Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 3, No. 3, (2018) Halaman 364-384 E-ISSN 2581-1002


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

ANALISIS PERISTIWA STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM,


LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN ( STUDI KASUS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2015)

Kesuma Satria*1, Adnan*2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: satriakesuma01@gmail.com*1, adnanbensaadi@gmail.com*2

Abstrak
The purpose of this research is to analyze the impact of stock split events upon stock price, stock liquidity and
abnormal return in manufacturing company which registered at Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2015. The
type of data used in this research is secondary data which obtained from financial statements publishing by capital
market reference center that existed in Indonesia Stock Exchange. The sample used in this research is study case with
the total of the population is 127 companies. Method used in this research is purposive sampling which yielded 18
companies sample. Meanwhile, the examination of hypothesis used is event study method. The result of this research
illustrate that stock split events did not give an impact upon stock price, stock liquidity and abnormal return
simultaneously. However, in case of considering each variable, there is a difference

Keywords: Stock Split, Stock Price, Stock Liquidity, and Abnormal Return

1. Pendahuluan yang ada adalah pengumuman stock split atau


Media yang digunakan perusahaan dalam pemecahan saham (Sudaryono, 2008). Pengumuman
menjual sahamnya pada publik adalah pasar modal stock split biasanya dilakukan oleh perusahaan pada
(Tjun, 2009). Pasar modal adalah salah satu wadah saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan
untuk melakukan investasi yang merupakan pasar mempengaruhi kemampuan dan keinginan investor
untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang untuk membeli saham tersebut. Dengan melakukan
yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang stock split atau pemecahan saham, saham yang beredar
maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh menjadi lebih banyak dan harganya menjadi lebih
pemerintah, public authorities maupun perusahaan murah sehingga terjangkau oleh investor. Pada
swasta (Darmawan, 2014). umumnya perusahaan yang melakukan pemecahan
Pasar modal mempunyai fungsi ekonomi karena saham merupakan perusahaan yang mempunyai
pasar modal menyediakan fasilitas yang kinerja baik, hal tersebut dapat terlihat dari harga
mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang saham yang dianggap terlalu tinggi (Mediyanto,
mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang 2015).
membutuhkan dana. Mediyanto (2015) mendefinisikan Signaling theory menyatakan bahwa stock split
pasar modal merupakan lembaga profesi yang dianggap perusahaan memberikan sinyal yang baik
berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan kepada publik berkaitan dengan prospek perusahaan
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. yang baik dimasa depan, karena perusahaan yang
Faktor-faktor yang menjadi dampak dari melakukan stock split adalah perusahaan yang
aktivitas perdagangan di pasar modal di antaranya memiliki saham dengan harga yang tinggi, harga
adalah informasi yang masuk ke dalam pasar modal saham yang tinggi tersebutlah sebagai sinyal bahwa
tersebut. Informasi tersebut mempunyai peranan yang perusahaan memiliki prospek masa depan yang baik,
penting dalam setiap kegiatan transaksi perdagangan di mana harga saham yang tinggi mencerminkan
di pasar modal (Astuti, 2015). Salah satu informasi bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik

364
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
(Darmawan, 2014). Copeland (1979). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Menurut trading range theory harga saham yang Sakti dan Rini (2013) menemukan bahwa pada
terlalu tinggi menyebabkan saham menjadi tidak perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh terdapat
likuid, hal tersebut berkaitan dengan kemampuan tiap- perbedaan Trading Volume Activity (TVA) yang
tiap investor yang berbeda. Adapun hubungan stock signifikan pada sebelum dan sesudah stock split,
split dengan trading range theory dapat dilihat dari sehingga perusahaan dapat meningkatkan likuiditas
sudut pandangan internal perusahaan yang memotivasi perdagangan saham melalui stock split.
perusahaan untuk melakukan pemecahan saham yang Hasil penelitian Hendrawijaya (2009) mendapati
dapat dilihat dari keuntungan di masa yang akan hasil pengujian hipotesis yang membuktikan bahwa
datang bagi perusahaan (Darmawan, 2014). tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan
Semakin meningkat permintaan dan penawaran sesudah stock split. Hasil yang sama ditemukan pada
suatu saham, maka akan berpengaruh besar terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendrawati
kenaikan harga saham di bursa saham. Sedangkan (2007) yang melakukan penelitian terhadap 15
semakin meningkatnya volume perdagangan saham perusahaan yang listed di BEJ dengan periode
menandakan bahwa saham tersebut semakin diminati pengamatan antara tahun 2005 sampai dengan 2006
oleh publik sehingga akan membawa pengaruh juga berhasil membuktikan bahwa tidak didapati
terhadap naik turunnya harga atau return saham perbedaan abnormal return yang signifikan pada
tersebut (Moerdiyanto, 2010). Likuiditas perdagangan periode hari sebelum dan sesudah pengumuman.
saham juga akan mempengaruhi besarnya return Namun berbeda dengan hasil penelitian dari Almilia
saham yang akan diperoleh. Return merupakan tingkat dan Kristijadi (2005) dan juga Aduda dan Caroline
keuntungan yang diminati investor atas suatu investasi (2010) yang menemukan adanya perbedaan abnormal
yang dilakukannya (Mediyanto, 2015). return yang signifikan antara sebelum dan sesudah
Pemecahan saham dilakukan oleh perusahaan pengumuman stock split.
akan dinilai oleh investor sebagai sinyal bahwa Dari beberapa hasil penelitian terdahulu terlihat
manajer memiliki sinyal yang menguntungkan bagi bahwa terjadinya perbedaan hasil terhadap variabel
mereka, di mana hal tersebut ditunjukan dengan yang mempengaruhi stock split, yaitu sebagian
adanya perkiraan abnormal return yang bernilai positif peneliti menyimpulkan stock split tidak memberikan
disekitar pengumuman stock split. Hal ini dapat dampak terhadap harga saham dan likuiditas
diartikan bahwa hanya perusahaan yang memiliki perdagangan saham, sedangkan peneliti yang lainnya
kinerja baik yang dapat memberikan sinyal yang akan menyimpulkan bahwa stock split memberikan dampak
dapat dipercaya oleh investor (Tjun, 2009). yang signifikan terhadap perubahan abnormal return
Sedikitnya transaksi perdagangan yang terjadi sebelum dan sesudah pengumuman stock split.
akan menyebabkan harga bergerak tidak konsisten Dampak kebijaksanaan stock split dapat bernilai
sehingga harapan untuk mendapatkan abnormal return positif atau negatif. Dampak positif ditandai dengan
juga semakin sedikit. Abnormal return merupakan banyaknya investor yang tertarik untuk membeli
selisih diantara return yang sebenarnya dengan saham tersebut sehingga harga saham meningkat dan
return yang diharapkan investor (Moerdiyanto, 2010). akhirnya tujuan perusahaan untuk mensejahterakan
Abnormal return yang positif menunjukkan bahwa para pemegang saham tercapai. Reaksi negatif
return yang diterima itu lebih besar daripada return memperlihatkan bahwa kebijaksanaan stock split
yang diharapkan, jika return yang diterima lebih kecil tersebut kurang menarik minat investor untuk
dari yang diharapkan maka disebut abnormal return bertransaksi sehingga tujuan perusahaan tidak akan
negatif atau return tidak sesuai yang harapan investor. tercapai.
Menurut penelitian Irmansyah (2003) dan Indah Berdasarkan alasan tersebut penulis melanjutkan
Retno Rahayu (2006) yang juga menguji reaksi pasar untuk melakukan replikasi dan modifikasi penelitian
terhadap peristiwa stock split menyimpulkan bahwa terhadap masalah dengan variabel tersebut dengan
stock split tidak berpengaruh secara signifikan mengambil judul “ANALISIS PERISTIWA STOCK
terhadap perubahan harga pasar saham. Penelitian ini SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM, LIKUIDITAS
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh SAHAM, DAN ABNORMAL RETURN (Studi Kasus

365
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa juga akan cenderung stabil. Sebaliknya jika tingkat
Efek Indonesia Tahun 2011-2015)”. pendapatan dan deviden berfluktuasi karena faktor
internal, maka harga saham tersebut cenderung
2. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan berfluktuasi juga.
Hipotesis 2. Tingkat pendapatan perusahaan apabila tingkat
Stock Split pendapatan perusahaan besar, maka akan semakin
Stock split merupakan upaya untuk menarik meningkat pula harga saham karena para investor
investor dengan memberikan sinyal bahwa perusahaan bersikap optimis.
memiliki kondisi yang bagus. Hanya perusahaan yang 3. Kondisi perekonomian di masa yang akan datang
mempunyai prospek bagus saja yang mampu selalu dipengaruhi oleh kondisi perekonomian saat
melakukannya. Stock split merupakan pemecahan nilai ini. Apabila kondisi perekonomian saat ini stabil,
nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, maka para investor juga akan optimis terhadap
misal dari Rp 1000,00 per saham menjadi Rp 500,00 kondisi perekonomian yang akan datang, sehingga
per saham atau Rp 500,00 per saham menjadi Rp harga saham akan cenderung stabil demikian pula
100,00 per saham (Tjun, 2009). sebaliknya (Sakti, 2013).
Stock split adalah kegiatan memecah selembar
saham menjadi beberapa lembar saham (n lembar Likuiditas Saham
saham). Sehingga harga per lembar saham baru setelah Likuiditas adalah suatu aset menunjukkan
stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. seberapa cepat aset tersebut dapat dikonversi menjadi
Stock split juga diartikan sebagai tindakan memecah uang kas. Semakin cepat aset tersebut dapat berubah
nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil menjadi uang kas maka semakin tinggi
dan jumlah lembar saham menjadi banyak (Prasetyo, likuiditasnya. Saham yang mudah diperjualbelikan
2015). dalam jangka waktu yang relatif singkat akan diminati
Beberapa pelaku pasar khususnya para emiten oleh oleh banyak orang. Agar mudah untuk
mempunyai pendapat bahwa stock split memiliki diperjualbelikan, saham tersebut harus memiliki daya
berbagai macam manfaat, diantaranya (1) agar tarik tersendiri seperti harga yang murah dan biaya
sahamnya lebih attractive bagi investor. Karena secara yang relatif rendah (Bachtiar, 2013).
psikologis, investor lebih tertarik membeli saham yang Likuiditas saham adalah kelancaran saham yang
harganya lebih murah. Dengan semakin banyak dimiliki seseorang yang dapat dengan mudah diubah
investor tertarik pada saham ini, kemungkinan harga menjadi uang tunai melalui mekanisme bursa efek.
akan naik lebih besar, walaupun tidak ada jaminan Pengukuran likuiditas saham dapat salah satunya dapat
untuk itu, (2) meningkatkan daya tarik investor kecil dilakukan dengan melihat Trading Volume Activity
untuk berinvestasi, dan (3) jumlah saham beredar (TVA). Trading Volume Activity (TVA) ialah
menjadi lebih banyak karena banyak investor yang instrument pengukuran reaksi pasar terhadap suatu
berinvestasi. Makin banyak pemegang saham informasi melalui parameter pergerakan aktivitas
menyebabkan pasar semakin likuid (Tjun, 2009). volume perdagangan di bursa efek (Purnamasari,
2013).
Harga Saham Menurut Baker dan Powell (1993) likuiditas
Harga saham yang dimaksud adalah harga saham adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham
saham yang dinilai oleh pasar. Harga pasar saham tertentu yang diukur dengan aktivitas volume
mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi perdagangan saham di pasar modal pada periode
harga saham, maka semakin tinggi pula nilai dari suatu tertentu. Likuiditas saham dikatakan meningkat
perusahaan dan berlaku sebaliknya (Michael, 1973). apabila kenaikan jumlah saham yang diperdagangkan
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat lebih besar secara proporsional dibandingkan dengan
mempengaruhi perubahan harga saham: jumlah saham yang beredar.
1. Harapan investor terhadap tingkat pendapatan Dalam Rosadevi menjelaskan likuiditas diukur
deviden di masa yang akan datang. Apabila tingkat dengan besarnya Trading Volume Activity (TVA)
pendapatan dan deviden stabil, maka harga saham yang dirumuskan sebagai berikut:

366
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
𝑇𝑉𝐴𝑖 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 Model ekspektasi dapat di bentuk dengan
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least
Square) dengan persamaan:
Dimana :
TVAit = TVA perusahaan i pada hari ke-t
E(Rit) = αi + βi Rmt + εit
I = Nama perusahaan sampel
T = Hari tertentu
Dimana :
Jika TVA semakin besar maka saham tersebut
E(Rit) = Return ekspektasi sekuritas ke-i pada
semakin likuid, sebaliknya jika TVA semakin kecil
periode estimasi t
maka saham semakin tidak likuid.
Αi = Intercept, independen terhadap Rmt
Βi = Slope, risiko sistematis, dependen terhadap
Abnormal Return
Rmt
Abnormal return atau excess return
Rmt = Return pasar, yang dihitung dengan rumus:
merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return normal, di mana return normal
merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan
(IHSGt – IHSGt-1)
oleh investor), dengan demikian return yang tidak
Rmt =
normal (abnormal return) adalah selisih antara return
IHSGt-1
yang sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi
Εit = Kesalahan residu sekuritas i pada periode
(Sakti, 2013). Menurut Brown dan Warner (1985)
estimasi ke t
return ekspektasi dapat dicari dengan menggunakan
tiga model, yaitu:

3. Market Adjusted Model


1. Mean Adjusted model
Market Adjusted Model menganggap bahwa
Mean adjusted model menganggap return
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu
ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata rata
sekuritas adalah return indeks pasar saat tersebut.
return realisasi sebelumnya selama periode estimasi.
Dengan menggunakan model ini, tidak perlu
ΣRit
menggunakan periode estimasi untuk membentuk
E(Rit) =
model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi
t
sama dengan return indeks pasar (Sakti, 2013). Berikut
Dimana :
adalah rumus menghitung Market Adjusted Model:
E(Rit)= Return ekspektasi sekuritas ke-i pada waktu t
Rit = Actual return sekuritas ke-i pada waktu t
ARit = Rit – Rmt
t = Periode estimasi

Dimana :
Periode estimasi atau estimation period adalah
ARit = Abnormal return saham i pada hari ke
periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa
t
(event period) disebut juga dengan periode
Rit = Actual return saham i pada hari ke t
pengamatan atau jendela peristiwa (event window).
Rmt = Return pasar, yang dihitung dengan
rumus:
2. Market model
(IHSGt – IHSGt-1)
Market model dalam menghitung return
Rmt =
ekspektasi dilakukan dengan dua tahap, yaitu
IHSGt-1
membentuk model ekspektasi dengan menggunakan
data realisasi selama periode estimasi dan
menggunakan model ekspektasi untuk mengestimasi
return ekspektasi di periode jendela (Sakti, 2013).

367
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Penelitian Terdahulu hasil sesuai dengan hipotesis alternatif. Secara umum,
Penelitian, Gow-Cheng Huang, Kartono Liano, penelitian ini menyimpulkan bahwa likuiditas saham
dan Ming-Shiun Pan (2009) meneliti tentang reit meningkat setelah stock split dan relative spread
stock splits and liquidity changes. Hasil dari penelitian adalah proksi likuiditas yang lebih baik dari Amihud’s
menunjukkan bahwa stock splits berpengaruh positif Illiquidity.
terhadap liquidity changes.
William G. Hardin III, Kartono Liano, dan Kerangka Pemikiran
Gow-Cheng Huang (2005) meneliti tentang reit stock
splits and market efficiency. Hasil dari penelitian Harga Saham
menunjukkan bahwa stock splits berpengaruh positif
terhadap market efficiency.
Chonyahani Hasna Rizka Fortuna (2010)
Stock Likuiditas
meneliti tentang analisis pengaruh stock split terhadap
Split Saham
harga saham pada perusahaan go public di Bursa Efek
Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
stock splits berpengaruh positif terhadap harga saham. Abnormal
Nurul Latifah P (2007) meneliti tentang analisis Return
pengaruh stock split terhadap perdagangan saham di
Bursa Efek Jakarta (the effect analysis of stock split Gambar 1. Skema kerangka pemikiran
with trading in Jakarta Stock Exchange). Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa perdagangan saham Hipotesis
pada kelompok split 2 dalam jumlah lembar H1 :Peristiwa Stock split berdampak terhadap harga
mengalami peningkatan setelah adanya stock split. saham, likuiditas saham, dan abnormal return
Berarti ada kenaikan atau perubahan yang signifikan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
sebesar 3.247.458 lembar per hari. Berarti Volume Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015.
transaksi saham meningkat. H2 :Peristiwa Stock split berdampak terhadap harga
A.A. Sagung Intan Purnamasari (2013) saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
meneliti tentang pengaruh stock split terhadap di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015.
likuiditas perdagangan saham di BEI 2007-2012. H3 :Peristiwa Stock split berdampak terhadap
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada likuiditas saham pada perusahaan manufaktur
kecenderungan dari stock split, bersama dengan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
kebijakan lebih lanjut akan berpengaruh positif dan Tahun 2011-2015.
signifikan pada peningkatan likuiditas perdagangan H4 :Peristiwa Stock split berdampak terhadap
saham dibandingkan dengan stock split kebijakan abnormal return pada perusahaan manufaktur
murni tanpa kebijakan lebih lanjut. Hal ini disebabkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
oleh investor yang tidak tertarik dalam kebijakan Tahun 2011-2015.
stock split meskipun tahu prospek perusahaan.
Ignatius Roni Setyawan (2010) meneliti tentang 3. Metode Penelitian
stock split dan likuiditas saham di BEI: pengujian Desain Penelitian
menggunakan hipotesis likuiditas. Hasil dari penelitian Desain penelitian adalah suatu proses
menunjukkan bahwa hasil paired t-test, studi ini perencanaan dan pelaksanaan penelitian dalam rangka
menemukan volatilitas return menurun setelah stock menjawab pertanyaan dan mengidentifikasi masalah
split dan ini berlaku juga untuk proksi likuiditas yakni (Sekaran dan Bougie, 2010). Desain penelitian
relative spread dan Amihud’s Illiquidity. Dalam berhubungan dengan pengambilan keputusan terhadap
pengujian dengan OLS, hasil menunjukkan bahwa tujuan penelitian, letak penelitian, jenis yang sesuai
hanya volume perdagangan yang berpengaruh dengan penelitian, tingkat manipulasi, dan kontrol
terhadap proksi likuiditas baik relative spread maupun peneliti, level analisis data, dan aspek temporal
Amihud’s Illiquidity yang mempunyai araha tanda (horizon waktu).

368
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak Berdasarkan Tabel 3.1 tersebut, maka jumlah
peristiwa stock split terhadap harga saham, likuiditas perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
saham, dan abnormal return melalui pengujian adalah 18 perusahaan, sehingga jumlah observasi
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan dalam penelitian ini 18 perusahaan.
penelitian yang funsinya untuk mempelajari serta
menjelaskan karakteristik variabel yang akan diteliti Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
berdasarkan situasi yang diminati. (Sekaran, Jenis data yang digunakan adalah data sekunder.
2010:105). Menurut Sekaran (2011), data sekunder adalah data
yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang
Populasi dan Sampel Penelitian diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, dan
Populasi adalah sekumpulan atau sekelompok informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non
orang, kejadian, atau sesuatu yang menarik peneliti publikasi baik di dalam atau luar organisasi, semua
untuk melakukan penelitian/investigasi dengan yang dapat berguna bagi peneliti. Data sekunder
memiliki karakteristik tertentu (Sekaran dan Bougie, umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yang telah tersusun dalam arsip (data dokumen yang
adalah perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut dipublikasikan).
di BEI pada periode 2011-2015. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode melalui situs resmi BEI, yaitu www.idx.co.id dan
purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan www.finance.yahoo.com berupa laporan
sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode perbandingan antara harga saham sebelum stock split
purposive sampling merupakan metode pengambilan dengan hasil perbandingan antara nilai nominal
sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan saham-saham sebelum stock split dengan nilai nominal
atau kriteria tertentu. saham tersebut setelah stock split selama periode
Adapun kriteria pemilihan sampel pada 2011-2015.
penelitian ini adalah sebagai berikut : Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
1. Seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di cara mempelajari, meneliti, dan menelaah laporan
BEI periode 2011-2015. keuangan yang menjadi populasi dalam penelitian ini
2. Perusahaan yang melakukan stock split dari seluruh berupa laporan harga saham sebelum stock split dan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada setelah stock split selama periode 2011-2015 yang
periode 2011-2015. terdapat pada situs BEI.
3. Perusahaan yang harga dan volume sahamnya tidak
dapat diakses. Operasional Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat
Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah populasi membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek
pada Tabel 3.1. atau orang yang sama atau nilai dapat berbeda dalam
Tabel 3.1 waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda
Populasi Penelitian (Sekaran, 2011).
No Kriteria Jumlah Ada empat variabel yang digunakan didalam
Seluruh perusahaan manufaktur yang penelitian ini, yaitu :
1
terdaftar di BEI periode 2011-2015. 127
Perusahaan yang melakukan stock Harga Saham
split dari seluruh perusahaan 22 1. Harga Saham sebelum Pengumuman Stock split
2
manufaktur yang terdaftar di BEI
Harga pasar saham relatif sebelum stock split
pada periode 2011-2015.
adalah perbandingan antara harga saham sebelum
Perusahaan yang harga dan volume 4
3 stock split dengan hasil perbandingan antara nilai
sahamnya tidak dapat diakses
Jumlah perusahaan yang diteliti 18 nominal saham saham sebelum stock split dengan
Sumber: Data diolah (2017) nilai nominal saham tersebut setelah stock split.

369
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Harga saham yang digunakan adalah closing price pengumuman pemecahan dan sesudah pemecahan
harian emiten yang melakukan stock split, yaitu 1 saham (Prasetyo, 2015). Formulasinya adalah:
hari sebelum pemecahan saham (Prasetyo, 2015).
Formulasinya adalah sebagai berikut: D = Xt – Xt-1

HR = P/((Nt/(Nt+1)) Di mana:
Di mana: D = Selisih harga saham relatif setelah
HR = Harga pasar saham relatif sebelum pengumuman stock split dengan sebelum
pemecahan saham pengumuman stock split.
P = Harga sebelum pemecahan saham Xt = Harga saham relatif setelah pengumuman
Nt = Nilai nominal saham sebelum pemecahan stock split.
saham Xt-1 = Harga saham relatif sebelum pengumuman
Nt+1 = Nilai nominal saham setelah pemecahan stock split.
saham
e. Dilakukan penjenjangan terhadap nilai D dalam
2. Harga Saham Relatif setelah Pengumuman Stock harga mutlaknya (mengabaikan tanda positif dan
split negatif).
Harga pasar saham relatif setelah stock split f. Diberikan tanda positif atau negatif pada nilai
adalah harga yang dibentuk dari interaksi para jenjang sesuai dengan tanda positif atau negatif
penjual dan pembeli saham yang terjadi setelah nilai D pada mulanya.
stock split (Prasetyo, 2015). Harga saham yang g. Menjumlahkan nilai-nilai jenjang positif dan
digunakan adalah closing price harian dari negatif secara terpisah
emiten yang melakukan pemecahan saham lebih h. Menentukan nilai-t, yaitu jumlah nilai jenjang
dari 10 hari sesudah pemecahan saham (Prasetyo, yang lebih kecil dengan mengabaikan tanda
2015). Formulasinya adalah sebagai berikut: positif atau negatif.
i. Tingkat signifikansi (α) pada penelitian ini
HRs = Ps ditentukan sebesar 5% secara 2 arah.
Di mana: j. Menentukan kriteria pengujian hipotesis:
HRs = Harga pasar saham relatif setelah Apabila nilai probabilitas <0,05 maka H0
pemecahan saham diterima. Artinya stock split berpengaruh
Ps = Harga saham setelah pemecahan saham signifikan terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Indonesia (Prasetyo, 2015).
peringkat bertanda wilcoxon (wilcoxson signed rank
test) dengan pertimbangan bahwa metode statistik ini Likuiditas Saham
tidak memerlukan uji normalitas data. Likuiditas saham adalah ukuran jumlah
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam transaksi suatu saham tertentu yang diukur dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut: aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal
a. Dicatat tanggal pengumuman pemecahan saham pada periode tertentu. Likuiditas saham dikatakan
b. Dihitung besarnya harga saham relatif selama 1 meningkat apabila kenaikan jumlah saham yang
hari sebelum pemecahan saham untuk masing- diperdagangkan lebih besar secara proporsional
masing sampel penelitian. dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar
c. Dihitung harga perbandingan harga saham relatif (Astuti, 2015).
selama lebih dari 10 hari setelah pemecahan saham Dalam Rosadevi menjelaskan likuiditas diukur
untuk masing-masing sampel penelitian. dengan besarnya Trading Volume Activity (TVA) yang
d. Untuk setiap pasangan nilai pengamatan dihitung dirumuskan sebagai berikut:
selisih harga pasar saham relatif sebelum
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
𝑇𝑉𝐴𝑖 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡

370
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Stock Split
Dimana : Stock Split atau pemecahan saham adalah
TVAit = TVA perusahaan i pada hari ke-t kegiatan memecah selembar saham menjadi beberapa
I = Nama perusahaan sampel lembar saham (n lembar saham). Sehingga harga per
T = Hari tertentu lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar
1/n dari harga sebelumnya. Stock split juga diartikan
Jika TVA semakin besar maka saham tersebut sebagai tindakan memecah nilai nominal saham
semakin likuid, sebaliknya jika TVA semakin kecil menjadi pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar
maka saham semakin tidak likuid. saham menjadi banyak (Prasetyo, 2015). Variabel ini
merupakan variabel dummy. Apabila perusahaan
Abnormal Return melakukan penyajian akan dinilai 1 dan apabila tidak
Abnormal return menurut Jogiyanto (2009) maka akan akan dinilai 0.
adalah selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya
(actual return) dengan tingkat keuntungan yang Metode Analisis dan Rancangan Pengujian
diharapkan (expected return). Abnormal return atau Hipotesis
excess return ini merupakan kelebihan dari return Metode Analisis
yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return. Metode analisis yang digunakan dalam
Normal return merupakan return yang diharapkan penelitian ini adalah metode event study untuk
oleh investor dengan mempertimbangkan tingkat diproses dan mendiskusikan data yang diperoleh.
risikonya. Langkah-langkah sebelum menganalisis data
Return tidak normal (abnormal return), yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
merupakan selisih antara return sesungguhnya yang 1. Mengidentifikasi tanggal dilakukannya stock split
terjadi dengan return ekspektasi. Salah satu cara terjadi diidentifikasi sebagai hari nol (t = 0).
mengukurnya adalah menggunakan market adjusted 2. Menentukan periode pengukuran harga saham dan
model. likuiditas saham dari tanggal sebelum dan sesudah
Market Adjusted Model menganggap bahwa terjadi peristiwa stock split. periode pengukuran
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu yang digunakan adalah tiga hari, yang terdiri dari
sekuritas adalah return indeks pasar saat tersebut. satu hari sebelum peristiwa, satu hari pada saat
Dengan menggunakan model ini, tidak perlu peristiwa, dan satu hari setelah peristiwa.
menggunakan periode estimasi untuk membentuk 3. Menghitung likuiditas saham selama periodenya.
model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi 4. Menghitung abnormal return selama periode
sama dengan return indeks pasar (Sakti, 2013). Berikut peristiwa.
adalah rumus menghitung Market Adjusted Model: 5. Menghitung rata-rata abnormal return selama
periode peristiwa.
ARit = Rit – Rmt
Di mana: Rancangan Pengujian Hipotesis
Uji Normalitas
ARit = Abnormal return saham i pada hari ke t Screening terhadap normalitas data merupakan
Rit = Actual return saham i pada hari ke t langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap
Rmt = Return pasar, yang dihitung dengan multivariate, khususnya jika tujuannya adalah
rumus: inferensi (Ghozali, 2006;27). Penelitian ini memiliki
tujuan inferensi yaitu untuk menguji perbedaan harga
saham, likuiditas saham dan abnormal return sebelum
(IHSGt – IHSGt-1) dan sesudah terjadinya peristiwa stock split. Oleh
Rmt = sebab itu, perlu dilakukan uji normalitas terlebih
IHSGt-1 dahulu. Penelitian ini menggunakan uji statistik
Kolmogrov-smirnov untuk mendeteksi normalitas data.

371
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Uji statistik Kolmogrov-smirnov dapat Penelitian ini bertujuan melihat dampak
digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi peristiwa stock split terhadap harga saham, likuiditas
normal atau tidak. Hal itu dapat diketahui dengan saham dan abnormal return pada perusahaan
melihat signifikansi data tersebut. Apabila signifikansi manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
lebih dari 5% atau 0,05 maka databerdistribusi normal Dalam penelitian ini objek penelitian ditentukan
dan dilanjutkan dengan uji inferensial. dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Uji Hipotesis Data yang digunakan dalam penelitian ini
Uji hipotesis merupakan suatu pengujian untuk adalah panel data, yaitu penelitian yang datanya
membuktikan adanya hubungan antar variabel dalam diperoleh dalam beberapa periode pengamatan dan
penelitian. Dalam penelitian ini metode pengujian memiliki jumlah observasi yang berbeda pada setiap
yang digunakan yaitu analisis statistik parametik uji tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari
beda dua rata-rata dengan sampel berpasangan www.finance.yahoo.com dan www.sahamok.com,
(Paired-Sample T Test). Pengujian ini dilakukan untuk populasi pada penelitian ini adalah perusahaan
mengetahui perbedaan sampel sebelum dan sesudah manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
terjadinya peristiwa. Peneliti menggunakan uji ini 2011-2015. Berdasarkan kriteria yang telah
untuk mendapatkan informasi adanya perbedaan harga ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak 18
saham, likuiditas saham dan abnormal return sebelum perusahaan manufaktur yang melakukan stock split
dan sesudah terjadinya peristiwa stock split. Data dalam rentan waktu 5 tahun. Daftar perolehan sampel
abnormal return didalam penelitian ini tidak mutlak terdapat pada Tabel 3.2. dan daftar keseluruhan
atau memperhatikan nilai positif dan negatif. Hal itu perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
dikarenakan, abnormal return yang positif maupun sesuai dengan kriteria dapat dilihat pada Lampiran 1.
negatif memiliki makna tersendiri masing-masing.
Tingkat signifikansi dalam penelitian ini α=0,05 atau Statistik Deskriptif
5%. Hasil uji hipotesis yang menunjukkan nilai Statistik deskriptif memberikan gambaran
probabilitas lebih dari 5% berarti menunjukkan adanya mengenai karakteristik variabel yang diamati. Statistik
perbedaan. deskriptif variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah hari dilakukannya stock split. Berikut
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan tanggal distribusi dan daftar perusahaan yang
Hasil Penelitian melakukan stock split dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Deskripsi Objek Penelitian

Tabel 4.1
Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split pada
Tahun 2011-2015
No Tanggal Distribusi Kode Perusahaan Nama Perusahaan Split Ratio
1 15 Juni 2011 PBRX Pan Brothers Tbk. 1:4
2 15 Juni 2011 MAIN Malindo Feedmill Tbk. 1:5
3 24 Juni 2011 AUTO Astra Otopart Tbk. 1:5
4 05 Juni 2012 ASII Astra International Tbk. 1 : 10
5 07 Juni 2012 IMAS Indomobil Sukses International Tbk. 1:2
6 09 Agustus 2012 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 1 : 10
7 08 Oktober 2012 KLBF Kalbe Farma Tbk. 1:5
8 09 November 2012 BRNA Berlina Tbk. 1:5
9 24 April 2013 JPFA Japfa Comfeed Tbk. 1:5
10 11 Juli 2013 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk. 1:5
11 09 September 2013 BATA Sepatu Bata Tbk. 1 : 100
12 22 November 2013 NIPS Nipress Tbk. 1 : 20

372
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
No Tanggal Distribusi Kode Perusahaan Nama Perusahaan Split Ratio
13 28 November 2013 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. 1:5
14 17 Februari 2014 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. 1:2
15 17 Februari 2014 INAI Indal Aluminium Industry Tbk. 1:2
16 25 Juli 2014 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 1:2
17 06 November 2015 DLTA Delta Djakarta Tbk. 1 : 50
18 28 Desember 2015 MERK Merck Tbk. 1 : 20
Sumber : www.finance.yahoo.com

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat hampir yang dapat dilihat pada lampiran 2, maka besarnya
setiap tahunnya ada beberapa perusahaan yang harga saham relatif saham perusahaan sebelum
melakukan stock split. Pada tahun 2011 ada 3 pengumuman pemecahan saham yang dapat diperoleh
perusahaan manufaktur yang melakukan stock split. dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Tahun 2012 ada 5 perusahaan yang melakukan stock
split. Di tahun 2013 ada sebanyak 5 perusahaan yang P
melakukan stock split. Sedangkan di tahun 2014 ada 3 HR =
perusahaan juga dan di tahun 2015 ada 2 perusahaan ( )
manufaktur yang melakukan stock split.
Dalam kurun waktu lima tahun penelitian 2011
Sedangkan variabel harga pasar saham relatif
sampai 2015, ada sebuah perusahaan yang sudah
sesudah pemecahan saham dapat diperoleh
melakukan stock split sebanyak dua kali. Perusahaan
berdasarkan harga saham sesudah pemecahan saham.
ini bernama Surya Toto Indonesia Tbk. dengan kode
Hasil perhitungan harga pasar saham relatif sebelum
saham TOTO. Perusahaan ini pertama kali melakukan
dan sesudah pemecahan saham dapat dilihat dalam
stock split pada tanggal 14 agustus 2012 dan kedua
lampiran 3. Berdasarkan data perhitungan harga pasar
kalinya pada tanggal 6 agustus 2014.
saham relatif selama lima hari sebelum sampai lima
hari sesudah pemecahan saham maka dalam tabel 4.2
Analisis Harga Saham Relatif Pada Saat Peristiwa
berikut ini disajikan rata-rata harga pasar saham relatif
Berdasarkan data harga saham masing-masing
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
perusahaan yang menjadi sampel selama lima hari
sebelum sampai lima hari setelah pemecahan saham

Tabel 4.2
Rata-rata Harga Saham Relatif
Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham
Rata-rata Rata-rata Persentase
No Kode Saham Nama Perusahaan Ket
Sebelum Setelah Kenaikan/Penurunan
1 PBRX Pan Brothers Tbk. 421,344 388,604 (7,77)% Turun
2 MAIN Malindo Feedmill Tbk. 1062 1022 (3,77)% Turun
3 AUTO Astra Otopart Tbk. 3068,718 3126,254 0,02 Naik
4 ASII Astra International Tbk. 6335 6740 0,06 Naik
5 IMAS Indomobil Sukses International Tbk. 7795 7680 (1,48)% Turun
6 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 329,304 356,25 0,08 Naik
7 KLBF Kalbe Farma Tbk. 947 972 0,03 Naik
8 BRNA Berlina Tbk. 669,038 663,064 (0,89)% Turun
9 JPFA Japfa Comfeed Tbk. 1806 1954 0,08 Naik
10 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk. 818 776 (5,13)% Turun
11 BATA Sepatu Bata Tbk. 1466 1188 (18,96)% Turun
12 NIPS Nipress Tbk. 402,254 380,4 (5,43)% Turun
13 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. 960 1064 0,11 Naik
14 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. 285 315,6 0,11 Naik

373
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
15 INAI Indal Aluminium Industry Tbk. 309,2 294,4 (4,79)% Turun
16 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 357,746 399,16 0,12 Naik
17 DLTA Delta Djakarta Tbk. 270000 270000 0,00 Tetap
18 MERK Merck Tbk. 6775 6770 (0,07)% Turun
Total Saham Yang Mengalami Kenaikan 14088,77 14927,26
Rata-Rata 1761,10 1865,91 5,95 Naik
Standar Deviasi 1878,24 1994,62
Total Saham Yang Mengalami Penurunan 19717,84 19162,47
Rata-Rata 2190,87 2129,16 (2,82)% Turun
Standar Deviasi 94600,95 94613,67
Total Keseluruhan 303806,60 304089,73
Rata-Rata 16878,14 16893,87 0,001 Naik
Standar Deviasi 63217,06 63214,35

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa total mengalami perubahan harga pasar saham relatifnya.
keseluruhan harga saham relatif sebelum dan sesudah Perusahaan yang mengalami kenaikan terbesar adalah
pemecahan saham adalah Rp. 303.806,60 dan Rp. PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk sedangkan yang
304.089,60. Sedangkan nilai rata-rata harga saham mengalami penurunan terbesar adalah PT. Sepatu Bata
relatif sebelum dan setelah pemecahan saham adalah Tbk dan perusahaan yang relatif stabil yaitu PT. Delta
Rp. 16.878,14 dan Rp. 16.893,87 dan nilai standar Djakarta Tbk.
deviasi harga saham relatif sebelum dan sesudah Pemecahan saham merupakan salah satu
pemecahan saham adalah 63217,06 dan 63214,35. tindakan manajemen perusahaan atau strategi
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat pula bahwa perusahaan, sehingga yang terpenting untuk diketahui
total keseluruhan harga saham relatif sebelum dan adalah apakah pemecahan saham tersebut memperoleh
sesudah pemecahan saham pada saham yang respon yang positif oleh pasar yang dapat ditunjukkan
mengalami kenaikan adalah Rp. 14.088,77 dan Rp. dengan harga saham sesudah pemecahan saham yang
14.927,26. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah Rp. stabil bahkan diharapkan harga saham tersebut akan
1.7761,10 dan Rp. 1.865,91 dengan standar deviasi mengalami peningkatan yang terlihat.
sebesar 1878,24 dan 1994,62.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat pula bahwa Analisis Likuiditas Saham pada Saat Peristiwa
total kesuluruhan harga saham relatif sebelum dan Berdasarkan data volume perdagangan saham
sesudah pemecahan saham pada saham yang yang diterima masing-masing perusahaan manufaktur
mengalami penurunan adalah Rp. 19.717,84 dan Rp. yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015 dan
19.162,47. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah Rp. diolah menggunakan rumus TVA (Trading Volume
2.190,87 dan Rp. 2.129,16 dengan standar deviasi Activity). Trading volume activity diukur dengan
sebesar 94600,95 dan 94613,99. melihat indikator aktivitas volume perdagangan
Untuk kajian lebih lanjut pada tabel 4.2 diatas saham. Perubahan volume perdagangan saham dipasar
juga telah dicantumkan rasio kenaikan dan penurunan modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di
harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham. bursa efek yang dapat mencerminkan keputusan
Apabila diamati tiap-tiap perusahaan, nilai rata-rata investasi investor. Perhitungan trading volume activity
saham relatif sesudah dan rata-rata saham relatif dilakukan dengan membandingkan jumlah saham
sebelum pemecahan saham yang mengalami kenaikan perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode
ada 8 perusahaan dan yang mengalami penurunan ada tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar
9 perusahaan. Serta ada 1 perusahaan yang tidak perusahaan tersebut pada rentang waktu yang sama.

Tabel 4.3
Rata-rata Trading Volume Activity lima hari sebelum dan lima sesudah pemecahan saham
Nama Perusahaan TVA Rata-rata Sebelum TVA Rata-rata Sesudah
Pan Brothers Tbk. 0,00649 0,00200
Malindo Feedmill Tbk. 0,10770 0,08564

374
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Nama Perusahaan TVA Rata-rata Sebelum TVA Rata-rata Sesudah
Astra Otopart Tbk. 0,00011 0,00010
Astra International Tbk. 0,00119 0,00065
Indomobil Sukses International Tbk. 0,00094 0,00080
Surya Toto Indonesia Tbk. 0,00138 0,00103
Kalbe Farma Tbk. 0,00123 0,00074
Berlina Tbk. 0,00002 0,00002
Japfa Comfeed Tbk. 0,00044 0,00109
Arwana Citra Mulia Tbk. 0,00054 0,00063
Sepatu Bata Tbk. 0,00004 0,00041
Nipress Tbk. 0,00140 0,00644
Nippon Indosari Corporindo Tbk. 0,00087 0,00281
Alumindo Light Metal Industry Tbk. 0,00015 0,00000
Indal Aluminium Industry Tbk. 0,00007 0,00031
Surya Toto Indonesia Tbk. 0,00033 0,00023
Delta Djakarta Tbk. 0,00000 0,00000
Merck Tbk. 0,00000 0,00001
Jumlah 0,12289 0,10291
n 18 18
Mean 0,00683 0,00572
Min 0,00000 0,00000
Max 0,10770 0,08564
Standar Deviasi 0,025219 0,020006

Berdasarkan tabel trading volume activity diatas Analisis Abnormal Return pada saat Peristiwa
dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai minimum Berdasarkan data harga saham dan return yang
pada periode sebelum peristiwa pemecahan saham diterima masing-masing perusahaan manufaktur yang
adalah sebesar 0,00000 dan nilai maksimum adalah terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015 dapat
sebesar 0,10770. Mean sebesar 0,00683 dengan disimpulkan bahwa banyak perusahaan yang
standar deviasi sebesar 0,025219, sedangkan pada mengalami abnormal return setelah melakukan stock
periode setelah peristiwa dapat dilihat nilai minimum split. Abnormal return adalah kondisi return yang
rata-rata trading volume activity adalah sebesar didapat suatu pihak yang tidak sesuai dengan return
0,00000 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,08564. yang diharapkan. Abnormal return menunjukkan
Mean sebesar 0,00572 dengan standar deviasi sebesar selisih antara return yang diharapkan dengan return
0,020006. Rata-rata variabel trading volume activity yang didapat. Selisih return akan positif apabila return
yang lebih kecil dibandingkan standar deviasinya yang didapat lebih besar dari return yang diharapkan
menunjukkan bahwa terjadi penyimpangan dari nilai atau return yang dihitung. Abnormal return dapat
rata-ratanya. Ini menjelaskan adanya perubahan yang diukur dengan cara mengurangi return sebenarnya
signifikan terjadi dari sebelum dan sesudah terjadinya dengan return yang diharapkan.
pemecahan saham.

Tabel 4.4
Rata-rata Abnormal Return lima hari sebelum dan lima hari sesudah pemecahan saham
Nama Perusahaan AR Rata-rata Sebelum AR Rata-rata Sesudah
Pan Brothers Tbk. -0,00780 -0,00677
Malindo Feedmill Tbk. 0,00174 -0,00231

375
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Nama Perusahaan AR Rata-rata Sebelum AR Rata-rata Sesudah
Astra Otopart Tbk. 0,00351 -0,00613
Astra International Tbk. 0,00261 -0,00393
Indomobil Sukses International Tbk. -0,00108 0,00102
Surya Toto Indonesia Tbk. 0,00957 -0,03424
Kalbe Farma Tbk. 0,00717 0,00221
Berlina Tbk. -0,01435 0,00520
Japfa Comfeed Tbk. 0,01200 0,00154
Arwana Citra Mulia Tbk. -0,00079 -0,00630
Sepatu Bata Tbk. 0,15287 -0,03590
Nipress Tbk. -0,00631 -0,02167
Nippon Indosari Corporindo Tbk. -0,00318 0,03832
Alumindo Light Metal Industry Tbk. 0,02375 -0,01469
Indal Aluminium Industry Tbk. 0,01676 0,00086
Surya Toto Indonesia Tbk. 0,03137 0,00000
Delta Djakarta Tbk. -0,20169 0,00507
Merck Tbk. -0,00022 -0,00304
Jumlah 0,02592 -0,08076
n 18 18
Mean 0,00144 -0,00449
Min -0,20169 -0,03590
Max 0,15287 0,03832
Standar Deviasi 0,062528585 0,016211363

Berdasarkan tabel Abnormal return diatas dapat Pengujian Hipotesis


disimpulkan bahwa pada variabel rata-rata abnormal Uji Normalitas
return, nilai minimum rata-rata abnormal return pada Sebelum melakukan uji statistik yang harus
periode sebelum peristiwa adalah sebesar -0,20169, dilakukan sebaiknya adalah melakukan screening
dan nilai maksimum adalah sebesar 0,15287, mean terhadap data yang akan diolah. Pengujian hipotesis
sebesar 0,00144 dengan standar deviasi sebesar dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan uji
0,062528585. Sedangkan pada periode setelah beda (T-test) untuk sampel yang berhubungan (Paired
peristiwa dapat diketahui nilai minimum rata-rata samples T-test). Asumsi yang digunakan untuk
abnormal return adalah sebesar -0,03590, dan nilai penggunaan alat statistik tersebut adalah data harus
maksimum adalah sebesar 0,03832, mean sebesar - terdistribusi dengan normal. Alat uji yang digunakan
0,00449 dengan standar deviasi sebesar 0,016211363. untuk mendeteksi normalitas data dari rata-rata harga
Rata-rata variabel abnormal return yang lebih kecil saham, likuiditas data dan abnormal return sebelum
dibandingkan standar deviasinya menunjukkan bahwa dan sesudah peristiwa stock split adalah uji One-
terjadi penyimpangan dari nilai rata-ratanya. Dapat Sample Kolomogrov Smirnov Test.
dikatakan bahwa ada perubahan return yang didapat Hasil data yang diolah One-Sample
antara sebelum dan sesudah terjadinya pemecahan Kolomogrov Smirnov Test menghasilkan probabilitas
saham. Namun, perubahan yang terjadi secara signifikansi dibawah 5% (0,05) berarti data variabel
keluruhan belum signifikan dikarenakan periode tersebut tidak terdistribusi secara normal. Berikut ini
pengamatan yang terbatas. hasil pengujian normalitas data rata-rata harga saham,
rata-rata likuiditas saham dan rata-rata abnormal
return sebelum dan sesudah peristiwa stock split.

376
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data One-Sample Kolomogrov Smirnov Test Rata-rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah
Peristiwa Stock split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Harga_Saham_Sebelum Harga_Saham_Sesudah
N 18 18
Normal Parametersa,b Mean 16878,1447 16893,8740
Std.
63217,06139 63214,35226
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,502 ,502
Positive ,502 ,502
Negative -,396 -,396
Test Statistic ,502 ,502
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat probabilitas signifikansi keduanya 0,000 dibawah
bahwa rata-rata harga saham sebelum dan sesudah 0,05.
peristiwa stock split terdistribusi secara normal dengan
Tabel 4.6
Uji Normalitas Data One-Sample Kolomogrov Smirnov Test Rata-rata Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah
Peristiwa Stock split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TVA_Sebelum TVA_Sesudah
N 18 18
a,b
Normal Parameters Mean ,0068378 ,0057172
Std. Deviation ,02521545 ,02000559
Most Extreme Differences Absolute ,474 ,447
Positive ,474 ,447
Negative -,393 -,388
Test Statistic ,474 ,447
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat probabilitas signifikansi keduanya 0,000 dibawah
bahwa rata-rata likuiditas saham sebelum dan sesudah 0,05.
peristiwa stock split terdistribusi secara normal dengan

377
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Tabel 4.7
Uji Normalitas Data One-Sample Kolomogrov Smirnov Test Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
Peristiwa Stock split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AR_Sebelum AR_Sesudah
N 18 18
Normal Parametersa,b Mean ,0014406 -,0033500
Std. Deviation ,06252880 ,01649936
Most Extreme Differences Absolute ,345 ,224
Positive ,261 ,224
Negative -,345 -,196
Test Statistic ,345 ,224
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 c
,018c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat pertama dilakukan dengan menggunakan uji beda
bahwa rata-rata likuiditas saham sebelum dan sesudah untuk sampel yang berhubungan (paired sample T-
peristiwa stock split terdistribusi secara normal dengan Test) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,018 dibawah Apabila T-hitung kurang dari 0,05 maka H1 diterima,
0,05. yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-
rata harga saham sebelum dan sesudah peristiwa stock
Uji Hipotesis split. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata harga
Pengujian Hipotesis Pertama saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan paired sample T-Test.
terdapat perbedaan rata-rata harga saham sebelum dan
sesudah stock split. Pengujian terhadap hipotesis Hasil Uji Paired Sample T Test pada Harga Saham

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Harga_Saham_Sebelum 16878,1447 18 63217,06139 14900,40427
Harga_Saham_Sesudah 16893,8740 18 63214,35226 14899,76572

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Harga_Saham_Sebelum &
18 1,000 ,000
Harga_Saham_Sesudah

378
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)
Pair Harga_Saham_Sebelum -
-15,72933 131,79904 31,06533 -81,27145 49,81279 -,506 17 ,619
1 Harga_Saham_Sesudah

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah
bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,619, ini dapat terdapat perbedaan rata-rata likuiditas saham sebelum
diartikan melebihi batas probabilitas yang telah dan sesudah stock split. Pengujian terhadap hipotesis
ditentukan yaitu sebesar 0,05. Dengan demikian dapat kedua ini dilakukan dengan menggunakan uji beda
dikatakan bahwa H1 ditolak. Artinya secara untuk sampel yang berhubungan (paired sample T-
keseluruhan tidak memberi dampak yang signifikan Test) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
terhadap perubahan perubahan harga saham sebelum Apabila T-hitung kurang dari 0,05 maka H2 diterima,
dan sesudah stock split pada perusahaan yang yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-
melakukan pengumuman stock split. Tidak rata likuiditas saham sebelum dan sesudah peristiwa
terdapatnya perbedaan yang signifikan pada pengujian stock split. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata
ini dapat diartikan bahwa pasar tidak bereaksi secara likuiditas saham sebelum dan sesudah peristiwa stock
signifikan dengan adanya pengumuman stock split. split dengan menggunakan paired sample T-Test.

Pengujian Hipotesis Kedua Hasil Uji Paired Sample T Test pada Likuiditas
Saham
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 TVA_Sebelum ,0068378 18 ,02521545 ,00594334
TVA_Sesudah ,0057172 18 ,02000559 ,00471536
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 TVA_Sebelum & TVA_Sesudah 18 ,997 ,000
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair TVA_Sebelum
,00112056 ,00550257 ,00129697 -,00161581 ,00385692 ,864 17 ,400
1 - TVA_Sesudah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai likuditas saham pada perusahaan yang melakukan
signifikansi adalah sebesar 0,400, yang berarti diatas pemecahan saham.
batas nilai probalilitas sebesar 0,05. Dilihat dari hasil
olah data tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 Pengujian Hipotesis Ketiga
ditolak. Hal itu berarti tidak ada peningkatan yang Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah
signifikan antara likuiditas saham sebelum dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum
sesudah pemecahan saham. Artinya tidak terdapat dan sesudah stock split. Pengujian terhadap hipotesis
perubahan yang signifikan terhadap perubahan ketiga ini dilakukan dengan menggunakan uji beda
untuk sampel yang berhubungan (paired sample T-

379
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Test) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock
Apabila T-hitung kurang dari 0,05 maka H3 diterima, split dengan menggunakan paired sample T-Test.
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-
rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa Hasil Uji Paired Sample T Test pada Likuiditas
stock split. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata Saham
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 AR_Sebelum ,0014406 18 ,06252880 ,01473818
AR_Sesudah -,0033500 18 ,01649936 ,00388894
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 AR_Sebelum & AR_Sesudah 18 -,404 ,097
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair AR_Sebelum -
,00479056 ,07081613 ,01669152 -,03042548 ,04000659 ,287 17 ,778
1 AR_Setelah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai melakukan stock split karena seperti yang kita ketahui
signifikansi adalah sebesar 0,778, yang berarti diatas melakukan stock split juga memerlukan biaya. Hasil
batas nilai probalilitas sebesar 0,05. Dilihat dari hasil penelitian ini juga menunjukkan ada 8 perusahaan
olah data tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 mengalami penurunan setelah terjadinya pemecahan
ditolak. Hal itu berarti tidak ada peningkatan yang saham. Penurunan yang terjadi juga tidak telihat
signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah signifikan dengan alasan yang sama seperti yang
pemecahan saham. Artinya tidak terdapat perubahan terjadi pada kenaikan.
yang signifikan terhadap perubahan abnormal return Secara keseluruhan diketahui bahwa dari hasil
pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham. pengujian sampel terhadap rata-rata harga saham
Pembahasan perusahaan sebelum dan setelah stock split diperoleh
Pembahasan Hipotesis Pertama nilai sebesar 0,242 yang lebih besar dari 0,05, maka
Hipotesis pertama (H1) yang diuji dengan SPSS dapat dikatakan H1 ditolak. Artinya tidak terdapat
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,242 yang perbedaan yang signifikan antara harga saham
lebih besar dari α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah terjadinya stock split. Hal ini
peristiwa stock split tidak menyebabkan perubahan dikarenakan jumlah perusahaan yang mengalami
yang signifikan. Harga saham selama lima hari kenaikan dan penurunan hampir sama sehingga nilai
sebelum dan lima hari sesudah stock split terhadap 18 kenaikan dan penurunannya saling menutupi. Hasil
perusahaan sampel diketahui 1 perusahaan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wang
menunjukkan tidak terdapat perbedaan harga pasar Sutrisno (2000) yang menyimpulkan bahwa peristiwa
relatif sebelum dan sesudah pemecahan saham. stock split mempunyai pengaruh yang signifikan
Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya terhadap harga saham. Pengujian secara keseluruhan
perbedaan terhadap 9 perusahaan yang terlihat menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
mengalami kenaikan. Kenaikan yang terjadi tidak terhadap harga saham relatif. Namun ketika pengujian
terlalu besar, perusahaan mengalami kenaikan harga dilakukan pada saham yang mengalami kenaikan atau
saham secara bertahap setiap harinya. Ini terjadi penurunan saja hasilnya menyatakan terdapat
karena para investor masih meragukan gambaran perbedaan yang signifikan antara harga saham relatif
perusahaan di masa yang akan datang setelah sebelum dan sesudah peristiwa stock split.

380
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Pengujian Hipotesis Kedua sebesar 0,778 lebih besar dari α (0,05). Hal ini
Hipotesis kedua (H2) tidak didukung oleh data menunjukkan bahwa peristiwa stock split tidak
yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar membuat perbedaan antara return yang diterima lima
0,400 dan lebih besar dari α (0,05). Hal ini hari sebelum dan lima hari sesudah stock split.
menunjukkan bahwa peristiwa stock split tidak Abnormal return pada hari pertama setelah terjadinya
menyebabkan adanya perbedaan likuiditas saham stock split return cenderung meningkat dikarenakan
antara lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock harga saham yang menurun. Kondisi seperti ini dapat
split. Peristiwa stock split yang diharapkan mampu dikatakan sebagai abnormal return yang bernilai
menurunkan harga saham yang terlalu tinggi dan dapat positif. Suatu abnormal return yang bernilai positif
menarik para investor untuk membeli saham tersebut. setelah terjadinya sebuah peristiwa membawa berita
Penelitian ini tidak menunjukkan adanya perbedaan baik karena return yang terjadi lebih besar dari return
likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split yang diharapkan. Adapun jika abnormal return
dikarenakan terdapat akses yang tidak seragam antara bernilai negatif berarti return yang terjadi lebih kecil
pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap dari return yang diharapakan seperti yang terjadi pada
suatu informasi yang sama. Kondisi seperti ini terjadi hari setelahnya. Pada hari ketiga dan seterusnya return
jika penyebaran informasi tidak merata sehingga cenderung menurun. Hal ini menunjukkan para
sebagian pelaku pasar yang menerima informasi tepat investor masih sangat hati-hati dengan nilai abnormal
waktu, sebagian lagi menerima informasi dengan return yang diterima terutama yang bernilai negatif.
lambat, dan sisanya tidak menerima informasi sama Para investor lebih memilih untuk menunggu
sekali. Selain itu, para investor tidak berminat pada abnormal return seimbang dan mengalami peningkatan
perusahaan yang melakukan stock split karena mereka terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar investasinya
masih ragu-ragu dengan masa depan yang lebih baik mendapatkan return yang optimal. Sebagian investor
yang dijanjikan oleh perusahaan yang melakukan stock yang tidak naif mengetahui bahwa perusahaan yang
split. telah melakukan pemecahan saham akan
Hasil penelitian ini berlawan dengan trading membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
range theory yang dikemukakan oleh Mason, Helen B melakukan kegiatan tersebut. Mereka beranggapan
dan Roger M. Shelor dalam Rohana dan kawan-kawan stock split tidak akan menaikkan return bahkan dapat
(2003) yang menyatakan bahwa manajemen menurunkan return yang akan diperolehnya. Ini sesuai
melakukan stock split di dorong oleh perilaku pelaku dengan pendapat McGough (1993) yang menyatakan
pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan satu kerugian dilakukannya pemecahan saham bagi
melakukan stock split dapat menjaga harga saham perusahaan adalah adanya biaya pemecahan yang
tidak terlalu mahal, dimana saham dipecah karena ada termasuk didalamnya biaya transfer agen untuk proses
batasan harga yang optimal untuk saham dan untuk sertifikat dan biaya lainnya.
meningkatkan daya beli investor sehingga tetap
banyak orang yang mau memperjualbelikannya yang 5. Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran
pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas saham. Kesimpulan
Penelitian ini juga berlawanan dengan hasil penelitian Penelitian Berdasarkan penjelasan-penjelasan
Rohana dan kawan-kawan (2003), Sutrisno (2000), yang telah diuraikan sebelumnya maka penelitian yang
Savitri dan Martani (2006), Syaichu dan Puspito bertujuan untuk menganalisis dampak peristiwa stock
(2005). Akan tetapi selaras dengan penelitian split terhadap harga saham, likuiditas saham dan
Copeland (1979) yang menyatakan adanya peristiwa abnormal return menghasilkan kesimpulan :
stock split akan menurunkan likuiditas saham dan 1. Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan harga
penelitian Fatimah (2010) yang menyatakan tidak saham yang signifikan sebelum dan sesudah
terdapat perbedaan sebelum dan sesudah stock split. peristiwa stock split. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis yang menunjukkan nilai signifikansi 0,242
Pengujian Hipotesis Ketiga dan lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat
Hipotesis ketiga ini juga tidak didukung oleh perbedaan harga saham yang signifikan antara lima
data karena nilai signifikansi untuk abnormal return hari sebelum dan lima hari sesudah terjadinya

381
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
peristiwa stock split. Hal tersebut terjadi karena Saran
tanggapan pasar yang kurang baik setelah peristiwa Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
stock split itu terjadi. Namun, apabila dilihat dari terdapat beberapa saran bagi pihak-pihak yang
perusahaan yang mengalami kenaikan ataupun berkepentingan antara lain:
penurunan saja perbedaan harga saham jelas 1. Bagi investor:
terlihat. Para investor sebaiknya memperhatikan kebijakan
2. Tidak terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
dan setelah peristiwa stock split. Hal ini terlihat dari sebelum mengambil keputusan investasinya.
hasil analisis pengamatan yang menunjukkan nilai Dengan adanya informasi tersebut, investor dapat
signifikansi 0,400 dan lebih besar dari 0,05 yang menggunakannya sebagai acuan dalam mengambil
dapat diartikan tidak ada perbedaan likuiditas keputusan sebelum berinvestasi.
saham antara lima hari sebelum dan lima hari 2. Bagi emiten:
sesudah stock split. Hal ini dikarenakan stock split Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi
menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam emiten bahwa peristiwa stock split tidak menjamin
melakukan investasi pada perusahaan yang harga saham, likuiditas saham dan abnormal return
mengalami dampak peristiwa stock split. bernilai positif sesuai dengan tujuan dilakukannya.
3. Tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum Oleh karena itu emiten perlu mempertimbangkan
dan sesudah peristiwa stock split. Hal ini terlihat faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat
dari analisis dalam pengamatan yang menunjukkan mempengaruhi reaksi pasar.
nilai signifikansi 0,778 dan lebih besar dari 0,05. 3. Bagi peneliti selanjutnya:
Artinya tidak ada perbedaan abnormal return Untuk penelitian yang dilakukan selanjutnya
antara lima hari sebelum dan lima hari sesudah diharapkan peneliti dapat menambahkan variabel-
terjadinya peristiwa stock split. Hal ini terjadi variabel lain yang dapar mempengaruhi peristiwa
karena investor masih ragu-ragu dengan return stock split seperti dividen, memperpanjang waktu
yang akan diperoleh dari perusahaan yang pengujian dan periode pengamatan yang akan
mengalami peristiwa stock split. Seperti informasi memperoleh hasil yang lebih akurat sehingga dapat
yang diketahui oleh investor stock split sendiri menggambarkan reaksi pasar.
memerlukan biaya untuk melakukannya. Mereka
takut tidak mendapat return yang optimal apabila Daftar Pustaka
berinvestasi pada perusahaan yang baru mengalami Astuti, Destry Widi. 2015. Dampak Stock Split
stock split. terhadap Likuiditas Saham. Skripsi Publikasi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Keterbatasan Bachtiar, Zainul. 2013. Pengaruh Stock Split Terhadap
Seperti penelitian-penelian lainnya, penelitian Likuiditas dan Return Saham pada Perusahaan
ini juga tidak sempurna. Oleh karena itu masih ada Go Public di Bursa Efek Indonesia. Naskah
beberapa keterbatasan-keterbatasan yang terdapat di Publikasi. Surakarta: Universitas
dalam penelitian ini. Adapun beberapa keterbatasan- Muhammadiyah Surakarta.
keterbatasan tersebut sebagai berikut: Baker, H.K, dan G.E. Powell. 1993. Further evidence
1. Pengujian dilakukan hanya lima hari sebelum dan on managerial motives for stock splits, Quartely
lima hari sesudah peristiwa stock split, sehingga Journal of Business and Economics. Vol. 32:
hasil yang diperoleh kurang akurat. 20-30.
2. Penelitian ini hanya mengambil periode penelitian Brown, S., dan J. Warner, 1985, “Using Daily Stock
selama lima tahun yaitu antara tahun 2011-2015, Returns: The Case of Event Studies”, Journal of
sehingga jumlah sampel cukup terbatas. Seperti Financial Economics 6, pp. 3-31.
yang kita ketahui peristiwa stock split hanya Copeland, Thomas E, 1979. “Liquidity Change
terjadi pada perusahaan-perusahaan yang harga Following Stock Splits”, The Journal of
sahamnya dianggap sudah terlalu tinggi. Blackwell Publishing for the American Finance

382
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Association, Volume 34 Nomor 1, Maret 1979 Dilakukan oleh Perusahaan Bertumbuh dan
hal 115-141. Tidak Bertumbuh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011, Indonesia Vol. 20. No. 1. 2005. Hal: 70-86.
Pasar Modal Di Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Mason, Helen B, and Roger M. Shelor,1998. “Trading
Salemba Empat. Range Theory dan Signaling Theory,” Rohana,
Darmawan, Nyoman Ari Surya, et al. 2014. Analisis Jeannet, dan Mukhlasin 2003
Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) McGough, E. F. (1993), “Anatomy of Stock Split”,
Terhadap Tingkat Keuntungan (Return) Saham Management accounting.
dan Likuiditas Saham (Studi pada Perusahaan Moerdiyanto dan Fretty Asih Rumanti. 2010.
yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split)
2008-2013). e-Journal S1 Ak Universitas Terhadap Return dan Trading Volume Activity
Pendidikan Ganesha. Singaraja: Universitas (TVA) Saham Perusahaan yang Terdaftar di
Pendidikan Ganesha. Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Fatimah. 2010. Merawat Manusia lanjut Usia Suatu Artikel. Yogyakarta: Universitas Negeri
Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Yogyakarta.
Jakarta : Trans Info Media. Mediyanto, Martiyan Eka. 2015. Pengaruh Stock Split
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Terhadap Abnormal Return dan Volume
dengan Program SPSS. Edisi Keenam. Perdagangan. Artikel Ilmiah Mahasiswa.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Jember: Universitas Jember.
Diponegoro. Purnamasari, A.A. Sagung Intan. 2013. Pengaruh
Hendrawati, Ernie. 2007. Pengujian Efisiensi Pasar Stock Split Terhadap Likuiditas Perdagangan
Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Saham di BEI 2007-2012. ISSN: 2302-8556. E-
Periode Tahun 2005-2006 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi. Bali: Universitas Udayana.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.3. Hal 205- Prasetyo, Hendrik. 2015. Stock Split Terhadap Harga
223. Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa
Hendrawijaya, Michael. (2009), Analisis Perbandingan Efek Indonesia. Jurnal Program Studi
Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Akuntansi. Malang: Univesitas Kanjuruhan
Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Malang.
Pemecahan Saham. Tesis. Program Pasca Rahayu, Indah Retno, 2006. “Reaksi Pasar Terhadap
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek
Irmansyah, Diky. (2003). Pengaruh Pemecahan Saham Jakarta (BEJ)”, Jurnal Universitas Islam
(Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham Indonesia, Yogyakarta.
Pasar di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi Rohana, Jeannet, Mukhlasin “Analisis Faktor-Faktor
Universitas Widyatama. Bandung. Yang Mempengaruhi Stock Split dan Dampak
Jogiyanto. (2009). Teori portofolio dan Analisis Yang Di Timbulkannya “ Simposium Nasional
Investasi. Edisi keenam. Cetakan pertama. Akuntansi 1V, Oktober 2003, Hal 601- 613.
Yogyakarta: PT.BPEE Yogyakarta. Sakti, Paramita Oktaviana. 2013. Analisis Pengaruh
Lestari dan Sudaryono. (2008). Pengaruh Stock Split: Stock Split Terhadap Abnormal Rerurn dan
Analisis likuiditas saham pada perusahaan go Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan
public di Bursa Efek Indonesia dengan Bertumbuh dan tidak Bertumbuh (Studi Kasus
memperhatikan pertumbuhan dan ukuran pada Bursa Efek Indonesia 2008-2012). Skripsi
perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. Publikasi. Serang: Universitas Diponegoro.
10, No.3 Hlm 139-148. Surakarta. Sakti, Oktaviana P.,I. Rini DP (2013), Analisis
Leung, Tak Yan. 2005, “ Do Stock Splits Really Signal Pengaruh Stock Split terhadap Abnormal Return
? “, pp. 1 – 33. dan Volume Perdagangan Saham pada
Luciana Spica Almilia dan Emanuel Kristijadi. 2005. Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh.
Analisis Kandungan Informasi dan Efek Intra Diponegoro Journal of Management 2, No.3.
Industri Pengumuman Stock Split yang Hlm 1-13.

383
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 3, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Savitri, Melinda dan Dwi Martani, 2006, The Analisys
Impact Of Stock Split And Reverse Stock Split
On Stock Return And Volume The Case Of
Jakarta Stock Exchange. Jurnal Ekonomi 1.
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma dan Bougie Roger. 2010. Research
Methods for Bussiness: a Skill Building
Approach. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis. Buku Dua. Edisi Keempat. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Setyawan, Ignatius Roni. 2010. Stock Split dan
Likuiditas Saham di BEI: Pengujian
Menggunakan Hipotesis Likuiditas. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 7 -
No.2 Tarumanagara: Universitas Tarumanagara.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi Satu.
Yogyakarta: Ekonosia.
Syaichu, Muhammad., Novia Ike Puspito. 2007.
Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan,
dan Varian Return terhadap Bid Ask Spread
Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di
Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004. Jurnal
Bisnis Strategi. Vol. 16 No. 2.
Tjun, Lauw Tjun dan Dina Justifyani Nurfitri S. 2009.
Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap Harga
Saham dan Volume Perdagangan Saham
Perusahaan Go Public yang Terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia. Naskah Publikasi.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Wang Sutrisno, Francisca Yuniartha, dan Soffy
Susilowati, 2000, “Pengaruh Stock Split
Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa
Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Volume 2 No 2 Hal 1-13.

384

Anda mungkin juga menyukai