Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Pelaporan
Keuangan Syariah
Akuntansi Akad Wadiah.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Ekonomi & Bisnis Akuntansi D3 190351040 Sendi Gusnandar A., S.E., M.M., Ak., CA
Ingrid Larasati A., S.E., M.Ak.

Abstract Kompetensi
Wadiah merupakan simpanan Mahasiswa memiliki kemampuan
(deposit) barang atau dana kepada untuk menjelaskan Akad wadiah
pihak lain yang bukan pemiliknya,
untuk tujuan keamanan.
Akad Wadiah
Wadiah merupakan simpanan (deposit) barang atau dana kepada pihak lain yang bukan
pemiliknya, untuk tujuan keamanan. Wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang
mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun
titipan diambil pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan
tersebut dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan.
Dasar Hukum Wadiah
Wadiah diterapkan dalam hukum Perbankan di Indonesia karena wadiah mempunyai
landasan yang kuat. Sehingga pelaksanaan wadiah itu harus sesuai dengan dalil-dalil sebagai
berikut:
1. Dalam Al-Qur’an
a. An-Nisa : 58
b. Al-Baqarah : 283
2. Hadist
3. IJMA (Kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam
agama berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dalam suatu perkara yang terjadi).
Rukun Wadiah
Menurut Pasal 413 ayat (1) rukun Wadi’ah terdiri atas:
 Ada Muwaddi` yang bertindak sebagai pemilik barang/uang sekaligus yang
menitipkannya/menyerahkan.
 Ada Mustawda` yang bertindak sebagai penerima simpanan atau yang memberikan
pelayanan jasa custodian.
 Kemudian diakhiri dengan Ijab Qabul (Sighat), dalam perbankan biasanya ditandai
dengan penanda tanganan surat/buku tanda bukti penyimpanan.
Dalam perbankan Syari`ah tanpa salah satu darinya maka proses Wadi`ah itu tidak
berjalan/terjadi/sah.
Jenis Akad Wadiah
1. Wadiah Al Amanah
yaitu wadiah dimana uang/barang yang dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh
didayagunakan. Si Penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan
yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
Skema Wadiah Al Amanah

penerima titipan dalam memelihara titipan tersebut. Contoh: titipan barang di pusat
perbelanjaan.

Skema Wadiah Al Amanah

Penyerahan
Barang

Muwaddi Akad Wadi’ah Mustawda’

Pengembalian
Barang Saat
Diminta

2. Wadiah Yadh Dhamanah


yaitu wadiah dimana si penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut
dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh
setiap saat, saat si pemilik menghendakinya. Hasil dari pemanfaatan barang tidak wajib
dibagihasilkan dengan pemberi titipan. Namun penerima titipan boleh saja memberikan
bonus dan tidak boleh dijanjikan sebelumnya kepada pemilik barang. Contoh : Tabungan dan
Giro Tidak Berjangka dengan akad wadiah.

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
Skema Wadiah Yadh Dhamanah

Penyerahan
Barang

Mem
Muwaddi Akad Wadi’ah Mustawda peroleh
Manfaat
Barang/
Mustawda Uang
memberi bonus

Dunia
Pengembalian Usaha
Barang

Rukun dan Ketentuan Syariah


Rukun wadiah ada 4, yaitu:
 Pelaku atas pemilik barang/pihak yang menitip (muwaddi’) dan pihak yang
menyimpan (mustawda’)
 Objek wadiah berupa barang yang dititipkan (wadiah)
 Ijab Kabul/serah terima

Ketentuan syariah yaitu sebagai berikut:


 Pelaku Harus cakap Hukum, baligh serta mampu menjaga serta memelihara barang
titipan.
 Objek Wadiah, benda yang dititipkan tersebut jelas dan diketahui spesifikasinya oleh
pemilik dan penyimpan.
 Ijab Kabul/Serah Terima, adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara
pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi
atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
Perlakuan Akuntansi Syariah
Bagi pihak pemilik barang:
1. Pada saat menyerahkan barang(menerima tanda terima penitipan barang) dan
membayar biaya penitipan (menerima tanda terima pembayaran)
Dr: Beban Wadiah xxx
Cr: Kas xxx
Jika biaya penitipan belum dibayar
Dr: Beban Wadiah xxx
Cr: Utang xxx
2. Pada saat mengambil barang dan membayar kekurangan biaya penitipan:
Dr: Utang xxx
Cr: Kas xxx
Bagi pihak penyimpan barang:
Pada saat menerima barang (mengeluarkan tanda terima barang) dan penerimaan
pendapatan penitipan (membuat tanda terima pembayaran)
Dr: Kas xxx
Cr: Pendapatan Wadiah xxx
Pendahuluan
Akuntansi Produk Simpanan Bank Syariah
1. Akuntansi Simpanan (Wadiah)
• Simpanan adalah kewajiban bank syariah kepada pihak ketiga (bukan bank) berupa
giro dan tabungan yang mempergunakan prinsip wadiah
• Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bila
nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank Syariah bertanggung jawab atas
pengembalian titipan dana tersebut

Ilustrasi Jurnal
• Pada saat penerimaan titipan (setoran)
Dr. Kas/Kliring/Pemindahbukuan
Cr. Giro/Tabungan Wadiah
• Pada saat penarikan

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
Dr. Giro/Tabungan Wadiah
Cr. Kas/Kliring/Pemindahbukuan
• Pembayaran Bonus Giro/Tabungan Wadiah
Dr. Beban Bonus Giro/Tabungan Wadiah
Cr. Giro/Tabungan Wadiah
Cr. Kewajiban Pajak Penghasilan

2. Akuntansi Investasi Tidak Terikat / Dana Syirkah Temporer


• Mudharabah Mutlaqah adalah akad mudharabah dimana pemilik dana memberikan
kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya
• Pada akhir periode akuntasi, investasi tidak terikat diukur sebesar nilai tercatat Bagi
hasil Investasi tidak terikat dialokasikan kepada bank dan pemilik dana sesuai dengan
nisbah disepakati Kerugian karena kesalahan atau kelalaian bank dibebankan kepada
bank.

• Ilustrasi Jurnal
• Pada saat penerimaan setoran
Dr. Kas/Kliring/Pemindahbukuan
Cr. Inv Tdk Terikat (Tab/Deps Mudharabah)
• Pada saat penarikan
Dr. Inv Tdk Terikat (Tab/Deps Mudharabah)
Cr. Kas/Kliring/Pemindahbukuan
• Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil (Tab/Deps)
Dr. Hak Bagi Hasil Inv tdk Terikat
Cr. Bagi hasil yang belum dibagikan-ITT
• Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening masing-masing
penabung/investor
Dr. Bagi Hasil yang belum dibagikan-ITT
Cr. Kas/Rekening/Kliring
• Pada saat deposito mudharabah Jatuh Tempo
Dr. Inv Tdk Terikat Deposito Mudharabah
Cr. Kas/Kliring/Pemindahbukuan

3. Akuntansi Investasi Terikat


‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran
6 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
Mudharabah Muqayyadah adalah akad mudharabah dimana pemilik dana memberikan
batasan kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek investasi,

Ilustrasi Jurnal
• Apabila dana investasi terikat dititipkan melalui bank :
* Pada saat menerima setoran dana
Dr. Kas/Kliring
Cr. Giro/Tab Wadiah/kewajiban Segera Lainnya
* Pada saat dana tersebut disalurkan
Dr. Giro/Tab Wadiah/kewajiban Segera Lainnya
Cr.Kas/Kliring(RekNasabah Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah)
* Pada saat penerimaan fee keberhasilan bank sebagai agen investasi
D. Kas/Rekening …./Kliring
Cr. Pendapatan Operasi Lainnya (Pendapatan fee keberhasilan)
• Pada saat penerima pembiayaan memberikan bagi hasil (Bank hanya sebagai agen investasi)
Dr. Kas/Rekening/Kliring
Cr. Kewajiban segera/Tabungan Investor Mudharabah Muqayyadah
• Pada Bank meneruskan bagi hasil:
Bank Sebagai Agen
Dr. Kewajiban segera
Cr. Kas/Giro/Tab Wadiah/Kliring
• Pada saat pembayaran angsuran/pelunasan karena jatuh tempo Mudharabah muqayyadah
Dr. Kas/Kliring
Cr. Giro/Tab Wadiah/kewajiban segera lainnya
Pencatatan untuk penyusunan laporan perubahan dana investasi terikat dilakukan dalam
pembukuan tersendiri (Chanelling agent).

ILUSTRASI JURNAL UNTUK TRANSAKSI SIMPANAN


TANGGAL URAIAN TRANSAKSI
01-09-2009 Tuan Darmawan melakukan setoran Tunai ke rekening tabungan wadiah pada
Bank Syariah “Amanah” sebesar Rp 25.000.000,00 atas nama ybs
Db. Kas 25.000.000,00
Kr. Tabungan Wadiah A.n Tn. Darmawan 25.000.000,00
03-09-2009 Diterima setoran dengan BG Bank NISP (Transaksi Kliring) untuk membuka
‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran
7 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
deposito mudharabah dengan jangka waktu 12 bulan nominal Rp
15.000.000,00 dengan nisbah 75 : 25 atas nama Tuan Darmawan.
Db. Kas Kliring 15.000.000,00
Kr. Titipan Kliring 15.000.000,00
Setelah proses kliring selesai (Clear)
Db. Titipan Kliring 15.000.000,00
Kr. Deposito Mudh. A.n Tn. Darmawan 15.000.000,00
05-09-2009 Tuan Darmawan bermaksud mencairkan deposito mudharabah 1 bulan yang
telah jatuh tempo dengan nominal Rp 10.000.000,00 ditambah bagi hasil
(dibayar secara tunai) sebesar Rp 95.000,00 (belum dikurangi PPH sebesar
Rp 19.000,00)
Db. Deposito Mudh. A.n Tn. Darmawan 10.000.000,00
Kr. Kas 10.000.000,00
Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil :
Db. Hak Pihak Ketiga atas Bh Inv. Tidak Terikat 95.000,00
Kr. Bagi hasil belum dibagikan 95.000,00
Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil :
Db. Bagi hasil belum dibagikan 95.0000,00
Kr. Kas 76.000,00
Kr. Titipan PPh. 19.000,00
10-09-2009 Tn. Momon mentrasfer dananya dari rekening giro wadiah-nya sebesar Rp
15.000.000 ke rekening tabungan mudharabah a.n Pakpahan pada Bank
Syariah “Amanah” Cabang Medan yang telah online.
Db. Giro Wadiah an. Momon 15.000.000,00
Kr. RAK Antar Kantor 15.000.000,00
Db. RAK Antar Kantor 15.000.000,00
Kr. Tabungan Mudharabah an. Pakpahan 15.000.000,00
18-09-2009 Ny. Mimin menarik secara tunai Tabungan Mudharabah-nya sebesar Rp
12.000.000,00
Db. Tabungan Mudharabah a. Ny. Mimin 12.000.000,00
Kr. Kas 12.000.000,00
30-09-2009 Tuan Darmawan mendapatkan bagi hasil atas tabungan mudharabahnya
sebesar Rp 150.000,00 dibayar melalui rekening tabungan ybs. dan dipotong
PPH sebesar Rp 30.000,00 dari rekening tabungan mudharabahnya.

Db. Hak Pihak Ketiga atas Bh Inv. Tidak Terikat 150.000,00


Kr. Bagi hasil belum dibagikan 150.000,00
Db. Bagi hasil belum dibagikan 150.000,00
Kr. Titipan Pph 30.000,00
Kr. Tabungan Mudharabah a.n Tn Darmawan 120.000,00

Sedangkan untuk tabungan wadiah-nya mendapat bonus sebesar Rp


100.000,00 dibayar melalui rekening tabungan ybs. dan dipotong PPh sebesar

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id
20% atau sebesar Rp 20.000,00 dari rekening tabungan wadiahnya.
Db. Beban Bonus 100.000,00
Kr. Tabungan Wadiah a.n Tn Darmawan 80.000,00
Kr. Titipan PPh. 20.000,00

Daftar Pustaka
IAI. (2019). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah. Jakarta.

Leo K. Siregar. 2010. Bank Syariah A to z. Edisi Perdana. Bandung.

Sri Nurhayati dan Wasilah, 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 4, Jakarta Penerbit
Salemba Empat

‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Sendi Gusnandar Arnan & Ingrid Larasati A http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai