Anda di halaman 1dari 8

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN JOB SHOP DENGAN


MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNELING
Faisal Amin ( 1011507)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan


Jl.Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
http:// www. stmik-budidarma.ac.id # Email : Faisal.Amin16@yahoo.com

ABSTRAK
Penjadwalan merupakan aspek penting dalam perencanaan dan pengendalian proses penyelesaian
serangkaian pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Penjadwalan Job shop yang merupakan hasil penelitian,
permasalahan yang terjadi adalah tingkat utilisasi masih rendah. Dari pengamatan awal, diduga permasalahan
yang dihadapi disebabkan oleh metode yang belum tepat. Penelitian dimaksudkan untuk mengusulkan metode
penjadwalan menggunakan metode simulated annealing.
Penjadwalanpekerjaanpadamesinsangatperludilakukanolehperusahaan untuk menyusun suatu urutan
prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan loading beban kerja pada seluruh stasiun kerja jika telah dapat
dipastikan kebutuhan (requirements) akan segala sumber telah terpenuhi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh F.Busetti (2007) tentang penjadwalan flowshop, jadwal produksi hanya dapat disusun ketika seluruh
sumber telah tersedia (available) antara lain pengadaan bahan baku ,kapasitas operator ,kapasitasmesin,dan
rancangan gambar teknik dari produk yang diproduksi. Jadwal harus disusun untuk mendapatkan total waktu
penyelesaian order yang minimum.
Pendekatan yang populer dalam job shop adalah pendekatan pencarian lokal (local search approach).
Algoritma pencarian lokal ini didasarkan pada kepastian struktur tetangga dan beberapa aturan yang digunakan
untuk mencari solusi baru dari data yang ada. Pendekatan pencarian lokal ini meliputi simulated annealing, tabu
search, algoritma genetic dan lain-lain.

Key : Aplikasi Penjadwalan Job Shop, Algoritma Simulated Anneling

1. Pendahuluan Pendekatan yang populer dalam job shop


Penjadwalan merupakan aspek penting adalah pendekatan pencarian lokal (local search
dalam perencanaan dan pengendalian proses approach). Algoritma pencarian lokal ini didasarkan
penyelesaian serangkaian pekerjaan dalam kurun pada kepastian struktur tetangga dan beberapa aturan
waktu tertentu. Penjadwalan Job shop yang yang digunakan untuk mencari solusi baru dari data
merupakan hasil penelitian, permasalahan yang terjadi yang ada. Pendekatan pencarian lokal ini meliputi
adalah tingkat utilisasi masih rendah. Dari simulated annealing, tabu search, algoritma genetic
pengamatan awal, diduga permasalahan yang dan lain-lain.
dihadapi disebabkan oleh metode yang belum tepat. Penjadwalan pekerjaan pada mesin sangat
Penelitian dimaksudkan untuk mengusulkan metode perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menyusun
penjadwalan menggunakan metode simulated suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai
annealing. dengan loading beban kerja pada seluruh stasiun kerja
Kesulitan dari masalah optimasi mendorong jika telah dapat dipastikan kebutuhan (requirements)
perkembangan dari teknik optimasi yang ada. Teknik- akan segala sumber telah terpenuhi. Berdasarkan
teknik yang ada biasanya diambil dari ide-ide yang penelitian yang dilakukan oleh F. Busetti (2007)
diperoleh dari berbagai area penelitian. Metode tentang penjadwalan flowshop, jadwal produksi
simulated annealing menghasilkan makespan hanya dapat disusun ketika seluruh sumber telah
sekaligus delay paling minimum diantara ketiga tersedia (available) antara lain pengadaan bahan
metode yang diperbandingkan dan secara otomatis baku, kapasitas operator, kapasitas mesin, dan
tingkat utilisasi penggunaan mesin yang dihasilkan rancangan gambar teknik dari produk yang
pun meningkat. Penulis memberi manfaat yang diproduksi. Jadwal harus disusun untuk mendapatkan
didapat dari penggunaan metode simulated annealing. total waktu penyelesaian order yang minimum.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat Dalam skripsi ini penulis akan memecahkan masalah
yang diperoleh dengan menggunakan metode penjadwalan job shop menggunakan Algoritma
simulated annealing, diantaranya adalah sebagai Simulated Annealing, Permasalahan yang timbul pada
berikut : penjadwalan job shop yaitu dalam meminimasi fungsi
1. Resiko keterlambatan menurun. obyektif. Untuk meminimasi fungsi obyektif,
2. Memenangkan kepercayaan konsumen. penjadwalan harus dilakukan secara cepat dan efisien
3. Keuntungan perusahaan meningkat. agar tidak menunda job yang lain. Fungsi obyektif
yang dimaksud berupa waktu penyelesaian seluruh

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 62
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

job (makespan). Penjadwalan job shop yang baik 2 Penjadwalan produk yang akan dihasilkan dapat
dapat meningkatkan kinerja mesin serta dapat selesai tepat waktunya sesuai dengan yang
meminimasi biaya dan waktu. dijadwalkan dengan ketepatan waktu pemenuhan
1.2 Perumusan Masalah order.
Berdasarkan uraian latar belakang 3 Peningkatan efisiensi produk sehingga
permasalahan di atas, masalah yang dihadapi adalah: menghemat biaya produksi.
1 Bagaimana mengatasi keterlambatan 4 Dilakukannya penjadwalan juga dapat
penyelesaian order yang mempengaruhi delivery menurunkan waktu produksi (completion time)
time ke tangan customer ? dari job order
2 Bagaimana mencari solusi pemecahan masalah
optimal dalam penentuan jadwal produksi untuk 1.3. Metode Penelitian
meminimisasi total waktu penyelesaian semua Dalam menyusun skripsi ini penulis
order ? melakukan beberapa penerapan metode penelitian
3 Bagaimana membagun sebuah sistem yang untuk menyelesaikan permasalahan. Adapun metode
mampu melakukan penjadwalan yang teratur penelitian yang dilakukan adalah dengan cara:
cepat dan tepat sehingga tidak mempengaruhi 1. Studi Literatur
proses produksi ? Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan
informasi yang diperlukan untuk proses
1.3 Batasan Masalah perancanaan sistem yaitu mempelajari buku,
Agar permasalahan yang akan dibahas artikel, atau situs yang memuat mengenai
menjadi lebih terarah maka penulis membatasi penjadwalan job serta mempelajari perangkat
pemasalahan sebagai berikut : lunak Visual Studio 2008 untuk mengetahui
1. Mesin hanya dapat mengerjakan satu job pada fungsi dan aplikasi.
suatu waktu tertentu. Demikian pula, pada suatu 2. Analisis
waktu tertentu setiap mesin hanya dapat Melakukan analisis masalah proses
mengerjakan satu operasi dari satu job. penjadwalan, mempelajari perangkat lunak
2. Mesin tidak membutuhkan waktu setup sebelum Visual Studio 2008 secara umum, analisis
mengerjakan suatu job. kebutuhan umum sistem, analisis kerja dan
3. Mesin hanya dapat mengerjakan job baru setelah analisis kebutuhan perangkat lunak serta modul.
job yang sedang dikerjakan selesai (tidak dapat 3. Perancangan
disela). Melanjutkan hasil analisis perangkat lunak yang
4. Pada penelitian ini jumlah mesin dan jumlah job sudah dilaksanakan sebelumnya ke tahapan
yang digunakan minimal 2 buah dan maksimal 10 selanjutnya, yaitu perancangan arsitektur
buah. perangkat lunak, kerja, modul, basisdata dan
5. Masalah job shop yang dibahas pada skripsi ini perancangan antarmuka, serta lingkungan
adalah masalah job shop statik dimana pada waktu pengembangan perangkat lunak.
t = 0, seluruh job sudah siap untuk dikerjakan. 4. Implementasi
Melakukan implementasi dari hasil perancangan
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian yang sudah dilakukaan sebelumnya kedalam
1.4.1 Tujuan Peneltian suatu aplikasi penjadwalan.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 5. Pengujian Perangkat Lunak
1. Untuk meminimalisasi waktu penyelesaian Pengujian perangkat lunak yang sudah
seluruh job (makespan ) dikembangkan dengan sistematika yang sudah
2. Untuk meningkatkan kinerja mesin sehingga dirancang sedemikian rupa untuk melihat
dapat mengefisienkan waktu dan biaya. perangkat lunak memberikan hasil yang
3. Penjadwalan juga perlu dilakukan untuk diinginkan.
menghindari mesin yang menganggur.
4. Untuk menyelesaikan permasalahan 2. Landasan Teori
penjadwalan job shop dengan 2.1 Penjadwalan Job shop
mengimplementasikan metode simulated Masalah penjadwalan job shop merupakan
annealing sehingga mampu menghasilkan waktu permasalahan pengurutan sejumlah operasi yang
penyelesaian yang minimum. diproses pada mesin-mesin tertentu. Secara formal
definisi masalah penjadwalan job shop adalah
1.4.2 Tujuan Peneltian bagaimana menyusun semua operasi dari semua
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : pekerjaan pada tiap mesin dalam rangka meminimasi
1 Menambah referensi yang berhubungan dengan fungsi obyektif. Fungsi obyektif yang dimaksud dapat
problem penjadwalan yang diharapkan dapat berupa waktu pengerjaan total seluruh job
membantu para pengambil keputusan dalam (makespan). Misalkan pada sebuah tempat produksi
mengatasi problem penjadwalan proyek. terdapat m buah mesin M 1,M2,…Mm dan pada suatu
saat terdapat n buah job, J1,J2,…Jn. tiap job tersusun

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 63
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

atas m buah operasi. Masalah job shop dengan m baru ini lebih baik, ia akan diterima. . ( Panggabean,
mesin n job akan menghasilkan (n!) m buah Henry Pantas, 2002 ).
kemungkinan solusi atau jadwal, namun tidak semua Algoritma Simulated Annealing :
jadwal tersebut layak digunakan (valid). Operasi- 1. Pilih sebuah state awal secara acak dan tetapkan
operasi yang dimiliki oleh job J i dilambangkan temperatur awal.
dengan mi dimana 1 ≤ i ≤ m. Semua pekerjaan 2. Bangkitkan sebuah state baru dari kumpulan
memiliki urutan mesin yang harus dilalui, sample pada temperatur T.
dilambangkan dengan vector µ i, µi(k) = j dimana Mj 3. Hitung energi state yang baru.
adalah mesin ke-k yang memproses Ji. (Panggabean, 4. Bandingkan perbedaan antara energi state yang
Henry Pantas, 2002). Operasi ke-k pada job Ji (yaitu baru dengan state lama. Jika energi state baru
operasi yang diproses di mesin Mµ i(k)) dilambangkan lebih kecil dari state sebelumnya, state baru
sebagai Oik, 1 ≤ i ≤ mi. Waktu yang diperlukan untuk diterima, jika tidak state baru diterima hanya jika
memproses Oik dilambangkan sebagai Pik dan waktu ia memenuhi sebuah probabilitas tertentu.
mulai (starting time) untuk proses Oik dilambangkan 5. Turunkan temperatur.
sebagai Tik. Operasi akan selesai pada saat Tik + Pik. ( 6. Jika jumlah iterasi telah mencapai maksimum
Malcolm Yoke Hean Low, Appa Iyer Sivakumar, dan maka selesai. Jika tidak ulangi dari langkah 2.
Kheng Leng Gay 2006). State awal dari sistem dapat dipilih secara
random atau dengan menggunakan metode heuristik
2.2 Algoritma Simulated Annealing (SA) tertentu. Nilai temperatur awal (T0) harus cukup besar
Pendekatan Simulated Annealing pertama supaya beberapa state awal yang dipilih dapat
kali diajukan oleh W. Metropolis, A. Rosenbluth, M. diterima, karena probabilitas penerimaan berkurang
Rosenbluth, A. Teller, dan E. Teller pada tahun 1953 seiring dengan menurunnya temperatur (T). Salah satu
dalam konteks statistika mekanika dimana dibuat fungsi probabilitas penerimaan yang umum :
∆E
sebuah algoritma untuk simulasi proses annealing -
P=e T
yaitu pendinginan suatu materi dari proses
pemanasan. Jika sebuah materi yang padat dipanaskan (10)
melebihi titik lelehnya dan kemudian didinginkan Keterangan :
kembali kepada bentuk yang padat, sifat struktur ∆E = E (Vnew) – (Vold)
materi dari hasil pendinginan itu tergantung dari T : Temperatur
tingkat kecepatan pendinginan. Sebagai contoh, E : Fungsi biaya sistem yang dihitung
kristal yang besar dapat dibuat dengan proses pada state Vnew dan Vold
pendinginan yang sangat lambat, tetapi jika Untuk ∆E yang lebih besar, yaitu bila state
pendinginannya dipercepat maka kristal tersebut akan baru benar-benar tidak seperti yang diharapkan,
memiliki sekumpulan cacat. Intinya algoritma probabilitas penerimaan tidak ada, dan bila ∆E
Metropolis melakukan simulasi perubahan tingkat negatif, state yang baru selalu diterima. Skenario
energi dari suatu sistem yang melakukan proses penurunan temperatur
pendinginan sampai menjadi kovergen ke suatu tahap T = α*T0 (11)
pendinginan yang tetap. ( Panggabean, Henry Pantas, Keterangan :
2002 ). T=
Algoritma Simulated Annealing melibatkan Temperatur``````````````````````````````````````````````````````
parameter kontrol yang dinamakan temperatur. Nilai ````````````````````````````````````````````````````````````````````
temperatur akan berkurang nilainya selama proses `````````````````````````````````````````````````````````
optimasi. Level energi sistem diwakili oleh nilai T0 = Temperatur awal
fungsi objektif. skenario pendinginan dianalogikan α = Konstanta antara 0 dan 1
dengan prosedur search yang menggantikan satu state Saat penurunan temperatur pada state berikutnya nilai
dengan state lainnya untuk memperbaiki nilai fungsi temperatur yang digunakan adalah nilai temperatur
objektif. Analogi ini cocok untuk masalah optimasi pada state sebelumnya.
kombinatorial dimana jumlah state terbatas namun
terlalu besar untuk ditelusuri satu persatu. 3. Analisa Dan Perancangan
Algoritma Simulated Annealing bertujuan 3.1 Analisa
untuk meminimalkan sebuah fungsi objektif atau Penelitian ini dilakukan untuk
fungsi energi. Pada tahap pertama didefinisikan mengurangi waktu penyelesaian pekerjaan.
sebuah solusi awal. lalu dari solusi awal ini dibuat Sehingga penulis menemukan bahwa
sebuah solusi baru, yang kemudian dibandingkan nilai penjadwalan pekerjaan yang dilakukan kurang
fungsi objektifnya dengan solusi awal. Jika solusi optimal. Dengan penjadwalan baru yang akan
diusulkan diharapkan mampu mengurangi
makespan. Dengan pengurangan makespan ini, maka
total biaya pekerja dapat diminimalkan, yang
menjadi bagian dari yang dijadwalakan dalam job
shop adalah bagaimana mengetahui

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 64
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

Resiko keterlambatan menurun, Memenangkan kepercayaan konsumen dan Keuntungan perusahaan.

a. Pengumpulan Data

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 65
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

Tabel 1 Data Tanggal Setiap Pekerjaan 13 November


Work
No Tgl Masuk Tgl Keluar Due Date Status

1 PC200-6 3 Nov 12 Nov 13 Nov On Schedule

2 D68ESS-12 4 Nov 16 Nov 15 Nov Out of Schedule

3 HD785-7 6 Nov 15 Nov 18 Nov On Schedule

4 WB93R 10 Nov 19 Nov 21 Nov On Schedule

5 EGS65 11 Nov 29 Nov 27 Nov Out of Schedule

Tabel 2 Data Waktu Proses Setiap Pekerjaan 13 Oktober

Waktu Proses (jam)

No Work Total
Disassembly

Order Measuring Waktu

Part Order

Assembly

Test Run
Washing

Painting
Proses

1 PC200-6 6 12 16 14 7 3 4 62

2 D68ESS-12 5 12 18 24 15 4 4 82

3 HD785-7 6 18 17 15 10 4 4 74

4 WB93R 6 12 17 15 10 4 5 69

5 EGS65 7 16 16 20 14 4 5 82

b. Penyelesaian Data 4 WB93R 6 4

Pada metode ini, untuk mencari banyaknya 5 EGS65 7 5


kombinasi urutan work order digunakan rumus Y =
jumlah stasiun kerja – 1. Karena jumlah stasiun kerja Perhitungannya sebagai berikut:
adalah tujuh buah. Maka, Y = 7 – 1 = 6. Nilai waktu proses 1 didapatkan dari nilai work
Banyaknya kombinasi urutan work order ada station 1 (washing). Sedangkan nilai waktu
sebanyak 6 buah. proses 2 didapat dari nilai work station 7
Tabel 3. Waktu Proses Untuk Y = 1 (painting). Kemudian dilakukan pengurutan
prioritas kerja berdasarkan dari waktu proses
W terkecil. Apabila waktu proses terkecil terletak di
No Work Order a mesin pertama, work order tersebut diletakkan di
k urutan awal (kiri). Sedangkan, apabila proses
Proses Proses 2 terkecil terletak di mesin kedua. Maka, work order
1 (t=1) (t=7) tersebut diletakkan di urutan akhir (kanan). Dari
1 PC200-6 5 4 pengolahan data di atas. Maka, urutan prioritas
pekerjaannya adalah 3-5- 4-2-1. Kemudian
2 D68ESS-12 7 4 dilanjutkan dengan perhitungan makespan.
3 HD785-7 6 5

Tabel 4 Perhitungan Makespan Untuk Y = 1

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 66
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

No Work Order Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu


Selesai 1 Selesai 2 Selesai 3 Selesai 4 Selesai 5 Selesai 6 Selesai 7
1 HD785-7 6 20 37 52 61 70 75
2 EGS65 13 37 53 83 98 10 10
2 7
3 WB93R 19 49 70 98 10 11 11
7 1 5
4 D68ESS-12 26 66 89 12 13 14 14
2 8 1 5
5 PC200-6 31 79 10 13 14 14 15
6 5 5 8 2

Untuk mendapatkan Output


nilai waktu selesai Jadwal Terbaik Job
digunakan rumus : Proses
Waktu selesai Xn = For a= 1 to n do
waktu selesai Yn- N1 = Nilai Order
1+ waktu proses N2 = Waktu
X = waktu selesai ke-n N = Nilai Iterasi
n = work order yang dikerjakan Inisialisasi Jumlah Job
n-1 = waktu selesai work order yang sebelumnya Dan waktu tiap Job
Dengan demikian nilai makespan dari perhitungan
Y = 1 diperoleh sebesar 152 jam, yang didapat Ni = N0 – [i*(N0-Nn/N)]
dari hasil akhir perhitungan waktu selesai, yaitu End
waktu selesai 7 dengan cara sebagai berikut :
Wo3 = waktu selesai 6 + waktu proses 4.2 Implementasi Sistem
painting = 70 + 5 = 75 Implementasi sistem program ini mencakup
Wo5 = max(waktu selesai 6, waktu spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware)
selesai 7n-1) + waktu painting dan spesifikasi perangkat lunak (software).
= max (102,75) + 5 = 107
4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat
Wo4 = max(waktu selesai 6, waktu
selesai 7n-1) + waktu painting Lunak
Program ini direkomendasikan untuk
= max (111,107) + 4 = 115
dijalankan dengan menggunakan perangkat keras
Wo2 = max(waktu selesai 6, waktu
(hardware) yang mempunyai spesifikasi berikut :
selesai 7n-1) + waktu painting
1. Minimal menggunakan Prosesor Core Duo 1,6
= max (141,115) + 4 = 145 Ghz
Wo1 = max(waktu selesai 6, waktu 2. Dengan Memory 1GB.
selesai 7n-1) + waktu painting 3. Harddisk 10 GB.
= max (148,145) + 4 = 152 4. VGA card1 GB.
Jadi dari perhitungan Y = 1 didapatkan 5. Monitor dengan resolusi 800  600 pixel.
hasil makespan yang diperoleh adalah 152 jam. 6. Keyboard dan Mouse.
Untuk perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Adapun perangkat lunak (software) yang
lampiran halaman 101. digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah
lingkungan sistem operasi Windows 7.
4. Algoritma Dan Implementasi
Algoritma adalah urutan langkah-langkah 4.2.2 Cara Menggunakan Perangkat Lunak
logika yang diperlukan untuk penyelesaian masalah 1. Form Menu Utama
dan penyusunan program. Algoritma digunakan Form ini adalah form menu utama. Form ini
untuk menganalisa serta menjelaskan urutan dan digunakan untuk menampilkan sub-sub menu.
hubungan antara kegiatan yang akan ditempuh. Dalam menu ini ada beberapa sub menu seperti
Adapun algoritma Simulated Anneling dari sistem ini Form pemesanan, Spesifikasi, dan penjadwalan.
adalah sebagai berikut : Adapun form tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
4.1 Algoritma Simulated Anneling
Adapun algoritma Simulated Anneling
adalah sebagai berikut :
Input
N1 = Nilai Order
N2 = Waktu
N = Nilai Iterasi

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 67
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

Gambar 1 Form Menu Utama Gambar 4 Form Menu Penjadwalan


2. Form Pemesanan
Form ini digunakan untuk memasukkan niali 5. Kesimpulan Dan Saran
pemesanan yang digunakan untuk melakukan 5.1 Kesimpulan
proses penjadwalan job shop. Dalam proses ini Berdasarkan pembahasan dari bab-bab
ada beberapa nilai yang digunakan .Adapun form terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. berikut:
1. Metode simulated annealing dapat digunakan
untuk mencari jadwal jobshop waktu dalam
pengorderan dan mendapatkan hasil yang optimal
dibandingkan dengan jadwal jobshop sebelum
menggunkan metode simulated annealing.
2. Perangkat lunak ini yang dikembangkan dapat
membantu hasil dari proses penjadwalan job
shop yang lebih baik bagi pengolahan data pada
produksi.
3. Dalam penggunaan perangkat lunak ini,
bahwasanya untuk proses penjadwalan dalam
penyelsaian order yang diterapkan dapat
Gambar 2 Tampilan Menu Pemesanan mengefisienkan waktu yang dibutuhkan bagi dan
tidak mempengaruhi proses produksi.
3. Form Spesifikasi Kerja
Form ini digunakan untuk memasukkankode 5.2 Saran
kerja dan jenis kerja. Dalam form ini hanya
dibutuhkan penjadwalan. Adapun form tersebut Untuk pengembangan selanjutnya dapat
dapat dilihat pada form dibawah ini. dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Penambahan perangkat lunak dan penggunaan
algoritma Simulated Anneling, serta penambahan
jumlah data yang digunakan lebih banyak dalam
penggunaan mesin.
2. Penjadwalan yang menjadi nilai dalam
mengambil hasil kegiatan proses penjadwalan
dalam penyelsaian order dapat ditambah job
shop yang sifatnya lebih dinamis.
3. Proses penjadwalan ini dapat dikembangkan
lebih baik lagi dengan menggunakan metode
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3 Form Menu Spesifikasi Kerja
4. Form Penjadwalan 1. (Muhammad Fairuzabadi, Jurnal Dinamika
Form ini digunakan untuk memasukkan masing- Informatika, Volume 4, 2010:66)
masing input data dalam proses penjadwalan 2. (Rinaldi Munir, Kriptografi, 2006:77)
yang akan diuji. Dimana dalam form ini tiap 3. (Alfon Antonius, 2011:1)
ruangan akan di nilai untuk menjadi proses 4. (Dafid, 2006:21-25)
penjadwalan job shop. Adapun form tersebut 5. (Dafid,2006:21)
dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 6. (Wachyu Hari Haji,2012).
7. [LYN02] Lynch and Horton, Graphic: Color
Displays,2002. URL :

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 68
Oleh : Faisal Amin
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-9425

http://webstyleguide.com/graphics/displays .html
Tanggal akses 25April2009
8. Zhang Hong-Juan dan Tang Hong-Jun. A Novel
Image Steganography Algorithm Against
Statistical Analysis.2007. Hangzhou: Institute of
Intelligence and SoftwareTechnology, Hangzhou
Dianzi University.

Perancangan Aplikasi Penjadwalan Job Shop Dengan Menggunakan Algoritma Simulated Anneling. 69
Oleh : Faisal Amin

Anda mungkin juga menyukai