Anda di halaman 1dari 6

NAMA: FIANININGSI

NIM:105721101522
KELAS: M22A

REVIEW
JURNAL
Judul KONSEP UANG DALAM ISLAM
Jurnal Jurnal social & budaya
Vol. & Hal Volume 6, Halaman 337 – 390
Tahun 2019
Penulis 1. Choirunnisak
2. Choiriyah
3. Sapridah
Tanggal Diterima : 16 November 2019
Revisi : 13 Desember 2029
Diterima : 15 Desember 2019
Reviewer Tidak disebutkan identitas reviewer dalam artikel tersebut. Hanya
disebutkan bahwa artikel ini telah memalui proses review

Abstrak Penelitian ini membahas bagaimana konsep uang dalam Islam.


Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library
research) yang menitikberatkan pada pengelolaan data secara
kualitatif dengan metode analisis data menggunakan metode
deskripsi-analisis. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Uang
adalah uang capital, uang tidak identik dengan modal, uang
adalah public goods, modal adalah private goods, uang adalah
flow concept, modal adalah stock concept. Uang bukan suatu
komoditi, bahkan uang dalam konsep Islam tidak termasuk dalam
fungsi utility. Dalam Islam tidak mengenal adanya time value of
money. Islam hanya mengenal Economic Value of Time dan uang
adalah flow concept.
Pendahuluan Uang merupakan bagian integral dari suatu sistem ekonomi.
Dengan adanya uang, maka perekonomian dapat beroperasi
secara lebih efisien dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Tidak ada satupun peradaban yang tidak mengenal dan
menggunakan uang, karena tanpa uang perekonomian akan
stagnan dan tidak berkembang.
Secara makro, mereka yang terlibat dalam kegiatan produksi
barang dan jasa dapat melakukan pertukaran secara mudah dan
lancar dengan menggunakan uang sebagai perantara. Sedangkan
sektor rumah tangga yang menerima pendapatan berupa uang
akan membelanjakannya untuk membeli barang dan jasa.
Perubahan aliran uang ini membuat terjadinya perubahan harga
output dan kuantitas, serta mempengaruhi tabungan, investasi,
dan siklus bisnis.

Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis ingin membahas


konsep Uang dalam Islam. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan atau membeberkan konsep uang dalam
perspektif Islam berdasarkan tinjauan pustaka dengan metode
analisis deskripsi.
Kajian Penelitian yang dilakukan oleh Didik Kusno Aji Nugroho
Pustaka membahas studi komparatif antara konsep kebijakan moneter
konvensional dan kebijakan moneter menurut Islam. Hasil
penelitian menemukan perbedaan antara kedua kebijakan
tersebut, di mana kebijakan moneter Islam harus sesuai dengan
norma-norma Islam dan berlandaskan Alquran dan hadits, serta
tidak mengenal instrumen suku bunga. Sedangkan kebijakan
moneter konvensional hampir semua instrumennya mengandung
unsur suku bunga. Kedua kebijakan memiliki persamaan yaitu
mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.

Penelitian oleh Liharti Dianing Pertiwi membandingkan mata


uang rupiah dan dinar untuk pembiayaan ibadah haji. Hasilnya
menunjukkan biaya haji menggunakan rupiah akan naik-turun
seiring fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar, sedangkan
menggunakan dinar akan turun tiap tahun karena dinar diukur
dengan emas yang harganya tetap.

Penelitian oleh Yayah Riayah membahas tinjauan ekonomi Islam


terhadap nilai tukar uang. Ketidakstabilan nilai tukar uang
diidentifikasi terjadi karena pergeseran pengertian uang sebagai
alat tukar menjadi komoditi yang nilainya dapat dipermainkan.
Metode Metode penelitian yang digunakan oleh ketiga peneliti tersebut
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Didik Kusno Aji Nugroho menggunakan metode penelitian
komparatif. Penelitiannya membandingkan konsep
kebijakan moneter konvensional dan kebijakan moneter
menurut Islam. Hasilnya menunjukkan perbedaan dan
persamaan antara kedua konsep tersebut.
2. Liharti Dianing Pertiwi menggunakan metode penelitian
komparatif. Penelitiannya membandingkan mata uang
Rupiah dan Dinar untuk pembiayaan ibadah haji. Hasilnya
menunjukkan pengaruh fluktuasi mata uang terhadap
biaya perjalanan haji.
3. Yayah Riayah menggunakan metode penelitian tinjauan
ekonomi Islam. Penelitiannya menganalisis konsep
ekonomi Islam terhadap nilai tukar uang. Hasilnya
menunjukkan ketidakstabilan nilai tukar uang akibat
bergesernya nilai-nilai mengenai penggunaan uang
menurut Islam.

Jadi secara ringkas, metode penelitian yang digunakan adalah


komparatif untuk Didik Kusno dan Liharti Dianing Pertiwi,
sedangkan Yayah Riayah menggunakan metode tinjauan konsep
ekonomi Islam.
Hasil Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa hasil
Penelitian penelitian yang relevan dengan topik konsep uang dalam Islam,
antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Didik Kusno Aji Nugroho


tentang Studi Komparatif Antara Konsep Kebijakan
Moneter Konvensional dan Kebijakan Moneter Menurut
Islam. Penelitian ini menggambarkan perbedaan antara
kebijakan moneter konvensional dan kebijakan moneter
secara Islam, di mana dalam Islam kebijakan moneter
harus sesuai dengan norma-norma Islam dan berlandaskan
pada Alquran dan Hadis, serta tidak mengakui instrumen
suku bunga.
2. Penelitian oleh Diniang Pertiwi tentang Studi Komperatif
Mata Uang Rupiah Dan Mata Uang Dinar Untuk
Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji. Penelitian ini
menggambarkan pengaruh fluktuasi mata uang rupiah dan
dinar terhadap biaya ibadah haji, di mana biaya haji akan
naik-turun tergantung kurs rupiah, sedangkan
menggunakan dinar akan lebih stabil.
3. Penelitian oleh Yayah Riayah tentang Tinjauan Ekonomi
Islam Terhadap Nilai Tukar Uang. Penelitian ini
menggambarkan ketidakstabilan nilai tukar uang akibat
bergesernya nilai-nilai mengenai hakikat penggunaan
uang, dan bagaimana konsep uang dalam Islam berbeda
dengan konsep uang secara umum saat ini.

Jadi ketiga penelitian tersebut membahas mengenai konsep uang


dalam Islam, terutama perbandingannya dengan sistem
konvensional, serta pengaruh berbagai faktor terhadap uang
menurut perspektif Islam.
Kesimpulan Dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan
konsep uang dalam ekonomi konvensional. Dalam
ekonomi Islam, uang tidak diidentikkan dengan modal.
Uang adalah public goods sedangkan modal adalah private
goods.
2. Uang dalam Islam adalah sebagai alat tukar dan pengukur
nilai barang dan jasa untuk memperlancar transaksi
perekonomian. Uang memiliki pengertian nuqud yang
berarti segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai
media pertukaran.
3. Perbedaan utama konsep uang antara Islam dan
konvensional terletak pada pandangan tentang sifat uang,
di mana dalam Islam uang bersifat flow concept sedangkan
modal bersifat stock concept, berbeda dengan pandangan
konvensional.
4. Telah terjadi perubahan fungsi uang sejalan dengan
perkembangan zaman, yaitu dari commodity money, token
money, hingga deposit money saat ini. Perubahan ini
sejalan dengan kompleksitas transaksi ekonomi
masyarakat.
5. Uang dalam Islam hanya diperbolehkan berbentuk emas
dan perak, sedangkan sistem uang konvensional saat ini
telah meninggalkan kaidah tersebut dan menggunakan
berbagai jenis uang tanpa dasar emas dan perak.
Kelebihan 1. Dalam Islam, uang tidak diidentikkan dengan modal. Uang
memiliki fungsi tersendiri sebagai alat tukar atau medium
of exchange, sedangkan modal berfungsi sebagai alat
produksi. Hal ini berbeda dengan pandangan ekonomi
konvensional yang seringkali mengidentikkan antara uang
dan modal.
2. Uang dalam konsep Islam bersifat flow concept, yaitu
bersifat mengalir dalam perekonomian. Sedangkan modal
bersifat stock concept, yaitu barang/aset yang dimiliki
seseorang. Hal ini lebih jelas membedakan antara uang
dan modal.
3. Uang dalam Islam bersifat public goods yang mengalir
bebas di masyarakat. Sedangkan modal bersifat private
goods yang dimiliki pribadi oleh setiap orang. Konsep
public goods ini lebih luas cakupannya dibanding
pandangan ekonomi konvensional.
4. Tidak adanya konsep "time value of money" dalam Islam,
sehingga tidak memungkinkan terjadinya praktik riba
dalam aktivitas moneter dan keuangan.
Kekurangan 1. Belum menjelaskan secara detail sumber-sumber hukum
Islam tentang konsep uang, seperti ayat-ayat Alquran dan
hadis-hadis nabi yang relevan. Penjelasan masih bersifat
umum.
2. Belum membahas secara mendalam perbedaan
pandangan ulama fikih dalam mendefinisikan uang/nuqud,
seperti antara yang mendefinisikan secara luas dan sempit.

3. Belum menganalisis implikasi konsep uang Islam terhadap


instrumen-instrumen keuangan syariah seperti akad,
produk perbankan dan pasar modal syariah.

4. Hanya membahas secara terbatas perbandingan konsep


uang Islam dengan konsep ekonomi konvensional. Masih
perlu penjelasan lebih mendalam terhadap perbedaan
pandangan antara kedua konsep tersebut.

5. Belum mengaitkan konsep uang Islam dengan


penerapannya dalam sistem ekonomi Islam secara
keseluruhan seperti yang diajarkan oleh tokoh-tokoh
ekonomi Islam klasik.

Anda mungkin juga menyukai