
pengaruh struktur Efek Indonesia
aktiva dan periode 2014-2018.
Sekunder Deskriptif
ukuran
perusahaan
terhadap struktur
modal pada sub
sector farmasi
22
X1
X2 Y
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
X1: Struktur Aktiva
X2: Ukuran Perusahaan
Y: Struktur Modal
Tabel 3.2
Operasionalisasi variabel
A. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa populasi adalah “populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atasobjek atau subjek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi
dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2018-2022.
Tabel 3.3
Populasi penelitian
No Kode Perusahaan
1 DVLA Darya Varia Indonesia Tbk, PT
2 INAF Indofarma (Persero) Tbk, PT
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk, PT
4 KLBF Kalbe Farma Tbk, PT
5 MERK Merck Indonesia Tbk, PT
6 PYFA Pyridam Farma Tbk, PT
7 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk, PT
8 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT
9 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, PT
10 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk, PT
B. Sampel Penelitian
Menurut Umi Narimawati (2008) menjelaskan bahwa “Sebagian dari populasi
yang terpilih untuk menjadi unit pengamatann dalam penelitian”. Adapun teknik
sampel yang dinukana adalah simple random sampling.
Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dan populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini 6 (enam) data cross
section berupa laporan keuangan dari Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan 5 data time series dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022.
Sehingga sampel jumlah yang digunakan adalah 5 x 6 = 30 data.
26
Tabel 3.4
Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan
1 DVLA Darya Varia Indonesia Tbk, PT
2 INAF Indofarma (Persero) Tbk, PT
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk, PT
4 KLBF Kalbe Farma Tbk, PT
5 MERK Merck Indonesia Tbk, PT
6 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
dan orang lain.”
a. Struktur Aktiva
𝑇. 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 = 𝑋 100%
𝑇. 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
b. Ukuran Perusahaan
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐸 = 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝑇. ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑥 100%
𝑇. 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
28
Keterangan =
𝒀 = 𝜶+ 𝜷𝟏𝑿𝟏+ 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜺
Keterangan :
Y = Rasio Profitabilitas
X1 = Struktur Aktiva
X2 = Ukuran Perusahaan
𝜶 = Konstanta Intersep
A. Uji Normalitas
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
B. Uji Multikolinieritas
Jika terdapat korelasi yang kuat diantara sesame variabel maka konsekuensinya
adalah sebagai berikut:
C. Uji Heteroskedastisitas
D. Uji Autokorelasi
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Untuk menguji keberadaan autokorelasi, dari data residual dahulu yang
dihitung nilai statistik Durbin Watson (D-W).
Uji bandingkan nilai D-W dengan d dari table Durbin-Watson sebagai berikut:
a. Jika D-W < dL atau D-W > 4 – dL, kesimpulannya pada data terdapat
autokorelasi.
b. Jika dU < D-W < 4 – dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat
autokorelasi.
c. Tidak ada kesimpulannya jika dL ≤ D-W ≤ dU atau 4 – dU ≤ D-W ≤ 4
– dL. apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah
terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan run test.
3. Analisis Korelasi
𝐫= (Σ𝐗𝐢𝐘𝐢)−(Σ𝐗𝐢)(Σ𝐲)
√{𝒏(Σ𝐗𝐢𝟐)−(Σ𝐗𝐢)𝟐}−{𝐧(Σ𝐲𝐢𝟐)−(Σ𝐲𝐢)𝟐}
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
Table 3.5
Tingkat keeratan korelasi
2) Jika r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak
ada hubungan sama sekali.
3) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang sangat kuat antara
variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Tabel 3.5
Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Keterangan :
KD = koefisien Determinasi (Seberapa jauh perubahan variabel Y
dipergunakan oleh variabel X)
R2 = Kuadrat Koefisian Korelasi
100% = Pengkali yang dinyatakan dalam persentase
Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -
1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila r mendekati 0,
maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.
c. Kriteria pengujian
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 ∶ 𝑘
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢 ∶ {𝑛 − (𝑘 + 1)}
Keterangan:
3. Tarik Kesimpulan
Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan),
maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian
regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Struktur Modal dan
Perputaran Total Aset berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap Rasio
38
DAFTAR PUSTAKA