Anda di halaman 1dari 4

RESUME AKUNTANSI SYARIAH

Nama : Biby Sukma Diva

Npm : 2112020055

Kelas : 2B Akuntansi

Bab : Akuntansi Transaksi Sharf, Wadiah, dan Wakalah

A. SHARF, WADIAH, DAN WAKALAH


1. Akad ASH-SHARF
Ash-Sharf secara etimologi artinya Al-Ziyadah (penambahan), Al 'Adl
(seimbang), penghindaran atau transaksi jual beli. Sharf adalah jual beli suatu
valuta dengan valuta asing. Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan
dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini,
penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot ).
2. AKAD WADIAH
Secara bahasa al-wadau berarti meninggalkan, sedangkan al-wadiah
adalah suatu barang tertentu yang ditinggalkan oleh pemilik kepada selain
pemiliknyaBeberapa ulama berbeda pendapat dalam memberikan nama
terhadap akad ini, ada yang berpendapat bahwa akad yang berlaku disebut
dengan akad 'ida bukanlah wadah dikarenakan wadiah adalah barangnya
namun ada juga yang berpendapat bahwa akad ini bisa disebut akad ida'
ataupun akad wadiah. Akad wadiah secara istilah, menurut Hanafiah adalah
melimpahkan kepada orang lain untuk menjaga harta seseorang dengan cara
jelas/terang (explisit) atau tersirat ( implisit ).
3. AL WAKALAH
Wakalah merupakan akad pelimpahan kekuasaan dari satu pihak
kepada pihak lainnyauntuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Akad ini akan
dilakukan apabila seseorang tidak sempat untuk melakukan suatu pekerjaan
sehingga ia membutuhkan orang lain untuk mengerjakannya.
B. RANSAKSI VALAS SESUAI SYARIAH
Transaksi valas yang boleh secara Syariah antara lain:
1. Dilakukan secara tunai
2. Tidak digunakan untuk tujuan spekulasi
3. Boleh menyimpan valas untuk kebutuhan transaksi di kemudian hari

Jenis transaksi valas:

1. Transaksi "Spot" yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas dan


penyerahannya pada saat itu atau penyelesaiannya maksimal dalam jangka waktu
dua hari.
2. Transaksi ini dibolehkan secara syari'ah. Transaksi "Forward" yaitu transaksi
pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan
diberlakukan untuk waktu yang akan datang. Jenis transaksi seperti ini tidak
diperbolehkan dalam syari'ah (ada unsur ketidakpastian/gharar)
3. Transaksi "Swap" yaitu transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai
dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan
pembelian kembali secara berjangka Hukumnya haram karena ada unsur
spekulasi/judi/maisir.
4. Transaksi "option", yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli
(call option) atau hak untuk menjual (put option) yang tidak harus dilakukan atas
sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal tertentu. Hukumnya
haram karena ada unsur spekulasi/judi/maisir.
C. JENIS AKAD WADIAH
1. Wadi'ah al amanah, yaitu wadi'ah dimana uang/barang yang dititipkan hanya
boleh disimpan dan tidak boleh didayagunakan. Si penerima titipan tidak
bertanggungjawab atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan
selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan
dalam memelihara titipan tersebut.
2. Wadi'ah yadhamanah, yaitu wadi'ah dimana si penerima titipan dapat
memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin
untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat, si pemilik
menghendakinya. Hasil dari pemanfaatan barang tidak wajib dibagihasilkan
dengan pemberi titipanNamun penerima titipan boleh saja memberikan bonus dan
tidak boleh diperjanjikan sebelumnya kepada pemilik barang.
D. AKUNTANSI PEMILIK BARANG BARANG WADIAH
1. Pada saat menyerahkan barang (menerima tanda terima penitipan barang) dan
membayar biaya penitipan (menerima tanda terima pembayaran):
Dr. Beban Wadiah XXX
Cr. Kas XXX
2. Jika biaya penitipan belum dibayar
Dr. Beban Wadiah XXX
Cr. Utang XXX
3. Pada saat mengambil barang: dan membayar kekurangan biaya penitipan
Dr. Utang XXX
Cr. Kas XXX
E. AKUNTANSI BAGI PENYIMPANAN BARANG WADIAH
1. Pada saat menerima barang (mengeluarkan tanda terima barang) dan penerimaan
pendapatan penitipan (membuat tanda terima pembayaran):
Dr. Kas XXX
Cr. Pendapatan Wadiah XXX
2. Jika biaya penitipan belum dibayar
Dr. Piutang XXX
Cr. Pendapatan Wadiah XXX
3. Pada saat menyerahkan barang dan menerima pembayaran kekurangan
pendapatan penitipan
Dr. Kas XXX
Cr. Piutang XXX
F. AKUNTANSI BAGI PIHAK YANG MEWAKILI WAKALAH
1. Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)
Dr. Kas XXX
Cr. Pendapatan Wakalah XXX
2. Pada saat membayar beban
Dr. beban wakalah XXX
Cr. Kas XXX
3. Pada saat diterima pendapatan untuk jangka waktu dua tahun dimuka
Dr. Kas XXX
Cr. Pendapatan wakalah diterima dimuka XXX
4. Pada saat mengakui pendapatan wakalah akhir periode
Dr. Pendapatan wakalah diterima dimuka XXX
Cr. Pendapatan wakalah XXX
G. AKUNTANSI BAGI PIHAK YANG DIWAKILI WAKALAH
1. Pada saat membayar ujr/komisi
Dr. Beban Wakalah XXX
Cr. Kas XXX

SUMBER:

 https://id.scribd.com/document/355806510/Slide-10-Akuntansi-sharf-wadiah-wakalah-
pdf
 https://id.scribd.com/document/468856327/Akad-Sharf-Wadiah-Al-Wakalah-
Alkafalah-docx

Anda mungkin juga menyukai