ASESMEN KESIAPAN
INDUSTRY 4.0
1. Latar Belakang..........................................................................................................
1.1 Pendahuluan......................................................................................................................3
1.2 Tren Bank 4.0.....................................................................................................................3
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk..............................................................
3. Maksud, Tujuan dan Manfaat...................................................................................
3.1 Maksud................................................................................................................................7
3.2 Tujuan..................................................................................................................................7
3.3 Manfaat................................................................................................................................7
4. Metodologi/Framework.............................................................................................
4.1 Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0..............................8
4.2 Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation........................................................9
5. Ruang Lingkup........................................................................................................
5.1 Lingkup Obyek................................................................................................................14
5.2 Lingkup Kegiatan............................................................................................................14
6. Deliverables.............................................................................................................
6.1 Laporan Pendahuluan....................................................................................................17
6.2 Laporan Akhir..................................................................................................................17
7. Personil....................................................................................................................
8. Jadwal Pelaksanaan...............................................................................................
9. Biaya.........................................................................................................................
10. Pengalaman PT Sucofindo....................................................................................
2|Hal
1. Latar Belakang
1.1 Pendahuluan
Dalam memasuki era Revolusi Industri ke 4 atau dikenal sebagai Industry 4.0,
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Program Making Indonesia 4.0
yang diluncurkan pada tanggal 4 April 2018. Industry 4.0 diperkirakan akan
memberi dampak yang luar biasa terhadap seluruh sektor industri maupun
jasa, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentunya. Sebagai badan
usaha, BUMN dihadapkan pada tantangan kedepan dan dituntut untuk lebih
cepat beradaptasi menghadapi berbagai bentuk perubahan khususnya dalam
pemanfaatan teknologi, sehingga BUMN tetap mampu berdaya saing di tingkat
global.
Guna mempersiapkan BUMN dalam menghadapi era Industry 4.0 ini,
Kementerian BUMN terus berupaya dalam mendorong terciptanya transformasi
menyeluruh secara berkesinambungan di seluruh BUMN. Meski setiap BUMN
telah melakukan perencaan jangka panjang yang tertuang dalam setiap RJPP
yang disusun, namun Kementerian BUMN merasa perlu mengidentifikasi
kesiapan setiap BUMN dalam memasuki era Industry 4.0. Hal inilah yang
kemudian diwujudkan dalam Program Kerja Kementerian BUMN untuk
melakukan Readiness Assessment INDI 4.0 selama periode 2021-2024.
3|Hal
Gambar 1 Faktor Penggerak Global (Drivers)
Berbagai tren global tersebut yang akan berdampak terhadap beberapa aspek
yang mempengaruhi sektor industri perbankan, seperti penyesuaian posisi daya
saing, tuntutan kolaborasi dengan ekosistem dan perkembangan teknologi tentu
perlu diantisipasi dengan strategi pengembangan industri perbankan secara
4|Hal
berkesinambungan. Namun hal ini perlu juga diikuti dengan inovasi model bisnis
dalam rangka mempekuat rangkaian rantai nilai melalui penciptaan layanan
berbasis digital yang perlu ditunjang dengan kapabilitas organisasi dalam
mewujudkan Smart Banking Service yang memiliki interkonektifitas tinggi dengan
berbagai pihak atau yang kemudian disebut sebagai Bank 4.0
5|Hal
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ
6|Hal
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan
Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia
memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Pada awal tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu anak usaha Bahana Artha
Ventura, yakni Sarana NTT Ventura, dan mengganti namanya menjadi BRI
Ventures, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk masuk ke bisnis
modal ventura.
Pada akhir tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu unit usaha Yayasan
Kesejahteraan Pekerja BRI, yakni Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur,
atau lebih dikenal sebagai BRINS, sebagai bagian dari rencana perusahaan
untuk masuk ke bisnis asuransi umum.
7|Hal
3. Maksud, Tujuan dan Manfaat
3.1 Maksud
3.2 Tujuan
3.3 Manfaat
8|Hal
4. Metodologi/Framework
4.1Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0
9|Hal
dalam menjalankan kegiatan konsultansi penyusunan transformasi bisnis/digital
sejak tahun 2019.
X4.0 atau Everything 4.0 merupakan platform sektor industri dan jasa lain di masa
depan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lainnya, seperti Mining 4.0, Electric
Utlity 4.0, Energy 4.0, Industry (Manufacture) 4.0, Bank 4.0, Insurance 4.0,
Agriculture 4.0, dsb.
10 | H a l
Sucofindo’s Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation
11 | H a l
Dalam mencapai keberhasilan perusahaan bertransformasi menuju Industry
4.0, atau khususnya Bank 4.0, sangat ditentukan oleh beberapa elemen
penggerak utama yang mempengaruhinya (Gambar 7.), dengan deskripsi
sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
Result Menunjukkan outputs dan outcomes (hasil yang dirasakan) yang dicapai
perusahaan
Digital Adoption Menunjukkan keadaan di mana seseorang atau perusahaan dapat
menggunakan alat (misalnya program, situs web, aplikasi, atau perangkat
lunak) secara maksimal untuk melakukan berbagai jenis proses digital
Agile Mindset Tentang menanggapi dan menghadirkan perubahan dalam lingkungan yang
tidak pasti dan bergejolak. Selain itu juga memikirkan bagaimana dapat
memahami apa yang terjadi di lingkungan, mengidentifikasi ketidakpastian
apa yang dihadapi dan mencari cara untuk beradaptasi seiring berjalannya
waktu. Juga dipandang sebagai seperangkat sikap yang mendukung
lingkungan kerja yang gesit.
Strategy Merupakan suatu road map di perusahaan yang akan dilalui dalam
menggerakkan konfigurasi produktivitas, kolaborasi, inovasi bisnis dan
keunggulan kompetitif perusahaan untuk mencapai sasaran dalam jangka
waktu tertentu
Leadership menunjukkan bagaimana kepemimpinan dilaksanakan secara formal maupun
informal ke seluruh perusahaan, sebagai dasar dan pedoman keputusan-
keputusan utama dibuat, dikomunikasikan dan dilaksanakan serta
kecenderungan orientasi kepemimpinan senior organisasi yang mewarnainya.
Umumnya sistem kepemimpinan berkenaan dengan apa yang akan dilakukan,
yaitu diawali arahnya dengan pernyataan misi dan bagaimana melakukannya
yang diawali arahnya dengan pernyataan tata nilai (values) guna mewujudkan
visi yang ditetapkan
Operation proses bisnis/kerja operasional yang terkoneksi secara luas dengan integrasi
vertikal dan horizontal yang dapat berupa, alur kerja, kontrol, dan prosedur
yang diperlukan untuk memenuhi sasaran organisasi dalam keseluruhan
rantai pasok Industry 4.0
Customer menunjukkan sedikitnya mencakup mendengarkan pelanggan dan
menentukan produk dan service untuk memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan dan membangun hubungan dengan pelanggan dan menentukan
kepuasan dan keterlibatannya
Business menunjukkan peran yang dimainkan bisnis dalam membangun organisasi
yang kompetitif dengan mendukung dan menyelaraskannya dengan strategi
yang ditetapkan guna kelangsungan dan tumbuh berkembangnya perusahaan
Organizational Kekuatan/kemampuan organisasi perusahaan memberdayakan (utilisasi)
Capabilities sumber daya secara komprehensif, terutama SDM, yang menjadi faktor
pendorong dalam mencapai sasaran perusahaan. Budaya korporat perlu
mendukung sasaran organisasi dan untuk memastikan ada level kapasitas
dan kompetensi SDM yang sesuai. Kekuatan Orang dan budaya adalah
penangangan kunci dalam menggerakkan perubahan perilaku organisasi
sesuai fase pengelolaan strategis menuju Industry 4.0
Technology – Process - adalah pemanfaatan teknologi (OT & IT) dalam menunjang operasional
People dengan penataan proses yang dikehendaki dan pemberian layanan
perusahaan dengan dukungan SDM yang memadai sesuai platform Industry
4.0.
12 | H a l
Salah satu framework yang akan digunakan dalam kegiatan asesmen dan
evaluasi ini adalah Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yang
dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian
Jika dideskripsikan dimensi pokoknya dapat dilihat pada bagan berikut ini:
13 | H a l
integrasi horizontal dan vertikal dalam keseluruhan rantai pasok Industry
4.0
14 | H a l
5. Ruang Lingkup
5.1 Lingkup Obyek
Adapun lingkup obyek asesmen kesiapan Industry 4.0 ini meliputi 2 (dua)
layanan jasa yang terdapat di lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk
5.2Lingkup Kegiatan
Secara umum, kegiatan asesmen kesiapan Industry 4.0 ini terdiri dari beberapa
tahapan sebagaimana berikut:
a) Tahap Persiapan
Tahap Persiapan, terdiri dari kegiatan kick off dan rapat koordinasi terhadap
rencana keseluruhan kegiatan asesmen dan evaluasi ini.
15 | H a l
b) Tahap Asesmen & Evaluasi
Tahap ini terdiri dari:
1) Kegiatan bimbingan teknis/workshop untuk pegenalan tentang Industry
4.0, dan Bank 4.0 yang diperuntukan bagi para pimpinan perusahaan,
serta penjelasan pengisian kuesioner (self assessment) kepada calon
responden.
2) Profiling perusahaan merupakan kegiatan identifikasi profil yang bisa
meliputi:
a. Karakteristik kunci organisasi perusahaan
Lingkungan Organisasi Perusahaan seperti produk kunci, misi,
visi, nilai dan budaya, profil tenaga kerja, aset dan lingkungan
peraturan.
Hubungan Organisasional Perusahaan seperti Struktur
Organisasi, Pelanggan dan Pemangku Kepentingan, Pemasok,
Mitra, dan Kolaborator
b. Situasi Strategis Organisasi
Lingkungan yang kompetitif seperti posisi kompetitif, perubahan
daya saing, dan data komparatif
Konteks strategis
Sistem Peningkatan Kinerja
Profiling perusahaan tersebut diperoleh berdasarkan dokumen yang
diberikan oleh perusahaan seperti RJPP, Struktur Organisasi, Annual
Relogistic, KPKU dan dokumen teknis lainnya seperti IT Master Plan,
HR Master Plan, Keseluruhan Rantai Nilai Organisasi yang meliputi
primary activities dan suplogistic activities dengan rinciannya.
3) Pelaksanaan self-assessment dalam rangka mendapatkan hasil nilai
as-is (current) dan to-be (future) kesiapan menuju Industry 4.0 dan atau
Logistic 4.0. Pelaksanaan self-assessment tidak hanya akan
menggunakan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0),
namun juga akan menggunakan Sucofindo’s Framework for X4.0
Assessment & Evaluation dan framework lainnya untuk mengukur
16 | H a l
tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa elemen yang
memperkuat transformasi bisnis dan digital.
4) Pelaksanaan Verifikasi mencakup pembuktian dokumen dan observasi
kondisi aktual di lapangan (proses yang berjalan, peralatan, teknologi,
dsb) guna pemastian kesesuaian dengan hasil self assessment dan
profiling perusahaan.
5) Pelaksanaan eksaminasi meliputi pelaksanaan hearing, in-depth
interview, dan FGD terhadap hasil current dan future self assessment.
Pelaksanaan hearing merupakan observasi atas paparan atau
penjelasan perusahaan yang diikuti dengan kegiatan in-depth interview
kepada beberapa pihak terkait dalam rangka klarifikasi dan
mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan. Pelaksaan FGD
dilakukan untuk memaparkan dan menetapkan nilai akhir dari skor INDI
4.0, dan tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa elemen
yang memperkuat transformasi bisnis dan digital serta hasil evaluasi
tingkat kesenjangan yang teridentifikasi.
6) Pelaksanaan analisis dan evaluasi dilakukan terhadap hasil profiling
perusahaan, self assessment, dan eksaminasi untuk mendapatkan nilai
akhir INDI 4.0 dan tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa
elemen yang memperkuat transformasi bisnis dan digital serta
rekomendasi yang diperlukan.
7) Pelaksanaan klarifikasi merupakan kegiatan pemaparan hasil asesmen
dan evaluasi secara keseluruhan berikut penentian tingkat kesiapan
INDI 4.0 dan tingkat kesenjangan secara menyeluruh
c) Tahap Pelaporan
Tahap ini terdiri dari kegiatan penyusunan laporan dan penyampaian hasil
laporan.
17 | H a l
6. Deliverables
a) Indikator Keluaran
b) Keluaran
6.1Laporan Pendahuluan
6.2Laporan Akhir
Executive Summary
Pendahuluan
Tentang Seputar X4.0 dan Pelaksanaan Kegiatan
Hasil Nilai INDI 4.0
Hasil Asesmen Menyeluruh, sedikitnya mencakup:
18 | H a l
o Dampak Organizational
Dampak Organizational ini sedikitnya mencakup komponen Orientasi
Pilihan, Strategi, Orientasi Kepemimpinan Senior Organisasi, Peran
Bisnis, Peran Kepemimpinan Manajerial.
19 | H a l
7. Personil
Dalam kegiatan Asesmen INDI 4.0 ini akan melibatkan beberapa personil
sebagai berikut:
1. Team Leader 1 orang
Latar belakang pendidkan S2/S1 Teknik atau Manajemen
dengan pengalaman minimal 5/10 tahun dalam mengelola
proyek
20 | H a l
8. Ahli Pemasaran dan Penjualan 1 orang
Latar belakang pendidikan S1 Manajemen/Teknik dengan
pengalaman di bidang Pemasaran/Penjualan minimal 10
tahun
21 | H a l
tahun
22 | H a l
8. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan asesmen INDI 4.0 memerlukan waktu berkisar 50 (lima puluh) hari kerja, dengan perkiraan sbb:
23 | H a l
9. Biaya
Adapun usulan biaya kegiatan asesmen INDI 4.0 adalah sebagai berikut:
Catatan:
1. Biaya tersebut di atas adalah untuk lingkup 2 (dua) lini produk/layanan
2. Biaya tersebut di atas belum termasuk dengan biaya akomodasi dan
Transportasi
24 | H a l
10. Pengalaman PT Sucofindo
Pengalaman terkait di bidang X4.0 (Industry 4.0):
25 | H a l
10. Automotive Supply-base Mapping, 2020 – PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia
26 | H a l