LAPORAN PROYEK
TENTANG
COMPANY PROFILE
PT. Pakarti Riken Indonesia
Oleh:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Proyek ................................................................................................ 3
1.4 Kegunaan Bagi Mahasiswa ........................................................................... 3
1.5 Kegunaan bagi perusahaan ............................................................................ 4
1.6 Kegunaan Bagi Jurusan Administrasi Niaga ................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perusahaan ..................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Perusahaan .............................................................................. 5
2.1.2 Bentuk-Bentuk Perusahaan ....................................................................... 5
2.2 Lokasi ............................................................................................................ 8
2.2.1 Pengertian Lokasi...................................................................................... 8
2.2.2 Alasan Strategis Pemilihan Lokasi ........................................................... 9
2.3 Struktur Organisasi ...................................................................................... 10
2.3.1 Pengertian Stuktur Organisasi................................................................. 10
2.3.2 Jenis-jenis Stuktur Organisasi ................................................................. 10
2.3.1 Posisi Jabatan/Job Description................................................................ 14
2.4 Fasilitas dan Peralatan ................................................................................. 18
2.4.1 Pengertian Fasilitas ................................................................................. 18
2.4.2 Fasilitas di Perusahaan ............................................................................ 19
2.4.3 Pengertian Peralatan................................................................................ 20
2.4.4 Jenis-jenis Peralatan ................................................................................ 21
2.5 Otomotif....................................................................................................... 21
2.5.1 Pengertian Otomotif ................................................................................ 21
2.5.2 Sistem Otomotif ...................................................................................... 21
i
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 24
3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 24
3.3 Fokus Penelitian........................................................................................... 25
3.4 Subyek Penelitian ........................................................................................ 25
3.5 Unit Analisis ................................................................................................ 26
3.6 Jenis Data ..................................................................................................... 26
3.6.1 Data Primer ............................................................................................. 26
3.6.2 Data Sekunder ......................................................................................... 26
3.7 Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 26
3.7.1 Wawancara .............................................................................................. 26
3.7.2 Dokumentasi ........................................................................................... 27
3.8 Metode Analisis Data .................................................................................. 27
Kumpulkan Data .......................................................................................... 27
Reduksi Data ................................................................................................ 28
Mengolah data ............................................................................................. 28
Analisis Data ................................................................................................ 28
Kesimpulan .................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Perusahaan
2.1.1 Pengertian Perusahaan
Istilah perusahaan pada dasarnya berasal dari kata “usaha” yang artinya
memperjuangkan apa yang diinginkan. Jika diartikan dari dasar katanya, maka
perusahaan adalah tempat dijalankannya aktivitas usaha yang terdiri dari
aktivitas produksi, aktivitas manajerial, dan aktivitas – aktivitas usaha lainnya.
Menurut Kansil (2001:2), perusahaan adalah “setiap bentuk badan usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan
didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk
tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”. Menurut Swastha dan Sukotjo
(2002:12), perusahaan adalah adalah “suatu organisasi produksi yang
menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. Suwardi (2015:14), perusahaan
ialah “keseluruhan dari perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus,
dalam kedudukan tertentu, dengan terang-terangan dan untuk mencari keuntungan
(laba)”. (Suwardi. 2015. Hukum Dagang Suatu Pengantar. Yogyakarta :
Deepublish).
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa,
perusahaan adalah sebuah unit kegiatan yang menggunakan dan mengkoordinir
sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk memperoleh laba.
5
6
2) Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
memebeli barang jadi dan menjual kembali tanpa melekukan
pengolahan lagi. Contohnya adalah dealer, toko-toko kelontong, toko
serba ada, Dll.
3) Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi
tersebut. Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti, dan lain-lain.
2.1.2.2 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Yuridis Ekonomis
1) Usaha Perseorangan
Ialah setiap bentuk usaha yang tanggung jawabnya pada pribadi
seorang. Seluruh kekayaan/modal perusahaan adalah milik pribadi
orang tersebut dan ia bertanggung jawab kepada pihak lain dengan
seluruh kekayaan pribadinya.
2) Usaha Persekutuan Dengan Firma
Suatu bentuk persekutuan usaha yang didikan oleh beberapa orang
dengana menggunakan nama bersama. Persekutuan ini ini akan
memperoleh modal dari orang-orang yang bergabung di dalam
persekutuan.Tiap-tiap oarng yang menjadi anggota firma bertanggung
jawab sepenuhnya jawab sepenuhnya terhadap seluruh hutang kepada
pihak ketiga.
3) Usaha Persekutuan Komanditer CV (Commanditaire Vennootschap)
Bentuk ini hampir sama dengan firma, hanya didalamnya terdapat
sekutu-sekutu yang memimpin (sekutu komplementer) dan sekutu-
sekutu yang mempercayakan modalnya (sekutu komanditer). Sekutu
komanditer bertanggungjawab kepada sekutu-sekutu komplementer
hanya sebesar kekayaan (modal) yang dipercayakan kepada
persekutuan komanditer.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian, maka Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor
7
2.2 Lokasi
2.2.1 Pengertian Lokasi
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Definisi lokasi
adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.
9
Menurut Ujang Suwarman (2004), Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat
mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja”.
Pengertian lokasi menurut Kasmir (2009), yaitu tempat melayani konsumen, dapat
pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang barang dagangannya.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan. Tempat
parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
4) Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan
di kemudian hari.
5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang
ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan
daerah pondokan.
( sumber : https://www.karyaone.co.id/blog/struktur-organisasi-fungsional/ )
2) Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Divisional
( sumber : https://www.karyaone.co.id/blog/struktur-organisasi-fungsional/ )
Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang
melakukan pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk,
jasa/servis/layanan, pasar, dan letak geografisnya. Jenis struktur organisasi
ini diterapkan pada sebuah perusahaan berskala menengah hingga
12
( sumber : https://www.carscoverageonline.com/2020/05/16/bentuk-
bentuk-organisasi/ )
Di Dalam sruktur organisasi lini hubungan antara atasan dengan
bawahan terjadi secara langsung dan vertikal. Dimana sejak dari pimpinan
tertinggi sampai dengan karyawan dengan jabatan terendah dalam struktur
organisasi ini dihubungkan dengan garis komando atau garis wewenang.
Kelebihan menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan pimpinan
terletak pada satu orang. Sedangkan kelemahannya adalah adanya
ketergantungan pada satu orang dalam struktur hierarkinya.
4) Struktur Organisasi Lini dan Staff
Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa
kombinasi dari struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi
tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff. Setiap staff pada struktur
organisasi lini dan staff memiliki peran dalam memberikan saran,
masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta data-data
13
( sumber : http://blog.ub.ac.id/dichopradipta/2014/02/28/macam-macam-
bentuk-struktur-organisasi/ )
5) Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang
merupakan penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan
struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk saling melengkapi dan
menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua struktur
organisasi tersebut. Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan
terjadinya sistem komando dimana seorang karyawan diharuskan
memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan pada unit
kerja divisional dan fungsional.
Gambar 2.5
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
14
( sumber : https://www.karyaone.co.id/blog/struktur-organisasi-fungsional/ )
Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada perusahaan
berskala besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena
kemampuannya mencapai tingkat koordinasi yang sangat diperlukan
dalam menjawab tuntutan ganda pada lingkungan perusahaan.
6) Struktur Organisasi Komite / Proyek
Gambar 2.6
Struktur Organisasi Komite / Proyek
( sumber : http://www.terangijalan.com/2019/09/bentuk-organisasi-komite-
committee.html )
Struktur organisasi komite setiap tugas kepemimpinan dan tugas-
tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau
komite.Organisasi dalam Komite biasanya terdiri dari pimpinan komite
(Executive Committee) yang merupakan pimpinan dengan kewenangan
lini, dan staff committee yang merupakan karyawan dengan kewenangan
staff. Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah pelaksanaan
pengambilan keputusan yang berlangsung dengan baik karena melalui
musyawarah bersama antara pemegang saham dengan dewan. Sedangkan
kelemahannya terletak pada penghindaran tanggung jawab jika terjadi
masalah.
a) Menentukan arah usaha dan visi misi serta sebagai pimpinan umum
dalam mengelola perusahaan.
b) Memegang kekuasaan dan kendali secara penuh dan bertanggung
jawab secara menyeluruh terhadap pengembangan perusahaan.
c) Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, termasuk juga
melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaanTanggung jawab
direksi secara umum adalah mengelola usaha perseroan sesuai
anggaran dasar, melakukan evaluasi kinerja operasional dan keuangan
perseroan, serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya.
2) Direktur Utama
a) Melakukan koordinasi dan pengendalian segala bentuk kegiatan di
bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan perusahaan.
c) Membuat rencana untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan
serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Dewan Direksi,
sehingga pertanggung jawabannnya kepada Dewan direksi.
e) Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
3) Direktur
Sebagai pimpinan dari perusahaan, tugas dan tanggung jawab direktur
antara lain:
a) Menentukan dan menetapkan prosedur kegiatan perusahaan pada
masing-masing manajer untuk mencapai sasaran yang diinginkan
perusahaan.
b) Menetapkan tujuan dan misi dari tiap-tiap manajer yang dibawahinya.
c) Melakukan pengawasan, kontroling dan mengkoordinir kegiatan-
kegiatan dari manajer secara berkala dan pertanggungjawabannya.
d) Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk
jangka pendek.
e) Mengadakan pengangkatan, pemberhentian, atau mutasi (pemindahan)
karyawan beserta gajinya.
16
4) Direktur Keuangan
Direktur keuangan dapat membentuk organ setingkat di bawahnya yang
jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. sesuai dengan
namanya, direktur bidang finansial ini memiliki tugas pokok sebagai:
a) Pengawas operasional mengenai keuangan perusahaan.
b) Memberi pertanggungjawaban dalam tiap kegiatan yang terkait urusan
finansial.
c) Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan.
d) Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian yang terkait
masalah keuangan.
e) Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada di
bawahnya.
f) Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk memastikan dan
menjamin tidak adanya kebocoran terkait penggunaan keuangan.
5) Direktur Personalia
Sesuai dengan namanya, posisi jabatan ini terkait dengan tenaga kerja dan
sumber daya manusia. Direktur personalia bertugas mengembangkan
sistem perencanaan personalia dan pengendalian kebijakan pegawai,
melaksanakan kebutuhan administrasi dan kepegawaian serta membina
pengembangan staff administrasi.
6) Manager
Tugas seorang yang menjabat sebagai manager sebenarnya adalah
penyatuan yakni bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel
(karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu
tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme
penyesuaian. Adapun mekanisme dan tugas yang diperlukan untuk
menyatukan berbagai variabel di atas antara lain:
a) Melakukan pengarahan (direction) yang meliputi pembuatan
keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
b) Membuat rancangan organisasi dan pekerjaan.
17
Travelling merupakan aspek penting dari dunia kerja saat ini, itulah
sebabnya mengapa karyawan mencari jenis tunjangan tersebut ketika
melamar pekerjaan baru. Karyawan menginginkan diskon, pemesanan
kamar hotel, naik taksi, tiket pesawat, dan banyak lagi ketika mereka
menempuh perjalanan bisnis.
7) Fasilitas Tempat Tinggal
Tidak banyak karyawan yang bersedia untuk beralih tempat tinggal
mereka untuk pekerjaan baru. Oleh karena itu, fasilitas tempat tinggal
sangat dihargai oleh karyawan.
8) Bonus Kompensasi
Kompensasi ini termasuk tabungan rencana masa tua, rencana bonus
insentif, dan bantuan pendidikan sarjana. Manfaat uang tunai yang
perusahaan tawarkan di luar gaji, merupakan alat yang menarik yang dapat
digunakan dalam perekrutan calon karyawan berkualitas.
9) Program Komunitas Karyawan
Perusahaan juga dapat menawarkan kepada karyawan beberapa program
untuk kehidupan sosial yang lebih baik. Seperti program komunitas yang
disponsori perusahaan olahraga, klub keanggotaan eksekutif, layanan
perencanaan perjalanan, klub sosial, dan pilihan lain yang membantu
karyawan menetap untuk komunitas mereka.
2.5 Otomotif
2.5.1 Pengertian Otomotif
Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang mesin kendaraan
bermotor seperti mobil dan sepeda motor. Otomotif juga memiliki berbagai
disiplin ilmu yang lebih spesifik tentang komponen dari sistem yang terkandung
dalam kendaraan bermotor.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 2008), otomotif adalah
berhubungan dengan sesuatu yang berputar dengan sendirinya (seperti motor dan
sebagainya). Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa,
otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang mesin kendaraann bermotor dan
saling berhubungan.
mulai tidak ada menjadi ada dalam bentuk Prototype yang kemudian
melakukan uji coba terhadap prototype tersebut dengan berbagai macam
standarisasi pengujian - pengujian yang berlaku dan kemudian melakukan
perbaikan2 terhadap prototype tersebut sampai kemudian prototype
tersebut dianggap layak untuk diproduksi.
Setelah prototype sudah diuji dan dilakukan perbaikan2 lalu
prinsipal kemudian merancang industri untuk membuat kendaraan
prototype tersebut dalam jumlah banyak. Proses perancangan industri ini
bukan lah hal sederhana karena selain merancang industri perakitan mulai
dari lini produksi sampai ke proses manufaktur komponen2 yang
diperlukan, selain juga melakukan standarisasi teknis produk dan
komponen nya, juga merancang Supply Chain Management (rantai
manajemen pembekal/suplier/vendor) untuk menjamin kualitas produk dan
standarisasi dari hasil produksi dalam jumlah banyak (mass product).
2) Industri Perakitan, atau sering disebut ATPM (Agen Tunggal Pemegang
Merk), APM (Agen Pemegang Merk)
Melaksanakan produksi kendaraan sesuai dengan SOP dan arahan
teknisdari Pemegang Merk. Untuk melaksanakan perakitan bisa dilakukan
oleh Pemegang Merk itu sendiri, atau bekerjasama dengan investor lain
untuk memproduksi kendaraan rancangan dari Pemegang Merk. Industri
perakitan hanya melaksanakan SOP dan standarisasi teknis yang diberikan
oleh pemegang merk, adapun untuk pengembangan teknis perancangan
dilaksanakan oleh Pemegang Merk.
3) Industri Karoseri
Industri yang melakukan perubahan dari bodi kendaraan yang
diproduksi oleh industri perakitan untuk melayani kebutuhan pasar tertentu
seperti mobil box, bis, truk dll. Industri karoseri menggunakan platform
yang dirancang oleh pemegang merk dengan mengacu pada spesifikasi
teknis kendaraan yang ditentukan oleh pemegang merk.
4) Industri Modifikator,
Industri Modifikator adalah industri yang melakukan perubahan
modifikasi kendaraan mulai dari bodi, mesin, dan bagian2 lain sesuai
23
24
25
dalam wawancara lebih terarah dan fokus pada tujuan yang dimaksud dan
menghindari pembicaraan yang terlalu melebar.
3.7.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah “salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasi
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk
mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media
tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek
yang bersangkutan” (Herdiansyah, 2009:143)
Dengan metode ini, peneliti mengumpulkan data dari dokumen
yang sudah ada, sehingga penulis dapat memperoleh catatan-catatan yang
berhubungan dengan penelitian seperti : sejarah berdirinya PT. Pakarti
Riken Indonesia; Visi dan Misi PT. Pakarti Riken Indonesia; bentuk
struktur organisasi perusahaan; posisi jabatan di struktur organisasi beserta
uraian jabatannya; produk; jumlah karyawan; dan sebagainya. Metode
dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang belum
didapatkan melalui metode observasi dan wawancara.
3.8 Metode Analisis Data
Analisis data menurut Bogdan & Biklen (Lexy J. Moleong, 2012:248)
adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada
orang lain”.
Kumpulkan Data
Metode pengumpulan data berupa suatu perntaan tentang sifat, keadaan,
kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan
suatu informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Teknik
pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data sesuai tata cara
penelitian sehingga diperoleh daya yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Berdasarkan kegiatan
28
Reduksi Data
Sugiyono (2015:247) mengatakan bahwa “mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya”. Data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data
dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
Dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan
dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian
sigkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Oleh
karena itu, perlu adanya reduksi data yaitu merangkum, dengan memilih hal-hal
pokok, Berdasarkan banyaknya data yang telah diperoleh, peneliti memilah dan
memilih beberapa data yang dibutuhkan pada laporan profil perusahaan PT
Pakarti Riken Indonesia. Dengan demikian, data yang telah direduksi tadi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti.
Mengolah data
Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah “suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan caracara
atau rumus-rumus tertentu”. Pada tahap ini, semua data yang relevan diharapkan
telah tersusun dan terstruk sesuai kebutuhan peneliti. Dengan merangkum dan
menyeleksi data didasarkan pada pokok permasalahan yang telah ditetapkan,
sekaligus mencakup proses penyusunan data ke dalam berbagai fokus, kategori
atau permasalahan yang sesuai dengan laporan Company Profile PT. Pakarti
Riken Indonesia.
Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010: 335), yang dimaksud dengan teknik analisis
data adalah “proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
29
Kesimpulan
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman yang dikutip oleh Sugiyono (2010: 345) adalah “penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya”. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di
lapangan.
Kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi dengan cara melihat kembali
pada hasil reduksi dan analisis data sehingga kesimpulan yang diambil tidak
menyimpang dari permasalahan penelitian mengenai Company Profile PT. Pakarti
Riken Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-perusahaan-
menurutpara-ahli.html, diakses pada 15 Oktober 2020
https://www.jurnal.id/id/blog/bentukbadan-usaha-di-indonesia/, diakses pada 15
Oktober 2020
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7553/5/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 20
Oktober 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi, diakses pada tanggal 20 Oktober
2020
https://www.kerjausaha.com/2016/01/6-jabatan-penting-dalamstruktur.html,
diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
https://news.detik.com/berita/d-4850130/metode-pengumpulan-data-kuantitatif-
dan-kualitatif , diakses pada tanggal 25 Oktober 2020
http://eprints.undip.ac.id/24056/3/BAB_III.pdf , diakses pada 25 Oktober 2020
LAMPIRAN :
INTERVIEW GUIDE