Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN

LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI


BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

MIRSA RISKI

ABSTRACT

This study aims to examine and analyze the effect of the liquidity ratios, activity, solvency and
profitability to changes in profit companies listed on the Stock Exchange 2011-2013.
The population used in this study is an industrial manufacturing company listed on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) during 2011-2013. Sampling in this study using purposive sampling method not a
random selection of samples for which information obtained by certain considerations. Analysis using
multiple linear regression analysis.
The results indicate that the hypothesis testing of four independent variables, only two variables
that affect earnings changes, namely liquidity and solvency variables. Liquidity and solvency positive
effect on earnings change companies listed on the Stock Exchange for the 2011-2013

Keywords: liquidity ratios, activity, solvency, profitability and earnings changes

Pendahuluan menurut Belkoui (2007), mendefinisikan laba sebagai


perbedaan antara realisasi laba yang tumbuh dari
Perkembangan pasar modal yang pesat transaksi-transaksi selama periode berlangsung dan
menciptakan berbagai peluang atau alternatif biaya-biaya historis yang berhubungan.
investasi bagi investor. Disisi lain, perusahaan Pada saat menganalisis dan menilai kondisi
pencari dana harus bersaing dalam mendapatkan dana keuangan perusahaan serta prospek pertumbuhan
dari investor. Salah satu cara perusahaan untuk labanya, ada beberapa teknik analisis yang dapat
memperoleh dana ialah dengan menerbitkan dan digunakan. Salah satu alternatif untuk mengetahui
menjual sahamnya kepada investor di pasar saham. apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat
Bagi investor sendiri ada berbagai macam tujuan bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba,
membeli saham, ada yang bertujuan untuk termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah
memperoleh laba dari fluktuasi harga saham dengan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis
membeli saham pada saat harga turun dan menjual rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
pada saat harga saham naik dan ada juga yang hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan
bertujuan untuk memperoleh dividen yang akan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua
dibayarkan oleh perusahaan tiap tahunnya. Apapun laporan tersebut (Munawir, 2007).
tujuannya, para investor membutuhkan informasi Rasio keuangan sering digunakan untuk
yang cukup dan dapat dipercaya mengenai kondisi mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi
perusahaan, terutama kondisi keuangan dan kinerja, perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya
agar dana yang ditanamkan pada perusahaan yang tidak hanya berguna bagi kepentingan intern
bersangkutan akan mendatangkan keuntungan perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal.
(Setiawan, 2005). Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai
Menurut IAI dalam Zanora (2013), laba sistem peringatan awal (early warning system)
merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama terhadap kemunduruan kondisi keuangan dari suatu
periode tertentu, baik berupa pemasukan atau perusahaan. Dengan rasio keuangan, investor dapat
penambahan asset atau penurunan kewajiban yang dibimbing untuk membuat keputusan atau
mengakibatkan naiknya ekuitas yang tidak berasal perimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh
dari kontribusi penanaman modal. Sedangkan
perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada
dihadapi di masa yang akan datang. Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa
Kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi Efek Indonesia Tahun 2011-2013”.
laba selama ini memang sangat bermanfaat dalam
menilai kinerja perusahaan di masa mendatang. Landasan Teori dan Hipotesis
Kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi laba Laba
ditemukan secara berbeda oleh beberapa peneliti. Masalah yang berkaitan dengan laba adalah
Meriewaty dan Setyani (2005) menemukan bukti menentukan konsep laba secara tepat untuk pelaporan
empiris bahwa current ratio berpengaruh signifikan keuangan sehingga angka laba merupakan angka
terhadap perubahan laba. Sedangkan Wibowo & yang bermakna bagi pemakai laporan keuangan.
Pujiati (2011) menemukan bukti empiris bahwa Pemaknaan dan pendefinisian laba mempunyai
current ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan implikasi terhadap pengukuran dan penyajian laba.
laba pada perusahaan Real Estate dan Property di Laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai
Bursa Efek Singapura (SGX). sebagai selisih antara pendapatan dan biaya karena
Penelitian mengenai rasio aktivitas telah akuntansi secara umum menganut konsep kos
dilakukan oleh Wibowo & Pujiati (2011) menemukan historis, asas akrual, dan konsep penandingan.
bukti empiris bahwa rasio aktivitas berpengaruh Pendefinisian laba seperti ini lebih bermakna sebagai
positif terhadap perubahan laba. Sedangkan pengukur kembalian atas investasi (return on
Meriewaty dan Setyani (2005) menemukan bukti investment) daripada sekadar perubahan kas. Menurut
empiris bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh PSAK no 46 (Revisi 2010), “ laba akuntansi adalah
terhadap perubahan laba. Penelitian Meriewaty & laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi
Setyani (2005) menemukan bukti empiris bahwa beban pajak”. Sedangkan laba kena pajak atau laba
rasio solvabilitas (hutang) berpengaruh terhadap fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba (rugi)
perubahan laba. Sedangkan Wibowo & Pujiati (2011) selama satu periode yang dihitung berdasarkan
menemukan bukti empiris bahwa rasio solvabilitas peraturan yang ditetapkan oleh otoritas pajak atas
(hutang) tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. pajak penghasilan yang terutang (dilunasi).
Penelitian mengenai profitabilitas dilakukan oleh Para pemakai laporan keuangan mempunyai
Wibowo & Pujiati (2011) menemukan bukti empiris konsep laba dan model pengambilan keputusan yang
bahwa rasio profitabilitas berpengaruh terhadap berbeda – beda. Suwardjono (2010) mengatakan
perubahan laba. Sedangkan Syamsudin & Primayuta bahwa pengertian dan cara pengukuran laba
(2009) menemukan bukti empiris bahwa rasio akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perubahan dapat digunakan sebagai berikut:
laba. 1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang
Dengan tidak konsistennya penelitian- tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan
penelitian yang telah dilakukan tersebut, penelitian dalam tingkat kembalian atas investasi (rate of
ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih return on invested capital).
lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio 2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan
keuangan, khususnya yang menyangkut kegunaannya manajemen.
dalam memprediksi perubahan laba. Penelitian ini 3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
replikasi dari penelitian yang telah dilakukan 4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi
sebelumnya oleh Wibowo dan Pujiati (2011) terletak suatu negara.
pada rasio–rasio keuangan yang dianalisis dalam 5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif
penelitian ini berjumlah 4, sedangkan jumlah rasio dalam perusahaan publik.
keuangan yang dianalisis Wibowo dan Pujiati (2011) 6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam
sebanyak 6. Perbedaan yang terakhir yaitu sampel kontrak utang.
dan periode penelitian. Penelitian Wibowo dan 7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
Pujiati (2011) menggunakan sampel perusahaan real 8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian
estate dan property yang terdaftar di BEI dan perusahaan.
Singapura periode 2004-2009. Sedangkan penelitian 9. Dasar pembagian dividen.
ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur Suwardjono (2010) mengatakan bahwa laba
dengan periode tahun 2011 sampai 2013. secara konseptual memiliki karakteristik umum
Berdasarkan latar belakang di atas maka diajukan sebagai berikut:
skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan
1. Kenaikan kemakmuran (wealth atau well-offness)
yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas. Entitas Rasio Likuiditas
(X1)
dapat berupa perorangan atau individual,
kelompok individual, institusi, badan,
lembaga,atau perusahaan.
2. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu Rasio Aktivitas
(X2)
(periode) sehingga harus diidentifikasi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir. Perubahan Laba
(Y)
3. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau Solvabilitas (X3)
ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran
asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Tujuan utama suatu perusahaan adalah Profitabilitas
(X4)
memaksimalkan laba. Perubahan laba merupakan
peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh
perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kinerja manajer suatu perusahaan dapat diukur dan Pengembangan Hipotesis
dievaluasi berdasarkan laba yang diperoleh. 1. Pengaruh rasio likuiditas terhadap
Kebijakan manajemen baik jangka panjang maupun perubahan laba
jangka pendek akan tercermin dalam laba. Laba Riyanto (2008) menemukakan “Secara umum,
merupakan signal kebijakan manajemen baik yang rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio
berdampak negatif maupun positif (Suwardjono, likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio
2010). profitabilitas”. Current Ratio yang merupakan ukuran
Kenaikan laba yang dilaporkan oleh dari likuiditas. Rasio ini mengukur seberapa jauh
manajemen disebabkan oleh pilihan metode aktiva lancar bisa dipergunakan untuk memenuhi
akuntansi dalam proses akrual akan menyebabkan kewajiban lancar (hutang lancar)-nya. Current ratio
adanya perbedaan besar antara laba akuntansi dan menunjukan perbandingan antara aktiva lancar
laba fiskal. Jika book tax differences besar yang dengan kewajiban (hutang) lancar. Semakin tinggi
merupakan bukti kenaikan (penurunan) laba karena current ratio berarti semakin besar kemampuan
pilihan akrual, maka komponen akrual tersebut akan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial
menunjukkan pembalikan yang besar secara rata – jangka pendek (Syamsudin dan Primayuta, 2009).
rata di masa depan (Wijayanti, 2006). Manajer Wibowo & Pujiati (2011) menemukan bukti empiris
memanfaatkan keleluasaan peraturan generally bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap
accepted accounting principles (GAAP) atau di perubahan laba pada perusahaan Real Estate dan
Indonesia dikenal dengan Pernyataan Standar Property Gabungan di BEI dan SGX. Apabila
Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk meningkatkan Current Ratio itu tinggi maka laba akan menurun.
laba akuntansi tanpa menyebabkan peningkatan pada Atas dasar hal tersebut, maka dibuat hipotesis sebagai
laba fiskal. berikut :
H1 : Rasio likuiditas berpengaruh terhadap
Kerangka Pemikiran perubahan laba.
Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai 2. Pengaruh rasio aktivitas terhadap
melalui laporan keuangan yang disajikan secara perubahan laba
teratur setiap periode. Fokus utama laporan Rasio aktivitas menunjukan bagaimana
keuangan adalah laba, jadi informasi laporan efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan
keuangan seharusnya mempunyai kemampuan aktiva untuk menciptakan penjualan dan laba. Total
untuk memprediksi laba di masa depan Analisis asset turnover menunjukan perbandingan antara sales
(penjualan) dengan total asset (total aktiva)
laporan keuangan yang dilakukan dapat berupa
(Syamsudin dan Primayuta, 2009). Hanafi dan Halim
perhitungan dan interprestasi melalui rasio (2009) menyatakan bahwa “Perputaran total aset
keuangan. Berdasarkan teori yang didukung mencerminkan kemampuan perusahaan
dengan beberapa penelitian terdahulu, maka menghasilkan penjualan dari total investasi tertentu.
dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran Rasio ini juga biasa diartikan sebagai kemampuan
sebagai berikut: perusahaan mengelola aktiva berdasarkan tingkat
penjualan tertentu. Rasio ini mengukur aktivitas
penggunaan aktiva (asset) perusahaan”. Hanafi dan H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
Halim (2009) menyatakan bahwa “ Rasio Total Asset perubahan laba.
Turnover yang tinggi biasanya menunjukan
manajemen yang baik dan sebaliknya”. Metode Penelitian
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan Populasi dan Sampel
bahwa semakin tinggi tingkat penjualan maka Populasi yang digunakan dalam penelitian
semakin efektif perusahaan tersebut dalam mengelola ini adalah industri perusahaan manufaktur yang
aktivanya (asset) sehingga menunjukan Total Asset terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
Turnover yang tinggi dan dapat menghasilkan laba tahun 2011-2013. Populasi dan sampel dapat dilihat
yang tinggi pula. Penelitian mengenai rasio aktivitas pada tabel sebagai berikut:
telah dilakukan oleh Wibowo & Pujiati (2011) Tabel 1: Sampel
menemukan bukti empiris bahwa rasio aktivitas Keterangan Jumlah
berpengaruh positif terhadap perubahan laba. Atas
dasar hal ini, maka dibuat hipotesis sebagai berikut : Populasi 130
H2 : Rasio aktivitas berpengaruh terhadap KriteriaSampel:
perubahan laba. 1. Perusahaan manufaktur yang tidak (11)
terdaftar di BEI selama periode
3. Pengaruh solvabilitas terhadap perubahan 2011-2013 secara berturut-turut.
laba 2. Perusahaan yang mengalami (28)
Leverage menunjukkan seberapa besar kerugian selama periode 2011-2013
penggunaan utang sebagai sumber pendanaan 3. Perusahaan yang menggunakan (26)
perusahaan. Perusahaan dinilai baik jika mempunyai selain mata uang Rupiah
jumlah modal sendiri yang lebih besar dari jumlah 4. Perusahaan yang memiliki data (0)
utangnya. Artinya, setiap rupiah modal sendiri dapat tidak lengkap terkait dengan
dijadikan jaminan utang saat kewajiban tersebut akan variabel-variabel yang digunakan
jatuh tempo. dalam penelitian
Solvabilitas yang tinggi akan membebankan Total sampel 65
perusahaan pada biaya bunga yang tinggi. Tingginya
biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
akan berdampak pada penurunan laba perusahaan. a. Perubahan Laba (Y)
Penelitian Meriewaty dan Setyani (2005) Perubahan laba adalah selisih laba antara tahun
menemukan bukti empiris bahwa rasio solvabilitas tertentu dengan tahun sebelumnya dibagi tahun
(hutang) berpengaruh terhadap perubahan laba. Atas sebelumnya. Perubahan laba dapat dirumuskan
dasar hal tersebut, maka dibuat hipotesis sebagai sebagai berikut: (Wibowo dan Pujiati, 2011)
berikut :
H3 : Solvabilitas berpengaruh terhadap
perubahan laba.

4. Pengaruh profitabilitas terhadap di mana:


perubahan laba ΔYit = Perubahan relatif laba pada periode
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2007), rasio tertentu
profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur Yit = Laba perusahaan pada periode tertentu
efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan Yit-n = Laba perusahaan pada periode
aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan sebelumnya
yang berhasil diciptakan. Semakin tinggi b. Rasio likuiditas
profitabilitas perusahaan menunjukkan adanya Rasio ini menunjukkan kemampuan
peningkatan laba yang tinggi. Penelitian mengenai perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka
profitabilitas dilakukan oleh Takarini & Ekawati pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut
(2003) dan Wibowo & Pujiati (2011) menemukan Munawir (2007) rasio likuiditas diukur dengan
bukti empiris bahwa rasio profitabilitas berpengaruh current ratio.
terhadap perubahan laba. Atas dasar hal ini, maka Aktiva lancar
dibuat hipotesis sebagai berikut: urrent ratio=
Hutang lancar
c. Rasio Aktivitas Pengujian Asumsi Klasik
Rasio aktivitas disebut juga sebagai rasio Multikolinearitas
efisiensi atau perputaran, mengukur seberapa efektif Berdasarkan hasil uji multikolinieritas diketahui
perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. bahwa nilai VIF seluruh variabel kurang dari 10 dan
Menurut Riyanto (2010), rasio aktivitas diukur nilai tolerance seluruh variabel lebih dari 0,1,
dengan menggunakan Total Asset Turnover. sehingga disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas
Penjualan tidak mempunyai masalah dengan multikolinearitas.
=
Total Aktiva
d. Solvabilitas Autokorelasi
Rasio ini menunjukkan kemampuan Hasil pengujian autokorelasi menggunakan run
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka test. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai
panjangnya. Rasio ini dapat diproksikan dengan debt signifikan sebesar 0,699 yang menunjukkan lebih
ratio (Ang, 1997 dalam Wibowo dan Pujiati, 2011). besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Total hutang model regresi tidak mengalami problem autokorelasi.
=
Total Aktiva
e. Profitabilitas Heteroskedastisitas
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2007), rasio Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur sebaran variance semua variabel bersifat
efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan homokedasitas yang dibuktikan dengan nilai
aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan signifikasi uji Glejser masing-masing variabel lebih
yang berhasil diciptakan. Profitabilitas diukur dengan besar dari 0,05 dengan demikian model regresi
menggunakan Return on Asset (ROA). dinyatakan bebas dari masalah heterokedastisitas.
=
Total Aktiva Hasil Pengujian Regresi Linear
Berdasarkan hasil analisis, maka persamaan
Teknik Analisis Data regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Hipotesis 1-4 dalam penelitian ini diuji
dengan menggunakan persamaan regresi linear Y = α + β1X1(t-1) + β2X2(t-1) + β3X3(t-1) + β4X4(t-1)
berganda. Untuk itu sebelum pengujian hipotesis, Y = -0,685 + 0,119 X1(t-1) + (- 0,125 X2(t-1)) + 1,674 X3(t-1)
dilakukan pengujian normalitas dan asumsi klasik. + 0,089 X4(t-1)
Hipotesis diterima apabila probabilitas signifikan
kurang dari 5% (Ghozali, 2011)
Analisis dan Pembahasan
1. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap
Hasil Penelitian
Perubahan Laba
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
Pengujian Normalitas
koefisien regresi sebesar 0,119 dan nilai t hitung
Pengujian normalitas dilakukan dengan
sebesar 3,824 dengan nilai signifikan sebesar 0,000
Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan perhitungan
lebih dari taraf signifikan yaitu 0,05. Dengan
diperoleh nilai sigifikan dari unstandardized residual
demikian, secara parsial hipotesis altematif H1 yang
sebesar 0,000 kurang dari nilai 0,05. Sehingga dapat
menyatakan bahwa “Rasio likuiditas berpengaruh
disimpulkan bahwa residual tidak terdistribusi secara
terhadap perubahan laba” diterima.
normal. Syarat model regresi yang baik adalah
Pada hasil pengujian menunjukkan bahwa
residual harus terdistribusi normal. Untuk mencapai
variabel rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap
data terdistribusi normal, maka harus menghilangkan
perubahan laba. Semakin tinggi current ratio, hal ini
nilai yang terlalu ekstrem (outlier). Adapun data yang
berarti semakin besar aktiva lancar semakin mudah
di outlier sebanyak 20 observasi. Setelah membuang
perusahaan membayar hutang dan semakin tinggi
nilai yang terlalu ekstrem diperoleh nilai sigifikan
rasio lancar menunjukkan perubahan laba yang
dari unstandardized residual sebesar 0,859 lebih dari
tinggi. Hal ini ditunjukkan pada data tabulasi yang
nilai 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa residual
menunjukkan bahwa perusahaan Alkindo Naratama
terdistribusi secara normal.
Tbk yang mengalami peningkatan current ratio
.
sebesar14% pada tahun 2011 sampai 2012.
Peningkatan current ratio juga diikuti dengan
peningkatan perubahan laba mencapai 62% pada 3. Pengaruh Solvabilitas terhadap Perubahan
tahun 2012-2013. Hal ini sejalan dengan semakin Laba
tingginya current ratio akan memberikan perubahan Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien
laba yang tinggi. Begitupula sebaliknya semakin regresi sebesar 1,674 dan nilai t hitung sebesar 4,724
current ratio semakin rendah, maka perubahan laba dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih besar dari
juga akan berkurang. Seperti perusahaan Trias taraf signifikan yaitu 0,05. Dengan demikian, secara
Sentosa Tbk, dimana current ratio mengalami parsial hipotesis altematif H3 yang menyatakan
penurunan sebesar 7% di tahun 2011-2012. bahwa “Solvabilitas berpengaruh terhadap perubahan
Penurunan current ratio juga berdampak pada laba” diterima.
penurunan perubahan laba sebesar 20% di tahun Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban,
2012-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai
penelitian yang telah dilakukan oleh Wibowo dan kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh
Pujiati (2011) menemukan bukti empiris bahwa perusahaan kepada pihak lain. Faktor yang
current ratio berpengaruh positif terhadap perubahan mempengaruhi besar kecilnya laba usaha yang
laba diterima perusahaan adalah modal. Modal bagi
perusahaan merupakan sumber dana yang
2. Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap mendukung dan menjamin kelangsungan kegiatan
Perubahan Laba perusahaan, dengan tersedianya modal yang cukup,
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai diharapkan dapat menjamin kelancaran aktivitas
koefisien regresi sebesar -0,125 dan nilai t hitung perusahaan, sehingga perusahaan dapat
sebesar -1,418 dengan nilai signifikan sebesar 0,159 mengembangkan kegiatan usahanya dan
lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0,05. Dengan meningkatkan jumlah pendapatan yang akhirnya
demikian, secara parsial hipotesis altematif H2 yang akan meningkatkan laba.
menyatakan bahwa “Rasio aktivitas berpengaruh Hal ini ditunjukkan pada data tabulasi yang
terhadap perubahan laba” ditolak. menunjukkan bahwa perusahaan Eterindo
Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio Wahanatama Tbk yang mengalami peningkatan
aktivitas tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. solvabilitas sebesar 38,1% pada tahun 2011 sampai
Ini berarti perusahaan dalam menghasilkan penjualan 2012. Peningkatan solvabilitas juga diikuti dengan
melalui penggunaan aktiva tersebut tidak peningkatan perubahan laba mencapai 69% pada
memanfaatkan sebaik mungkin oleh pihak tahun 2012-2013. Perusahaan Champion Pasific
perusahaan sehingga laba yang diperoleh sangat Indonesia Tbk juga mengalami peningkatan
kecil. dan semakin menurun tingkat perputaran solvabilitas sebesar 23,1% pada tahun 2011 sampai
aktivanya maka laba bersih yang dihasilkan akan 2012. Peningkatan solvabilitas juga diikuti dengan
semakin menurun karena perusahaan tidak dapat peningkatan perubahan laba mencapai 12% pada
memanfaatkan aktiva tersebut untuk meningkatkan tahun 2012-2013.
penjualan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Perusahaan Yana Prima Hasta Persada Tbk
Berdasarkan data yang digunakan juga juga mengalami peningkatan solvabilitas sebesar
menunjukkan bahwa Total Asset Turnover yang 56,8% pada tahun 2011 sampai 2012. Peningkatan
tinggi ternyata tidak diikuti dengan peningkatan solvabilitas juga diikuti dengan peningkatan
pertumbuhan laba. Contohnya, pada perusahaan perubahan laba mencapai 6856% pada tahun 2012-
Semen Gresik Tbk yang mengalami peningkatan 2013. Perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk juga
rasio aktivitas dari 0,74% menjadi 0,796% dari tahun mengalami peningkatan solvabilitas sebesar 26,2%
2011 ke 2012 sedangkan prediksi perubahan laba pada tahun 2011 sampai 2012. Peningkatan
perusahaan Semen Gresik Tbk memperlihatkan solvabilitas juga diikuti dengan peningkatan
keadaan yang sebaliknya yaitu mengalami penurunan perubahan laba mencapai 32% pada tahun 2012-
dari 0,23% menjadi 0,11% dari tahun 2012 ke 2013. 2013. Hal ini sejalan dengan semakin tingginya
Penelitian ini sejalan dengan Wibowo & Pujiati solvabilitas akan memberikan perubahan laba yang
(2011) yang menemukan bukti empiris bahwa tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
perputaran total aktiva tidak berpengaruh terhadap Meriewaty dan Setyani (2005) yang menemukan
perubahan laba. bukti empiris bahwa rasio solvabilitas (hutang)
berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap .
Perubahan Laba
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Keterbatasan Penelitian
koefisien regresi sebesar 0,089 dan nilai t hitung 1 Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada
sebesar 0,250 dengan nilai signifikan sebesar 0,803 satu jenis perusahaan yaitu perusahaan
lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0,05. Dengan manufaktur. Hal ini mengakibatkan penelitian ini
demikian, secara parsial hipotesis altematif H4 yang tidak bisa digeneralisasi untuk semua jenis
menyatakan bahwa “Profitabilitas berpengaruh perusahaan.
terhadap perubahan laba” ditolak. 2 Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sangat kecil (14,8%), yang artinya fit model
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perubahan dalam penelitian masih belum baik, karena nilai
laba. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan koefisien determinasi kurang dari 50%.
laba berdasarkan aktiva yang dimiliki ternyata tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Saran
perunaham laba. Hal ini disebabkan karena masih 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
banyak perusahaan yang mengalami kenaikan profit, bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan
akan tetapi kenaikan itu tidak begitu besar. perusahaan yang berhubungan dengan kondisi
Hal ini disebabkan karena dalam penelitian ini keuangan perusahaan
banyak perusahaan yang labanya tidak sebanding 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dengan total investasi yang dimilikinya, yang bahan pertimbangan pada investor maupun calon
membuat sebagian dana untuk mendapatkan laba investor untuk memprediksi laba khususnya pada
harus dipenuhi melalui utang. Kebutuhan dana yang perusahaan manufaktur
besar karena digunakan untuk keperluan ekspansi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
Hal ini berarti perusahaan tidak dapat memanfaatkan menambah jumlah variabel bebas, agar hasil
penggunaan aktiva yang dimiliki perusahaan penelitian dapat lebih baik lagi, misalkan size,
sehingga penggunaan aktiva yang tidak efektif struktur kepemilikan. Selain itu juga dapat
menyebabkan laba yang dihasilkan kurang maksimal. menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di
Berdasarkan data yang digunakan juga BEI dan tidak hanya perusahaan manufaktur saja.
menunjukkan bahwa Total Asset Turnover yang
tinggi ternyata tidak diikuti dengan peningkatan
pertumbuhan laba. Contohnya, pada perusahaan DAFTAR PUSTAKA
Ekadharma International Tbk yang mengalami
peningkatan rasio profitabilitas dari 0,11 % menjadi Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal
0,13 % dari tahun 2011 ke 2012 sedangkan prediksi Indonesia. Jakarta. Mediasoft Indonesia
perubahan laba perusahaan Ekadharma International Belkaoui, Ahmed R. 2007. Teori Akuntansi. Alih
Tbk memperlihatkan keadaan yang sebaliknya yaitu Bahasa Mawinta, Hajayanti Widiastuti, Heri
mengalami penurunan dari 0,36 % menjadi 0,08 % Kurniawan, Alia Arisanti. Penerbit Salemba
dari tahun 2012 ke 2013. Penelitian ini sejalan Empat, Jakarta.
dengan Wibowo & Pujiati (2011) yang menemukan Ediningsih, Sri Isworo. 2004. ” K g
bukti empiris bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
dan Prediksi Pertumbuhan Laba: Studi
terhadap perubahan laba.
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di
Penutup BEJ”. Wahana. Vol. 7. No. 1.
Kesimpulan Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
1. Rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan
perubahan laba Penerbit –Universitas Diponegoro
2. Rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan Hasan. 2003. Pokok-Pokok Materi Metodologi
terhadap perubahan laba Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia,
3. Solvabilitas berpengaruh positif terhadap Indonesia
perubahan laba Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2007.
4. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, UPP
terhadap perubahan laba
AMP YKPN, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2000. Standar Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Empat. Yogyakarta : BPFE
Indrianto dan Supomo, 2003. Metodologi Syamsudin & Primayuta. 2009. Rasio Keuangan
Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan
Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Yogyakarta Indonesia. BENEFIT Jurnal Manajemen dan
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, PT. Bisnis Volume 13, No.1 Juni 2009, Hlm 61-
Raja Grafindo Persada, Jakarta 69.
Kasmir. 2008. Analisis laporan Keuangan, Edisi Wibowo & Pujiati. 2011. Analisis Rasio
Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2009, Laba Pada Perusahaan Real Estate dan
Analisis Laporan Keuangan Edisi 4, Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
Yogyakarta: upp AMP YKPN. Singapura (SGX). The Indonesian Accounting
Mas’ud Machfoedz. 1994. Financial Ratio Review. Volume 1, No. 2, July 2011, pages
Analysis and The Predictions of Earnings 155 – 178
Changes in Indonesia, 114 -137 Zanora, 2013. Pengaruh Likuditas, Leverage dan
Meriewaty dan Setyani. 2005. Analisis Rasio Aktivitas terhadap Pertumbuhan Laba.
Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Artikel. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Perusahaan Industri Food and Beverages Padang
yang Terdaftar di BEJ. SNA VIII Solo, 15 – 16
September 2005
Meythi. 2005. Rasio Keuangan yang Paling Baik
Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba:
Suatu Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol. 9, No. 1, April. Pp
47-65.
Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan.
Liberty, Yogyakarta
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
Cetakan ke sepuluh,Penerbit BPFE,
Yogyakarta
Setiawan Andy. 2005. Analisis Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Laba Masa Yang Akan
Datang (Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta).
Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranoto
Semarang. Tidak dipublikasikan
Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi.
Jilid 1 Edisi 6. Erlanggga : Jakarta
Suprihatmi SW. 2009. Pengaruh Rasio
Keuangan terhadap Kemampuan
Memprediksi Perubahan Laba pada
Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 6, No 1,
April 2006 : 9 – 21

Anda mungkin juga menyukai