Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indah Adhiati Amartasari

Institusi : Telkom University


Topik Atau Judul Artikel : Opini Audit Going Concern
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian opini audit going concern oleh auditor. Opini
audit going concern merupakan salah satu opini yang disampaikan auditor mengenai kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Ketika sebuah perusahaan menerima opini audit going
concern hal ini menandakan bahwa adanya kondisi atau peristiwa yang menimbulkan keraguan auditor
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Auditor wajib memberikan informasi yang berkualitas dan
konsisten dengan keadaan sebenarnya. Hal ini yang membuat auditor memiliki tanggung jawab besar dalam
memberikan opini audit going concern.

Kata Kunci: Opini Audit, Laporan Keuangan, Going Concern

I. Pendahuluan
Salah satu tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah dapat mempertahankan
kelangsungan hidup (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Opini audit going
concern adalah opini yang diberikan auditor untuk memastikan perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan usahanya atau tidak (Anita, 2017). Peran auditor sangat penting dalam penerbitan
laporan keuangan perusahaan yang berkualitas. Auditor perlu menilai secara kritis agar laporan audit
yang diterbitkan tidak menyesatkan investor dan sesuai dengan kondisi perusahaan. pemberian
status going concern bukan tugas yang mudah bagi auditor, karena reputasinya akan dipertaruhkan
ketika status yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Masalah akan timbul ketika terdapat audit failures (kesalahan opini) yang diberikan auditor
berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan (Mutsanna & Sukirno, 2020).
Laporan audit digunakan untuk memberikan informasi untuk para pemegang saham sebagai
pedoman pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan investasi atau tidak. Kelangsungan
hidup perusahaan (going concern) merupakan hal yang penting bagi para investor serta pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Kondisi perusahaan yang sedang terganggu biasanya ditandai
dengan kerugian secara berturut-turut. Fenomena yang terjadi terkait opini audit going concern
adalah kasus PT Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) Perusahaan ini mengalami kerugian terus
menerus selama beberapa tahun terakhir. Kinerja perseroan merosot disebabkan oleh persaingan
ketat di antara perusahaan jasa pengangkutan minyak dan gas, serta perusahaan terlilit utang yang
berasal dari utang perbankan, perbankan pensiunan, hingga surat utang MTN (medium term note).
Akibat dari terlilitnya utang ini, saham perusahaan dihentikan atau di suspense oleh PT Bursa Efek
Indonesia mulai tahun 2015-2018. (Pasardana, 2016).
Auditor sebagai pihak independent memiliki peran penting dalam memberikan opini. Auditor
memberikan opini untuk menunjukkan kondisi perusahaan yang sebenarnya dalam memberikan
informasi yang terpercaya kepada pihak yang berkepentingan. Opini audit going concern diberikan
auditor jika ditemukan keraguan pada perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya
dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.

II. Tinjauan Pustaka

A. Opini Audit
Opini audit merupakan bagian penting informasi yang disampaikan auditor ketika mengaudit
laporan keuangan suatu perusahaan yang focus pada laporan keuangan standar akuntansi berterima
umum (Nurdyastuti & Iskandar, 2020). Dalam laporan audit, auditor menyatakan pendapat mengenai
wajar atau tidaknya laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam laporan
tertulis yang biasanya berupa laporan audit baku yang didalamnya terdapat tiga paragraf yaitu
paragraf pengantar, paragraf lingkup dan paragraf pendapat (Amrullah S, 2018). Setiap kali KAP
membuat laporan yang berkaitan dengan laporan keuangan SPAP sesuai standar auditing umum,
auditor wajib menyajikan informasi penting yang perlu diungkapkan menurut standar pelaporan
dalam laporannya kepada pengguna.
B. Going Concern
Going concern merupakan sebuah asumsi dalam laporan keuangan yang menunjukkan tidak adanya
bukti informasi mengenai hal yang berlawanan (contrary information). Informasi yang dinilai berlawanan
dengan asumsi kelangsungan usaha suatu entitas yaitu yang berhubungan dengan ketidakmampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo periode tanpa melakukan penjualan sebagian
besar aktiva kepada pihak lain, restrukturisasi utang, perbaikan operasi serta kegiatan serupa lainnya
(Zurachman, 2020).
C. Opini Audit Going Concern
Menurut PSA No. 30 Seksi 341 opini audit going concern adalah opini yang diberikan
auditor untuk mengevaluasi apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Auditor memiliki tanggungjawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dalam periode tidak lebih
dari satu tahun, sejak tanggal laporan keuangan yang diaudit. Berdasarkan SA 570 dalam (IAPI,
2019) menyatakan bahwa laporan keuangan yang bertujuan umum disusun atas suatu basis
kelangsungan usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi perusahaan, menghentikan
operasinya atau tidak memiliki alternatif lain.

III. Pembahasan
Opini audit going concern merupakan opini audit modifikasi dalam pertimbangan auditor
mengenai kepastian atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan usahanya. Beberapa
hal yang harus dipertimbangkan auditor dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan yaitu dari
hasil operasi, kondisi ekonomi perusahaan, kemampuan dalam memenuhi kewajiban, serta
kebutuhan likuidasi di masa depan. Auditor menilai kemampuan perusahaan dalam melanjutkan
kegiatan operasinya berdasarkan laporan keuangan dari manajemen. Jika ada keraguan dalam
mempertahankan kelangsungan usaha, manajemen wajib mengungkapkan hal-hal yang berhubungan
dengan kesangsian tersebut (Br. Purba & Surianti, 2020)
Menurut (Mutsanna & Sukirno, 2020) menjelaskan bahwa kriteria perusahaan yang akan
menerima opini audit going concern yaitu adanya masalah yang berhubungan dengan pendapatan
perusahaan, reorganisasi, kemampuan dalam membayar bunga, serta penerimaan opini audit going
concern pada periode sebelumnya. Selain itu, perusahaan yang sedang dalam masa proses likuidasi
seperti modal, pendapatan, arus kas, modal kerja, dan laba ditahan yang semuanya bernilai negative.
Opini audit going concern yang diberikan auditor sangat berguna bagi para pengguna laporan
keuangan terutama investor dalam membuat keputusan investasi yang tepat jika ingin berinvestasi.
Laporan keuangan yang sesuai sangat dibutuhkan agar para investor dan pihak pengguna laporan
keuangan tidak memperoleh informasi yang salah. Pemberian status going concern dalam laporan
keuangan bukan tugas yang mudah bagi auditor karena reputasinya bisa terancam jika tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Opini audit going concern adalah opini yang diberikan auditor untuk mengevaluasi apakah
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya atau tidak. Auditor harus
mempertimbangkan kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, hasil dari operasi, serta
kemampuan membayar kewajiban di masa yang akan datang. Auditor yang memberikan opini audit
going concern biasanya pada saat perusahaan mengalami kerugian yang berulang kali, arus kas
negatif dari operasi usaha, ketidakmampuan membayar kewajiban utang, serta permasalahan
lainnya. Auditor memiliki peran penting dalam pemberian opini audit going concern bagi
kepentingan investor sebagai pemakai laporan keuangan serta kepentingan manajer perusahaan
sebagai penyedia laporan keuangan.
B. Saran
Perusahaan perlu meningkatkan upaya dalam menjaga kelangsungan hidup usahanya. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi risiko pemberian opini audit going concern. Para investor juga harus
cermat dalam menilai risiko maupun faktor-faktor yang berkaitan dengan kelangsungan hidup
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah S. (2018). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi STIE Muhamadiyah
Palopo.
Anita, W. F. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset
Keuangan dan Akuntansi.
Br. Purba, N. M., & Surianti, E. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going
Concern Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.8 No.1.
IAPI. (2019). Retrieved from http://www.iapi.or.id
Mutsanna, H., & Sukirno. (2020). Faktor Determinan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Nominal:
Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen.
Nurdyastuti, T., & Iskandar, D. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern . AKTIVA Jurnal Akuntansi dan
Investasi Vol. 4 No.1.
Pasardana. (2016). Retrieved from Penasihat Investasi dan Portal Informasi Pasar Modal:
https://pasardana.id/
Zurachman, F. I. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan
Opini Audit Going Concern. Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol. 4 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai