Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Nurul Ikhwan

Universitas : Telkom University


Topik Atau Judul Artikel : OPINI AUDIT GOING CONCERN
ABSTRAK
Opini audit didefinisikan sebagai pernyataan berisikan pendapat yang diberikan oleh auditor untuk
menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan yang sudah diauditnya. Opini audit atas laporan keuangan
merupakan hal yang sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi, maka dari itu
auditor menjadi pihak yang sangat diandalkan dalam memberikan informasi akurat yang baik untuk para
investor. Salah satu bentuk dari opini audit adalah opini audit going concern, opini audit going concern
merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah suatu perusahaan masih dapat
mempertahankan kelangsungan kegiatan operasinya dalam jangka waktu kedepan.
Fenomena menyangkut opini audit going concern terjadi pada beberapa perusahaan besar di Amerika,
seperti Enron dan Worldcom, yang berdampak luas dan meliputi banyak pihak. Enron dan 95 perusahaan
lainnya menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan. Tujuan dari
penulisan ini adalah agar pembaca dapat memahami makna dari opini audit going concern serta dampaknya
terhadap pihak luar perusahaan yang berkepentingan seperti investor.
Kata Kunci : Opini audit going concern, Auditor, dan Laporan keuangan.

I. Pendahuluan

Opini audit adalah hal yang sangat krusial dalam laporan audit. Menurut (Arens et al. 2014:58)
Laporan audit merupakan tahap terakhir proses audit yang memuat opini yang diberikan auditor
berdasarkan keyakinan profesionalnya. Opini audit didefinisikan sebagai pernyataan berisikan
pendapat yang diberikan oleh auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan yang
sudah diauditnya (Majidah & Fakhri et al., 2018). Salah satu bentuk dari opini audit adalah opini
audit going concern, opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor
untuk memastikan apakah suatu  perusahaan masih dapat mempertahankan kelangsungan kegiatan
operasinya dalam jangka waktu kedepan. Opini audit going concern mencakup tentang
kelangsungan hidup suatu perusahaan, merupakan suatu asumsi dalam pelaporan keuangan suatu
entitas  sehingga,  jika  suatu  entitas mengalami  kondisi  yang  sebaliknya,  entitas tersebut
menjadi bermasalah (Muhamadiyah, 2017).
Menurut Carlson dalam Muhamadiyah (2017) yang telah melakukan studi untuk
mengidentifikasi reaksi investor pada opini audit perusahaan yang mencakup informasi going
concern perusahaan didasarkan pengungkapan hasil analisis laporan keuangan, pada saat investor
memutuskan untuk berinvestasi pada suatu entitas, maka penting untuk mengetahui bagaimana
kondisi keuangan entitas tersebut, terutama yang mencakup keberlangsungan hidupnya. Ini
menjadikan opini audit atas laporan keuangan hal yang sangat penting bagi investor dalam
mengambil keputusan berinvestasi. Fenomena menyangkut opini audit going concern terjadi pada
beberapa perusahaan besar di Amerika, seperti Enron dan Worldcom, yang berdampak luas dan
meliputi banyak pihak. Enron dan 95 perusahaan lainnya menerima opini wajar tanpa pengecualian
pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan. (Muhamadiyah, 2017)
Penting pula untuk kita memahami makna dari opini audit going concern, hal-hal terkait opini
audit going concern dan dampak yang diberikan terutama pada pihak investor. Tujuan dari
penulisan artikel ini yaitu agar pembaca dapat memahami makna dari opini audit going concern
serta dampaknya terhadap pihak luar perusahaan yang berkepentingan seperti investor.

II. Tinjauan Pustaka


Opini going concern memiliki peran dalam mengungkapkan keberlangsungan hidup
perusahaan. Opini ini berdampak terhadap perspektif pihak eksternal perusahaan pada kemampuan
dan keberlangsungan perusahaan tersebut. Opini going concern menjadi asumsi terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan, semakin baik asumsi atas laporan keuangan perusahaan tersebut maka
para investor memiliki kepercayaan untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. (Nugroho et al.,
2018)
Menurut SPAP SA Seksi 508 (PSA No. 29) opini audit terdiri atas lima jenis tipe yang dapat
diterbitkan oleh auditor, yaitu:
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion Report)
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion With
Explanatory Language)
3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion Report)
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion Report)
5. Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Menurut Sinarwati dalam(Nugroho et al., 2018) , laporan keuangan sebagai suatu informasi
harus disusun berdasarkan beberapa asumsi yang meliputi:
1. Keberlangsungan Usaha (Going Concern)
Asumsi keberlangsungan usaha adalah konsep dimana suatu perusahaan mampu
beroperasi, diharapkan tidak akan bangkrut dimasa depan. Perusahaan harus memiliki waktu yang
cukup untuk menyelesaikan semua kewajibannya, karena itu dibuat berbagai metode penilaian dan
pengalokasian dengan akuntansi.
2. Kesatuan Usaha (Economic Entity)
Asumsi kesatuan usaha adalah memandang perusahaan sebagai suatu unit usaha yang
independen terlepas dari pemilik atau pemegang saham, sehingga seluruh transaksi perusahaan
harus dipisahkan dari transaksi pemilik.
3. Penggunaan Unit Moneter (Monetary Unit)
Beberapa transaksi perusahaan dicatat dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu
yang berbeda satu sama lain. Agar tidak menimbulkan kesulitan dalam pencatatan dan penyusunan
laporan keuangan, maka semua transaksi akan dinyatakan dalam bentuk unit moneter pada saat
terjadinya transaksi itu, dengan menggunakan mata uang negara dimana perusahaan itu berada.
4. Periode Waktu (Time Period)
Laporan keuangan harus dibuat tepat waktu agar berguna bagi pihak manajemen dan
kreditur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengalokasian pada periode tertentu dan pengakuan
untuk transaksi yang berpengaruh pada periode tersebut.
Regulasi yang mengatur opini audit going concern terdapat dalam SPAP 2011
(Rahayuningsih, 2014)ini menjadi panduan bagi auditor dalam menerbitkan opini going concern,
berikut hal-hal yang harus diperhatikan oleh auditor:
1. Opini going concern dapat diberikan jika auditor yakin terdapat keraguan mengenai kemampuan
satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas.
2. Opini going concern dapat diberikan jika manajemen tak memiliki rencana untuk mengurangi
dampak kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungannya.
3. Opini going concern dapat diberikan jika manjemen memiliki rencana untuk mengurangi
dampak kondisi dari peristiwa di atas.

III. Pembahasan
Keberlangsungan (going concern) merefleksikan reputasi dan kinerja perusahaan. Pemberian
opini going concern menjadi salah satu aspek penting bagi manajemen perusahaan terutama bagi
perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal. Jika perusahaan mendapatkan opini going concern
dari auditor, berarti perusahan tersebut sedang mengalami penurunan pendapatan atau kinerja yang
terus mengarah pada kerugian. (Nugroho et al., 2018)
Tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya.
Kelangsungan operasional menunjukkan perusahaan mampu mempertahankan kinerjanya sehingga
dapat menutupi biaya operasional dan menghasilkan laba. Kemampuan perusahaan menjaga
kinerjanya adalah salah satu alasan yang menarik investor untuk melakukan investasi pada
perusahaan tersebut. Auditor sangat dibutuhkan dan menjadi pihak yang diandalkan dalam
memberikan informasi akurat karena berperan sebagai perantara investor dengan perusahaan
selaku penyedia laporan keuangan untuk memastikan opini going concern dipublikasikan ke
masyarakat sesuai dengan kondisi riil perusahaan tersebut. (Nugroho et al., 2018)
Menurut Dewayanto dalam (Nugroho et al., 2018) apabila opini going concern suatu
perusahaan mengalami penurunan, maka reputasi perusahaan tersebut akan menurun pula, yang
dapat mengakibatkan penurunan harga saham, kesulitan dalam mengajukan pinjaman kepada
kreditur serta menurunnya kepercayaan investor, kreditur, pelanggan, hingga karyawan terhadap
manajemen perusahaan. Jika kepercayaan publik telah hilang, akan berimbas secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha dan citra perusahaan dimasa depan, tentunya bisa mengancam
keberlangsungan operasional perusahaan.

IV. Kesimpulan dan Saran


Opini audit dan laporan keuangan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Opini
audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah
suatu  perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya  dimasa depan.(Muhamadiyah,
2017) Auditor sangat dibutuhkan oleh para investor karena berperan sebagai perantara antara
kepentingan investor dengan perusahaan selaku penyedia laporan keuangan untuk memastikan
opini going concern dipublikasikan ke masyarakat sesuai dengan kondisi riil perusahaan tersebut.
Apabila opini going concern suatu perusahaan mengalami penurunan, maka reputasi perusahaan
tersebut akan menurun pula.(Nugroho et al., 2018)
Saran penulis untuk Auditor sebaiknya memberikan opini going concern yang sesuai dengan
kondisi apa adanya perusahaan sebelum laporan keuangan dipublikasikan ke masyarakat, karena
opini audit mempengaruhi banyak pihak dan bagi investor untuk mencari tahu bagaimana
keberlangsungan hidup perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Fakhri, M., Majidah, & Nurbaiti, A. (2018). UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR
SWITCHING ( Studi Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2016 ) THE INFLUENCE OF AUDIT OPINION , SIZE OF PUBLIC
ACCOUNTING FIRM ( KAP ), AND COMPANY SIZE ON AUDITOR SWITCH. E-Proceeding
of Management, 5(1), 747–752.
Muhamadiyah, F. (2017). Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi
Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik. Media
Riset Akuntansi, Auditing Dan Informasi, 13(1), 79. https://doi.org/10.25105/mraai.v13i1.1738
Nugroho, L., Nurrohmah, S., & Anasta, L. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit
Going Concern. Jurnal SIKAP (Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan), 2(2), 96.
https://doi.org/10.32897/sikap.v2i2.79
Rahayuningsih, A. (2014). Pengaruh Kondisi Keuangan, Reputasi Auditor, Disclosure, Dan Opini Audit
Tahun Sebelumnya Pada Pengungkapan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi Dan
Auditing, 11(1), 25–38. https://doi.org/10.14710/jaa.v11i1.9697

Anda mungkin juga menyukai