Anda di halaman 1dari 18

PSAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II


yang diampu oleh Suparno

Disusun Oleh:

1. Hastin Retno P (1810631030059)


2. Marsha Caesarani (1810631030045)
3. Risma Zaharani (1810631030033)
4. Ratna Ningsih (1810631030182)
5. Saffanah Julita (1810631030202)
6. Sherina Noor S (1810631030058)

Kelas : 4-A

Kelompok 1

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hutang
Lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah II.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai kendala ,hambatan, dan
tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun makalah ini. Terutama terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen kami,
Bapak Dr. Dailibas.,SE.,MM.,Mak.,PIA.,CfrA.,Ak.,CA, selaku dosen mata kuliah ini yang
selalu memberikan arahan demi terselesaikannya makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis
harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Penyusun

Karawang , 22 Februari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Liabilitas Jangka Panjang.......................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis hutang jangka panjang............................................................................... 3
2.3 Penerbitan Obligasi...................................................................................................... 4
2.4 Jenis dan peringkat obligasi......................................................................................... 5
2.5 Penilaian Obligasi........................................................................................................ 8
2.6 Biaya penerbian obligasi.............................................................................................. 9
2.7 Penarikan/pelunasan obligasi....................................................................................... 10
2.8 Penyajian dan analisis................................................................................................. 11
2.9 Pencatatan Hutang Obligasi……………………………………………………………..
11
BAB III PENUTUP............................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 13
B. Saran…………………………………………………………………...…………………... 13
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………. …….. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Judul utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yangpelunasannya


akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang
bukan dari sumber aktiva lancar. utang jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-
financing, artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berutang.
Dan akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti
peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.
Utang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik dan obligasi. Dari
jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, pemahan dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama
lain. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian
tambahan aktiva tetap, menaikan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau
mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada umumnya
terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing. Obligasi adalah surat utang
jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai nominal/par
value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau
pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan
di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap
(fixed) selama masa berlaku obligasi. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di
deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang
tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh
tempo. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai mekanisme serta hal – hal yang berkaitan
dengan obligasi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Liabilitas Jangka Panjang?


2. Apa saja yang termasuk hutang jangka panjang?
3. Bagaimana Penerbitan Obligasi itu?
4. Sebutkan jenis dan peringkat obligasi?
5. Bagaimana penilaian obligasi itu?
6. Bagaimana biaya penerbitan obligasi itu?
7. Bagaimana penarikan atau pelunasan obligasi itu?
8. Bagaimana penyajian dan analisisnya?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu liabilitas jangka panjang.


2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk hutang jangka panjang.
3. Untuk mengetahui penerbitan obligasi .
4. Untuk mengetahui jenis dan peringkat obligasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana penilaian obligasi.
6. Untuk mengetahui biaya penerbitan obligasi.
7. Untuk mengeahui penarikan atau pelunasan obligasi.
8. Untuk mengetahui bagaimana penyajian dan analisisnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Liabilitas Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari
kelompok aktiva lancar.
Atau utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
atau satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam  1,5 tahun atau 2 tahun atau 5
tahun atau lebih dari itu. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan
dana untuk membeli tambahan aset tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli
perusahaan lain, atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan
dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar, seperti peralatan,
gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya serta
jumlah utang jangka panjang tersebut tidak boleh melebihi jumlah modal sendiri.

2.2 Jenis-jenis Hutang Jangka Panjang

1) Hutang Bond/Obligasi
Bond biasanya berasal dari bunga utang wesel ditahan yang pada umumnya
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan
sehingga banyak menarik invetor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan
jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan
keuntungan dan tidak. Hutang Obligasi merupakan pinjaman yang timbul sehubungan
dengan dana yang telah didapatkan melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli
obligasi merupakan pemegang obligasi. Di dalam surat obligasi biasanya tercantum
nilai nominal obligasi, tanggal pelunasan obligasi, bunga pertahun serta ketentuan
lainnya sesuai dengan jenis obligasi yang sudah dipilih oleh pembeli atau pemegang
obligasi itu sendiri.

2) Hutang Wesel Jangka Panjang


Utang wesel ini sama artinya dengan utang wesel biasanya yang membedakan
hanyalah waktu, di mana utang ini hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.

3) Hutang Wesel Hipotek


Penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin
pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah
waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia

3
juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang
ini adalah sewa/rental.

4) Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak.
Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan
misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada
waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan
dengan pinjaman yang bersangkutan.

5) Uang muka dari perusahaan afiliasi


Hutang kepada pemegang saham pada umumnya berasal dari pinjaman yang
diberikan oleh pemegang saham diluar setoran modal. Hutang kepada perusahaan
afiliasi dapat berasl dari pinjaman atau dari transaksi-transksi lain, misalnya
pembelian barang atau jasa.

6) Hutang Kredit Bank jangka panjang


Secara etimologis istilah kredit berasal dari bahasa latin, “Credere”, yang
berarti kepercayaan, maksudnya adalah bahwa seseorang yang memperoleh kredit
berarti orang tersebut memperoleh kepercayaan, sedangkan bagi pemberi kredit
berarti telah memberikan kepercayaan kepada seseorang dan yakin bahwa uangnya,
pasti akan kembali sesuai dengan perjanjian.
Kredit menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998,”kerdit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.”

2.3 Penerbitan Obligasi

Harga wajar liabilitas (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal
adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat liabilitas
tersebut jatuh tempo.Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka liabilias dijual
dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai nominal maka
dijual dengan diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat suku bunga efektif berbeda
dengan tingkat suku bunga kupon.

Tingkat suku bunga efektif < Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada harga premium.
Tingkat suku bunga efektif = Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada nilai nominal
Tingkat suku bunga efektif > Tngkat bunga kupon Liabilitas dijual pada harga diskon

4
Contoh Penerbitan Obligasi

Pada tanggal 1 januari 2015, PT Seruni menertbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp 100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 januari
dan 1 juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tangga 1
januari 2020 PVIF(4%, 10) anuitas= 8,1109 dan PVIF (4% , 10) single sum = 0,6756

Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp 100.000.000 x 0,6756 Rp 67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp.40.554.000
Total Rp 108.114.000
Obligasi dijual pada harga premium.

Kas Rp 108.114.000
Utang Obligasi Rp 100.000.000
Premium Obligasi Rp 8.114.000

2.4 Jenis dan peringkat obligasi

A. Jenis-Jenis Obligasi
Ada banyak tolak ukur yang dapat digunakan untuk membedakan jenis obligasi,
diantaranya adalah obligasi berdasarkan sisi penerbit, system pembayaran bunga, hak
penukaran, segi jaminan, segi nilai nominal, dan obligasi berdasarkan segi
perhitungan imbal hasil.

1. Jenis obligasi berdasarkan sisi penerbit


a. Corporate Bond, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tertentu,
perusahaan ini dapat berbentuk perusahaan swasta maupun perusahaan
Negara (BUMN).
b. Government Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang
akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek publik.

2. Jenis obligasi berdasarkan jaminannya


a. Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan
tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan
menggunakan pihak ketiga. Obligasi ini terbagi menjadi tiga yaitu
guaranteed bond (obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga), mortgage

5
bond (obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap), dan
collateral trust bond (obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan
efek yang dimiliki oleh penerbitnya).
b. Unsecured Bond, obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan
kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

3. Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran


a. Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
perusahaan penerbit. Artinya pemegang obligasi ini memiliki hak jika
sewaktu-waktu ingin menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan
saham perusahaan.
b. Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham
perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
d. Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Jenis obligasi berdasarkan system pembayaran bunga


a. Zero Coupon Bond, system pembayaran dari obligasi ini dilakukan
dengan cara dibayarkan sekaligus ketika jatuh tempo (pokok pinjaman
dan bunganya) bukan secara periodik.
b. Coupon Bond, obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan
dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu.

5. Jenis obligasi berdasarkan nilai nominal


a. Konvensional Bond, obligasi dengan satuan nilai nominal yang besar,
umumnya Rp. 1 Miliar per lot.
b. Retail Bond, kebalikan dari konvensional bond, yaitu obligasi dengan
satuan nilai nominal yang kecil.

6. Jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil


a. Konvensional Bond, obligasi yang cara kerjanya menggunakan system
bunga.

6
b. Syariah Bond, obligasi yang cara kerja dan perhitungannya
menggunakan system islam/syariat islam yaitu system bagi hasil
(Mudharabah dan Ijarah).

A. Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi. Risiko dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko


perusahaan penerbit obligasi tidak mempu memenuhi janji yang telah ditentukan,
yaitu risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon maupun tidak mampu
mengembalikan pokok obligasi. Agar investor memiliki gambaran tingkat risiko
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar, maka di dalam dunia surat utang atau
obligasi dikenal suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar perusahaan
penerbit obligasi. Tingkat kemampuan membayar kewajiban tersebut dikenal dengan
istilah Peringkat Obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen
yang secara khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang
diterbitkan perusahaan. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat
sedemikian agar dengan adanya peringkat tersebut maka investor dapat mengukur
atau memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi dengan membeli
obligasi tertentu.
 

 Peringkat investasi

a. Aaa : obligasi berperingkat Aaa merupakan obligasi berkwalitas “terbaik”


dengan risiko yang “amat kecil”.
b. Aa1, Aa2, Aa3 : obligasi berperingkat Aa adalah obligasi berkwalitas “baik”
dengan risiko yang “kecil”.
c. A1, A2, A3 : obligasi berperingkat A adalah obligasi peringkat menegah atas
dengan risiko yang “kecil”.
d. Baa1, Baa2, Baa3 : obligasi berperingkat Baa merupakan obligasi dengan
risiko moderat dan oleh karenanya memiliki karakteristik spekulatif.
 

 Peringkat spekulatif

a. Ba1, Ba2, Ba3 : obligasi berperingkat Ba merupakan obligasi dengan elemen


spekulatif dan dapat berisiko.
b. B1, B2, B3 : obligasi berperingkat B adalah obligasi yang dianggap spekulatif
dan dapat berisiko tinggi
c. Caa1, Caa2, Caa3 : obligasi berperingkat Caa merupakan obligasi yang
“tidak kokoh” dan memiliki risiko yang amat tinggi.
d. Ca : obligasi berperingkat Ca adalah obligasi dengan tingkat spekulatif yang
tinggi dan kemungkinan atau amat mungkin sekali terjadi gagal bayar namun
masih ada harapan atas pengembalian bunga dan pokok hutang.

7
e. C : obligasi berperingkat C adalah obligasi dengan peringkat terendah dan
biasanya gagal bayar dengan kecil kemungkinannya atas pengembalian pokok
hutang maupun bunganya.

8
2.5 Penilaian Obligasi

Nilai Obligasi dan Yields


Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga
disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara:

a. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
b. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi
jatuh tempo,
c. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka
waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku
bunga pasar. Rumus nilai obligasi :

Nilai obligasi = C x {1 – 1/(1+r)t} /r+F/(1+r)t


Keterangan :
F = nilai nominal obligasi
C = Kupon yang dibayarkan setiap periode
t  = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r  = suku bunga di pasar

Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun,


dengan menerbitkan nominal Rp1.000.000 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun
Rp80.000. jika suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka
nilai obligasi adalah:
Nilai sekarang dari nominal obligasi   = Rp1.000.000/(1,08)10
                                                       = Rp1.000.000/2,1589
                                                 = Rp463.190
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi  = Rp80.000 x {1-1/(1,08) 10}/0,08
                                                                     = Rp80.000 x {1-1/2,1589}/0,08
                                                                     = Rp80.000 x 6,7101
                                                                = Rp536.810
Nilai obligasi                                             = Rp463.190 + Rp536.810
                                                                = Rp1.000.000

          Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka
nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya. Jika suku bunga dipasar lebih tinggi dari
pada coupon rate, maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominalnya.
Demikian sebaliknya, jika suku bunga di pasar lebih rendah daripada coupon rate,
maka nilai obligasi akan lebih tinggi dari nilai nominalnya.
         

9
Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai
obligasi perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi 9 tahun adalah:
Nilai sekarang dari nominal obligasi            = Rp1.000.000/(1,10)9
                                                               = Rp1.000.000/2,3579
                                                               = Rp424.100
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi    = Rp80.000 x {1 – 1/(1,10)9}/0,10
                                                               = Rp80.000 x {1 – 1/ 2,3579}/0,10
                                                               = Rp80.000 x 5,7590
                                                               = Rp460.720
Nilai obligasi                                            = Rp424.100 + Rp460.720
                                                               = Rp1.136.030

2.6 Biaya penerbian obligasi

Biaya penerbitan obligasi berdampak mengurangi hasil dari penerbitan obligasi dan
menaikkan suku bunga efektif sehinga dapat diperhitungkan sebagai diskonto yang belum
diamortisasi. Untuk biaya penerbitan obligasi, memperlakukannya sebagai beban yang
ditangguhkan dan mengamortisasikannya selama umur hutang tersebut.

Berikut ini adalah illustrasi akuntansi untuk biaya penerbitan obligasi:

Radit Corporation menjual obligasi surat hutang senilai $20.000.000, berjangka 10 tahun,
harga $20.795.000 pada tanggal 1 januari 2002. Biaya penerbitan obligasi $245.000. Ayat
jurnalnya untuk 1 Januari 2002:

            Kas                                                                 20.550.000
            Biaya penerbitan obligasi yang belum                  245.000
            Diamortisasi
                        Premi atas hutang obligasi                                           795.000
                        Hutang obligasi                                                       20.000.000
                        (untuk mencatat penerbitan obligasi)

Ayat jurnal untuk 31 Desember @002:


            Beban penerbitan obligasi                                      24.500
                        Biaya penerbitan obligasi                                            24.500
                        Yang belum diamortisasi

10
2.7 Penarikan/pelunasan obligasi

Biasanya Penarikan atau Penebusan Obligasi dilakukan jika suku bunga pasar terus


mengalami penurunan. Obligasi lama ditarik lalu menerbitkan Obligasi baru dengan tujuan
penghematan beban bunga yang harus dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi.

Pada saat penarikan obligasi umumnya harga penarikan lebih tinggi dari harga nominal.


Perhatikan hukum berikut : 

"Harga penarikan > nilai buku = kerugian penarikan


Harga penarikan < nilai buku = keuntungan penarikan "

Kerugian dan keuntungan dalam penarikan tersebut selanjutnya dilaporkan dalam laporan
Laba Rugi sebagai "Pos-Pos Luar Biasa".

Menghitung Nilai buku Obligasi.

Untuk menghitung nilai buku obligasi perhatikan 2 cara berikut :


1. Nilai nominal obligasi - Disagio yang belum diamortisasi
2. Nilai nominal obligasi + Agio yang belum diamortisasi.

Contoh:

"Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 100.000.000 Pada tanggal 1
Desember 2006. Perusahaan menarik obligasi tersebut denan kurs 105. Agio yang belum
diamortisasi per 1 Des 2006 Rp. 4.125.000"
Jawab :

Harga penarikan = (105/100) × Rp.100.000. 000 = Rp. 105.000.000


Nilai buku obligasi = nominal obligasi + agio yang belum diamortisasi
100.000.000 + 4.125.000 = Rp 104.125.000
Maka :
105.000.000 > 104.125.000 ( selisih 875.000)
Harga penarikan > nilai buku obligasi = kerugian

Jurnal akuntansi untuk mencatat penarikan obligasi tersebut adalah :


Hutang obligasi  (D) 100.000.000
Agio obligasi  (D)      4.125.000
Kerugian penarikan(D) 875.000
           Kas   (K)                       105.000.000
*catatan : 
1. jika ada disagio dia ditempatkan di bagian kredit
2. Jika keuntungan penarikan, maka ditempatkan di bagian kredit.

11
2.8 Penyajian dan analisis

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai
kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva lain selain aktiva lancar.
Jika didanai kembali, dikonversi menjadi saham atau ditarik dari dana pelunasan obligasi,
maka harus dilaporkan  sebagai pos tidak lancar dengan catatan penjelasan dalam
likuidasinya.

Pengungkapan catatan berisi :

1. Sifat dari kewajiban


2. Tanggal jatuh tempo
3. Suku bunga provisi penarikan
4. Privillage konversi
5. Pembatasan yang dikenakan kreditor
6. Aktiva yang digadaikan sebagai jaminan.

Nilai wajar utang jangka panjang harus diungkapkan untuk mengestimasi nilai
wajarnya. Tujuan dari pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.

Rasio utang terhadap total aktiva mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh
kreditor. Perhitungan rasio utang  terhadap total aktiva adalah

     Utang Terhadap Total Aktiva=  Total Debt / Total Asset

Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi resiko
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio berapa kali bunga
dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo
dengan cara dihitung membagi laba sebelum beban bunga dan pajak penghasilan dengan
beban bunga.

2.9 Pencatatan Hutang Obligasi

 Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli
obligasidi samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak
tanggal bunga terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan ya
ngdibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga
ataurekening utang bunga obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening
utang bunga obligasi maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit ut
ang bunga obligasi sebesar bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya
bunga. Jika bunga berjalan dikreditkan ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obl
igasi berikutnya dicatat dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yangdi
bayar.

12
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal
pembayaran bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. B
erikut disajikan contoh pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31
Desember 2005 memutuskan untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar
Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga
obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh obligasi dapat dijual pada
tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,- (yaitu harga jual Rpl.030.000,-
dikurangi biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan untuk jangka waktu 1
Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah adalah tahun kalender,
amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu
beredar,yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,-
(Rpl.029.000,- dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu
58 bulan, sehingga amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.

13
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya


akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sunber yang
bukan dari kelompok aktiva lancar.
Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat
melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat
mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan
cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi
tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya,
harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga
obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan
dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini maka akan menambah minat para Mahasiswa/i
untuk membaca, membahas, dan mempelajari lebih dalam lagi tentang materi Hutang Jangka
Panjang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya yang telah
membaca dan kami selaku penyusun makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Martani dwi,veronica Sylvia, wardhani ratna, farahmita aria, tanujaya Edward, dan hidayat
taufik. 2016. AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba
empat
https://evaoktaviagunawan.wordpress.com/2011/04/13/yang-termasuk-hutang-jangka-
panjang/
https://elsameirina.wordpress.com/tag/peringkat-obligasi/
https://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-jenis-obligasi-bond.html
http://sitirachmamankeu1.blogspot.co.id/2016/11/obligasi-dan-penilaian-obligasi.html
http://blog.kangsatria.com/2014/09/jurnal-penarikan-penebusan-obligasi.html
https://n2cs.wordpress.com/tag/akuntansi-keuangan-2/page/2/

15

Anda mungkin juga menyukai