Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

TIPE DATA, VARIABEL DAN


OPERATOR

DISUSUN OLEH
NAMA ANGGOTA : 1. HAFHIS GUSTIAWAN
2. MIFTAHUDDIN
3. SHANIA SELLA DWI ROYAN
4. RISKHANA ERITA M.
5. HAYATUL FITRIA

PROGRAM STUDI TEKNIK MUTIMEDIA


DAN JARINGAN
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN
2017
1
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER DEPAN ..........................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................2
2.1 Pengertian Tipe Data........................................................2
2.2 Pengertian Variabel ..........................................................6
2.3 Pengertian Operator .........................................................8
BAB III PENUTUP ......................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................
3.2 Saran...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Pengertian tipe data, variabel dan operator ”, suatu
pembahasan yang penting bagi masyarakat yang menggunakan pemograman dalam
berbagai rangka.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang tipe data,
variabel dan operator yang sangat diperlukan dalam suatu harapan dapat memanfaatkan
teknologi informasi terutama yang menggunakan pemograman dan sekaligus melakukan
apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Pemograman
Berorientasi Objek”.Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya
kami sampaikan kepada :

 Ibu INDRAWATI,SST,MT, selaku dosen mata kuliah “Pemograman


Berorientasi Objek”
 Rekan-rekan mahasiwa dan mahasiswi yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,

Lokseumawe, 19 September 2017

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bahasa pemprograman, merupakan adalah suatu komando atau perintah yang


dibuat manusia untuk membuat komputer menjadi memiliki fungsi tertentu.
Bahasa pemrograman ini adalah suatu susunan aturan penulisan (sintaks) yang
membentuk kode kode yang kemudian akan diterjemahkan oleh program kompiler
menjadi bahasa rakitan (assembly) dan terus diolah hingga dimengerti oleh mesin.
Komputer hanya mengerti bahasa mesin.
Bagi pemula, belajar bahasa pemprograman memang sulit, namun bukan berarti
itu penghalang bagi kita untuk enggan belajar. Di Fakultas Informatika yang notabene
khusus mempelajari ilmu-ilmu komputer sekalipun, tidak semua mahasiswanya pandai
dalam bahasa pemrograman tertentu.
Hal itu dikarenakan tidak semua orang mempunyai pemikiran dan kreativitas
yang sama sehingga daya nalar terhadap sebuah bahasa pemrograman didapatkan hasil
yang berbeda-beda untuk setiap orang. Perlu anda ketahui bahwa Program yang ditulis
dengan menggunakan bahasa pascal mempunyai ciri yang terstruktur sehingga mudah
dipahami maupun dikembangkan oleh pemogram.
Pada suatu bahasa pemrograman umumnya telah menyediakan tipe – tipe data
yang sederhana ( simple ) maupun yang terstruktu. Termasuk di bahasa pascal.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tipe Data

Tipe data adalah suatu keyboard yang secara otomatis datang dari bahasa program
Java dan sama juga dari beberapa bahasa program lannya. Dimana tipe data biasanya
digunakan ketika kita menentukan suatu jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu
variabel.
Tipe data memiliki beberapa kegunaan dalam jenis nilainya sesuai apa nama tipe
data tersebut. Adapun perbedaan jenis kelompok tipe data yang harus kita ketahui, yaitu
tipe data bilangan bulat (integer), bilangan pecahan (floating point), dan tipe data boolean
dan char.

1. Tipe bilangan bulat (Integer)


Integer merupakan tipe data numerik yang digunakan apabila tidak berurusan
dengan pecahan atau bilangan desimal. Bilangan integer juga mengenal nilai positif dan
negatif ( signed number ). Tipe data numerik yang termasuk integer adalah sebagai
berikut :

Tipe Data Ukuran (bit) Range


Byte 8 -128 s.d. 127
Short 16 -32768 s.d. 32767
Int 32 -2147483648 s.d. 2147483647
-9223372036854775808 s.d.
Long 64 9223372036854775807

Bilangan integer biasanya menggunakan int, dan bukan byte, short maupun long.
Tipe data byte dan short hanya digunakan pada aplikasi khusus yang memperhatikan
penggunaan memori. Sedangkan long jarang digunakan karena jarang memerlukan
bilangan sebesar kapasitas long.

 Byte

Type byte umumnya digunakan pada saat kita bekerja dengan sebuah data stream
dari suatu file maupun jaringan, yaitu untuk kepeluan proses membaca/menulis.
Selain itu, tipe ini juga digunakan saat bekerja dengan data biner yang tidak
kompatibel dengan tipe-tipe lain yang didefiniskan di dalam Java.

Contoh program 1 :

public class a {

5
public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

bytejumlah=1;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

Contoh program 2 :

public class a {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

byte jumlah;

//inisialisasi variabel

jumlah=1;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

 Short

Pada umumnya diaplikasikan pada komputer-komputer 16-bit, yang saat ini


semakin jarang keberadaanya.

Contoh program 1 :

public class b {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

6
short jumlah=2;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

Contoh program 2 :

public class b {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

short jumlah;

//inisialisasi variabel

jumlah=2;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

 Int

Tipe ini juga merupakan tipe yang paling banyak dipakai dalam merepresentasikan
angka dalam Java, dikarenakan dianggap paling efisien dibandingkan dengan tipe-
tipe integer lainnya. Tipe Int banyak digunakan untuk indeks dalam struktur
pengulangan maupun dalam konstruksi sebuah array.Selain itu, secara teori setiap
ekspresi yang melibatkan tipe integer byte, short, int, long) semuanya akan
dipromosikan ke int terlebih dahulu sebelum dilakukan proses perhitungan.

Contoh program 1 :

public class c {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

7
int jumlah=20;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

Contoh program 2 :

public class a {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

int jumlah;

//inisialisasi variabel

jumlah=20;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

 Long

Tipe ini digunakan untuk kasus-kasus tertentu yang nilainya berada di luar rentang
tipe int, karna tipe ini punya range paling tinggi dibanding Integer lainnya. Dengan
kata lain, tipe long terpaksa digunakan jikadata memiliki range diluar range int.

Contoh program 1 :

public class d {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

long jumlah=22121;

// output

8
System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

Contoh program 2 :

public class d {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

int jumlah;

//inisialisasi variabel

jumlah=22121;

// output

System.out.println(“Jumlah = "+jumlah);

Integer adalah sebuah tipe data yang paling dasar yang berupa bilangan yang tidak
mengandung pecahan desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan tersendiri, sehingga kita
dapat menggunakannya sesuai kebutuhan dalam pemograman dan kita dapat
membandingkannya satu dengan yang lainnya. Di bagian tabel diatas kita bisa tahu nama-
nama tipe data integer ini dan kita bisa menggunakannya sesuai kebutuhan. Akan tetapi
tipe data int lebih umum digunakan dalam pemogramannya.

Contoh program penggabungan beberapa tipe data:

package TipeData;

public class TipeInteger{

public static void main(string[] args)

//membuat variabel dengan beberapa tipe data yang berbeda

byte a = 1;
short b = 2;
int c = 3;
int d;

9
//menjumlahkan variabel a, b, c

d = a + b + c;

//mencetak variabel d atau menampilkan hasil

system.out.println(“Hasil = “ +d);

}
}

2. Tipe data Floating Point ( Bilangan Pecahan )

Floating Point digunakan untuk menangani bilangan desimal atau perhitungan yang
lebih detail dibanding integer. Ada dua macam floating point, yaitu :

Ukuran Presisi (jumlah


Tipe bytes bit Range digit)
float 4 32 +/- 3.4 x 1038 6-7
double 8 64 +/- 1.8 x 10308 15

Semua bilangan pecahan atau desimal dalam Java tanpa diakhiri huruf f akan
dianggap sebagai double. Sedangkan bilangan yang ingin dikategorikan sebagai float harus
diakhiri dengan huruf F. Misalnya : 4.22 F atau 2.314f. Sedangkan untuk bilangan doeuble,
bisa menambah dengan huruf D, karena secara default bilangan dengan koma atau pecahan
atau desimal akan dianggap sebagai double.

 Float

Tipe ini digunakan untuk menandakan nilai–nilai yang mengandung presisi atau
ketelitan tunggal (single-precision) yang menggunakan ruang penyimpanan 32-bit.
Presisi tunggal biasanya lebih cepat untuk processor-processor tertentu dan
memakan ruang penyimpanan setengah kali lebih sedikit dibandingkan presisi
ganda (double precision). Permasalahan yang timbul dari pemakaian tipe float
untuk nilai-nilai yang terlalu kecil atau justru terlalu besar, karena nilai yang
dihasilkan akan menjadi tidak akurat.

Contoh program 1 :

public class a {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

float ip=3,7;

10
// output

System.out.println(“ip saya = "+ip);

Contoh program 2 :

public class a {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

int ip;

//inisialisasi variabel

ip=3,7;

// output

System.out.println(“ip saya = "+ip);

 Double

Tipe ini mengandung tingkat ketelitian ganda atau presisi ganda (double
precisiondan menggunakan ruang penyimpanan 64-bit untuk menyimpan nilai.
Tipe double tentu lebih cepat untuk melakukan perhitungan-perhitungan matematis
daripada tipe float. Untuk perhitungan yang bersifat bilangan riil dan menghasilkan
hasil yang lebih akurat, maka lebih baik menggunakan tipe double.

Contoh program 1 :

public class b {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

double pi=3,1416;

// output

11
System.out.println(“nilai pi = "+pi);

Contoh program 2 :

public class b {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

int pi;

//inisialisasi variabel

pi=3,1416;

// output

System.out.println(“nilai pi = "+pi);

Bilangan pecahan juga bisa dibilang real, real adalah tipe data yang dipakai pada
variable yang berdata bilangan pecahan desimal. Dimana kita tahu di dunia matematika
ada yang namanya angka dibelakang koma, makanya tipe data ini sangat cocok
membantu kita untuk menuntaskan segala masalah dalam perhitungan. Pada tipe data ini
yang paling umum digunakan yaitu tipe data double dimana double memiliki ukuran
yang besar senilai 64 bit setara dengan 8 byte. Tipe data ini mampu menuntaskan segala
hitungan yang melibatkan bilangan pecahan yang banyak angka dibelakang koma, seperti
halnya perhitungan kosinus, perhitungan akar, pangkat, bahkan volume, dan masih
banyaklagi.

3. Tipe data char

Char adalah karakter tunggal yang didefinisikan dengan diawali dan diakhiri dengan tanda
„ ( petik tunggal ). Char berbeda dengan String, karena String bukan merupakan tipe data
primitif, tetapi sudah merupakan sebuah objek.

12
Contoh program 1 :

public class c {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

char HurufPertama=‟a‟;

// output

System.out.println(“Huruf pertama adalah "+HurufPertama);

Contoh program 2 :

public class a {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

char HurufPertama;

//inisialisasi variabel

HurufPertama=‟a‟;

// output

System.out.println(“Huruf pertama adalah "+HurufPertama);

Tipe char mengikuti aturan unicode, sehingga dapat menggunakan kode /u


kemudian diikuti bilangan dari 0 sampai 65535, tetapi yang biasa digunakan adalah
bilangan heksadesimal dari 0000 sampai FFFF. Misalnya : „\u123‟.

Java menggunakan karakter Unicode untuk merepresentasikan semua karakter yang


ada.Unicode ialah sekumpulan karakter yang terdapat pada semua bahasa, seperti
bahasa Latin, Arab, Yunani dan lain-lainnya. Karena bahasa Java dirancang untuk
dapat diterapkan di berbagai macam platform, maka Java menggunakan karakter
Unicode yang membutuhkan ukuran 16-bit.

13
Untuk karakter-karakter yang tidak dapat diketikkan secara langsung melalui
keyboard, java menyediakan beberapa escape sequence (pasangan karakter
yang dianggap sebagai karakter tunggal). Escape sequence tidak dianggap sebagai
String, melainkan tetap sebagai tipe karakter khusus. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa contoh tentang escape sequence.

Escape Nilai Unicode


Sequence Keterangan
\ddd Karakter octal (ddd)
Karakter Unicode heksadecimal
\uxxxx (xxxx)
\‟ Petik tunggal \u0027
\* Double Quote \u0022
\\ Backslash \u005c
\r Carriage return \u000d
\n Baris baru (line feed) \u000a
\f Form feed
\t Tab \u0009
\b Backspace \u0008

4. Boolean
Tipe data Boolean mempunyai dua nilai yaitu true (benar) dan false (salah). Nilai
Boolean sangat penting digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu kejadian
tertentu.Contoh penggunaan:

Contoh penggunaan tipe data boolean pada java bisa dicoba dengan perintah berikut :

class TipeData {

public static void main(String[] args) {

// Tipe data primitif

long data1 = 546767226531;

int data2 = 2235641;

short data3 = 714;

bytedata4 = 34;

float data6 = 1.733; // tipe data pecahan

14
double data5 = 4.967; // tipe data pecahan

char data7 = „C‟;

boolean data8 = true;

System.out.println(“Nilai Long : “+ data1);

System.out.println(“Nilai Int : “+ data2);

System.out.println(“Nilai Short : “+ data3);

System.out.println(“Nilai Byte : “+ data4);

System.out.println(“Nilai Double : “+ data5);

System.out.println(“Nilai Float : “+ data6);

System.out.println(“Nilai Char : “+ data7);

System.out.println(“Nilai Boolean : “+ data8);

5. String

String adalah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan panjang
tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe data string sering
digunakan dalam pemrograman, string dianggap sebagai tipe data dasar.

Untuk penyimpanan string didalam memori, dibutuhkan 1 byte untuk tiap


karakternya. Serupa dengan penulisan karakter, penulisan sebuah string juga
harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda. String juga mengenal null
yang dituliskan dengan "".

Contoh string:

• "BANDUNG"

• "Politeknik Negeri Lhoseumawe"

• "ABC3456"

• "Lucu"

• "30202001"

15
• "z"

Perhatikan bahwa sebuah karakter tunggal ("z") juga merupakan string.

Contoh program 1 :

public class x {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

string a=”enang”;

// outsput

System.out.println(“Saya sedang merasa "+a);

Contoh program 2 :

public class y {

public static void main (String [] args)

// deklarasi variabel

string a;

//inisialisasi variabel

a=”senang”;

// output

System.out.println(“Saya sedang merasa "+a);

16
2.2. Pengertian Variabel

Variabel adalah item yang digunakan data untuk menyimpan pernyataan objek.
Variabel memiliki tipe data dan nama. Tipe data menandakan tipe nilai yang dapat
dibentuk oleh variabel itu sendiri. Nama variabel harus mengikuti aturan untuk identifier.

1. Variabel Reference dan Variabel Primitif

Sekarang kita akan membedakan dua tipe variabel yang dimiliki oleh program Java.

Ada variabel reference dan variabel primitif.

Variabel primitif adalah variabel dengan tipe data primitif. Mereka menyimpan
data dalam lokasi memori yang sebenarnya dimana variabel tersebut berada.

Variabel Reference adalah variabel yang menyimpan alamat dalam lokasi memori.
Yang menunjuk ke lokasi memori dimana data sebenarnya berada. Ketika Anda
mendeklarasikan variabel pada class tertentu, Anda sebenarnya mendeklarasikan reference
variable dalam bentuk objek dalam classnya tersebut.

Sebagai contoh, Apabila kita mempunyai dua variabel dengan tipe data int dan
String.

int num = 10;

String name = "Hello"

Dimisalkan ilustrasi yang ditunjukkan dibawah ini adalah memori yang ada pada
komputer Anda, dimana Anda memiliki alamat dari setiap sel memorinya, nama variabel
dan datanya terbentuk sebagai berikut.

Seperti yang dapat Anda lihat, untuk variable primitif num, datanya berada dalam
lokasi dimana variabel berada. Untuk reference variable name, variabel hanya menunjuk
alamat dimana data tersebut benar-benar ada.

Variabel merupakan container yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada
sebuah program dengan tipe tertentu. Untuk mendefinisikan variabel, kita dapat
menggunakan identifier untuk menamai variabel tersebut.

a) Identifier

Identifier adalah kumpulan karakter yang dapat digunakan untuk menamai variabel,
method, class, interface, dan package. Sebagaimana bahasa pemrograman pada umumnya,
Java memiliki peraturan untuk identifier yang valid atau sah. Identifier bisa disebut valid
atau sah apabila diawali dengan :

- Huruf / abjad
- Karakter mata uang
- Underscore ( _ )

17
Identifier dapat terdiri dari :

- Huruf / abjad
- Angka
- Underscore ( _ )

Identifier tidak boleh mengandung @, spasi atau diawali dengan angka. Selain itu,
identifier tidak boleh menggunakan keyword atau katakata yang memiliki arti atau
digunakan dalam pemrograman Java.

b) Mendeklarasikan Variabel

Sintaks dasar : [tipe data] [nama variabel];

Menuliskan tipe data dari variabel, contoh :

int bilangan;

char karakter;

float bildesimal;

boolean status;

Setelah mendeklarasikan variabel dengan tipe data, selanjutnya memberikan nilai


variabel tersebut dengan tanda = ,contoh :

bilangan = 20;

karakter = „k‟;

bildesimal = 22.2f;

status = true;

Dapat juga mendeklarasikan dan memberikan nilai dalam satu baris.

int bilangan = 20;

char karakter = „k‟;

float bildesimal = 22.2f;

boolean status = true;

Kita dapat membuat variabel menjadi konstanta yang tidak dapat diubah nilainya
dengan menambahkan keyword sebelum tipe data dari variabel.

Contoh :

18
final int konstantainteger = 10;

final float pajak = 15.5;

2.3. Pengertian Operator

Dalam Java, ada beberapa tipe operator. Ada operator aritmatika, operator relasi,
operator logika, dan operator kondisi. Operator ini mengikuti bermacam-macam prioritas
yang pasti sehingga compilernya akan tahu yang mana operator untuk dijalankan lebih
dulu dalam kasus beberapa operator yang dipakai bersama-sama dalam satu pernyataan.

1. Operator Aritmatika Dasar

Operator aritmetika adalah operator yang berfungsi perhitungan matematis.


Yang termasuk dalam arithmatic operator adalah sebagai berikut :

+ : Penjumlahan

- : Pengurangan

* : Perkalian

/ : Pembagian

% : Modulus (sisa hasil bagi)

++ : Increment (menaikkan nilai dengan 1)

– : Decrement(menurunkan nilai dengan 1)

Berikut ini contoh program menggunakan operator aritmetika :

class Program1{

public static void main(String[] args){

System.out.println(“Operasi aritmetika ” + “pada tipe integer”);

int a = 7 + 4;
int b = a – 4;
int c = a * b;
int d = c / 3;
int e = -a;

System.out.println(“Nilai a: ” + a);
System.out.println(“Nilai b: ” + b);
System.out.println(“Nilai c: ” + c);

19
System.out.println(“Nilai d: ” + d);
System.out.println(“Nilai e: ” + e);
System.out.println();

System.out.println(“Operasi aritmetika ” + “pada tipe floating-point”);

double fa = 7 + 4;
double fb = fa – 4;
double fc = fa * fb;
double fd = fc / 3;
double fe = -a;

System.out.println(“Nilai fa: ” + fa);


System.out.println(“Nilai fb: ” + fb);
System.out.println(“Nilai fc: ” + fc);
System.out.println(“Nilai fd: ” + fd);
System.out.println(“Nilai fe: ” + fe);
}
}

a. Operator Modulus (Sisa Bagi)


Operator modulus (%) digunakan untuk menentukan sisa hasil bagi dari sebuah
operasi pembagian bilangan bulat maupun bilangan riil.
Berikut ini contoh program menggunakan operator modulus :

class Program2
{
public static void main(String[] args)
{
int a=25, b=6;
int c = a % b;
double d = 17.75;
double e = d % b;
System.out.println(“Sisa bagi ” + a + “/” + b + ” adalah ” + c);
System.out.println(“Sisa bagi ” + d + “/” + b + ” adalah ” + e);
}
}

20
b. Operator Increment – Decrement
Increment decrement operator adalah operator yang berguna untuk
menaikkan 1 nilai (increment) dan menurunkan 1 nilai (decrement).
Berdasarkan urutan eksekusi penaikann dan penurunan nilainya, increment-
decrement operator ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu pre-
increment/decrement dan post-increment/decrement.
Berikut ini contoh program menggunakan operator increment :

class Program3
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-increment”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“++a\t: ” + ++a);
System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-increment”);
System.out.println(“b\t: ” + b);
System.out.println(“b++\t: ” + b++);
System.out.println(“b\t: ” + b);
}
}

Berikut ini contoh program menggunakan operator decrement :

class Program4
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-decrement”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“–a\t: ” + –a);
System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-decrement”);

21
System.out.println(“b\t: ” + b);
System.out.println(“b–\t: ” + b–);
System.out.println(“b\t: ” + b);
}
}

2. Operator Relasional
Operator relasional adalah operator yang menyatakan hubungan antara satu
operand dengan operand lainnya. Hasil yang diberikan dari operasi ini akan bernilai
boolean (true/false).

Operator Keterangan
== sama dengan
!= tidak sama dengan
> lebih besar
< lebih kecil
>= lebih besar atau sama dengan
<= lebih kecil atau sama dengan

Berikut ini contoh program menggunakan operator relasional :


class Program5
{
public static void main(String[] args)
{
int a=7, b=17;
System.out.println(“a == b bernilai ” + (a == b));
System.out.println(“a != b bernilai ” + (a != b));
System.out.println(“a > b bernilai ” + (a > b));
System.out.println(“a < b bernilai ” + (a < b));
System.out.println(“a >= b bernilai ” + (a >= b));
System.out.println(“a <= b bernilai ” + (a <= b));
}
}

3. Operator Logika
Operator logika berguna ketika kita ingin menguji dua kondisi atau lebih secara
bersamaaan apakah syarat itu bernilai benar atau tidak. Operator logika digunakan untuk

22
melakukan operasi terhadap dua operand yang bertipe Boolean. Hasil yang diberikan dari
operasi ini juga akan bertipe Boolean.

Operator Keterangan
&& AND
|| OR
^ XOR (exclusive OR )
! NOT ( negasi )

Berikut ini contoh program menggunakan operator logika :

class Program6
{
public static void main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi AND”);
System.out.println(“true && true = ” + (true && true));
System.out.println(“true && false = ” + (true && false));
System.out.println(“false && true = ” + (false && true));
System.out.println(“false && false = ” + (false && false));
System.out.println(“\nOperasi OR”);
System.out.println(“true || true = ” + (true || true));
System.out.println(“true || false = ” + (true || false));
System.out.println(“false || true = ” + (false || true));
System.out.println(“false || false = ” + (false || false));
System.out.println(“\nOperasi XOR”);
System.out.println(“true ^ true = ” + (true ^ true));
System.out.println(“true ^ false = ” + (true ^ false));
System.out.println(“false ^ true = ” + (false ^ true));
System.out.println(“false ^ false = ” + (false ^ false));
System.out.println(“\nOperasi NOT”);
System.out.println(“!true = ” + (!true));
.out.println(“!false = ” + (!false));
}
}

23
4. Operator Assignment (penugasan)
Operator penugasan berguna untuk memberikan nilai kesuatu variabel.Operator
penugasan menggunakan tanda sama dengan ( = ). Dibawah ini beberapa operator
penugasan.

Operator Keterangan
= Pemberian nilai
+= Penambahan bilangan
-= Penguragan bilangan
*= Pengalian bilangan
/= Pembagian bilangan
%= Pemrolehan sisa bagi

Operator += digunakan untuk menaikan nilai terhadap suatu variabel contohnya a


+=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a saat ini akaan bernilai 7.
Operator -= digunakan untuk menurunkan nilai terhadap suatu variabel contohnya a
-=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a saat ini akaan bernilai 3.
Operator /= digunakan untuk membagi nilai terhadap suatu variabel contohnya a
/=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a saat ini akaan bernilai 2.5
Operator %= digunakan untuk memperoleh sisa pembagian nilai terhadap suatu isi
variabel contohnya x%=2, berarti nilai variabel x (bertipe int) akan diisi dengan sisa
pembagian x dengan 2. Kalau misal x berisi 5 maka x saat ini akan bernilai 1.

Contoh operator penugasan yaitu:

class penugasan{
public static void main(String args[]){

int a =1;
int b = 2;
int c = 3;
int d = 4;
int e = 5;
3a+=5;
b*=4;
c-=1;
d/=2;
e%=2;

24
System.out.println("a = " +a);
System.out.println("b = " +b);
System.out.println("c = " +c);
System.out.println("b = " +d);
System.out.println("c = " +e);
}
}

5. Operator Bitwise

Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di memori.
Operator bitwise dalam bahasa Java :

Operator Penjelasan Contoh Hasil


>> Pergeseran bit ke kanan 12 >> 2 3
<< Pergeseran bit ke kiri 7 << 2 28
& Manipulasi bit dengan logika AND 11 & 7 3
| Manipulasi bit dengan logika OR 9|3 11
^ Manipulasi bit dengan logika XOR 8^6 14
~ Manipulasi bit dengan logika NOT ~13 -14

Setiap numerik yang dimanipulasi harus dirubah dulu kedalam bentu biner, pada contoh di atas
maka binernya ada sebagai berikut:

Desimal Biner
3 11
6 110
7 111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1011
12 1100

Setelah didapatkan biner dari sertiap numerik yang akan dimanipulasi maka barulah dilakukan
operasi bitwise sesuai dengan operator yang di gunakan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Penggunaan Penjelasan Hasil Biner Hasil Desimal


12>>2 1100 digeser 2 bit ke kanan 11 3
7<<2 111 digeser 2 bit ke kiri 11100 28
12 & 7 1100 & 0111 maka setiap bit dibandingkan dengan logika AND 0100 8
9|3 0101 | 0011 maka setiap bit dibandingkan dengan logika OR 0111 11
8^6 0100 ^ 0110 maka setiap bit dibandingkan dengan logika XOR 0010 2
~13 ~(1101) -14

Pada operator ~ (Not) ada perhitungan tersendiri, secara sederhana rumusnya sebagai berikut :

25
 ~(n) = – (n+1), contoh: ~(82) = -83
 ~(-n) = n-1, contoh: ~(-43) = 42

Contoh Program :

public class OperatorBitwise {

public static void main(String[] args) {

// TODO Auto-generated method stub

System.out.println(" 7 << 2 = "+ (7 << 2));

System.out.println(" 12 >> 2 = "+ (15 >> 2));

System.out.println(" 12 & 7 = "+ (12 & 7));

System.out.println(" 9 | 3 = "+ (9 | 3));

System.out.println(" 8 ^ 6 = "+ (8 ^ 6));

System.out.println(" ~13 = "+ (~13));

System.out.println(" ~(-8) = "+ ~(-8));

26
BAB III

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas yaitu:


1. Java dikenal sebagai bahasa pemrograman yang bersifat strongly, yang
berarti diharuskan mendeklarasikan tipe data dari semua variable yang apabila lupa
atau salah dalam mengikuti aturan pendeklarasian variable, maka akan terjadi error
pada saat proses kompilasi.
2. Tipe data yang terdapat pada bahasa pemrograman Java pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal, Basic,
dan lainnya, yakni terdiri dari integer, floating point, char, string dan boolean.
3. Aturan penulisan variabel pada bahasa pemrograman Java juga tidak jauh
berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal, Basic, dan
lainnya, yakni harus diawali dengan huruf/abjad, karakter mata uang, dan
underscore ( _ ) dan terdiri dari huruf/abjad, angka, dan underscore ( _ ), serta tidak
boleh menggunakan kata-kata yang dikenal oleh bahasa pemrograman Java
(keyword), seperti byte, case, int, dan lainnya.
4. Sama halnya dengan semua bahasa dapat dipemrograman, Java juga
menyediakan operator-operator aritmatika untuk memanipulasi data numerik.
5. Selain operator aritmatika, Java juga mempunyai operator-operator lain,
seperti operator increment dan decrement, operator assignment (penugasan),
operator relasi, operator logical, operator bitwise (yang terdiri dari and, or, xor, dan
complement), dan operator precedence.

5.2. Saran
Dalam mempelajari bahasa pemograman,hal yang pertama harus di perhatikan
adalah tata cara penulisannya. Karena bahasa pemograman sangat senstive, yang
artinya pada saat menuliskan sintaks suatu program tertentu kita harus memperhatikan
penulisan sintaks nya, begitu juga dengan tipe data suatu variabel yang kita buat.
Karena, walaupun kesalahan titik saja maka program tidak bisa dijalankan
(error).Kemudian, dikarenakan cukup rumitnya bahasa pemrograman dan semakin
banyaknya pesaing yang berkompetisi di bidang pemrograman, maka kami
menyarankan kepada pembaca, untuk lebih giat dalam mempelajari bahasa
pemrograman tersebut. Hal ini tidak hanya di khususkan untuk pemograman java
saja,begitu pula dengan bahasa pemograman lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://smkn1panji.sch.id/AJAL/Tutorial/Variable%20dan%20tipe%20data.pdf

http://eskun.blogspot.co.id/2013/03/macam-macam-tipe-data-pada-java.html

27
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/tipedatapadajava-140907114819-
phpapp01.pdf?response-content-
disposition=attachment&Signature=lWpOJ1trxzB6ln8RZOaFJwJKwWM%3D&Expires=1
444040088&AWSAccessKeyId=AKIAIA7QTBOH2LDUZRTQ

Enterprise, Jubilee. 2015. Mengenal Java dan Database dengan NetBeans. Jakarta:
Gramedia

Materi Perkuliahan, S1 Informatika FMIPA UNS

http://yuliastutik15.blogspot.co.id/2013/02/konsep-variabel-pada-java-programing.html

28

Anda mungkin juga menyukai