PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM
YENI OKTAVIANI, S.E.I., M.A.EK.
KONSEP UANG DALAM ISLAM
• Pada masa pemerintahan raja Mamluk, beredar banyak jenis uang dengan kandungan logan
mulia yang bebeda satu sama lainnya.
• Pada saat itu beredar 3 jenis mata uang yaitu Dinar (emas), Dirham (perak) dan Fullus
(tembaga)
• Peredaran dinar sangat terbatas, peredaran dirham berfluktuasi dan kadang-kadang
menghilang. Fullus beredar sangat luas. Fenomena ini yg dirumuskan oleh Ibnu Taimiyah
bahwa uang dengan kualitas rendah akan kalah/menendang keluar uang dengan kualitas baik.
• Pada masa Mamluk terjadi instabilitas system moneter dengan banyaknya beredar fullus
sehingga meningkat jumlah permintaan tembaga dan akhirnya dilakukan impor tembaga dari
negara-neraga eropa.
• Penerus raja Mamluk yaitu sultan Kirbugha menyatakan fullus ditentukan nilainya
berdasarkan berat bukan dari nominasinya, akibatnya terjadi peningkatan permintaan
tembaga sampai dilakukan impor tembaga dari Eropa. Kemudian, percetakan uang menjadi
industry dengan didirikannya pabrik percetakan fullus di Kairo dan Alexandria.
FUNGSI UTAMA UANG MENURUT
IBNU TAIMIYAH:
• Sebagai alat pengukur nilai
• Media pertukaran dari sejumlah barang yang berbeda.
• “Atsman (harga atau yang dibayarkan sebagai harga, yaitu
uang) dimaksudkan sebagai pengukur nilai barang-barang
(mi’yar al-amwal) yang dengannya jumlah nilai barang-barang
(maqadir al-amwal) dapat diketahui; dan uang tidak pernah
dimaksudkan untuk diri mereka sendiri”
• Menentang bentuk perdagangan uang untuk mendapatkan
keuntungan.
UANG BUKAN KOMODITI
KARENA : (IBNU TAIMIYAH)
• Uang tidak mempunyai kepuasan intrinsik (intrinsic utility) yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia secara langsung. Uang harus digunakan untuk membeli barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan. Sedangkan komoditi mempunyai kepuasan intrinsik, seperti rumah untuk
ditempati, mobil untuk dikendarai. Oleh karena itu uang tidak boleh diperdagangkan dalam Islam.
• Komoditas mempunyai kualitas yang berbeda-beda, sementara uang tidak. Contohnya uang
dengan nominal Rp.100.000,- yang kertasnya kumal nilainya sama dengan kertas yang bersih. Hal
itu berbeda dengan harga mobil baru dan mobil bekas meskipun model dan tahun pembuatannya
sama.
• Komoditas akan menyertai secara fisik dalam transaksi jual beli. Misalnya kita akan memilih sepeda
motor tertentu yang dijual di showroom. Sementara uang tidak mempunyai identitas khusus, kita
dapat membeli mobil tersebut secara tunai maupun cek. Penjual tidak akan menanyakan bentuk
uangnya seperti apa.
UANG MENURUT AL-GHAZALI
• Natural Inflation
• Human Error Inflation
NATURAL INFLATION
• Natural Inflation adalah Inflasi yang terjadi secara alamiah, dimana manusia tidak
mampu untuk mencegahnya. Inflasi ini terjadi karena turunnya penawaran agregat atau
naiknya permintaan agregat.
• Natural inflation disebabkan karena ekspor meningkat, sedangkan impor menurun. Ini
menyebabkan banyaknya uang yang masuk dari luar negeri kedalam negeri, sehingga
mengakibatkan naiknya permintaan agregat. Kejadian ini pernah dialami pada masa
Umar ibn Khathab. Saat itu, eksportir yang menjual barangnya keluar negeri membeli
barang-barang dari luar negeri lebih sedikit jumlahnya dari barang yang mereka jual.
Ini menyebabkan kelebihan uang yang akan di bawa ke Madinah sehingga pendapatan
dan daya beli masyarakat meningkat, dan menyebabkan terjadinya kenaikan harga.
Untuk mengatasi hal ini Umar melarang penduduk Madinah melarang membeli
barang-barang komoditas selama dua hari berturut-turut, sehingga akan terjadi
penurunan permintaan agregat dan harga menjadi normal kembali
HUMAN ERROR INFLATION