periode 2020-2021)
Disusun Oleh:
Npm : 19530030
EKONOMI PEMBANGUNAN
2021/2022
ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM
DAN SESUDAH STOCK SPLIT
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2020- 2021)
The purpose of this study was to determine and analyze the differences in
stock prices, stock returns & stock liquidity before and after the stock split
period. The type of research used is case study research (Event Study).
That is research that studies the market reaction to an event (event). The
population used in this study were companies listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period 2020-2021 which carried out a Stock Split as
Differential Test, namely the Paired Sample T-Test and the Wilcoxon
Signed Rank Test. The results of the study there is no significant difference
Dengan pemecahan saham maka harga saham akan menjadi lebih rendah
sehingga akan lebih mudah dijangkau oleh investor kecil, hal ini akan
menimbulkan permintaan saham meningkat dan saham akan menjadi
lebih likuid. Pemecahan saham menambah banyaknya saham
perusahaan yang beredar, namun menurunkan harga dari saham per-
lembar tersebut (Hua & Ramesh, 2013). Dengan harga yang lebih
rendah akan menghasilkan return yang lebih tinggi dibanding dengan
harga semula. Dengan adanya informasi berupa pemecahan saham,
investor akan mengantisipasinya dengan membeli saham, dengan
harapan untuk memperoleh return yang lebih tinggi yaitu setelah
pemecahan saham dilakukan (Gusti, 2010).
Investor percaya bahwa pemecahan saham akan menghasilkan
kenaikan harga sahan dan pembelian saham, maka harga saham
cenderung akan meningkat dan menghasilkan return yang lebih
(Desai, 2016). Pemecahan saham akan memberikan pengaruh
penilaian investor dalam pengambilan keputusan investasi, yang
akan mengakibatkan adanya perbedaan dalam aktivitas perdagangan
saham sebelum dan sesudah pengumuman. Apabila stock split dinilai
oleh investor sebagai peristiwa yang positif, maka harga saham akan
mengalami peningkatan dan selanjutnya akan meningkatkan return
yang diterima para pemegang saham. Dengan demikian, stock split
akan meningkatkan kekayaan atau kesejahteraan para pemegang
saham.
Perusahaan melaksanakan stock split didorong oleh perilaku
praktisi pasar yang konsisten yang menganggap bahwa dengan
dilakukannya stock split dapat membuat harga saham tidak terlalu
mahal. Di mana kemudian nilai nominal saham dibagi karena
terdapat batas harga (optimal range) yang optimal untuk saham.
Tujuan dilaksanakannya pemecahan nilai nominal saham adalah
untuk meningkatkan daya beli dari investor sehingga banyak pelaku
pasar modal akan tetap memperjual-belikan saham itu sehingga
kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas saham.
Pemecahan saham dianggap sebagai suatu hal yang positif, dan
perusahaan yang memiliki catatan pemecahan saham, akan lebih
konsisten dalam memperdagangkan sahamnya tersebut (Howard,
2010).
Meskipun secara teoritis pemecahan saham tidak memiliki
nilai ekonomis tapi banyak peristiwa pemecahan saham di pasar
modal menunjukkan bahwa pemecahan saham merupakan peristiwa
yang penting dalam praktik pasar modal. Pemecahan saham yang
menjadikan harga saham menjadi lebih murah diharapkan akan
mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang yang
optimal dan menjadikan saham lebih likuid. Harga saham yang
murah akan menyebabkan investor membelinya
sehingga akan meningkatkan volume perdagangan saham.Oleh
karena itu, informasi mengenai stock split menjadi suatu hal yang
penting untuk dipertimbangkan oleh investor dalam mengambil
keputusan untuk membeli atau melepaskan saham yang mereka
miliki berdasarkan analisis mengenai informasi yang terkandung
dalam stock split. Selama periode tahun 2018 sampai tahun 2021
terdapat 33 perusahaan yang melakukan aksi korporasi stock split
yang terdaftar di Bursa efek Indonesia. Terlihat bahwa stock split
menjadi salah satu pilihan bagi perusahaan untuk mengendalikan
harga saham, stock split yang dilakukan oleh perusahaan tentunya
dapat merubah kinerja saham tersebut dapat diamati dari harga pasar
saham, return saham, dan likuiditas saham. Berikut ini 3 sampel
Perusahaan yang melakukan Stock Split pada
periode 2021.
1. PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. pada tanggal 08
desember 2021 dengan ratio split , 1:2
2. Surya Citra Media Tbk. Pada tanggal 29 oktober 2021 dengan ratio
split 1:5 3. PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 13 oktober 2021
dengan ratio split 1:5 4. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. Pada
tanggal 02 september 2021 dengan ratio split 1:2
5. PT Medikaloka Hermina Tbk. Pada tanggal 30 juli 2021 dengan ratio
split 1:5 6. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Pada tanggal 09 juli
2021 dengan ratio split 1:5 7. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Pada
tanggal 18 mei 2021 dengan ratio split 1:5 8. Erajaya Swasembada Tbk.
Pada tanggal 13 maret 2021 dengan ratio split 1:5 9. PT Buyung Poetra
Sembada Tbk. Pada tanggal 18 february 2021dengan ratio split 1:4
Harga saham dibursa sangat ditentukan oleh kekuatan pasar, yang
berarti kekuatan permintaan dan penawaran. Karena permintaan dan
penawaran atas saham berfluktuaasi setiap harinya, maka harga saham
akan mengikuti pola fluktuasi tersebut. Pada kondisi dimana
permintaan saham lebih banyak, harga saham cenderung meningkat,
sedangkan pada kondisi penawaran saham lebih banyak, harga saham
cenderung menurun. Menurut Usman (1990). harga saham dapat
berfluktuasi naik dan turun. Bila terjadi kenaikan permintaan saham
suatu perusahaan hal ini akan meningkatkan harga saham tersebut.
Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai prospek
jangka panjang yang meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Apabila
yang terjadi sebaliknya maka akan menurunkan nilai perusahaan yang
bersangkutan.
Harga pasar adalah harga jual investor yang satu dengan
investor lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di
bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin
emisi, harga ini yang disebut sebagai harga pasar sekunder dan harga
inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya,
karena pada transaksi di pasar sekunder kecil sekali terjadi negosiasi
harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga setiap hari
diumumkan di surat kabar atau media lain. Tingkat harga pasar
saham dapat diketahui dengan melihat closing price harian emiten
sebelum dan sesudah melakukan stock split atau disebut juga dengan
harga pasar saham relatif. Menurut Husnan (2009). harga pasar
saham relatif adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual
dan pembeli saham yang terjadi sebelum atau sesudah stock split.
Tabel 1.1
Sampel Perbandingan Harga Saham Pasar Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Saham
2.2.1 Pengertian Saham
3. Saham bonus.
4. Pembagian dividen, baik itu dalam bentuk dividen tunai (Cash
dividend) maupun dividen saham (Stock Dividend).
5. Penawaran Perdana (Initial Public Offering – IPO).
6. Additional Listing. Seperti penempatan langsung (Private Placement),
konversi saham baik dari warrant, right maupun obligasi.
2.4 Pemecahan Saham (Stock Split)
2.4.1 Pengertian Pemecahan Saham
Menurut Van Horne dan Wachowitz (dalam Fahmi, 2012)
pemecahan saham adalah sebagai berikut:
“Pemecahan saham (stock split) adalah peningkatan jumlah
saham yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham,
misalnya nilai nominal satu saham dibagi menjadi dua, sehingga
terdapat dua saham yang masing masing memilki nilai nominal
setengah dari nilai nominal awal.”
Hal ini serupa dengan McNichols (1990) yang menyatakan
bahwa pemecahan saham merupakan upaya manajemen untuk
menata kembali harga saham pada rentang harga tertentu. Dengan
mengarahkan harga saham pada rentang tertentu, diharapkan
semakin banyak partisipan pasar yang akan terlibat dalam
perdagangan.
Penelitian terdahulu
No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian
(tahun) Analisis
3 Swari & Analisis kinerja Kinerja Uji Beda Terdapat perbedaan Wiksuana
saham sebelum dan saham Berpasangan return saham
(2015) sesudah stock split sebelum dan pada perusahaan sesudah stock split
yang terdaftar di tetapi tidak
bursa efek signifikan.
Indonesia.
4 Panggabean Analisis Perbedaan Abnormal Uji Beda Terdapat perbedaan
(2015) Abnormal Return Return yang tidak signifikan
Berpasangan
dan Volume dan pada rata-rata
Abnormal Return
Perdagangan Volume
sebelum dan
Saham Sebelum dan Perdaga-
Sesudah Stock Split ngan sesudah stock split
di Bursa Efek Saham dan tidak terdapat
Indonesia perbedaan yang
signifikan pada rata
rata Trading Volume
Activity (TVA)
sebelum dan
sesudah stock split.
rata-rata trading
stock split
Saham dan
Return Saham
(Studi Pada
Perusahaan
yang Terdaftar
di BEI Periode
2012-2014)
7. Analisi perbedaan harga saham return saham Harga Uji beda 1. Terdapat
likuidias saham sebelum dan sesudah stock
saham, berpasangan, uji perbedaan harga
split (studi kasus pada perusahaan yang tercatat
normalitas data,
di Bursa efek Indonesia 2013-2017) saham sebelum
uji
, dan sesudah
hipotesis
return
dilakukan nya
saham
dan stock split
likuidias 2. terdapat
perbedaan return
saham
saham sebelum dan
sesudah
dilakukannya
stock split
3. terdapat
perbedaan luiditas
saham
sebelum san
sesudah diadakan
nya stock split
BAB 3
METODE PENELITIAN
3. 1 Jenis Penelitian
1. Stock Split
Tabel 3.2
10 PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO 14 September 2020
b. Jika Jika t hitung < t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom
sig.(2- tailed) > 0,05 maka Ha ditolak.
c. Wilcoxon Signed Rank Test
%) dengan derajat
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimu m Maximu Mean Std.
m Deviation
21032.5000
Std.
Deviation3959.79797 3959.79797 29652.52287
distribution is No Normal.
d. Significance can not be computed because sum of case weights is less than 5.
4.1 Pengujian Hipotesis
Ranks
Sum of
Ranks
N
Negative
Mean Rank
Total 2
Pada Tabel 4.3 tampak hasil pengujian hipotesis dengan alat uji Wilcoxon.
Hasil pengujian menjelaskan bahwa terdapat 0 sampel dengan harga
saham setelah stock split lebih rendah daripada harga saham sebelum stock
split. Hasil pengujian ini ditunjukkan pada Negative Ranks. Peringkat rata-
rata pada negative ranks sebesar 0 yang ditunjukkan oleh Mean Rank, dan
jumlah peringkat sebesar 0 yang ditunjukkan oleh Sum of Ranks.
Selain itu, hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 2
sampel dengan harga saham setelah stock split lebih tinggi daripada
harga saham sebelum stock split. Hasil pengujian ini ditunjukkan
pada Positive Ranks. Mean ranks pada populasi sasaran yang
termasuk positive rank sebesar 1,5 dan sum of ranks sebesar 3.
Terdapat 2 sampel dengan nilai harga saham sebelum dan sesudah
stock split sama atau termasuk dalam Ties.
Tabel 4.4
Uji Wilcoxon Test Statistics
Test Statistics a
Z -1.342
b
4.3 Pembahasan
Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi investor yang akan mengambil keputusan jual atau beli saham di
perusahaan tersebut.
Daftar Pustaka
Swari, & Wiksuana. (2015). Analisis kinerja saham sebelum dan sesudah
stock split pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Jurnal Ekonomii dan Bisnis.
Usman, M. (1990). ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana
Ekonomi Indonesia.