Anda di halaman 1dari 8

Uang dalam Perspektif Ekonomi

Islam
Bahrina Almas SE., M.SEI.
Konsep Uang dalam Islam
Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep uang dalam ekonomi
konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang
adalah uang, uang bukan kapital.

Dalam Islam, capital is private goods sedangkan money is public goods. Uang yang ketika
mengalir adalah public goods (flow concept), lalu mengendap ke dalam kepemilikan
seseorang (stock concept) , uang tersebut menjadi milik pribadi (private goods).
Konsep Islam Konsep Konvensional

● Uang tidak identik dengan modal ● Uang seringkali diidentikkan dengan


● Uang adalah public goods modal
● Modal adalah private goods ● Uang (modal) adalah private goods
● Uang adalah flow concept ● Uang (modal) adalah flow concept
● Modal adalah stock concept bagi Fisher
● Uang (modal) adalah stock concept
bagi Cambridge School
Konsep Uang
dalam Islam
Ekonomi Makro dengan Uang
Ahmad Hasan menjelaskan bahwa kata nuqud (uang) tidak terdapat dalam Al-Quran
maupun Hadis Nabi, karena bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud untuk
menunjukkan harga.

Bangsa menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas,
dirham untuk mata uang yang terbuat dari perak dan fulus (uang tembaga) untuk alat tukar
tambahan yang digunakan untuk membeli barang-barang murah.
Fungsi Uang
1. Uang sebagai Ukuran Harga

2. Uang sebagai Media Transaksi

3. Uang sebagai Penyimpan Nilai


Bagaimana konsep Islam tentang Utilitas?
Dalam Islam, uang hanya diakui sebagai intermediary form, medium of exchange dan unit of
account. Tidak lebih dari itu. Uang bukanlah suatu komoditi. Jadi, dalam konsep Islam, uang
tidak masuk dalam fungsi utilitas. Mengapa? Karena, sebenarnya manfaat yang kita dapatkan
bukan dari uang itu sendiri, tetapi dari fungsi uang.

Salah satu contoh peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah SAW, ketika Bilal bin Rabah
ingin menukar 2 sha’ kurma buruk dengan 1 sha’ kurma yang baik, Rasulullah mengatakan,
“Tidak boleh menjual kurma yang buruk dan mendapatkan dinar, lalu membeli kurma yang
baik dengan dinar tersebut.” (HR. Bukhari).

Menurut Rasulullah SAW, tiap kurma memiliki harganya masing-masing.


Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai