B. TUJUAN ..................................................................................................................... 4
C. SASARAN .................................................................................................................. 4
F. PENGERTIAN ............................................................................................................ 5
C. PEMBIAYAAN .......................................................................................................... 14
BAB 4 PENUTUP................................................................................................................ 15
LAMPIRAN 1 ...................................................................................................................... 16
LAMPIRAN 2 ...................................................................................................................... 26
LAMPIRAN 3 ...................................................................................................................... 27
LAMPIRAN 4 ...................................................................................................................... 28
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas izin dan karunia-
Nya, Petunjuk Pelaksanaan Penghargaan Mitra Bakti Husada (MBH) bagi Perusahaan
yang Melaksanakan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) dapat
diselesaikan dengan baik.
Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan bagi petugas dalam penyelenggaraan
MBH, dimulai dari tata cara pengusulan, tata cara verifikasi, dan tata cara penganugerahan
MBH dalam situasi pandemi Covid-19 di tahun 2020.
Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan waktu, tenaga
dan pemikiran dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini. Kami berharap petunjuk
pelaksanaan ini bermanfaat bagi petugas di kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Kritik dan
saran kami harapkan sebagai bahan penyempurnaan petunjuk pelaksanaan ini di masa
yang akan datang.
A. LATAR BELAKANG
Pekerja perempuan Indonesia merupakan sumber daya manusia (SDM) yang potensial
dan mempunyai peran serta kedudukan yang strategis di dalam keluarga dan masyarakat.
Pekerja perempuan sebagai pelopor, penggerak, pengurus keluarga dan anak-anak agar
tumbuh dengan jasmani dan rohani yang optimal sehingga menjadi SDM penerus bangsa
yang mendukung keberhasilan pembangunan nasional.
Populasi pekerja perempuan di Indonesia mencapai 48 juta jiwa (36%) dari seluruh jumlah
pekerja 133 juta jiwa dimana tingkat partisipasi pekerja perempuan mencapai (51,88%)
dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun (BPS, 2019). Banyaknya pekerja perempuan
dalam sektor industri memiliki potensi yang besar dalam mendukung pencapaian
Sustainability Development Goals (SDGs) khususnya dalam meningkatkan derajat
kesehatan ibu (pekerja) yang akan berdampak juga pada penurunan angka kematian ibu
dan bayi. Melalui Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP) di perusahaan
diharapkan pekerja perempuan dapat memperoleh perlindungan kesehatan dari bahaya
tempat kerja dan memberikan kemudahan dalam mendapatkan akses pelayanan
kesehatan berupa kesehatan reproduksi, gizi pekerja, program ASI di tempat kerja,
pengendalian penyakit di tempat kerja, dan pengendalian lingkungan kerja.
Sebagai langkah pembinaan dan motivasi bagi perusahaan dalam melaksanakan GP2SP,
Kementerian Kesehatan RI tiap tahunnya memberikan penghargaan kepada perusahaan
yang telah melaksanakan GP2SP dengan baik, melalui penghargaan Mitra Bakti Husada
(MBH). Namun, sampai dengan bulan Agustus 2020 ini, situasi pandemi Covid-19 masih
dalam risiko tinggi baik di dunia maupun Indonesia. Kebijakan terkait penerapan protokol
kesehatan harus dilaksanakan sebagai salah satu upaya pengendalian dan penanganan
Covid-19, termasuk di tempat kerja sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan (KMK) No. 328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan
Usaha pada Situasi Pandemi. Sehubungan dengan hal ini, perlu disusun petunjuk
pelaksanaan penganugerahan tanda penghargaan MBH kepada perusahaan yang
melaksanakan GP2SP sesuai dengan situasi pandemi Covid-19.
C. SASARAN
Petugas Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas
Perindustrian di Kabupaten/Kota dan Provinsi, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Ketenagakerjaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Kementerian Dalam Negeri dan lintas sektor terkait lainnya.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan ini adalah konsep dasar penghargaan MBH dan
penyelenggaraan MBH dalam situasi pandemi Covid-19.
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif;
5. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi;
6. Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja;
7. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan,
dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1177/ Menkes/PB/XII/2008,
No.48/Men.PP/XII/2008, dan No. Per 27/ MEN/XII/2008 tentang Peningkatan
Pemberian ASI Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja;
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2048 Tahun 2011 tentang
Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu;
F. PENGERTIAN
1. Penghargaan adalah pemberian tanda penghargaan berupa piagam/ plakat/
lencana /pin dari pemerintah kepada perorangan dan/atau institusi yang berjasa
dalam mendukung atau menggerakkan pembangunan kesehatan.
2. Penghargaan Mitra Bakti Husada (MBH) adalah tanda penghargaan yang
diberikan oleh Menteri Kesehatan RI kepada organisasi masyarakat, dunia
usaha, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
Organisasi Profesi dan Pemerintah dalam mendukung keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan.
3. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, letak pekerja bekerja, atau yang sering dimasuki pekerja untuk
keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Dunia usaha yang selanjutnya disebut perusahaan adalah suatu bentuk usaha
yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun
badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum,
yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara.
5. Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP) adalah upaya dari
pemerintah, masyarakat maupun pengusaha untuk menggalang dan berperan
serta guna meningkatkan kepedulian dalam upaya memperbaiki status
kesehatan pekerja perempuan sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja
dan meningkatkan kualitas generasi penerus.
Pada tahun 2017, telah ditandatangi surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri
(Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) terkait GP2SP. Surat keputusan
bersama ini merupakan upaya bersama dalam mewujudkan koordinasi dan keterpaduan
pelaksanaan GP2SP secara sinergis terkait penyusunan kebijakan, pelaksanaan advokasi
dan sosialisasi, koordinasi, pembinaan serta monev. Secara teknis, implementasi SKB
terkait pelaksanaan GP2SP dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Direktur Jenderal Bina
Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan dan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian
Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selanjutnya, pada tahun 2018, melalui
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota)
dihimbau untuk dapat melaksanakan program GP2SP.
GP2SP ini terdiri dari 5 (lima) kegatan utama dalam rangka menjaminan pemenuhan hak
kesehatan pekerja perempuan berupa:
1. Perlindungan kesehatan reproduksi antara lain pemeriksaan berkala pada ibu hamil,
melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan, konseling KB dll,
2. Peningkatan pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja mulai dari pengadaan
ruang ASI terstandar, kesempatan memerah ASI, konselor ASI dan KIE ASI dll,
3. Pemenuhan kecukupan gizi di tempat kerja, mulai dari pemeriksaan anemia,
pemberian tablet tembah darah, kecukupan gizi selama bekerja, kantin sehat
Kegiatan GP2SP diarahkan untuk mendorong pemberi kerja melaksanakan kewajiban dan
memberikan hak pekerja perempuan serta mendorong pekerja perempuan itu sendiri untuk
berperan aktif dalam meningkatkan status kesehatan dirinya sehingga terwujud pekerja
perempuan yang sehat dan produktif. Untuk itu, perlu dukungan dari semua pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan GP2SP yang terpadu, bersinergi dan berkesinambungan.
C Penunjang 13.28
2 Inovasi 3.69
Total 100
Perusahaan yang dianggap layak menerima penghargaan MBH harus memenuhi bobot
minimal 70% skor verifikasi karena hal-hal sebagai berikut.
- Memenuhi dan sudah melaksanakan seluruh komponen verifikasi (persiapan,
pelaksanaan, penunjang)
- Sudah melaksanakan seluruh kegiatan GP2SP yaitu kesehatan lingkungan kerja,
pengendalian penyakit, kesehatan reproduksi, ASI di tempat kerja, dan gizi di tempat
kerja
A. KRITERIA UMUM
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang melaksanakan GP2SP dengan
kriteria umum sebagai berikut:
1. Perusahaan sudah memenuhi hak-hak pekerja khususnya pekerja perempuan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
2. Perusahaan dengan pekerja perempuan minimal 100 orang;
3. Dalam 2 (dua) tahun terakhir tidak menerima penghargaan sejenis dari
Kementerian Kesehatan RI;
4. Perusahaan telah menjalankan GP2SP selama minimal 2 (dua) tahun dan telah
dibina Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dan bekerja sama dengan
Puskesmas;
5. Mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan terkait pencegahan stunting
dan penurunan AKI dan AKB
6. Mendukung kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan berbasis gender
7. Perusahaan bukan produsen rokok dan susu formula
8. Perusahaan yang diusulkan tidak berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan
ataupun kebakaran hutan
C. PEMBIAYAAN
Biaya yang ditimbulkan akibat pemberian penghargaan ini menjadi beban perusahaan
yang bersangkutan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan anggaran tidak mengikat lainnya.
Petunjuk pelaksanaan ini merupakan acuan bagi petugas di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dalam melaksanakan penganugerahan tanda penghargaan Mitra Bakti
Husada (MBH) kepada perusahaan yang telah melaksanakan Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif. Diharapkan petunjuk pelaksanaan ini dapat membantu
petugas dalam menyelenggarakan penghargaan MBH dengan baik sehingga dapat
memotivasi perusahaan dalam pengembangan dan pelaksanaan GP2SP untuk
mewujudkan pekerja perempuan sehat dan produktif.
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
7. Provinsi : .......................................................................
2 ........................................................(Petugas kesehatan)
3 ........................................................(Perwakilan pekerja)
2 .......................................................................
3 .......................................................................
Skor
Skor Cek Skor
NO PERTANYAAN Kontrol
Satuan list Verifikasi
Maksimal
A KOMPONEN PERSIAPAN
A.I KEBIJAKAN
A.I.1 Bentuk kebijakan tentang GP2SP di tempat kerja:
a. Tertulis dan bertanggal 25
b. Tertulis tetapi tidak ada tanggal 15 25
c. Tidak tertulis 0
A.I.2 Kebijakan tersebut ditandatangani oleh:
a. Orang yang tertinggi jabatannya pada
perusahaan dan tertuang dalam PKB 10
b. Orang yang tertinggi jabatannya pada
5 10
perusahaan dan tidak tertuang dalam PKB
c. Orang yang tertinggi jabatannya di klinik
2
perusahaan /supervisor
A.I.3 Isi kebijakan tertulis, komitmen tentang:
a. Jaminan Kesehatan Pekerja 2
b. Program Kesehatan Reproduksi :
- Jaminan pemeriksaan kehamilan 2
- Jaminan pembiayaan persalinan 2
- Jaminan pembiayaan KB 2
- Istirahat haid 2
- Cuti melahirkan 2
- Cuti gugur kandungan 2
- Perlakuan khusus pada pekerja hamil 2
c. Program ASI di tempat kerja
- Penyelenggaraan Ruang ASI 2
- Menyediakan kesempatan memerah ASI 2
- Perlakuan khusus pada pekerja menyusui 2
d. Gizi Pekerja
- Penilaian status gizi 2 50
- Penyediaan makanan bagi pekerja
perempuan (hamil, menyusui dan jika 2
bekerja di malam hari)
- Penyediaan makanan tambahan bagi
2
pekerja berisiko
- Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) 2
e. Pengendalian Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
- Pemeriksaan Kesehatan Awal 2
- Pemeriksaan Kesehatan Berkala 2
- Pemeriksaan Kesehatan Khusus pekerja
2
perempuan
- Pemeriksaan Kesehatan Akhir bekerja 2
- Program Pengendalian TB di tempat Kerja 2
- Program HIV/AIDS di tempat kerja 2
- Penyediaan Kawasan Tanpa Rokok 2
B. KOMPONEN PELAKSANAAN
B.I Program Kesehatan Reproduksi 210 0
B.II ASI di Tempat Kerja 80 0
B.III Gizi Pekerja 70 0
B.IV Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular 270 0
B.V Kesehatan Lingkungan 35 0
Total Pelaksanaan 665 0
C. KOMPONEN PENUNJANG
C.I Koordinasi 130 0
C.II Inovasi 50 0
Total Penunjang 180 0
1 ………
2 ………
3 ………
dst
(KOP INSTANSI)
Nomor : (tanggal-bulan-tahun)
Lampiran :-
Perihal : Usulan Kandidat Perusahaan
dalam Penghargaan MBH Tahun ……
Berdasarkan Berita Acara Hasil Verifikasi No. …………. tanggal …………, bersama ini kami sampaikan
nama kandidat perusahaan yang telah melaksanakan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif
(GP2SP) untuk diusulkan dalam penganugerahan penghargaan Mitra Bakti Husada (MBH) Tahun
……….
Total Skor
No Nama Perusahaan Kabupaten/Kota
Verifikasi
1. …… …… ……
2. …… …… ……
Dst
Demikian, atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
(Nama Lengkap)
(NIP)
Pada hari ini ….. tanggal ……. bulan ……. tahun ……, telah ditetapkan hasil verifikasi terhadap
kandidat perusahaan pada Penghargaan Mitra Bakti Husada Tahun …… oleh tim verifikator
provinsi/kabupaten/kota …….. yang dibentuk dengan Surat Keputusan …….. No. …… tanggal ………
3. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, didapatkan skor verifikasi dan catatan sebagai berikut:
No Nama Perusahaan Skor Awal (*) Skor Verifikasi Keterangan
1) …….. …….. …….. ……..
2) …….. …….. …….. ……..
dst …….. …….. …….. ……..
4. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, diusulkan kandidat perusahaan dalam penghargaan MBH
dari provinsi/kabupaten/kota ........ tahun ….. sebagai berikut:
Demikian berita acara hasil verifikasi lapangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk digunakan
sebagai mestinya.
Keterangan: (*) Skor awal dari verifikasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya oleh tingkatan
dibawahnya
SKOR VERIFIKASI
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENUNJANG TOTAL
NAMA PROVINSI/
NO Sarana Kesehatan ASI di SKOR
PERUSAHAAN KABUPATEN/KOTA Pengendalian Kesehatan Gizi
Kebijakan dan Lingkungan Tempat Koordinasi Inovasi VERIFIKASI
Penyakit Reproduksi Pekerja
SDM Kerja Kerja
1
2
Dst