Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

ASESMEN KESIAPAN
INDUSTRY 4.0

PT. SUPERINTENDING COMPANY OF INDONESIA (PERSERO)


Graha Sucofindo, Jl. Raya Pasar Minggu Kav.34
Jakarta 12780
Telp: 021-7983666 ext 2387, Fax: 021-7996247
www.sucofindo.co.id
DAFTAR ISI

1. Latar Belakang..........................................................................................................
1.1 Pendahuluan......................................................................................................................3
1.2 Tren Bank 4.0.....................................................................................................................3
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk..............................................................
3. Maksud, Tujuan dan Manfaat...................................................................................
3.1 Maksud................................................................................................................................7
3.2 Tujuan..................................................................................................................................7
3.3 Manfaat................................................................................................................................7
4. Metodologi/Framework.............................................................................................
4.1 Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0..............................8
4.2 Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation........................................................9
5. Ruang Lingkup........................................................................................................
5.1 Lingkup Obyek................................................................................................................14
5.2 Lingkup Kegiatan............................................................................................................14
6. Deliverables.............................................................................................................
6.1 Laporan Pendahuluan....................................................................................................17
6.2 Laporan Akhir..................................................................................................................17
7. Personil....................................................................................................................
8. Jadwal Pelaksanaan...............................................................................................
9. Biaya.........................................................................................................................
10. Pengalaman PT Sucofindo....................................................................................

2|Hal
1. Latar Belakang

1.1 Pendahuluan

Dalam memasuki era Revolusi Industri ke 4 atau dikenal sebagai Industry 4.0,
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Program Making Indonesia 4.0
yang diluncurkan pada tanggal 4 April 2018. Industry 4.0 diperkirakan akan
memberi dampak yang luar biasa terhadap seluruh sektor industri maupun
jasa, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentunya. Sebagai badan
usaha, BUMN dihadapkan pada tantangan kedepan dan dituntut untuk lebih
cepat beradaptasi menghadapi berbagai bentuk perubahan khususnya dalam
pemanfaatan teknologi, sehingga BUMN tetap mampu berdaya saing di tingkat
global.
Guna mempersiapkan BUMN dalam menghadapi era Industry 4.0 ini,
Kementerian BUMN terus berupaya dalam mendorong terciptanya transformasi
menyeluruh secara berkesinambungan di seluruh BUMN. Meski setiap BUMN
telah melakukan perencaan jangka panjang yang tertuang dalam setiap RJPP
yang disusun, namun Kementerian BUMN merasa perlu mengidentifikasi
kesiapan setiap BUMN dalam memasuki era Industry 4.0. Hal inilah yang
kemudian diwujudkan dalam Program Kerja Kementerian BUMN untuk
melakukan Readiness Assessment INDI 4.0 selama periode 2021-2024.

1.2 Tren Bank 4.0

Berdasarkan Global Megatrends 2030, terdapat beberapa faktor penggerak


(drivers) yang akan mempengaruhi Sektor Industri Perbankan seiring dengan
arah penerapan Industry 4.0 di berbagai sektor industri dan jasa lainnya.
Beberapa diantaranya antara lain adalah:

3|Hal
Gambar 1 Faktor Penggerak Global (Drivers)

Faktor-faktor tersebut yang kemudian mendorong beberapa tren global di sektor


perbankan yang akan mengarah menuju era Bank 4.0, yang akan memperkuat
fungsi dan peran perusahaan perbankan bagi ekonomi komunitas, daerah,
bahkan negara dimana perusahaan itu berada, terlebih bagi sektor industri yang
akan memasuki era Industry 4.0. Beberapa tren yang dimaksud antara lain adalah
seperti:

Gambar 2 Tren dan Dampak terhadap Sektor Industri Perbankan

Berbagai tren global tersebut yang akan berdampak terhadap beberapa aspek
yang mempengaruhi sektor industri perbankan, seperti penyesuaian posisi daya
saing, tuntutan kolaborasi dengan ekosistem dan perkembangan teknologi tentu
perlu diantisipasi dengan strategi pengembangan industri perbankan secara

4|Hal
berkesinambungan. Namun hal ini perlu juga diikuti dengan inovasi model bisnis
dalam rangka mempekuat rangkaian rantai nilai melalui penciptaan layanan
berbasis digital yang perlu ditunjang dengan kapabilitas organisasi dalam
mewujudkan Smart Banking Service yang memiliki interkonektifitas tinggi dengan
berbagai pihak atau yang kemudian disebut sebagai Bank 4.0

5|Hal
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto,
Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895.
Awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-
orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Gambar 3 Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

6|Hal
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan
Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia
memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Pada awal tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu anak usaha Bahana Artha
Ventura, yakni Sarana NTT Ventura, dan mengganti namanya menjadi BRI
Ventures, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk masuk ke bisnis
modal ventura.
Pada akhir tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu unit usaha Yayasan
Kesejahteraan Pekerja BRI, yakni Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur,
atau lebih dikenal sebagai BRINS, sebagai bagian dari rencana perusahaan
untuk masuk ke bisnis asuransi umum.

Gambar 4 Anak Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

7|Hal
3. Maksud, Tujuan dan Manfaat
3.1 Maksud

Mendapatkan gambaran terkini terkait tingkat kesiapan PT Bank Rakyat


Indonesia (Persero) Tbk dalam menuju Industry 4.0 dan rekomendasi
penyesuaian dan peningkatan yang diperlukan berdasarkan aspek proses,
organisasi dan teknologi.

3.2 Tujuan

 Meningkatkan pemahaman PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


tentang konsep Industry 4.0/Bank 4.0 dan INDI 4.0
 Melakukan asesmen dan verifikasi tingkat kesiapan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dalam menuju Industry 4.0 berdasarkan INDI 4.0
 Melaksanakan review dan analisis tingkat kesiapan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dalam menuju Industry 4.0 berdasarkan INDI 4.0
 Melakukan evaluasi hasil asesmen kesiapan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk berdasarkan INDI 4.0 dalam menuju Industry 4.0

3.3 Manfaat

 Mengidenfikasi baseline dalam upaya peningkatan kesiapan perusahaan


dalam menuju Industry 4.0 atau Bank 4.0
 Guidance dalam melaksanakan transformasi bisnis/digital secara strategik
maupun operasional dalam menuju Industry 4.0 atau Bank 4.0

8|Hal
4. Metodologi/Framework
4.1Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0

Asesmen kesiapan menuju Industry 4.0 merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari keseluruhan kegiatan perencanaan atau roadmap transformasi
bisnis/digital menuju X 4.0 atau Industry 4.0. Oleh karenanya, pada kegiatan ini
PT Sucofindo (Persero) akan menggunakan bagian dari Sucofindo’s
Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0 (version 1.42).

Gambar 5 Framework for Business/Digital Transformation toward X 4.0

Framework ini dapat dipandang sebagai keseluruhan Implementation


Framework dalam penerapan menuju X4.0. Framework ini dikembangkan
bersama dengan beberapa Perguruan Tinggi ternama dan mengadopsi dari
beberapa framework dan atau standar best practice yang telah diterapkan dan
atau diakui secara nasional maupun internasional berdasarkan pengalaman

9|Hal
dalam menjalankan kegiatan konsultansi penyusunan transformasi bisnis/digital
sejak tahun 2019.

X4.0 atau Everything 4.0 merupakan platform sektor industri dan jasa lain di masa
depan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lainnya, seperti Mining 4.0, Electric
Utlity 4.0, Energy 4.0, Industry (Manufacture) 4.0, Bank 4.0, Insurance 4.0,
Agriculture 4.0, dsb.

Penjabaran penerapan metodologi/framework tersebut setidaknya meliputi


seperangkat kesatuan siklus dan atau fase kegiatan dalam memenuhi ruang
lingkup pekerjaan, dan dapat digambarkan dalam bentuk suatu bagan/model
sebagai acuan dalam pelaksanaan keseluruhan pekerjaan.

Penggambaran tersebut juga sedikitnya dapat dilihat dari dimensi pendekatan


proses dan dimensi fungsi dasar proses manajemen serta dari dimensi
pendekatan kekuatan SDM (people) dalam mencapai seperangkat tujuan
bersama atas pelaksana kegiatan penerapan X4.0 (Industry 4.0).

Keseluruhan Implementation Framework, dapat diperagakan dan ditunjukkan


mulai dari workshop, readiness assessment dan atau evaluation, arah strategik,
pilihan strategi dan dukungannya, rumusan model bisnis dan X4.0 Enterprise
Architecture hingga ke rencana tindakan implementasi seputar X4.0. Dengan
Implementation Framework ini diharapkan dapat berdampak luas dan
memimpin bagi tumbuh dan berkembang kelangsungan organisasi perusahaan
secara utuh.

4.2Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation

Sucofindo’s Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation merupakan


bagian dari Sucofindo’s Framework for Business/Digital Transformation toward
X 4.0 (Industry 4.0), sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini

10 | H a l
Sucofindo’s Framework for X 4.0 Assessment & Evaluation

Gambar 6 Framework for X4.0 Assessment & Evaluation

Kegiatan Assessment & Evaluation dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat


kesiapan organisasi perusahaan dalam bertransformasi menuju X 4.0 (Industry
4.0) dan kesenjangan yang teridentifikasi dari perecanaan dan implementasi
yang berjalan di perusahaan terhadap arah tren menuju Industry 4.0 dan atau
Bank 4.0.

Gambar 7 Elemen penggerak transformasi

11 | H a l
Dalam mencapai keberhasilan perusahaan bertransformasi menuju Industry
4.0, atau khususnya Bank 4.0, sangat ditentukan oleh beberapa elemen
penggerak utama yang mempengaruhinya (Gambar 7.), dengan deskripsi
sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Result Menunjukkan outputs dan outcomes (hasil yang dirasakan) yang dicapai
perusahaan
Digital Adoption Menunjukkan keadaan di mana seseorang atau perusahaan dapat
menggunakan alat (misalnya program, situs web, aplikasi, atau perangkat
lunak) secara maksimal untuk melakukan berbagai jenis proses digital
Agile Mindset Tentang menanggapi dan menghadirkan perubahan dalam lingkungan yang
tidak pasti dan bergejolak. Selain itu juga memikirkan bagaimana dapat
memahami apa yang terjadi di lingkungan, mengidentifikasi ketidakpastian
apa yang dihadapi dan mencari cara untuk beradaptasi seiring berjalannya
waktu. Juga dipandang sebagai seperangkat sikap yang mendukung
lingkungan kerja yang gesit.
Strategy Merupakan suatu road map di perusahaan yang akan dilalui dalam
menggerakkan konfigurasi produktivitas, kolaborasi, inovasi bisnis dan
keunggulan kompetitif perusahaan untuk mencapai sasaran dalam jangka
waktu tertentu
Leadership menunjukkan bagaimana kepemimpinan dilaksanakan secara formal maupun
informal ke seluruh perusahaan, sebagai dasar dan pedoman keputusan-
keputusan utama dibuat, dikomunikasikan dan dilaksanakan serta
kecenderungan orientasi kepemimpinan senior organisasi yang mewarnainya.
Umumnya sistem kepemimpinan berkenaan dengan apa yang akan dilakukan,
yaitu diawali arahnya dengan pernyataan misi dan bagaimana melakukannya
yang diawali arahnya dengan pernyataan tata nilai (values) guna mewujudkan
visi yang ditetapkan
Operation proses bisnis/kerja operasional yang terkoneksi secara luas dengan integrasi
vertikal dan horizontal yang dapat berupa, alur kerja, kontrol, dan prosedur
yang diperlukan untuk memenuhi sasaran organisasi dalam keseluruhan
rantai pasok Industry 4.0
Customer menunjukkan sedikitnya mencakup mendengarkan pelanggan dan
menentukan produk dan service untuk memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan dan membangun hubungan dengan pelanggan dan menentukan
kepuasan dan keterlibatannya
Business menunjukkan peran yang dimainkan bisnis dalam membangun organisasi
yang kompetitif dengan mendukung dan menyelaraskannya dengan strategi
yang ditetapkan guna kelangsungan dan tumbuh berkembangnya perusahaan
Organizational Kekuatan/kemampuan organisasi  perusahaan memberdayakan (utilisasi)
Capabilities sumber daya secara komprehensif, terutama SDM, yang menjadi faktor
pendorong dalam mencapai sasaran perusahaan. Budaya korporat perlu
mendukung sasaran organisasi dan untuk memastikan ada level kapasitas
dan kompetensi SDM yang sesuai. Kekuatan Orang dan budaya adalah
penangangan kunci dalam menggerakkan perubahan perilaku organisasi
sesuai fase pengelolaan strategis menuju Industry 4.0
Technology – Process - adalah pemanfaatan teknologi (OT & IT) dalam menunjang operasional
People dengan penataan proses yang dikehendaki dan pemberian layanan
perusahaan dengan dukungan SDM yang memadai sesuai platform Industry
4.0.

Tabel 1. Deskripsi elemen penggerak

12 | H a l
Salah satu framework yang akan digunakan dalam kegiatan asesmen dan
evaluasi ini adalah Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yang
dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian

Gambar 8 Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)

Jika dideskripsikan dimensi pokoknya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Seperangkat sistem peran bisnis dan aliran sistem interaksi hubungan


Manajemen & kerja dengan banya orang yang terkoordinasi, dirancang mencapai
Organisasi seperangkat tujuan bersama, yang bertanggung jawab atas tumbuh dan
berkembangnya kelangsungan organisasi perusahaan

Orang & Penangangan kunci dalam menggerakkan perubahan perilaku organisasi


Budaya perusahaan sesuai fase pengelolaan strategis menuju Industry 4.0

Hasil produk/layanan yang terintegrasi dengan kepentingan perusahaan


Produk &
melalui pemanfaatan teknologi dan data/informasi pada platform Industry
Layanan
4.0

Pemanfaatan teknologi (Information Technology dan Operation


Teknologi Technology) dalam menunjang operasional dan pemberian layanan
perusahaan pada platform Industry 4.0

Operasi Proses bisnis/kerja operasional yang terkoneksi secara luas dengan

13 | H a l
integrasi horizontal dan vertikal dalam keseluruhan rantai pasok Industry
4.0

Tabel 2. Deskripsi dimensi pada INDI 4.0

Gambar 9 Tingkat Kesiapan INDI 4.0

Namun dalam mengidentifikasi beberapa elemen penggerak lainnya seperti


Customer, Business, Agile Mindset dan melengkapi identifikasi kesiapan pada
elemen Result, Digital Adoption, Strategy, Leadership, Operation, Organizational
Capability (HR & Culture) dan Technology, PT Sucofindo (Persero) akan
menggunakan tool asesmen tambahan (extended) agar diperoleh tingkat
kesiapan yang lebih komprehensif dan bernilai tambah bagi pelanggan.

Gambar 10 Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)

14 | H a l
5. Ruang Lingkup
5.1 Lingkup Obyek

Adapun lingkup obyek asesmen kesiapan Industry 4.0 ini meliputi 2 (dua)
layanan jasa yang terdapat di lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk

5.2Lingkup Kegiatan

Secara umum, kegiatan asesmen kesiapan Industry 4.0 ini terdiri dari beberapa
tahapan sebagaimana berikut:
a) Tahap Persiapan

Tahap Persiapan, terdiri dari kegiatan kick off dan rapat koordinasi terhadap
rencana keseluruhan kegiatan asesmen dan evaluasi ini.

Gambar 12 Tahapan Kegiatan Asesmen dan Evaluasi

15 | H a l
b) Tahap Asesmen & Evaluasi
Tahap ini terdiri dari:
1) Kegiatan bimbingan teknis/workshop untuk pegenalan tentang Industry
4.0, dan Bank 4.0 yang diperuntukan bagi para pimpinan perusahaan,
serta penjelasan pengisian kuesioner (self assessment) kepada calon
responden.
2) Profiling perusahaan merupakan kegiatan identifikasi profil yang bisa
meliputi:
a. Karakteristik kunci organisasi perusahaan
 Lingkungan Organisasi Perusahaan seperti produk kunci, misi,
visi, nilai dan budaya, profil tenaga kerja, aset dan lingkungan
peraturan.
 Hubungan Organisasional Perusahaan seperti Struktur
Organisasi, Pelanggan dan Pemangku Kepentingan, Pemasok,
Mitra, dan Kolaborator
b. Situasi Strategis Organisasi
 Lingkungan yang kompetitif seperti posisi kompetitif, perubahan
daya saing, dan data komparatif
 Konteks strategis
 Sistem Peningkatan Kinerja
Profiling perusahaan tersebut diperoleh berdasarkan dokumen yang
diberikan oleh perusahaan seperti RJPP, Struktur Organisasi, Annual
Relogistic, KPKU dan dokumen teknis lainnya seperti IT Master Plan,
HR Master Plan, Keseluruhan Rantai Nilai Organisasi yang meliputi
primary activities dan suplogistic activities dengan rinciannya.
3) Pelaksanaan self-assessment dalam rangka mendapatkan hasil nilai
as-is (current) dan to-be (future) kesiapan menuju Industry 4.0 dan atau
Logistic 4.0. Pelaksanaan self-assessment tidak hanya akan
menggunakan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0),
namun juga akan menggunakan Sucofindo’s Framework for X4.0
Assessment & Evaluation dan framework lainnya untuk mengukur

16 | H a l
tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa elemen yang
memperkuat transformasi bisnis dan digital.
4) Pelaksanaan Verifikasi mencakup pembuktian dokumen dan observasi
kondisi aktual di lapangan (proses yang berjalan, peralatan, teknologi,
dsb) guna pemastian kesesuaian dengan hasil self assessment dan
profiling perusahaan.
5) Pelaksanaan eksaminasi meliputi pelaksanaan hearing, in-depth
interview, dan FGD terhadap hasil current dan future self assessment.
Pelaksanaan hearing merupakan observasi atas paparan atau
penjelasan perusahaan yang diikuti dengan kegiatan in-depth interview
kepada beberapa pihak terkait dalam rangka klarifikasi dan
mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan. Pelaksaan FGD
dilakukan untuk memaparkan dan menetapkan nilai akhir dari skor INDI
4.0, dan tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa elemen
yang memperkuat transformasi bisnis dan digital serta hasil evaluasi
tingkat kesenjangan yang teridentifikasi.
6) Pelaksanaan analisis dan evaluasi dilakukan terhadap hasil profiling
perusahaan, self assessment, dan eksaminasi untuk mendapatkan nilai
akhir INDI 4.0 dan tingkat kesiapan yang lebih mendalam dari beberapa
elemen yang memperkuat transformasi bisnis dan digital serta
rekomendasi yang diperlukan.
7) Pelaksanaan klarifikasi merupakan kegiatan pemaparan hasil asesmen
dan evaluasi secara keseluruhan berikut penentian tingkat kesiapan
INDI 4.0 dan tingkat kesenjangan secara menyeluruh
c) Tahap Pelaporan
Tahap ini terdiri dari kegiatan penyusunan laporan dan penyampaian hasil
laporan.

17 | H a l
6. Deliverables
a) Indikator Keluaran

Indikator keluaran kegiatan ini adalah tingkat kesiapan (readiness)


perusahaan menuju X 4.0

b) Keluaran

Keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

 Laporan Pendahuluan (5 eksemplar)


 Laporan Akhir (5 eksemplar dan 5 soft copy DVD).

6.1Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan ini sekurang-kurangnya akan berisikan:

 Maksud, Tujuan dan Manfaat


 Metodologi/Framework
 Ruang Lingkup
 Jadwal Bimbingan Teknis dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Asesmen

6.2Laporan Akhir

Laporan Akhir ini sekurang-kurangnya akan berisikan:

 Executive Summary
 Pendahuluan
 Tentang Seputar X4.0 dan Pelaksanaan Kegiatan
 Hasil Nilai INDI 4.0
 Hasil Asesmen Menyeluruh, sedikitnya mencakup:

18 | H a l
o Dampak Organizational
Dampak Organizational ini sedikitnya mencakup komponen Orientasi
Pilihan, Strategi, Orientasi Kepemimpinan Senior Organisasi, Peran
Bisnis, Peran Kepemimpinan Manajerial.

o Orang & Budaya


Orang mencakup sedikitnya berkenaan dengan komponen Peran SDM,
Pemetaan Kompetensi Manajerial Kritikal dan Orientasi Menghargai
Pengelolaan SDM. Budaya mencakup sedikitnya berkenaan dengan
komponen Pemetaan Budaya Organisasi, Gaya Manajemen Pegawai,
Perekat Organisasional.

Setiap komponen tersebut sedikitnya dapat ditelaah Arah Kekuatannya,


Orientasi Dominannya dan Fokus tindakannya baik untuk as-is (current)
maupun untuk to be (future)

 Kesimpulan & Rekomendasi


Sedikitnya mencakup rekomendasi dari hasil analisis current & future self-
assessment terhadap objective evidence, sehingga diperoleh
kecenderungan arah, orientasi dan rencana fokus tindakan, kesesuaian,
pergerakannya terhadap dimensi pokok yang akan mempengaruhi
penerapan Industry 4.0 dan atau Bank 4.0

19 | H a l
7. Personil
Dalam kegiatan Asesmen INDI 4.0 ini akan melibatkan beberapa personil
sebagai berikut:
1. Team Leader 1 orang
Latar belakang pendidkan S2/S1 Teknik atau Manajemen
dengan pengalaman minimal 5/10 tahun dalam mengelola
proyek

2. Ahli Manajemen 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Manajemen dengan
pengalaman di bidang manajemen dan organisasi
perusahaan minimal 10 tahun

3. Ahli Perbankan 2 orang


Latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman
minimal 10 tahun

4. Ahli SDM, Organisasi, dan Budaya 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Manajemen dengan
pengalaman minimal 10 tahun

5. Ahli Teknologi Informasi 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Teknologi/Manajemen
Informasi dengan pengalaman minimal 10 tahun

6. Ahli Cybersecurity 2 orang


Latar belakang pendidikan S1 Teknologi Informasi dengan
pengalaman minimal 10 tahun

7. Ahli Keuangan 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Keuangan dengan
pengalaman dibidang Keuangan Perusahaan minimal 10
tahun

20 | H a l
8. Ahli Pemasaran dan Penjualan 1 orang
Latar belakang pendidikan S1 Manajemen/Teknik dengan
pengalaman di bidang Pemasaran/Penjualan minimal 10
tahun

9. Asisten Ahli Manajemen 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Manajemen dengan
pengalaman di bidang manajemen dan organisasi
perusahaan minimal 5 tahun

10 Asisten Ahli Perbankan 2 orang


.
Latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman
minimal 5 tahun

11 Asisten Ahli SDM, Organisasi, dan Budaya 1 orang


.
Latar belakang pendidikan S1 Manajemen dengan
pengalaman minimal 5 tahun

12 Asisten Ahli Teknologi Informasi 1 orang


Latar belakang pendidikan S1 Teknologi/Manajemen
Informasi dengan pengalaman minimal 5 tahun

13 Asisten Cybersecurity 2 orang


.
Latar belakang pendidikan S1 Teknologi Informasi dengan
pengalaman minimal 5 tahun

14 Asisten Ahli Keuangan 1 orang


.
Latar belakang pendidikan S1 Keuangan dengan
pengalaman dibidang Keuangan Perusahaan minimal 5
tahun

15 Asisten Ahli Pemasaran & Penjualan 1 orang


.
Latar belakang pendidikan S1 Manajemen/Teknik dengan
pengalaman di bidang Pemasaran/Penjualan minimal 5

21 | H a l
tahun

16 Staf Administrasi 1 orang


.
Latar belakang pendidikan D3 Manajemen dengan
pengalaman minimal 5 tahun

22 | H a l
8. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan asesmen INDI 4.0 memerlukan waktu berkisar 50 (lima puluh) hari kerja, dengan perkiraan sbb:

23 | H a l
9. Biaya
Adapun usulan biaya kegiatan asesmen INDI 4.0 adalah sebagai berikut:

Catatan:
1. Biaya tersebut di atas adalah untuk lingkup 2 (dua) lini produk/layanan
2. Biaya tersebut di atas belum termasuk dengan biaya akomodasi dan
Transportasi

24 | H a l
10. Pengalaman PT Sucofindo
Pengalaman terkait di bidang X4.0 (Industry 4.0):

1 Tools Industry Mapping, 2017 – PT Toyota Motor Manufacturing


Indonesia

2. Pengawas Perencanaan Transformasi Bisnis, 2017 – PT Pos Indonesia

3. Pengembangan Sistem Big Data Analytics & AI, 2017 – Kementerian


Perindustrian

4 Mold Industry Assessment, 2018 – PT Toyota Motor Manufacturing


Indonesia

Asesmen kemampuan 5 industri pembuat mold berdasarkan kedalaman


struktur proses pembuatan, peralatan teknologi yang dimiliki dan
penerapan Lean Production System
5. Bimtek Transformasi Industry 4.0, 2019 – Kementerian Perindustrian

Pelatihan/Workshop tentang Industry 4.0 kepada 125 Manager dari 25


Industri Kimia Hilir & Farmasi dan Industri Tekstil & Aparel
6. Konsultansi Industry 4.0, 2019 – Kementerian Perindustrian
Perumusan roadmap yang meliputi Assessment, Evaluaation, Strategic
Direction & Architecture, Implementation Plan pada:
 PT Bio Farma – Industri Farmasi
 PT Biggy Cemerlang – Industri Plastik
 PT Globalindo Intimates – Industri Garmen
 PT Asia Pacific Rayon – Industri Fabric
 PT Lucky Print Abadi – Industri Textil

7. Konsultansi Implementasi Lean System, 2019 – Kementerian


Perindustrian
Implementasi penerapan Sistem Lean Production di 20 Industri Kimia Hilir
dan Farmasi

8. Penyusunan IT Masterplan, 2019 – Kementerian Agama

9. Spending Analysis & Strategic Sourcing, 2019 – PT Pelindo II

25 | H a l
10. Automotive Supply-base Mapping, 2020 – PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia

11. Asesmen Kesiapan INDI 4.0 di 12 BUMN – Kementerian BUMN


 PT Biro Klasifikasi Indonesia
 PT Hutama Karya
 PT Pelabuhan Indonesia II
 PT Angkasa Pura II
 PT Bank Mandiri
 PT Asuransi Jasa Raharja
 PT Pupuk Indonesia
 PT Perkebunan Nusantara III
 PT Perusahaan Listrik Negara
 PT Pertamina
 PT Mind.ID
 PT Telekomunikasi Indonesia

26 | H a l

Anda mungkin juga menyukai