Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN INVESTASI

RINGKAS EVALUASI KINERJA INVESTASI

Di susun Oleh :

Firna Kusuma Wardani (023001904564)

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM AKUNTANSI

TA 2020/2021
PENGERTIAN EVALUASI KINERJA INVESTASI

Dalam berinvestasi tentunya investor ingin mengetahui bagaimana kinerja investasinya,


relevan dengan hal tersebut kinerja investasi perlu di evaluasi. Karena kecenderungan
berinvestasi tidak hanya investasi pada instrument tunggal maka evaluasi (penilaian) kinerja
didasarkan pada portofolio investasi.
Proses untuk mengevaluasi kinerja portofolio ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu :

 Tingkat Risiko
Evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada ukuran yang bersifat risk-adjusted,
artinya bahwa pengukuran kinerja portofolio tidak hanya dilihat dari besarnya return
portofolio saja, tetapi juga harus memperhatikan besarnya risiko yang harus
ditanggung untuk memperoleh return tersebut.
 Periode Waktu
Dalam mengevaluasi kinerja portofolio perlu memperhatikan faktor waktu yang
digunakan untuk memperoleh return, apakah masing-masing portofolio yang
dievaluasi mempunyai waktu yang sama atau berlainan.

 Penggunaan tolak ukur (benchmark) yang sesuai


Dalam mengevaluasi kinerja portofolio perlu adanya tolok ukur (membandingkan
kinerja portofolio dengan alternatif portofolio lain yang relevan).

 Tujuan investasi
Evaluasi kinerja portofolio perlu memperhatikan tujuan investor, karena dengan
tujuan yang berbeda dari investor akan mempengaruhi kinerja portofolio.
Proses Manajemen Portofolio
Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur
uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibuatnya.
Proses manajemen portofolio yang diusulkan oleh CFA dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan/planning
a) Melihat sasaran, batasan, dan preferensi yang ditentukan oleh investor
b) Menetapkan kebijakan & strategi pembentukan portofolio
c) Mempertimbangkan kondisi eksternal seperti (ekonomik, sosial, politikal
d) Menetapkan ekpetasi pasar modal
2. Eksekusi
a) Mengimplementasikan strategi kedalam pelaksanaan taktis dalam bentuk alokasi
aktiva taktis dan optimalisasi portofolio dalam wujud kombinasi return dan resiko
terbaik yang memenuhi sasaran investor

b) Pemilihan sekuritas

c) Mengimplementasikan dan mengeksekusi portofolio


3. Feedback
a) Memonitoring portofolio dan merespon terhadap perubahan input investor dan
pasar
b) Menyeimbangkan portofolio
c) Mengevaluasi kinerja portofolio untuk meyakinkan sasaran sasaran investor masih
terpenuhi
PERENCANAAN PORTOFOLIO
 Fokus pada penentuan input-input yang diperlukan untuk membentuk portofolio Tiga
input yang digunakan untuk membentuk portofolio
 Return ekspektasian individual sekuritas Varian return individual sekuritas Kovarian
return individual sekuritas

Sasaran - Sasaran Investasi Investor


Sasaran - sasaran investasi lebih difokuskan pada pencapaian kombinasi return dan
risiko yang terbaik dari sudut pandang investor.
Preferensi Risiko Investor1

 Batasan – Batasan Investasi Investor Likuiditas


Likuiditas berhubungan dengan kecepatan suatu aktiva dijual dengan harga yang wajar.

 Ketersediaan aktiva

Berhubungan dengan kemudahan dan kecepatan dalam dalam membeli suatu aktiva
 Horizon investasi (investment horizon)

Berhubungan dengan lama waktu investasi karena dana yang di investasikan belum
digunakan untuk keperluan lain oleh investor
 Pajak

Kebijakan investasi dapat diarahkan untuk menciptakan return yang baik dengan pajak yang
minimal.

 Kebutuhan - kebutuhan unik

Investor individual adalah individu yang unik yang dapat mempunyai kebutuhan - kebutuhan
unikyang berbeda satu investor dengan investor yang lainnya.

 Peraturan - peraturan

Investor institusional umumnya terkait dengan berbagai peraturan dalam pembentukan


portofolionya
Contohnya : Dana pension misalnya, dilarang menginvestasikan seluruh dana saham pada
nasabahnya pada saham, melainkan dibatasi oleh proporsi tertentu.

 Kebijakan - Kebijakan dan Strategi - Strategi


Untuk menentukan kebijakan - kebijakan dan strategi investasi investor diwajibkan untuk
membuat pernyataan kebijakan investasi (investment policy statetment). Pernyataan ini
merupakan pernyataan yang mendeskripsikan kebijakan investasi yang diambil termasuk
didalamnya informasi mengenai saran - saran, batasan-batasan dan preferensi-preferensi dari
dana yang di investasikan.

Menentukan Ekspektasi Pasar Modal


Mengekspektasi kondisi pasar modal dimasa depan yang harus sudah dipersiapkan
sedini mungkin. Contohnya :
- Mengekspektasi return ekspektasian dari masing-masing sekuritas yang akan dimasukan
kedalam portofolio

- Menentukan ekspektasi pasar modal untuk menentukan pilihan sekuritas yang akan
dimasukan kedalam portofolio

EKSEKUSI PORTOFOLIO

Alokasi Aktiva

Kombinasi aktiva yang akan menghasilkan return dan risiko dari portofolio. Umumnya
strategi alokasi aktiva didasari pada preferensi dan karakteristik investor.

Optimisasi Portofolio
Optimisasi portofolio terkait dengan pemilihan portofolio yang dapat memberikan hasil
portofolio yang terbaik.

Implementasi dan Eksekusi Portofolio


Portofolio perlu diimplementasikan dan dieksekusi, yaitu membeli atau menjual pendek
masing-masing sekuritas tersebut.
UMPAN BALIK KINERJA PORTOFOLIO
Proses ini yang membedakan antara manajemen portofolio dengan hanya sekedar
membuat portofolio. Dalam membantu kondisi pasar perlu memprhitungkan kondisi pasar
yang terjadi, sehingga keputusan investasi dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar.
Portofolio perlu diseimbangkan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan
lingkungan investor yang berubah-ubah portofolio akan diseimbangkan jika sasaran-sasaran
portofolio sudah tidak tercapai lagi dan biaya - biaya yang dikeluarkan untuk
menyeimbangkannya lebih kecil dari peningkatan kinerjanya akibat penyeimbangan ini.

Mengukur Kinerja Portofolio


Untuk mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio
perlu dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran investor.
Kinerja portofolio dapat dihitung berdasarkan return portofolionya saja. Karena adanya
tukaran (trade- off) antara return dan risiko, pengukuran portofolio berdasarkan returnya saja
mungkin tidak cukup, tetapi harus dipertimbangkan keduanyya yaitu return dan risikonya.
Pengukuran yang meibatkan kedua faktor ini disebut dengan return sesuaian risiko (risk
adjusted return).

RETURN PORTOFOLIO
Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan cara yang sama dengan yang
dilakukan untuk menghitung return aktiva tunggal yang sudah dibahas pada sebelumnya.
Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada returnnya saja dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :

Notasi :
Rp = Return Portofolio
NAB t - NAB t−1 = Nilai Aktiva yang merupakan nilai portofolio periode sekarang (t)
NAB t−1 = Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio perioda lalu (t-1)
Rata - rata Geometik digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan
tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Return rata-rata geometric disebut juga
dengan istilah return timbangan-waktu (time-weighted return) yang dapat dihitung dengan
rumus:

RG = [(1 + R1) (1 + R2) … (1 + Rn)]1/n – 1


Notasi :

RG = rata-rata geometric
Ri = return untuk perioda ke-i
N = jumlah dari return

MENGUKUR TINGKAT RETURN PORTOFOLIO

Metode ‘sederhana’

 Menghitung semua aliran kas yang diterima


 Dividen + capital gain selanjutnya dibagi dengan nilai pasar portofolio pada
aperiode

 Kelemahan : hanya fit untuk portofolio yang ‘statis’ (tidak mempunyai aliran kas
keluar/masuk dari investor)

Metode Alternatif :
 TWR (time-weighted rate of return)
Besarnya TWR tidak dipengaruhi oleh penambahan/penarikan dana yg dilakukan investor
selama periode perhitungan

 DWR (dollar-weighted rate of return)


Merupakan return yg benar-benar diterima oleh investor – ditentukan oleh besarnya arus kas
masuk & keluar dalam investasi portofolio selama periode perhitungan

• Persamaan TWR dan DWR :


Kedua metode tersebut sama-sama bisa digunakan untuk menghitung return portofolio dan
sama - sama merupakan metode perhitungan yang valid
• Perbedaan TWR dan DWR :
DWR lebih sesuai digunakan oleh para investor, karena metode ini akan bisa menjawab
pertanyaan “berapa besarkah return yang akan diterima investor?”

TWR, lebih cocok untuk digunakan oleh manajer investasi, karena bisa menjawab pertanyaan
“berapa besarkan return yang ditawarkan portofolio?”

• TWR (Time-weighted rate of return )


TWR = (1,0 + S1) (1,0 + S2).......................(1,0 + SN) – 1,0
Dalam hal ini, S adalah return yang diperoleh dalam setiap subperiode perhitungan.
Contoh: Suatu portofolio yang diamati selama 5 tahun terdiri dari 3 sub periode aliran kas
yang masing-masing memberikan return berturut-turut sebesar 5%; 8%; dan 10%.

• Jawab :
TWR = (1,0 + 0,05) (1,0 + 0,08) (1,0 + 0,1) – 1,0
= (1,05) (1,08) (1,1) – 1,0
= 0,247 atau 24,7%.

DWR (Dollar-weighted rate of return)


Dt Wt Nilai Akhir Portofolio
Nilai awal portofolio ∑ +
∑ +
m (1+r ) t m (1+r )t
(1+r )t

Dengan :
Dt = penambahan dana pada saat t.
Wt = penarikan dana pada saat t.
n = jumlah penambahan dana selama periode perhitungan.
M = jumlah penarikan dana selama periode perhitungan.
r = tingkat bunga yang menyamakan nilai awal portofolio dengan semua aliran kas
(masuk dan atau keluar) ditambah nilai akhir portofolio. Besarnya r ini sekaligus
merupakan tingkat return portofolio yang dihitung dengan metode TWR.

Anda mungkin juga menyukai