disusun oleh:
Virgin Vinenzia
(01012681822010)
Fardhan Abadah
(01012681822008)
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Emitmen di sector industry ban kembali menaikkan harga jual produk, akibat melonjaknya
biaya pembelian bahan baku karet hingga 300% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini
dilakukan, sebagai strategi agar margin keuntungan tidak semakin tergerus. Pada kuartal 1 tahun
ini, PT Gajah Tunggal Tbk telah menaikkan harga jual ban sebesar 10%. Bulan lalu opsi
peningkatan harga jual ban, guna menjaga margin keuntungan.
Direktur gajah tunggal, catharina widjaya mengatakan pada saat ini terdapat peningkatan
harga bahan baku karet sebesar 80%-90% dibebankan kepada konsumen, seiring dengan
kenaikan harga jual ban. Menurutnya perseroan akan melihat perkembangan harga bahan baku
karet dan akan kembali melakukan penyesuaian harga jual ban, jika diperlukan. Kenaikan harga
karet sudah mulai sejak kuartal terakhir tahun lalu. Kami sudah menaikkan ASP (harga jual rata-
rata) sebesar 10% jelasnya. (Bisnis Indonesia, 22 Juni 2011)
TINJAUAN PUSTAKA
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas
dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan
baik hubungan dari setiap aspek.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi ataupun
proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.
Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya.
Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari.
Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh
organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) adalah
faktor internal organisasi/proyek itu sendiri, sedangkan Oppoturnities (Peluang)
dan Threats (Ancaman) merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan
organisasi ataupun proyek. Oleh karena itu, Analisis SWOT juga sering disebut dengan Analisis
Internal-Eksternal (Internal-External Analisis) dan Matriks SWOT juga sering dikenal dengan
Matrix IE (IE Matrix).
Cara Menggunakan Analisis SWOT
Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan menjawabnya
sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
Strength (Kekuatan)
Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
Weakness (Kelemahan)
Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organisasi
kita ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi kita ?
Opportunities (Peluang)
Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
Threats (Ancaman)
Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
organisasi ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT diantaranya adalah
:
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Sumber daya yang dimiliki
Keuangan atau Finansial
Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)
Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Tren
Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
Sumber-sumber permodalan
Peraturan Pemerintah
Perkembangan Teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lingkungan
Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau
unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta
menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan
merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan
banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung
pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut
agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang
ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat
mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan.
Cash Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah
adalah produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau
pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya.
Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek
pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows ini
biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk baru
yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang
perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap
berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan
produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan.
Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang
termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar
rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini
biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus
menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi
perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya
perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan
mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan.
Question Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga
dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini
adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa
pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan). Namun
karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah
menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi
pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena
pertumbuhan yang tinggi.
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah
menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut
ini terdapat empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang
berada dalam Matriks BCG.
1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar
dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong
produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash
Cows.
2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar
tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars.
3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk
mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan
profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk
atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows.
4. Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau
likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang
memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau
unit bisnis yang berada di kategori Dogs.
BAB III
PEMBAHASAN
Kelemahan:
PT GJTL memiliki beban hutang yang tinggi sehingga perkembangan perusahaan sempat
mengalami masalah.
Peluang:
Pada saat ini pertumbuhan kendaraan bermotor secara domestic dan global sedang
berkembang sehingga produksi industry ban meningkatkan kapasitas produksinya.
Adanya korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan penjualan ban, jika pertumbuhan
ekonomi tinggi, maka daya beli masyarakat meningkat. Sehingga dapat dijadikan acuan
mengenai potensi industry ban.
IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai 6,2%, merupakan
peluang yang baik di industry ban.
Pertumbuhan pasar otomotif di luar negeri ikut dinikmati oleh produsen-produsen ban
nasional di dalam negeri.
Penjualan ban mobil produksi local selama 5 bulan pertama tahun 2010 meningkat
41,9%.
Data APBI menunjukkan terdapat penguatan penjualan ban kendaraan roda empat yang
cukup signifikan di tingkat eceran, terutama untuk ban pengganti dan ekspor.
Ancaman:
Bahan baku ban yaitu karet naik hingga 300% sehingga emiten di sector industry ban
akan menaikkan harga jual produk.
Perusahaan ban ke 7 di dunia Hankook Co Ltd asal Korea akan membangun pabrik ban
baru di Bekasi dengan kapasitas produksi 6 juta/ tahun.
Para pesaing PT GJTL melakukan investasi untuk menaikkan kapasitas produksi ban.
VII. Pertimbangan Yang Perlu Diperhatikan PT Gajah Tunggal Tbk Dalam Memilih
Strategi Perusahaan
PT Gajah Tunggal menerapkan strategi konsentrasi. Ini berarti bahwa perusahaan benar-
benar berkonsentrasi penuh pada usaha pembuatan ban dengan melepas saham PT Polychem.