ANALISA PROSES PRODUKSI

SETIABUDI/BMI/KPO.
PENENTUAN FASILITAS PRODUKSI

1. TUJUANNYA : menghindari sebanyak

mungkin seluruh segi-segi negatif dan
mendapatkan lokasi dengan paling
banyak faktor-faktor positifnya,
disamping meminimumkan beban biaya
investasi sehingga dapat meningkatkan
daya saing.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

 FAKTOR UTAMA YANG
MEMPENGARUHI
PENENTUAN LOKASI

1. LINGKUNGAN MASYARAKAT
2. KEDEKATAN DENGAN PASAR
3. TENAGA KERJA
4. KEDEKATAN DENGAN BAHAN BAKU DAN
SUPLIER
5. FASILITAS DAN BIAYA TRANSPORTASI
6. SUMBER DAYA-SUMBER DAYA (ALAM)
LAINNYA
 LINGKUNGAN MASYARAKAT

1. KESEDIAAN MENERIMA SEGALA

KONSEKUENSI POSITIF NEGATIF.
2. NILAI-NILAI LINGKUNGAN DAN EKOLOGI
3. MASYARAKAT MEMERLUKAN INDUSTRI
4. ADANYA MULTIPLIER EFEK KARENA
INDUSTRI
 KEDEKATAN DENGAN PASAR
1. DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN
DENGAN BAIK
2. MENGURANGI BIAYA DISTRIBUSI
3. PASAR PRODUK PERUSAHAAN
TERSEBUT LUAS ATAU KECIL
4. JENIS PRODUK CEPAT RUSAK ATAU
TIDAK
TENAGA KERJA

1. KETERSEDIAAN JUMLAHNYA
2. KEBIASAAN DAN SIKAPNYA
3. KETRAMPILAN
4. PENDIDIKAN
5. TINGKAT UPAH YANG BERLAKU
6. PERSAINGAN MEMPEREBUTKAN
TENAGA KERJA BERKUALITAS
 KEDEKATAN DENGAN BAHAN
BAKU DAN SUPLIER

1. APABILA BAHAN BAKU BERAT DAN SUSUT CUKUP

BESAR DALAM PROSES PRODUKSI SEBAIKNYA
DEKAT DENGAN LOKASI BAHAN BAKU

2. APABILA PRODUK JADI LEBIH BERAT BESAR DAN

BERNILAI RENDAH MAKA LOKASI DIPILIH
SEBALIKNYA

3. APABILA BAHAN BAKU CEPAT RUSAK SEBAIKNYA

LOKASI DEKAT DENGAN BAHAN BAKU & SUPLIER
 FASILITAS DAN BIAYA
TRANSPORTASI

1. KETERSEDIAAN FASILITAS
TRANSPORTASI, BAIK LEWAT
DARAT, UDARA, LAUT

2. BESARNYA BIAYA TRANSPORTASI,

TERGANTUNG KONTRIBUSI BIAYA
INI TERHADAP TOTAL BIAYA.
 SUMBER DAYA (ALAM) LAINYA

1. KETERSEDIAAN AIR DAN BIAYANYA

2. KETERSEDIAAN TENAGA/ENERGI
YANG DIBANGKITKAN OLEH
LISTRIK, DIESEL, ANGIN, AIR, DLL
DAN BIAYANYA.
 FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN LOKASI

1. HARGA TANAH
2. DOMINASI MASYARAKAT
3. PERATURAN TENAGA KERJA
4. KEDEKATAN KOMPETITOR
5. TINGKAT PAJAK
6. KEBUTUHAN UNTUK EKSPANSI
7. CUACA ATAU IKLIM
8. KEAMANAN
9. KONSEKUENSI PELAKSANAAN PERATURAN
TENTANG LINGKUNGAN HIDUP.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN TEMPAT (SITES)

1. TANAH HARUS KERING & KUAT MENYANGGA BANGUNAN

2. MEMPUNYAI KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN KEBAKARAN
YANG BAIK
3. BILA PABRIK MENGELUARKAN ASAP HARUS CUKUP ANGIN
UNTUK MEMBAWA ASAP KELUAR PEMUKIMAN
4. BIAYA-BIAYA GRADING
5. FONDASI
6. HUBUNGAN-HUBUNGAN KEGUNAAN
7. TERSEDIA TANAH UNTUK BANGUNAN SEKARANG & EKSPANSI
8. DEKAT DENGAN SISTEM TRANSPORTASI MASYARKAT
9. AGRSIFITAS MASYARAKAT KARENA KEMAJUAN INDUSTRI
 DISAIN FASILITAS

1. MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MENCAKUP PENYEDIAAN

DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN DAN BERBAGAI PELAYANAN
YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENEMPATKAN, MENYIMPAN,
MELINDUNGI DAN MELAYANI ORANG-ORANG DAN MESIN-
MESIN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT BERBAGAI
PRODUK.

2. SELAMA PEMBUATAN DISAIN DAN KONSTRUKSI DIPERLUKAN

PERHATIAN MANAJERIAL, DAN SETELAH BERJALAN USAHA
MANAJERIAL BERFUNGSI UNTUK MENJAGA AGAR BANGUNAN
DAN FASILITAS LAINNYA BEROPERASI SECARA EFEKTIF.

3. TUGAS POKOK FASILITAS-FASILITAS TERSEBUT ADALAH

UNTUK MELINDUNGI OPERASI-OPERASI MANUFACTURING DAN
PELAYANAN OPERASI.
BERBAGAI PERTIMBANGAN
MENENTUKAN DISAIN FASILITAS

1. FASILITAS-FASILITAS PRODUKTIF HENDAKNYA

DIBUAT FLEKSIBEL DAN DAPAT MENYESUAIKAN
SECARA MUDAH DENGAN PERUBAHAN-
PERUBAHAN OPERASI.
2. BIAYA-BIAYA BANGUNAN
3. SISTEM KOMUNIKASI DALAM PABRIK
4. KEAMANAN
5. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN RUANGAN
6. PERALATAN PENANGANAN BAHAN BAKU.
 LAYOUT FASILITAS

1. LAYOUT FASILITAS HARUS DIRANCANG

UNTUK MEMUNGKINKAN PERPINDAHAN
YANG EKONOMIS DARI ORANG-ORANG &
BAHAN-BAHAN DALAM BERBAGAI PROSES
DAN OPERASI PERUSAHAAN

2. JARAK ANGKUT HENDAKNYA SEPENDEK

MUNGKIN DAN PENGAMBILAN SERTA
PELETAKAN PRODUK-PRODUK DAN
PERALATAN-PERALATAN DIMINIMUMKAN.
PENENTUAN LAYOUT PERALATAN
DAN PROSES PRODUK MELIPUTI

1. PENGATURAN LETAK FASILITAS-FASILITAS

OPERASI TERMASUK MESIN-MESIN
2. PERSONALIA
3. BAHAN-BAHAN
4. PERLENGKAPAN OPERASI
5. PENANGANAN BAHAN (HANDLING MATERIAL)
6. SEMUA PERALATAN SERTA FASILITAS UNTUK
TERLAKSANANYA PROSES PRODUKSI DENGAN
LANCAR DAN EFISIEN
 FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
MENILAI PLANT/OFFICE LAYOUT
1. APAKAH SIZE OF PLANT/SIZE OF OFFICE SPACE YANG ADA TELAH MEMENUHI
KEBUTUHAN DARI RENCANA KERJA USAHANYA.
2. APAKAH TELAH DIPERKIRAKAN APABILA ADA PERLUASAN/PERUBAHAN
TEKNOLOGI DAN SETERUSNYA
3. APAKAH TELAH TERDAPAT ALUR PEKERJAAN (FLOW OF DOCUMENTS) ATAUPUN
ALUR MATERIAL (FLOW OF MATERIAL) YANG SEQUENTIAL ATAU TERUS MENERUS
4. APAKAH ANTARA UNIT KERJA YANG SATU DENGAN UNIT KERJA SEBELUMNYA
ATAU UNIT KERJA BERIKUTNYA TELAH DIPERHITUNGKAN JARAK ANGKUTNYA.
5. APAKAH SITEM VENTILASI, AIR CONDITIONING TELAH MENJAMIN ADANYA
SIRKULASI UDARA YANG MERATA PADA TIAP-TIAP UNIT KERJA YANG
BERSANGKUTAN, BEGITU JUGA SISTEM PENERANGANNYA TELAH BAIK
6. APAKAH PENGGUNAAN RUANGAN YANG ADA TELAH CUKUP EFISIEN
7. APAKAH DESIGN PLANT LAYOUT TERSEBUT CUKUP FLEKSIBEL UNTUK
MENAMPUNG BERBAGAI PERUBAHAN ARUS PRODUKSI ATAU PERUBAHAN
BENTUK KOMBINASI PROSES PRODUKSI TERUTAMA UNTUK PABRIK YANG
MENGGUNAKAN JENIS MESIN YANG BERSIFAT SERBA GUNA
8. FAKTOR KESEHATAN, KENYAMANAN KERJA MAUPUN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN DARI LALULINTAS MATERIAL, DOKUMEN MAUPUN PEKERJA SENDIRI.
 BERBAGAI POLA LAYOUT

1. LAYOUT FUNGSIONAL

2. LAYOUT PRODUK

3. LAYOUT KELOMPOK

4. LAYOUT POSISI TETAP

 LAYOUT FUNGSIONAL
1. LAYOUT FUNGSIONAL KADANG DISEBUT LAYOUT PROSES/JOB LOT
ADALAH PENGELOMPOKAN BERSAMA MESIN-MESIN DAN PERSONALIA
UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN SERUPA ATAU SEJENIS
2. LAYOUT INI MENGHASILKAN SPESIALISASI MESIN DAN PERSONALIA
YANG PALING BAIK
3. DEPARTEMEN-DEPARTEMEN FUNGSIONAL JUGA FLEKSIBEL DAN DAPAT
MEMPROSES BERBAGAI MACAM PRODUK
4. MESIN-MESINNYA SERBA GUNA DAN MEMERLUKAN BIAYA YANG RENDAH
DIBANDING MESIN KHUSUS
5. FASILITAS FUNGSIONAL TIDAK TERPENGARUH OLEH KERUSAKAN SALAH
SATU MESIN, KARENA LANGSUNG DIALIHKAN KEMESIN LAIN SERUPA.
6. BILA PRODUK SANGAT BERVARIASI DAN DIBUAT DALAM JUMLAH YANG
SEDIKIT, LAYOUT INI SANGAT COCOK, KARENA BIAYANYA SANGAT
MURAH.
7. POLA INI SANGAT COCOK UNTUK SISTEM UPAH BORONGAN (INSENTIF)
KARENA MESIN DAN KARYAWAN TIDAK SALING TERGANTUNG, YAITU
PERUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI BARANG DALAM JUMLAH SEDIKIT
TAPI BANYAK MACAMNYA.
KEBURUKAN LAYOUT FUNGSIONAL

1. MESIN-MESIN SERBA GUNA BEROPERASI LEBIH LAMBAT

DIBANDING MESIN KHUSUS, SEHINGGA BIAYA OPERASI
PERSATUAN LEBIH TINGGI.
2. PENENTUAN ROUTING, SCHEDULLING, DAN AKUNTANSI
BIAYANYA MEMAKAN BIAYA KARENA SETIAP PESANAN BARU
DIKERJAKAN TERSENDIRI SECARA TERPISAH
3. MATERIAL HANDLING DAN BIAYA TRANSPORTASI DALAM PABRIK
TINGGI, KARENA PRODUK-PRODUK YANG BERBEDA MENGIKUTI
ROUTE YANG BERBEDA PULA
4. BAHAN-BAHAN DALAM PABRIK BERGERAK LAMBAN, SEHINGGA
KONSEKUENSINYA PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES RELETIF
BESAR DAN MEMERLUKAN RUANG PENYIMPANAN YANG LUAS.
5. PESANAN-PESANAN KADANG HILANG
6. SULIT MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA KEBUTUHAN TENAGA
KERJA DAN MESIN-MESIN, SERTA SERING TERJADI PROSES YANG
MEMBALIK
LAYOUT PRODUK
1. LAYOUT PRODUK SERING JUGA DISEBUT LAYOUT GARIS YANG BERARTI
BAHWA KEBUTUHAN-KEBUTUHAN OPERASI PRODUK MENDOMINASI DAN
MENENTUKAN LAYOUT MESIN-MESIN DAN PERALATAN-PERALATAN LAINNYA
2. PRODUK BERGERAK, BIASANYA TERUS MENERUS, MENGIKUTI GARIS BAN
BERJALAN MELALUI TEMPAT-TEMPAT KERJA DIMANA ORANG-ORANG
DAN/ATAU MESIN-MESIN MELAKUKAN PEKERJAAN YANG MENGHASILKAN
PRODUK AKHIR
3. PROSES PRODUKSI TERUS MENERUS (CONTINUOUS) ADALAH PALING BAIK
UNTUK POLA LAYOUT INI TERUTAMA BAGI PRODUK YANG DIBUAT DALAM
JUMLAH BESAR.
4. PRODUK DIPINDAHKAN OLEH BAN BERJALAN DARI SATU TEMPAT KERJA
KETEMPAT KERJA LAIN BAIK SECARA TERUS MENERUS MAUPUN ATAS
DASAR BERHENTI DAN TERUS.
5. BILA PEKERJAAN ADALAH MANUAL DAN MEMERLUKAN BANTUAN
PERALATAN, HAMPIR DISEMUA PEKERJAAN GARIS PERAKITAN, OPERATOR
BIASANYA MENGERJAKAN DENGAN PERALATAN-PERALATAN YANG MUDAH
DIJINJING (PORTABLE TOOLS)
6. KEBAIKAN KEBURUKAN LAYOUT PRODUK MERUPAKAN KEBALIKAN LAYOUT
FUNGSIONAL
LAYOUT KELOMPOK (GROUP)
1. LAYOUT KELOMPOK MEMISAH-MISAHKAN DAERAH-DAERAH DAN
KELOMPOK-KELOMPOK MESIN BAGI PEMBUATAN “KELUARGA”
KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMERLUKAN PEMROSESAN YANG
SEJENIS.
2. SETIAP KOMPONEN DISELESAIKAN DIDAERAH-DAERAH SPESIALISASI
INI DENGAN KESELURUHAN URUTAN PENGERJAAN MESIN DILAKUKAN
DITEMPAT TERSEBUT.
3. KEBAIKAN LAYOUT INI ADALAH PENGHEMATAN BIAYA PENANGAN
BAHAN, KOMPONEN-KOMPONEN TIDAK HARUS DIANGKUT DARI SUDUT
KE SUDUT PABRIK BERJAUHAN, DAN LEBIH MUDAH UNTUK
MENGETAHUI DIMANA SETIAP KELOMPOK PRODUK BERADA.
4. WAKTU PENGIRIMAN DAPAT LEBIH TEPAT DIPERKIRAKAN DAN
SCEDULLING MENJADI SEDERHANA.
5. BIAYA PENYIAPAN (SET UP) SERING DAPAT DIKURANGI KARENA DAPAT
MENDASARKAN DIRI PADA OPERASI YANG LALU, JADI MEMBUATNYA
MUNGKIN UNTUK MEMPERGUNAKAN BAGIAN DARI SET UP YANG TELAH
TERSUSUN.
LAYOUT POSISI TETAP

1. LAYOUT POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT) SERING

DIGUNAKAN UNTUK PRODUK-PRODUK BESAR DAN KOMPLEKS,
SEPERTI PABRIK-PABRIK MESIN ITU SENDIRI, LOKOMOTIF,
TURBIN LISTRIK, KAPAL TERBANG, KAPAL LAUT, JEMBATAN
DAN RUMAH-RUMAH PABRIKAN.
2. DALAM HAL INI PRODUK MUNGKIN BERADA PADA SATU
LOKASI SELAMA PERIODE PERAKITAN LENGKAP, SEPERTI
DALAM KASUS PEMBUATAN KAPAL.
3. ATAU MUNGKIN TINGGAL DISATU TEMPAT DALAM WAKTU
YANG LAMA UNTUK PERAKITAN, KEMUDIAN DIPINDAHKAN
KETEMPAT PERAKITAN LAIN UNTUK PEKERJAAN
SELANJUTNYA.SECARA TOTAL HAL INI MUNGKIN BERPINDAH-
PINDAH HANYA EMPAT ATAU LIMA KALI.
4. ADA SEDIKIT KEBAIKAN EKONOMIS POLA LAYOUT INI.
 FAKTOR KELAYAKAN MENILAI
MESIN-MESIN YANG DIPAKAI
1. KAPASITAS MESIN ITU SENDIRI APAKAH TELAH SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN DALAM RANGKA MEMENUHI RENCANA PEMASARAN BAIK
DARI SUDUT KUALITAS & KUANTITAS.
2. APAKAH KONFIGURASI DARI MESIN-MESIN TERSEBUT TELAH LENGKAP
DAN KOMPATIBLE DENGAN MESIN-MESIN/PERALATAN PEMBANTU
LAINNYA.
3. REPUTASI MERK DARI MESIN YANG DIPAKAI
4. KEMUDAHAN REPARASI, PEMELIHARAAN, SUKU CADANG
5. BIAYA EKSPLOITASI, PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, JUMLAH TENAGA
OPERATOR YANG MELAYANI.
6. ECONOMICAL USEFUL LIFE DARI MESIN TERSEBUT APAKAH LEBIH
PANJANG DARI KREDIT YANG DITERIMANYA
7. SALVAGE VALUE DARI MESIN SETELAH HABIS ECONOMICAL USEFUL
LIFENYA APAKAH MASIH MEMILIKI NILAI YANG CUKUP TINGGI
8. FLEKSIBILITAS MESIN TERSEBUT APABILA ADA KOMBINASI DENGAN
MESIN PERALATAN LAIN APAKAH DAPAT DISUBTITUSIKAN.
 FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MEMILIH MESIN YANG DIPAKAI

1. BERAPA TINGKAT RENDEMEN YANG

DIHASILKAN

2. BAGAIMANA KUALITAS PRODUK YANG

DIHASILKAN
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK
CREDIT ANALIS HARUS MENYAMPAIKAN PROSES
PEMBUATAN SEBUAH PRODUK.

DENGAN CARA MEMINTA PENJELASAN KEPADA NASABAH,

BAGAIMANA CARA PEMBUATAN SEBUAH PRODUK DARI
BAHAN BAKU SAMPAI MENJADI BARANG JADI SIAP JUAL

PROSES APA YANG DIPERGUNAKAN DALAM MEMBUAT

PRODUK TERSEBUT APAKAH TERGOLONG PROSES FISIKA,
KIMIA, BIOLOGI, BIOTEKNOLOGI, BIOKIMIA, BIOFISIKA,
DSB, ATAU KOMBINASI DIANTARA PROSES-PROSES
DIATAS.

BUATKAN FLOW CART PROSES TSB

PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

JELASKAN KOMPOSISI BAHAN-BAHAN BAKU, PEMBANTU,

KATALIS, DLL YANG DIPERGUNAKAN.

APABILA TERDAPAT TAHAP-TAHAPAN DALAM PROSES PRODUKSI,

JELASKAN TAHAP DEMI TAHAP TERSEBUT DENGAN DETAIL

JELASKAN LAMA PROSES PRODUKSI DARI AWAL BERUPA BAHAN

BAKU HINGGA MENJADI BARANG JADI, AGAR ANALIS CREDIT
MENGETAHUI JANGKA WAKTU ASSET CONVERTION CYCLE

MAKIN PANJANG JANGKA WAKTU ASSET CONVERTION CYCLE,

MAKIN BERAT TEKANAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN, SEHINGGA
DPT MENURUNKAN DAYA SAING.
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

CREDIT ANALIS HARUS MENJELAS JENIS-JENIS MESIN YANG DIPAKAI,

KEMUDIAN MASING-MASING FUNGSI DARI PADA MESIN TSB

JELASKAN TAHUN PEMBUATAN MASING-MASING MESIN YANG

DIPAKAI, INI DAPAT DILIHAT PADA FAKTUR MESIN YANG
DIKELUARKAN OLEH PRINCIPAL/PABRIKANNYA.

SELANJUTNYA JELASKAN JUGA LIFE TIME DARI MESIN-MESIN

TERSEBUT YANG DIGARANSI OLEH PRINCIPALNYA, KHUSUSNYA
MESIN UTAMANYA.

SEMAKIN PENDEK SISA MASA LIFE TIME YANG DIGARANSI

PRINCIPAL ITU MENUNJUKKAN PERUSAHAAN HARUS SEGERA
MELAKUKAN REINVESTASI MESIN BARU YANG MENYESUAIKAN
DENGAN TEKNOLOGI TERKINI.
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

DALAM MEMBUAT ANALISA KELAYAKAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN,

JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN (PEMBIAYAAN
TELAH LUNAS) SEBAIKNYA TIDAK MELEBIHI 50% JANGKA WAKTU
LIFE TIME MESIN UTAMA.

PERTIMBANGAN DIATAS DILAKUKAN DALAM RANGKA STRATEGI

KONSERVATIF, YAITU MENGANTISIPASI ASPEK PEMASARAN,
MANAJEMEN, DLL YANG DAPAT MEMPENGARUHI ADANYA DEVIASI
DARI TARGET PENJUALAN, SEHINGGA DAPAT MEMERLUKAN
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN, OLEH KARENA
REPAYMENT CAPASITY TIDAK SESUAI DENGAN YANG
DITARGETKAN.

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN DAPAT DIBERIKAN

MAKSIMAL SAMPAI DENGAN SISA MASA LIFE TIME
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK
PENUNDAAN REINVESTASI TERHADAP MESIN-MESIN
DENGAN TEKNOLOGI TERKINI, AKAN DAPAT
MENYEBABKAN PENURUNAN DAYA SAING PERUSAHAAN.

YANG TIDAK KALAH PENTINGNYA DARI MANA MESIN-

MESIN TERSEBUT DIBELI

NEGARA-NEGARA EROPA, AMERIKA, JEPANG ADALAH

NEGARA-NEGARA YANG MEMILIKI TEKNOLOGI TERBAIK
DIBANYAK BIDANG, SEHINGGA SERINGKALI HAL INI
DAPAT TERLIHAT DARI LIFE TIME MESIN PRODUKSI
MEREKA DENGAN GARANSI YANG BERJANGKA PANJANG,
KEMUDIAN KUALITAS PRODUK YANG DIHASILKAN BAIK,
PENGGUNAKAN KONSUMSI ENERGI YANG EFFISEN,
TINGKAT RENDEMEN YANG BAIK.
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

CREDIT ANALIS HARUS MENDAPATKAN DATA-DATA HASIL

PRODUKSI (OUT PUT SESUAH PROSES PRODUKSI) SECARA
PERIODIK DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ANALISA.

TAMPILKAN HASIL PRODUKSI/OUT PUT TERSEBUT SECARA

KOMPARATAIF.

LAKUKAN ANALISA : (1) BEP (2)PLANT TURN OVER RATIO

SECARA KOMPARATIF.

PLANT TURN OVER RATIO = PENJUALAN/AKTIVA TETAP

PRODUKTIF.
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

KEGUNAAN ANALISA BEP PADA ASPEK PRODUKSI ADALAH UNTUK

MENGETAHUI SAMPAI SEJAUH MANA TINGKAT OUT PUT PRODUKSI PADA
TITIK IMPAS (PENDAPATAN = BIAYA)

SEBAIKNYA TINGKAT BEP DICAPAI PADA TINGKAT PRODUKSI SEBESAR

KURANG DARI 50% KAPASITAS PRODUKSI MESIN.

APABILA TINGKAT BEP TELAH MELEBIHI 50% KAPASITAS PRODUKSI,

ARTINYA TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN TIPIS.

JIKA TINGKAT KEUNTUNGAN YG DIPEROLEH PERUSAHAAN SUDAH TIPIS,

SEMENTARA PERUSAHAAN TSB MENGAJUKAN PEMBIAYAAN INVESTASI KE
BANK MAKA TENTUNYA LABA YG DIPEROLEH PERUSAHAAN BELUM TENTU
MENCUKUPI PEMBAYARAN ANGSURAN BANKNYA.
 PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

TINGKAT KEUNTUNGAN YG SUDAH TIPIS DISAMPING TIDAK

MENCUKUPI KEBUTUHAN PEMBAYARAN ANGSURAN BANK
JUGA DAPAT DIARTIKAN KEMUNGKINAN :

1. PRODUKTIFITAS MESIN TELAH MENURUN SANGAT RENDAH, BISA JADI

MESIN SUDAH KETINGGALAN TEKNOLOGI. JIKA DEMIKIAN HALNYA
APABILA PERUSAHAAN MAU MENGAJUKAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA KE
BANK, HAL INI PATUT DIPERTANYAKAN KARENA SEHARUSNYA
PERUSAHAAN INVESTASI PEMBELIAN MESIN

2. MESIN SERING TERGANGGU PRODUKSINYA

3. BIAYA PEMELIHARAAN MESIN SANGAT TINGGI

4. BIAYA INPUT UTK OPERASIONAL MESIN (SPT BAHAN BAKAR, OPERATOR,

DLL) TIDAK EFISEN ATAU TIDAK SEPADAN LAGI DENGAN OUT PUT NYA
 ANALISA BREAK EVEN POINT
(BEP)

DEFINISI :

SUATU KEADAAN DIMANA DALAM

OPERASI PERUSAHAAN, PERUSAHAAN
TIDAK MEMPEROLEH LABA DAN TIDAK
MENDERITA RUGI (PENDAPATAN = BIAYA)
 KEGUNAAN ANALISA BEP

1. MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN PADA POSISI BREAK

EVEN

2. MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN PADA BERBAGAI

TINGKAT VOLUME PENJUALAN

3. SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEMUNGKINAN

MEMPEROLEH LABA PADA TINGKAT VOLUME PENJUALAN
TERSEBUT

4. UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENAMBAHAN/PENGGATIAN AKTIVA TETAP, DAN
PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PENJUALAN
 PENENTUAN
BREAK EVEN

UNTUK DAPAT MENENTUKAN TINGKAT

BREAK EVEN, MAKA BIAYA YANG
TERJADI HARUS DAPAT DIPISAH
MENJADI :

1. BIAYA TETAP
2. BIAYA VARIABEL
 BIAYA TETAP
ADALAH BIAYA YANG JUMLAH TOTALNYA TETAP
TIDAK BERUBAH DALAM RANGE OUT PUT
TERTENTU, TETAPI UNTUK SETIAP SATUAN
PRODUKSI AKAN BERUBAH-UBAH SESUAI
DENGAN PERUBAHANPRODUKSI

SEMAKIN BESAR HASIL PRODUKSI, MAKA BIAYA

TETAP PERSATUAN AKAN SEMAKIN KECIL,
SEBALIKNYA SEMAKIN RENDAH HASIL
PRODUKSI, MAKA BIAYA TETAP PERSATUAN
AKAN MAKIN TINGGI
 BIAYA VARIABEL

ADALAH BIAYA YANG JUMLAH TOTALNYA

AKAN NAIK TURUN SEBANDING DENGAN
HASIL PRODUKSI ATAU VOLUME KEGIATAN,
TETAPI UNTUK SETIAP SATUAN PRODUKSI
AKAN TETAP.
 RUMUS
BIAYA TETAP
BREAK EVEN = ---------------------------------------------
(dalam satuan) MARGIN PER SATUAN BARANG

BIAYA TETAP
BREAK EVEN = --------------------------------------------------------------
(dalam satuan) HARGA JUAL PERSATUAN - BIAYA VARIABEL PERSATUAN

BIAYA TETAP
BREAK EVEN = --------------------------------------------
(dalam rupiah penjualan) MARGINAL INCOME RATIO

BIAYA TETAP
BRAEK EVEN = -------------------------------------------
(dalam rupiah hasil penjualan) 1 - (BIAYA VARIABEL/PENJUALAN)
 RUMUS

Y = CX - BX - A

Dimana :
Y = Laba
C = Harga jual per satuan
X = Jumlah produk yang dijual
B = Biaya variabel per satuan
A = Biaya tetap

CONTOH SOAL TERLAMPIR

 PRINSIP ANALISA BEP
PADA ANALISA PEMBIAYAAN
APABILA SEBUAH PERUSAHAAN MEMILIKI TINGKAT BEP PADA SATU SATUAN PRODUKSI
MAKIN BESAR MENDEKATI KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG, ARTINYA PERUSAHAAN
TSB TELAH TERGOLONG PERUSAHAAN YG TIDAK EFISIEN DLM PROSES PRODUKSINYA

PENYEBAB KETIDAKEFISIENAN TSB DPT BERASAL DARI MESIN PRODUKSI YG

BERMASALAH (TEKNOLOGI KETINGGALAN, SERING RUSAK, PEMELIHARAAN TDK
BERJALAN BAIK)

SEBAIKNYA BANK DLM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN KEPADA PERUSAHAAN YG MEMILIKI

TINGKAT BEP PER SATU SATUAN PRODUKSI < 50%, YANG ARTINYA TINGKAT
KEUNTUNGAN YG AKAN DIPEROLEH PERUSAHAAN TSB MASIH +/- 50% LAGI, DAN
KEUTUNGAN INI TENTUNYA MASIH DPT DIPAKAI UTK MENGCOVER KEBUTUHAN
INVESTASINYA

PERUSAHAAN YG TERGOLONG TIDAK EFISIEN SPT DIATAS, KEMUNGKINANNYA HANYA

DPT DIBERIKAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA YANG BERJANGKA WAKTU PENDEK. TIDAK
BOLEH PEMBIAYAAN MODAL KERJA YG BERJANGKA WAKTU PANJANG. IDEALNYA
PERUSAHAAN HARUS SUDAH MELAKUKAN REINVESTASI KEMBALI TERHADAP MESIN
PRODUKSINYA, ARTINYA PEMBIAYAAN YANG DIAJUKAN ADALAH PEMBIAYAAN
INVESTASI
PROSES PRODUKSI
SEBUAH PRODUK

ANALISA PLANT TURN OVER RATIO

MENUNJUKKAN TINGKAT PRODUKTIFITAS
MESIN.

SEMAKIN TINGGI RATIO PLANT TURN OVER,

BERARTI SEMAKIN TINGGI TINGKAT
PRODUKTIFITAS MESINNYA.

BANDINGKAN RATIO PLANT TURN OVER ANTARA

MESIN-MESIN YANG MEMILKI FUNGSI YANG
SAMA, UNTUK MENDAPATKAN
PRODUKTIFITASNYA.
PLANT TURN OVER RATIO
ADALAH PERBANDINGAN HASIL
PENJUALAN PERUSAHAAN DENGAN
AKTIVA TETAP PRODUKTIF (TERKAIT
DENGAN FASILITAS PRODUKSI)

SAJIKAN SECARA KOMPARATIF DATA

PLANT TURN OVER RATIO INI.
 BIAYA PRODUKSI
SEORANG ANALIST CREDIT JUGA HARUS
MENYAJIKAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
PER SATUAN PRODUK/BARANGNYA.

DENGAN DIKETAHUIANYA BIAYA PRODUKSI

PERSATUAN BARANG, MAKA BANK (1) DAPAT
DIPERKIRAKAN DAYA SAING TERHADAP
KOMPETITORNYA, (2) JIKA HARGA JUALNYA
DIKETAHUI, MAKA MARGIN KEUNTUNGANNYA
AKAN LEBIH MUDAH TERUKUR, SEKALIGUS
SEBAGAI ALAT PREDIKSI DAYA SAING
PERUSAHAAN DIMASA YANG AKAN DATANG.
 PERHITUNGAN
BIAYA PRODUKSI
1. BIAYA BAHAN BAKU
2. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
3. PENYUSUTAN
4. BIAYA LAINNYA
5. JUMLAH 1 + 2 + 3 + 4
6. TAMBAH : PERSEDIAAN AWAL DALAM PROSES
7. JUMLAH 5 + 6
8. KURANG : PERSEDIAAN AKHIR DALAM PROSES
9. BIAYA PRODUKSI 7 – 8
 HASILPRODUKSI
CREDIT ANALIST SEBAIKNYA MENYAJIKAN
JENIS-JENIS BARANG/PRODUK YANG
DIHASILKAN PERUSAHAAN.

JUGA PERLU DISAJIKAN TREND HASIL PRODUKSI

PERUSAHAAN SECARA KOMPARATIF TIAP
PERIODENYA.

HASIL PRODUKSI SECARA KOMPARATIF TIAP

PERIODENYA TENTU AKAN MENJADI DASAR
PEMBUATAN ASUMSI DALAM PENYUSUNAN CASH
FLOW ANALISYS.
 BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI PERSATUAN JENIS BARANG PENTING DIUKUR OLEH
SEORANG ANALIS KREDIT

DENGAN DIKETAHUI BESARAN BIAYA PRODUKSI SEBENARNYA JUGA

TERUKUR BERAPA BESARNYA TINGKAT KEUNTUNGAN PERSATUAN
PRODUKNYA

JUGA TERUKUR BERAPA BESARNYA MASING-MASING BOBOT POS-POS

BIAYA PRODUKSI & DISTRIBUSI, DLL

DENGAN DEMIKIAN DAYA SAING PERUSAHAAN BISA DIUKUR DENGAN

MEMBANDINGKAN KOMPOSISI BIAYA PRODUKSINYA DG PERUSAHAAN
KOMPETITOR SEJENIS.

DAYA SAING INI SANGAT BERPENGARUH PADA KESINAMBUNGAN USAHA

PERUSAHAAN TSB DAN MENJADI DASAR UNTUK MENYUSUN ASUMSI
DALAM PROYEKSI CASH FLOW KEDEPAN