DIGITALISASI
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Business Intelligence yang berjudul “Proses
Intelijen Bisnis dan Tantangan Menghadapi Era Digitalisasi”. Tugas ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Business Intelligence.
Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan tugas ini dapat terselesaikan atas dukungan dan
arahan dari Bapak Dr. Yusuf Setyadi, SH, SStMk, MM, MHum selaku Dosen mata kuliah
Business Intelligence. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih atas
segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan yang
membacanya. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan melindungi kita semua, Amin.
2
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..............................................................................................................................4
1.1. Latar belakang..........................................................................................................................4
1.2. Maksud dan Tujuan..................................................................................................................4
1.3. Ruang Lingkup.........................................................................................................................5
Bab II Studi Kasus Intelijen Bisnis Berbasis Digitalisasi.................................................................6
2.1. Pengumpulan data....................................................................................................................6
Bab III Pembahasan............................................................................................................................8
Bab IV Tantangan..............................................................................................................................10
Bab V Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.....................................................................................11
Bab VI Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................13
Daftar Kepustakaan..........................................................................................................................15
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang pesat, banyak organisasi dan
perusahaan yang menghadapi tantangan baru dalam mengelola dan memanfaatkan data
mereka dengan efektif. Dalam konteks ini, proses intelijen bisnis (business intelligence)
memainkan peran penting dalam membantu organisasi dalam mengumpulkan, menganalisis,
dan menginterpretasikan data untuk menghasilkan wawasan yang berharga dan mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi proses
intelijen bisnis dan tantangan yang dihadapinya dalam menghadapi era digitalisasi (Johnson,
B., & Smith, C, 2019; Mehmood, R., et al., 2022). Seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, jumlah data yang dihasilkan oleh organisasi dan perusahaan
meningkat secara eksponensial. Data tersebut mencakup informasi tentang pelanggan, proses
bisnis, transaksi keuangan, dan banyak lagi. Namun, memiliki data yang melimpah tidaklah
cukup untuk mengambil keputusan yang cerdas. Organisasi perlu mengubah data mentah
menjadi informasi yang bermanfaat dan wawasan bisnis yang dapat diandalkan. Inilah tempat
peran penting intelijen bisnis dimainkan (Watson, H.J., et al., 2020).
Transformasi digital telah menjadi salah satu agenda utama bagi organisasi dan
perusahaan di berbagai sektor. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama
dengan adopsi luas internet, telah memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan dan
menyimpan jumlah data yang besar dari berbagai sumber. Data tersebut mencakup informasi
tentang pelanggan, proses bisnis, transaksi keuangan, tren pasar, dan banyak lagi. Namun,
memiliki data yang melimpah saja tidak cukup untuk mengambil keputusan yang cerdas dan
strategis. Data tersebut harus diubah menjadi informasi yang bermanfaat dan wawasan bisnis
yang dapat diandalkan. Di sinilah peran penting intelijen bisnis (business intelligence)
muncul (Shukla, R.K., et al., 2018) .
Intelijen bisnis adalah pendekatan yang melibatkan proses pengumpulan, analisis,
pengolahan, dan interpretasi data untuk menghasilkan informasi bisnis yang berharga. Proses
intelijen bisnis memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan
yang relevan dalam data mereka, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan yang
lebih baik. Dalam era digitalisasi, tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam mengelola
proses intelijen bisnis semakin kompleks. Pertumbuhan volume data yang signifikan,
keragaman sumber data, dan kecepatan perubahan yang tinggi menuntut pendekatan yang
lebih canggih dan terintegrasi. Selain itu, organisasi juga dihadapkan pada tantangan dalam
mengamankan data mereka, mengelola integritas dan kualitas data, serta mengadopsi
teknologi baru yang muncul dalam era digital seperti big data analytics dan kecerdasan
buatan (artificial intelligence). Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk membahas
proses intelijen bisnis dan tantangan yang dihadapinya dalam menghadapi era digitalisasi.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang latar belakang dan tantangan ini, organisasi
dapat mengadopsi strategi yang tepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengoptimalkan proses intelijen bisnis mereka (Raisinghani, M.S, 2017) .
4
Membahas konsep dasar intelijen bisnis dan mengapa penting dalam pengambilan
keputusan yang efektif.
Menjelaskan langkah-langkah yang terlibat dalam proses intelijen bisnis dan bagaimana
data diubah menjadi wawasan bisnis yang berarti.
Mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi dalam mengadopsi dan
mengimplementasikan proses intelijen bisnis.
Menganalisis peran teknologi digital dalam mempengaruhi evolusi proses intelijen bisnis.
Menyoroti solusi dan strategi yang dapat membantu organisasi mengatasi tantangan
tersebut.
5
BAB II STUDI KASUS INTELIJEN BISNIS BERBASIS DIGITALISASI
6
Tabel 3: Data Umpan Balik Pelanggan
ID Pelanggan Tanggal Umpan Balik
001 2022-01-05 Produk yang sangat bagus, saya puas dengan pembelian ini.
Tabel-tabel ini mewakili beberapa contoh sumber data yang dapat digunakan dalam
proses intelijen bisnis. Data penjualan produk memberikan informasi tentang jumlah produk
yang terjual dan pendapatan yang dihasilkan pada setiap tanggal. Data pelanggan mencakup
informasi tentang identitas pelanggan, seperti nama, jenis kelamin, umur, dan kota tempat
tinggal. Sedangkan data umpan balik pelanggan memberikan wawasan tentang pandangan
dan pengalaman pelanggan terkait produk atau pelayanan perusahaan. Dalam praktiknya,
perusahaan dapat menggabungkan dan memanfaatkan berbagai sumber data seperti ini untuk
mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan yang relevan dalam analisis mereka. Hal ini akan
membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi bisnis yang
lebih efektif.
Setelah pengumpulan data, ABC Corp menyadari bahwa mereka memiliki data yang
tersebar di berbagai format dan struktur yang berbeda. Untuk memastikan keakuratan dan
konsistensi data, perusahaan ini melanjutkan dengan langkah standarisasi data. Mereka
menggunakan alat pengelolaan data yang memungkinkan mereka untuk melakukan integrasi
dan transformasi data secara efisien. ABC Corp mengidentifikasi atribut data kunci yang
perlu disesuaikan dan mengembangkan skema standar untuk menyimpan dan mengorganisir
data mereka. Mereka menentukan kriteria validasi data, menghapus entri yang tidak lengkap
atau duplikat, dan mengubah format data jika diperlukan. Standarisasi data ini membantu
memastikan kualitas dan konsistensi data yang digunakan dalam analisis nantinya.
Setelah proses standarisasi data, ABC Corp melanjutkan dengan analisis data untuk
mendapatkan wawasan bisnis yang berharga. Mereka menggunakan teknik analisis data yang
beragam, termasuk analisis statistik, analisis data besar (big data analytics), dan algoritma
kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mengidentifikasi pola dan tren yang relevan.
7
BAB III PEMBAHASAN
1. Analisis Statistik: ABC Corp dapat menggunakan berbagai metode analisis statistik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang data yang ada. Beberapa teknik
analisis statistik yang dapat digunakan meliputi (Zhang, J., Gao, M., Zhang, X., Wang, H.,
& Wang, L, 2020):
Statistik Deskriptif: ABC Corp dapat menghitung statistik deskriptif seperti rata-rata,
median, dan simpangan baku untuk menganalisis pola-pola umum dalam data
penjualan produk, seperti penjualan rata-rata harian atau variabilitas penjualan.
Regresi: Melalui analisis regresi, ABC Corp dapat mengidentifikasi hubungan antara
variabel-variabel yang ada dalam data, misalnya, hubungan antara jumlah produk yang
terjual dan pendapatan. Hal ini dapat membantu dalam memprediksi penjualan
berdasarkan faktor-faktor tertentu.
Analisis Korelasi: Dengan menggunakan analisis korelasi, ABC Corp dapat
mengeksplorasi hubungan antara variabel-variabel dalam data, misalnya, hubungan
antara umur pelanggan dan jumlah produk yang dibeli. Hal ini dapat membantu dalam
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan.
2. Analisis Data Besar (Big Data Analytics): Dalam kasus ABC Corp, data penjualan produk
yang dikumpulkan mungkin termasuk jumlah data yang besar. Dengan menggunakan
teknik analisis data besar, ABC Corp dapat menggali wawasan yang lebih mendalam dari
data tersebut. Beberapa teknik analisis data besar yang dapat digunakan meliputi (Zhang,
J., Gao, M., Zhang, X., Wang, H., & Wang, L, 2020):
Analisis Pola dan Klaster: Dengan menggunakan teknik seperti analisis klaster dan
asosiasi, ABC Corp dapat mengidentifikasi pola-pola dan kelompok-kelompok yang
ada dalam data penjualan produk. Misalnya, perusahaan dapat mengidentifikasi
kelompok pelanggan dengan preferensi produk serupa atau pola pembelian yang
serupa.
Analisis Prediktif: ABC Corp dapat menggunakan teknik analisis prediktif, seperti
regresi logistik atau pohon keputusan, untuk memprediksi perilaku pembelian
pelanggan di masa depan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam
mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan personalisasi penawaran
produk.
3. Algoritma Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence): Dengan adopsi algoritma
kecerdasan buatan, ABC Corp dapat menggali wawasan yang lebih kompleks dan
mendalam dari data yang ada. Beberapa teknik kecerdasan buatan yang dapat digunakan
meliputi (Zhang, J., Gao, M., Zhang, X., Wang, H., & Wang, L, 2020):
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing): ABC Corp dapat
menggunakan teknik pemrosesan bahasa alami untuk menganalisis umpan balik
pelanggan dalam Tabel 3. Dengan menganalisis sentimen, tema, atau kategori umpan
balik, perusahaan dapat memahami persepsi pelanggan terhadap produk dan layanan,
dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Pengelompokan Otomatis: Dengan menggunakan algoritma pengelompokan otomatis
seperti k-means atau hierarchical clustering, ABC Corp dapat mengelompokkan
8
pelanggan berdasarkan atribut yang ada dalam data pelanggan. Hal ini membantu
dalam segmentasi pelanggan yang lebih efektif dan pengembangan strategi pemasaran
yang lebih tepat sasaran.
Pengambilan Keputusan Berbasis Data: ABC Corp dapat menggunakan teknik seperti
pohon keputusan atau jaringan saraf untuk mendukung pengambilan keputusan.
Misalnya, perusahaan dapat membangun model prediktif untuk memutuskan strategi
harga yang optimal berdasarkan data penjualan dan data kompetitor.
Dengan menggabungkan berbagai teknik analisis data, ABC Corp dapat
mengidentifikasi pola dan tren yang relevan, menggali wawasan bisnis yang berharga,
dan mengambil keputusan yang lebih baik. Melalui penggunaan analisis statistik,
analisis data besar, dan algoritma kecerdasan buatan, perusahaan dapat memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang penjualan produk, profil pelanggan, serta
umpan balik pelanggan. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengembangkan
strategi pemasaran yang lebih efektif, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan
mencapai tujuan bisnis yang lebih baik.
9
BAB IV TANTANGAN
10
BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses intelijen bisnis dapat dibagi menjadi faktor
internal dan eksternal. Faktor internal mencakup aspek-aspek yang terkait langsung dengan
organisasi dan infrastruktur internalnya, sedangkan faktor eksternal melibatkan lingkungan di
luar organisasi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan intelijen bisnis (Larose, D. T., &
Larose, C. D, 2014; McElroy, J. C., & Jorna, R. J, 2008; Eckerson, W. W, 2010) . Berikut ini
adalah penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor tersebut:
Faktor Internal:
1. Struktur Organisasi: Struktur organisasi yang efisien dan terorganisir dengan baik
dapat mempengaruhi keberhasilan intelijen bisnis. Struktur yang jelas, komunikasi
yang baik antara departemen, dan tata kelola data yang terpusat dapat memfasilitasi
proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang lebih efektif.
2. Sumber Daya: Ketersediaan sumber daya manusia, finansial, dan teknologi
merupakan faktor penting dalam implementasi intelijen bisnis. Perusahaan perlu
memiliki tim yang terlatih dan berkualitas dalam analisis data, akses ke teknologi
yang relevan, dan anggaran yang memadai untuk memperoleh dan mengelola data
dengan baik.
3. Budaya Organisasi: Budaya perusahaan yang mendukung inisiatif intelijen bisnis
sangat penting. Budaya yang mempromosikan kolaborasi, pemahaman terhadap data,
pengambilan keputusan berbasis data, dan inovasi akan mendorong penerapan
intelijen bisnis yang sukses. Selain itu, adopsi budaya yang terbuka terhadap
perubahan dan peningkatan berkelanjutan juga krusial dalam memperoleh manfaat
dari intelijen bisnis.
4. Infrastruktur Teknologi: Kesiapan infrastruktur teknologi dalam hal perangkat keras,
perangkat lunak, dan platform IT akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Investasi dalam teknologi yang
relevan dan integrasi yang baik antara sistem-sistem yang ada akan mendukung
pelaksanaan intelijen bisnis yang efektif.
Faktor Eksternal:
1. Lingkungan Industri: Karakteristik industri di mana organisasi beroperasi dapat
mempengaruhi implementasi intelijen bisnis. Misalnya, dalam industri yang sangat
kompetitif atau terkena perubahan pasar yang cepat, intelijen bisnis dapat menjadi
faktor yang krusial dalam memahami tren pasar, persaingan, dan kebutuhan
pelanggan.
2. Regulasi dan Kebijakan: Peraturan dan kebijakan yang berlaku di tingkat regional,
nasional, atau internasional dapat mempengaruhi pelaksanaan intelijen bisnis.
Regulasi terkait privasi data, perlindungan konsumen, atau keamanan informasi harus
dipatuhi dan diperhatikan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data.
3. Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi yang cepat dan inovasi baru dapat
mempengaruhi proses intelijen bisnis. Organisasi perlu mengikuti perkembangan
teknologi seperti big data analytics, kecerdasan buatan, machine learning, dan
11
komputasi awan agar tetap relevan dan dapat memanfaatkan teknologi terbaru dalam
analisis data.
4. Perubahan Lingkungan Ekonomi: Perubahan dalam kondisi ekonomi regional atau
global dapat mempengaruhi intelijen bisnis. Ketika terjadi fluktuasi pasar, perubahan
kebijakan fiskal atau moneter, atau pergeseran tren konsumen, organisasi perlu
mampu mengidentifikasi dan menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan cepat
berdasarkan wawasan yang diperoleh melalui intelijen bisnis.
5. Perkembangan Sosial dan Demografis: Perkembangan sosial dan demografis, seperti
perubahan preferensi konsumen, tren demografis, dan pergeseran nilai-nilai
masyarakat, dapat mempengaruhi kebutuhan dan permintaan pasar. Intelijen bisnis
dapat membantu organisasi dalam memahami dan menyesuaikan strategi pemasaran,
pengembangan produk, dan layanan pelanggan dengan mempertimbangkan faktor-
faktor sosial dan demografis ini.
6. Kompetisi Industri: Persaingan yang ketat di pasar dapat mendorong organisasi untuk
mengoptimalkan penggunaan intelijen bisnis. Kemampuan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data secara efektif dapat memberikan keunggulan kompetitif, membantu
mengidentifikasi peluang pasar, dan mengoptimalkan strategi bisnis untuk bersaing
dengan kompetitor.
7. Dalam menghadapi faktor-faktor ini, organisasi perlu memiliki kepekaan terhadap
lingkungan internal dan eksternal. Mereka harus dapat beradaptasi dengan perubahan,
mengelola sumber daya dengan efisien, dan menggunakan teknologi dan proses yang
relevan untuk menerapkan intelijen bisnis yang efektif dan berhasil.
12
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam era digitalisasi, proses intelijen bisnis menjadi kunci penting bagi organisasi
untuk memanfaatkan data dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan menghasilkan
wawasan bisnis yang berharga. Namun, ada beberapa permasalahan yang harus dihadapi
sepanjang perjalanan proses intelijen bisnis. Latar belakang yang mencakup kemajuan
teknologi, pertumbuhan data yang cepat, dan kebutuhan organisasi untuk bersaing di pasar
yang kompetitif menjadi dasar penting dalam mendorong penggunaan intelijen bisnis.
Namun, terdapat tantangan yang melibatkan lingkungan nasional, regional, dan global yang
harus diatasi untuk mengimplementasikan intelijen bisnis secara efektif. Permasalahan yang
dihadapi termasuk kompleksitas dan keberagaman data, kurangnya standarisasi data,
keterbatasan infrastruktur teknologi, regulasi dan kebijakan yang berlaku, serta perubahan
dalam lingkungan ekonomi dan sosial. Selain itu, faktor internal seperti struktur organisasi,
sumber daya, budaya organisasi, dan infrastruktur teknologi juga dapat mempengaruhi
keberhasilan intelijen bisnis.
Untuk menghadapi permasalahan di atas dan mengoptimalkan penggunaan intelijen
bisnis, berikut adalah beberapa saran yang dapat diterapkan:
1. Membangun strategi data yang kokoh: Organisasi perlu memiliki strategi data yang
jelas yang mencakup pengumpulan data yang relevan, standarisasi data, dan integrasi
sumber data. Hal ini akan membantu dalam memastikan kualitas dan konsistensi data
yang digunakan dalam proses intelijen bisnis.
2. Investasi dalam infrastruktur dan teknologi: Organisasi perlu mengalokasikan sumber
daya yang memadai untuk memperbarui infrastruktur teknologi mereka. Ini termasuk
mengadopsi teknologi yang relevan seperti big data analytics dan kecerdasan buatan,
memperbarui sistem perangkat keras dan perangkat lunak, serta membangun
infrastruktur yang memadai untuk pengelolaan dan analisis data.
3. Mengutamakan keamanan dan privasi data: Dalam mengumpulkan, mengolah, dan
menyimpan data, organisasi perlu memastikan keamanan data dan mematuhi regulasi
privasi yang berlaku. Perlindungan data pelanggan dan privasi menjadi hal yang
sangat penting dalam era digitalisasi.
4. Meningkatkan literasi data dan budaya analitis: Mengadopsi budaya organisasi yang
berfokus pada pemahaman terhadap data dan pengambilan keputusan berbasis data
akan menjadi kunci sukses. Pelatihan dan pengembangan keterampilan analitis untuk
karyawan serta mendorong kolaborasi antardepartemen dapat meningkatkan
penerapan intelijen bisnis yang efektif.
5. Mengikuti perkembangan teknologi dan tren industri: Organisasi perlu terus
memperbarui pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam teknologi dan tren
industri terkait intelijen bisnis. Mengikuti konferensi, seminar, dan mengikuti
perkembangan riset akademis dapat membantu organisasi tetap mengikuti
perkembangan terkini dan memanfaatkan teknologi serta metode analisis terbaru.
13
ini dapat melibatkan berbagi data, pengetahuan, dan sumber daya untuk mengatasi
tantangan bersama dan memaksimalkan manfaat dari intelijen bisnis.
7. Memantau dan mengevaluasi keberhasilan: Penting bagi organisasi untuk secara
teratur memantau dan mengevaluasi keberhasilan implementasi intelijen bisnis.
Melakukan pengukuran kinerja, menganalisis hasil, dan memperbaiki proses jika
diperlukan akan membantu organisasi dalam memperoleh manfaat yang optimal dari
intelijen bisnis.
Dengan mengadopsi saran-saran di atas, organisasi dapat mengatasi tantangan dan
memanfaatkan potensi intelijen bisnis secara maksimal. Proses pengumpulan,
standarisasi, analisis, dan pelaporan data menjadi lebih efektif dan relevan dalam
menghasilkan wawasan bisnis yang bernilai dan mendukung pengambilan keputusan
yang lebih baik. Dengan demikian, organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dalam menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang.
14
DAFTAR KEPUSTAKAAN
15