Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)


(Studi Kasus di Lembaga Pemerintahan Daerah Kabupaten Jepara)

Suyatno1
Program Studi Sistem Informasi1, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Email: yatno.fsaintek@gmail.com

ABSTRAK
Dengan penuh semangat, gevernments provinsi bersaing untuk menerapkan teknologi informasi dalam
mereka dengan provinsi. Namun, mempertanyakan ide tentang kelayakan dan manfaat dari program
dengan kenaikan implantasi kutu. Sistem pendukung ini pengambilan keputusan akan menganalisis
biaya dan keuntungan dari teknologi informasi di mikro dengan menggunakan metode informasi
Ekonomi (IE), Marilyn 88. Metode ini memperluas sistem akuntansi yang bernama ROI (Return On
Investment) dengan menambahkan dua domain lain yang; bisnis dan teknologi. Dengan hasil yang kita
dapat membuat kesimpulan apakah layanan teknologi informasi adil atau tidak dengan menggabungkan
bisnis dan teknologi dan perusahaan factros.

Katakunci : Pemakai, TI, SPK

1. PENDAHULUAN masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah


Penerapan dan pemakaian Teknologi Pusat.
Informasi yang mampu menghasilkan b. Memanfatkan teknologi Informasi untuk
manajemen dan jaringan pemerintahan yang meningkatkan kemampuan mengolah,
baik. Pemerintahan yang baik adalah suatu mengelola, menyalurkan dan
pemerintah yang mampu melayani mendistribusikan informasi dan
kebutuhan masyarakat secara cepat, akurat, pelayanan publik.
tepat waktu di segala bidang antara lain c. Membuat ruang dinding pemisah yang
bidang ekonomi, politik administrasi dan membatasi interaksi dengan sektor
bidang pendukung lainnya. swasta.
Penyelenggaraan pemerintah yang d. Perlu mengembangkan sistem
baik tersebut hanya dapat berhasil jika di “Manajemen Terkini atau Modern”
dukung oleh manajemen pemerintah yang dengan organisasi berjaringan
produktif, efisien dan transparan serta di (Networking) sehingga dapat
dukung pula oleh hubungan yang sejajar dan mempercepat lini pengambil keputusan
saling mendukung antara pemerintah serta memperluas rentang kendali.
sektor usaha dan masyarakat luas. Kinerja Permasalahan yang dibahas dalam
pemerintah juga akan tinggi bila jaringan penelitian ini meliputi identifikasi manfaat
kerja (Network) yang saling mendukung dan biaya proyek Teknologi Informasi
antar Pemda dan antara Pemda dan dingkup Pemkab Jepara dan melakukan
Pemerintah Nasional berhasil dibangun. analisa ekonomi dengan menggunakan
Untuk menjawab tantangan tersebut di metode Ekonomi Informasi, baik di tinjau
atas Pemerintah Kabupaten Jepara telah dari manfaat langsung (tangible benefit),
berupaya sekuat tenaga membentuk dimensi peningkatan efisien (Quasi tangible benefit)
baru ke dalam organisasi, sistem manajemen dan manfaat yang berfokus pada efektivitas
dan proses kerja lintas unit yang meliputi : pemda setempat, ditambah lagi dengan
a. Mengembangkan sistem dan proses kerja analisa indikator ekonomi secara
yang lebih besar dan lentur untuk konvensional sehingga dapat ditentukan
memfasilitasi berbagai bentuk interaksi apakah proyek masing-masing layanan
yang komplek antar unit kerja, Teknologi Informasi di Pemkab Jepara
layak atau tidak layak dengan menciptakan
suatu pendukung.

52
Penelitian ini adalah sebagai alat
untuk menerapkan teknologi Informasi yang
berguna sebagai pendukung sistem
pengambil keputusan dan melakukan anlisa
ekonomi terhadap masing-masing layanan
Teknologi Informasi dan dapat mengambil
suatu keputusan apakah proyek Teknologi
Informasi pada lingkup Pemkab Jepara
menguntungkan atau hanya menghabiskan
anggaran pemerintah saja.
Gambar 1 Hubungan Sisi Bisnis dengan Sisi
Teknologi [marilyn 85]
2. LANDASAN TEORI
Penggunaan Teknologi Informasi
seperti Wide area Network, Internet dan Perhitungan biaya-biaya tersebut
komunikasi, bergerak oleh lembaga dapat dilakukan dengan menggunakan
Pemerintah yang mempunyai kemampuan teknik Value Linking, Value Accelaretion,
untuk mentrans-formasikan hubungan Value Restructuring, dan Innovation
Pemerintah dengan warganya, pelaku bisnis Valution. Metode IE dikembangkan dengan
dan lembaga pemerintah lainnya, serta pihak menggabungkan antara hasil perhitungan
swasta. Teknologi ini dapat mempunyai ROI sederhana dengan kuantifikasi manfaat-
tujuan yang beragam, antara lain : manfaat tersebut diatas.
Pemberian layanan Pemerintah yang lebih
baik kepada warganya, peningkatan 3. ANALISA DAN PERANCANGAN
interaksi dengan dunia usaha dan insdustri 1. Model Penilaian Sisi Bisnis
pemberdayaan masyarakat melalui akses a. Strategic Match
Tabel 1 Stategic Match
informasi/manajemen Pemerintah yang
Model Penilaian Skor
lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat  Proyek IT tidak mempunyai
berupa pengurangan KKN, peningkatan hubungan langsung dengan sistem
transaparansi, peningkatan ke-nyaman, Pemerintahan 0
pertambahan pendapatan atau pe-ngurangan  Proyek IT tidak mempunyai
biaya. hubungan langsung dengan sistem
Informasi Ekonomi dikembangkan pemerintahan namun
dan dikenalkan oleh Marilyn m. Parker meningkatkan efisisensi
untuk membantu para pengambil keputusan operasional 1
dalam melakukan evaluasi terhadap suatu  Proyek IT tidak mempunyai
hubungan langsung dengan sistem
pemakaian Teknologi Informasi. Pemakaian
Pemerintahan namun sebagai
Teknologi Informasi begitu kompleksnya sistem pelopor untuk sistem yang
sehingga di butuhkan suatu alat pengukuran lain itu menjadi bagian dari tujuan
yang sesuai untuk dapat menentukan Strategic strategis pemerintahan 2
kelayakan pemakaian Teknologi Informasi. Match  Proyek IT tidak mempunyai
menurut informasi ekonomi kelayakan suatu hubungan langsung dengan sistem
penerapan dan pemakaian Teknologi Pemerintahan namun sebagai
Informasi dapat di lihat dari dua Sisi yaitu sistem pelopor untuk sistem yang
Sisi Bisnis dan sisi Teknologi. Sisi bisnis lain didalam mencapai tujuan
adalah atribut teknologi dan bisnis yang strategis pemerintahan 3
 Proyek IT mempunyai hubungan
ditagih untuk sumber daya yang digunakan
langsung serta menjadikan bagian
untuk menghasilkan nilai termasuk dari tujuan strategis pemerintahan
resikonya, sedang dari sisi Teknologinya yang telah ditetapkan 4
adalah biaya sebenarnya yang dikeluarkan  Proyek IT mempunyai hubungan
untuk pemakaian sumber daya dalam langsung serta menjadikan
memberikan pelayanan kepada sisi bisnis. sebagai tujuan strategis
pemerintahan yang telah
ditetapkan 5

53
b. Competitive Advantage c. Management Information
Tabel 2 Competitive Advantage Tabel 3 Management Information

Model Penilaian Skor Model Penilaian Skor


 Proyek IT tidak  Proyek IT tidak
memberikan akses atau mempunyai kaitan
pertukaran data antara dengan management 0
pemerintah dengan 0 information of core
masyarakat, penenaman activities
dan unit lainnya.  Proyek IT tidak
 Proyek IT tidak mempunyai kaitan
memberikan akses atau dengan management
pertukaran data, tiap-tiap information of core
bagian tapi meningkatkan activities namun ada 1
kinerja pemerintahan 1 sedikit data untuk
disebabkan karena adanya melengkapi informasi
peningkatan efisiensi pada yang berguna untuk
operasional menuju pada menuju aktivitas inti pada
performane yang ketat pemerintahan.
 Proyek IT tidak  Proyek IT tidak
memberikan akses atau mempunyai kaitan 2
pertukaran data, tiap-tiap dengan management
bagian tapi meningkatkan 2 information of core
kinerja perusahaan activities namun ada
disebabkan karena adanya sedikit data untuk
peningkatan efisiensi melengkapi informasi
operasional menjadi 3 pada yang berguna
Managemen
Compet sebuah kunci dalam langsung dengan aktivitas
t
itive bidang strategic inti pada pemerintahan 3
information
Advanta pemerintahan  Proyek IT tidak
nge  Proyek IT memberikan 4 mempunyai kaitan
akses atau pertukaran dengan management
beberapa, data output information of core 4
sebagian untuk activities namun ada
meningkatkan kinerja sedikit data untuk
Pemerintahan. melengkapi informasi 5
 Proyek IT memberikan pada yang berguna
akses atau pertukaran identifikasi aktivitas inti
beberapa data output yang digunakan sebagai
secukupnya untuk 5 acuan dalam karakteristik
meningkatkan operasional
kinerjapemerintahan  Proyek IT sangat penting
 Proyek IT memberikan untuk menyediakan
akses atau pertukaran management information
beberapa data output of core activities di masa
yang tinggi serta akan datang
memperbaiki kinerja  Proyek IT sangat penting
pemerintahan dengan untuk menyediakan
memberikan pelayanan management information
yang tidak dapat dicapai of core activities
oleh pemerintah daerah
lain sebagai saingan
dalam memajukan
daerahnya masing-
masing.

54
d. Competitive Response e. Project or Organization Risk
Tabel 4 Competitive Response Tabel 5 Project or Organization Risk
Model Penilaian Skor Model Penilaian Skor
 Proyek TI dapat  Pemerintah mampu membuat
ditunda paling peluang bisnis dari dampak TI
sedikit selama 12 juga sudah mempublish potensi
bulan karena sistem 0 daerah dan penanaman/investor
yang lama masih sudah bisa melakukan penanaman
bisa melayani modal dengan interaktif dan
kebutuhan adanya jaminan hukum atau Perda
masyarakat dan prosedur yang jelas untuk
 Penundaan proyek melakukan investasi dan sumber
IT tidak akan 1 daya ada secara terus menerus. 0
berpengaruh pada  Pemerintah mampu membuat
peningkatan kinerja peluang bisnis dari dampak TI
dan dengan biaya juga sudah mempublish potensi
tenaga kerja selama daerah dan penanaman/investor
ini akan sudah bisa melakukan penanaman
menghasilkan 2 modal dengan interaktif dan
pelayanan yang adanya jaminan hukum atau Perda
sama. dan prosedur yang jelas untuk
 Penundaan proyek melakukan investasi namun belum
Project or
IT tidak akan siapnya sumber daya secara terus
Organization
berpengaruh pada menerus. 1
Risk
peningkatan kinerja  Pemerintah mampu membuat
dan walaupun gaji 3 peluang bisnis, namun hanya
Competitiv tenaga kerja mempublish potensi daerah
e Response dinaikkan akan prosedur investasi sudah jelas,
menghasilkan namun tidak ada jaminan
pelayanan yang sama 4 keamanan dan investasi kepada
 Pendundaan proyek investor. 2
TI tidak akan  Pemerintah tidak mampu
berpengaruh pada 5 membuat peluang bisnis namun
peningkatan kinerja hanya mempublish potensi daerah
pemerintahan namun saja tanpa ada, kejelsan prosedur
dibtuhkan pertukaran investasi. 3
tenaga kerja dengan  Pemerintah tidak mampu
tujuan dapat membuat peluang bisnis namun
meningkatkan hanya menyediakan sedikit
pelayanan informasi dari sektor bisnis. 4
pemerintah  Pemerintah tidak mampu
 Pendundaan proyek membuat peluang bisnis terhadap
TI barangkali akan proyek TI. 5
menjadikan
pemerintahan yang
tidak efektif dan
efisien
 Pendundaan proyek
TI akan menjadikan
pemerintahan yang
tidak efektif dan
efisien.

55
2. Model Penilaian Sisi Teknologi Teknologi
a. Definitional Uncertainty  Ketergantungan 3
Tabel 6 Definitional Uncertainty terhadap pembangunan
Model Penilaian Skor aplikasi software
 Kebutuhan dan  Sisi teknologi tidak siap 4
spesifikasi adalah jelas melaksanakan proyek
dan disepakati dan tidak 0 serta mempunyai 5
ada pergantian kendala pada keahlian,
spesifikasi hardware, software dan
 Kebutuhan dan 1 pengembangan aplikasi
spesifikasi adalah program
sebagian diketahui dan  Ketergantungan
disepakati, tidak ada terhadap kemampuan
perubahan spesifikasi. 2 software masih
 Kebutuhan dan memakai sistem saat
spesifikasi adalah ini.
secukupnya diketahui
dan disepakati, tidak ada c. Strategic Information System
perubahan spesifikasi. 3 Architecture
 Kebutuhan dan Tabel 8 Strategic Information System
spesifikasi yang Architecture
mencukupi telah Model Penilaian Skor
Definition
disepakati daerah yang  Proyek TI yang dikembangkan tidak
al
diteliti jelas, perubahan- 4 mengikuti masterplane yang telah
Uncertaint
perubahan yang bersifat ditetapkan. 0
y
hampir jelas dan pasti.  Proyek TI yang dikembangkan
 Kebtuhan dan spesfikasi mengikuti sebagian masterplane
tidak disepakati, wilayah yang telah ditetapkan namun yang
yang diteliti terlalu prioritas tidak ditemukan. 1
kompleks, perubahan-  Proyek TI yang dikembangkan
perubahan jelas, 5 mengikuti sebagian masterplane
msekipun disaat proyek yang telah ditetapkan dan
berlangsung. mempunyai hasil yang sedang dan
 Kebutuhan dan bukan menjadi prasyarat pada
spesifikasi tidak masterplan proyek yang lain, hanya
diketahui, wilayah yang saja terlepas pada masterplan proyek
diteliti mungkin terlalu yang lain. 2
kompleks dan luas,  Proyek TI yang dikembangkan
perubahan-perubahan mengikuti sebagian masterplan yang
mungkin sedang telah ditetapkan dan mempunyai
berlangsung tetapi yang hasil yang rendah, dan bukan
menjadi kunci adalah menjadi prasyarat pada masterplan
kebutuhan yang tidak Strategic proyek yang lain, hanya saja
diketahui. Informatio terlepas pada masterplan proyek
n System yang lain. 3
b. Technical Uncertainty Architectu  Proyek TI yang dikembangkan
Tabel 7 Technical Uncertainty re mengikuti masterplan seutuhnya
Model Penilaian Skor yang telah ditetapkan dan
 Sisi teknologi siap mempunyai hasil yang tinggi, dan
melaksanakan proyek 0 bukan menjadi prasyarat pada
serta tidak ada kendala masterplan proyek yang lain. Tetapi
Technical pada keahlian, 1 menutup link dengan master plan
Uncertainty hardware, software dan proyek yang lain. 4
pengembangan aplikasi 2  Proyek TI merupakan bagian dari
program. masterplan pemerintahan dan harus
 Kebutuhan akan skll dilaksanakan dan mendapatkan
didapatkan dari Sisi prioritas yang pertama. 5

56
computer dalam daerah
d. Infrastruktur Risk tertentu. Pentingnya
Tabel 9 Infrastruktur Risk kelayakan menaikan biaya
Model Penilaian Skor investasi terhadap staf,
 Sistem ini memakai Software, hardware dan
layanan dan fasilitas yang manajemen untuk
telah ada. Tidak ada mengakomodasikan
investasi dalam proyek ini. Investasi ini
infrastruktur yang tidak dimasukkan dalam
membutuhkan fasilitas- harga proyek langsung,
fasilitas prasyarat, tidak tetapi menggambarkan 5
dilakukan antisipasi 0 fasilitas-fasilitas investasi
terhadap biaya investasi infrastruktur untuk
yang langsung menjadi menghasilkan kebutuhan
bagian dari proyek lingkungan dari proyek
tersebut. ini.
 Perubahan dalam salah  Dibutuhkan perubahan
satu elemen system 1 substansi dalam bagian-
layanan pendukung bagian layanan pendukung
computer dibutuhkan computer dalam daerah
dalam proyek ini, harga tertentu adalah penting
kumpulan biaya investasi untuk memprediksi biaya
terkecuali proyek langsung investasi terhadap staf,
relative kecil. software, hardware dan
 Perubahan-perubahan manajemen untuk
kecil dalam beberapa mengakomodasi proyek
elemen dari system ini. Investasi tidak
layanan pendukung dimasukkan dalam harga
computer dibutuhkan. 2 proyek langsung, tetapi
Beberapa biaya investasi menggambarkan fasilitas-
Infrastrukt fasilitas investasi infra
penting untuk
ur Risk struktu untuk
mengakomodasi proyek
ini, pentingnya mengahsilkan kebutuhan
memasukkan beberapa lingkungan dari proyek
biaya investasi berikutnya ini.
sebagai subsikuensi
integrasi dari proyek ini Model Penilaian Internal Rate Return (IRR)
kedalam pusat dari Tabel 10 Model Penilaian Internal Rate Return
lingkungan infrastruktur (IRR)
 Dibutuhkan perubahan- 3 Model Penilaian Harga bobot Nilai
perubahan secukupnya IRR = Sbi + (>=35%)5 5 100
dari beberapa elemen dari IRR = Sbi + (15 – 24%) 4 80
system layanan pendukung IRR = Sbi + (8% - 14%) 3 60
computer. Pentingnya IRR 20
IRR = Sbi + (1% - 7%) 2 40
beberapa biaya investasi IRR = Sbi + (0%) 1 20
untuk mengakomodasi IRR = irr <=Sbi 0 0
proyek ini, pentingnya
memasukkan beberapa Model ini ini dengan bobot penilaian
investasi berikutnya diasumsikan 20 karena batas penilaian
sebagai subsikuensi adalah 0 samapai dengan 100. Sedangkan
integrasi proyek ini ke
dalam pusat lingkungan
range penilaian IRR yang menjadi acuan
infrastruktur dalah SBI ( suku bunga Indonesia),
 Ibutuhkan perubahan- dimana jika IRR = Sbi + (>=35)
perubahan yang 4 mempunyai harga 5 ini diambil dengan
mencukupi dalam bagian- melihat data-data yang diperoleh secara
bagian-bagian dari elemen kualitatif untuk panduan melakukan
dari layanan pendudkung evaluasi dalam pengambilan keputusan

57
(AP Stoop, M Berg) pada beberapa Daerah B : Strategic mempunyai LOB kuat
perusahaan ternama di dunia sehingga dan dukungan komputer juga kuat karena
nilai-nilai IRR yang paling baik di dapat tersedianya infrastruktur dan pendukung
>= 35%. utama TI. Pengembangan TI akan berperan
meningkatkan kemampuan dan kekuatan
4. HASIL DAN IMPLEMENTASI suatu organisasi dalam menghadapi
Ada bebarapa cara untuk menentukan persaingan bisnis.
nilai Korporat. Salah satu cara yang
digunakan adalah dengan melihat tingkat Tabel 12 Bobot daerah B (Strategic) Marilyn
hubungan antara kondisi line of business (88)
dengan tingkat dukungan komputer terhadap Likely Comment Resulting
Value weight
bisnis tersebut. Business
a. Return On Invesment Medium 2
b. Strategic Match Low 4
c. Competitive Advantange High 6
d. Management Information Medium 2
e. Competitive Response High 4
f. Project Organotation Risk Low -1

Technology
a. Definitional Uncertainty Medium -2
Gambar 2 Gambaran dengan tingkatan b. Technical Uncertainty Low -1
dukungan komputer c. Strategic Is Architecture Low 1
d. Infrastruktur Risk Low 1
Total Value 20
Daerah A : Investasi LOB (Line of Total Risk
Business) kuat, tetapi dukungan komputer and -4
lemah artinya fundamental bisnis yang kuat, Uncertainty
mempunyai waktu dan kesempatan untuk
melakukan investasi untuk keperluan Daerah C : mempunyai LOB lemah,
dimasa mendatang. dukungan komputer juga lemah. Kondisi
bisnis tidak begitu baik, tetapi kesempatan
Tabel 11 Bobot daerah A (Investasi) Marilyn untuk memperbaiki kondisi bisnis dengan
(88) meningkatkan efektivitas dan efisien suatu
Likely Value Com Resulting
ment weight
organisasi.
Business
a. Return On Invesment Medium 2
b. Strategic Match Low 0
c. Competitive
Advantange Low 0
d. Management
Information Medium 2
Stren
e. Competitive Response High 8
gthen
f. Project Organotation
Mana
Risk Medium -2
geme
nt
Technology
a. Definitional
Uncertainty Medium -4
b. Technical Uncertainty Medium -4
c. Strategic Is
Architecture High 8
d. Infrastruktur Risk Low 0
Total 20
Valu
e
Total
Risk
and
Unce
-10
rtaint
y

58
Tabel 13 Bobot daerah C (Infrastructur) Marilyn Tabel 14 Bobot daerah D (Breakthrough or
(88) Management) Marilyn (88)
Likely Comm Resulting Likely Resulting
Comment
Value ent weight Value weight
Business
Business
a. Return On
a. Return On Medium Assume 2
Invesment High 4
Invesment High Manage 0
b. Strategic Match High 6
b. Strategic Match ment
c. Competitive
c. Competitive Low 0
Advantange Low 0
Advantange goal
d. Management
d. Management High 2
Information High 4
Information Medium Strengt
e. Competitive
e. Competitive hen 8
Response Low 0
Response High Manag -2
f. Project Organotation
f. Project ement
Risk High -4
Organotation Cannot
Risk Afford
Technology
High Risk -4
a. Definitional
Technology Medium -4
Uncertainty Medium -2
a. Definitional Cannot
b. Technical
Uncertainty High Afford 8
Uncertainty Medium -2
b. Technical Low Risk 0
c. Strategic Is
Uncertainty Cannot
Architecture High 6
c. Strategic Is Afford
d. Infrastruktur Risk Medium -2
Architecture Risk
d. Infrastruktur A Total Value 20
Risk Cruici Total Risk
al and -10
elemen Uncertainty
t
Total 20 Namun pada penilaian ini metode
Value tersebut dikembangkan dengan
Total menambahkan indikator ekonomi
Risk
and -10
pendukung lainnya yaitu IRR (Internal Rate
Uncert Return), PbP (Payback Periode), NPV (Net
ainty Present Value), serta hasil harga terhadap
sisi bisnis (Return On Invesment, strategic
Daerah D : Breakthrough or Management Match, Competitive Advantange,
mempunyai LOB lemah tetapi dukungan Management Information, Competitive
komputer sangat kuat. Organisasi dalam Response, Project Organotation Risk, dan
kondisi ini berusaha untuk bertahan hidup. Sisi Teknologi yang meliputi antara lain
Namun dengan adanya kemampuan Definitional Uncertainty, Technical
komputer yang kuat investasi dan Uncertainty, Strategic Is Architecture,
pengembangan TI akan membuka Infrastruktur Risk sehingga analisa ekonomi
kesempatan bagi perusahaan untuk terhadap kelayakan investasi TI lebih akurat
meningkatkan potensinya dengan cepat. dengan menggabungkannya sebagai berikut:
Nilai Rerata = Σ Harga Bisnis
dan Teknologi + IRR + NpV +
PbP/4
Dari formula yang ditetapkan diatas
maka dapat dibuat suatu sistem pendukung
keputusan yaiti berbasis komputer yang
interaktif yang membantu pembuat
keputusan memanfaatkan data dan model
untuk menyelesaikan permasalahan yang
tidak terstruktur (Gorry & Morton, 1971).

59
Desain dan Perancangan Sistem Hasil Penelitian
Hasil yang dilaukan dalam penelitian ini Tahapan pencapaian pelaksanaan sistem
dapat digambarkan secara global dalam Penerapan dan Pemakaian Teknologi
Diagram Alir yang merupakan representatif Informasi Pemerintah Kabupaten Jepara
grafis yang paling luas dipakai untuk desain digambarkan seperti struktur di bawah ini :
prosedural.

Gambar 4 Tahapan pencapaian pelaksanaan


sistem Penerapan dan Pemakaian Teknologi
Informasi Pemerintah Kabupaten Jepara

Gambar 3 Diagram alir sistem Pendukung Tabel 14 Hasil Evaluasi analisis ekonomi
keputusan Kelayakan Penerapan dan pemakaian dengan metode Ekonomi Informasi
Teknologi Informasi

60
5. KESIMPULAN [6] Ahmad Arifi Harahap, “Sistem
Melihat hasil dari analisa ekonomi Pendukung Keputusan Penentuan
untuk investasi Proyek TI dengan studi Jurusan Dengan Metode Analytical
kasus Pemda Jepara dengan metode Hierarchy Process Studi Kasus
Ekonomi Informasi maka dapat diperoleh SMK Swasta Kartini Utama Sei
beberapa kesimpulan diantaranya : Rampah,” Pelita Informatika Budhi
a. Desain Rancang bangun sistem Darma, ISSN: 2301-9425 Vol.9,
pendukung keputusan analisa investasi No.2, Maret 2015
TI dengan Metode Ekonomi Informasi [7] Marsani Asfi dan Ratna Purnama
melibatkan unsur Sisi Bisnis dan Sisi Sari, “Sistem Pendukung Keputusan
Teknologi ditambah dengan analisa Seleksi Mahasiswa Berprestasi
menggunakan indikator ekonomi yang Menggunakan Metode AHP Studi
merupakan pengembangan dari metode Kasus STIMIK CIC Cirebon,”
ini akan menghasilkan suatu sistem yang Jurnal Informatika, ISSN: 131-144
memberikan penilaian pada setiap Vol.6, No.2, Desember 2010
layanan TI. [8] Terta Ganda, “Sistem Pendukung
b. Sistem Pendukung keputusan ini mampu Keputusan Untuk Menentukan
membantu pengambil keputusan dalam Penerima Bantuan Sosial Tahunan
menentukan pilihan untuk melakukan dari Perusahaan dengan Metode
implementasi Teknologi Informasi. Analytical Hierarchy Process Studi
c. Jika di tinjau dari manfaat ekonomi Kasus Grand Palladium Medan,”
secara mikro maka belum saatnya ISSN: 2301-9425 Vol.8, No.3,
implementasi layanan TI di Pemda Desember 2014
disebabkan karena besarnya investasi [9] Eko Darmanto, Noor Latifah dan
yang dikeluarkan tidak sesuai dengan Nanik Susanti, “Penerapan Metode
manfaat (benefit) yang diperloleh. Analytical Hierarchy Process Untuk
Menentukan Kualitas Gula Tumbu,”
6. DAFTAR PUSTAKA Jurnal SIMETRIS, ISSN: 2252-
[1] Bank Dunia, 2002, E-Government : 4983 Vol.5, No.1 April 2014
A definition of E*government [10] Efraim Turban, Jay E.
[2] Dandang Umar Daihani, 2001, Aronson, dan Ting-Peng Liang,
Komputerisasi Pengambilan “Decision Support Systems and
Keputusan, Elex Media Intelligent Systems,” Yogyakarta:
Komputindo Kelompok Gramedia Andi, 2005
Jakarta. [11] Kusrini, M.Kom, “Konsep
[3] Gorry dan Morton, 1971, DSS dan Aplikasi Sistem Pendukung
definition, Http://www.qsu.edu/~ Keputusan,” Yogyakarta:
dscaar/notes/2 Andi,2007
[4] Pressman, Roger S., 2001, Software [12] http://www.tnp2k.go.id/id/t
Engineering – A Practitioner’s anya-jawab/klaster-i/program-
Approach, fifth Editoin, Mc-Graw- keluarga-harapan-pkh/, diakses
ill Companies, Inc, New York. tanggal 21 September 2015.
[5] Dita Monita, “Sistem Pendukung
Keputusan Penerima Bantuan
Langsung Tunai Dengan
Menggunakan Metode Analytical
Hierarchy Process,” Pelita
Informatika Budhi Darma, ISSN:
2301-9425 Vol.3, No.2, April 2013

61

Anda mungkin juga menyukai