Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... i

BAB I............................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... .4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................................... 4

BABII............................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian e-Busines........................................................................................ 6

2.2 Model Bisnis Interbet........................................................................................ 8

2.3 Fenomena e-Busines......................................................................................... 9

2.4 Kelemahan e-Busines........................................................................................ 10

2.5 Dampak e-Business terhadap Praktik Bisnis........................................................ 10

2.6 Dampak Implemintasi e-Business dan e-Commerce..11

2.7 Teknologi dan Pemasaran Jasa..11

2.8 Pengertian Situs....13

BAB III.............................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 14

3.2 Saran............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang mencolok selama beberapa dewasa ini, ditandai dengan


semakin pentingnya informasi dan pengolahan data dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki
pilihan yang lebih banyak bagi informasi yang ingin mereka dapatkan. Organisasi-
organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi
informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktivitas dan efisiensi mereka.

Dunia tempat kita tinggal ini tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi. Perkembangan terkini, dunia pendidikan memiliki e-Learning;
dunia bisnis sibuk dengan e-Commerse dan e-Business; pemerintah memulai
e-Government-nya. Demikian semaraknya, sekarang apapun di-e-kan seperti e-Banking,
e-Tax, e-Registration, e-Campus, e-Book dan sebagainya.

Dalam banyak penulisan sebelumnya istilah e-Bisnis, dapat didefinisikan sebagai


penggunaan jaringan internet bagi kekuatan bisnis proses, electronic commerce,
komunikasi organisasi dan kolaborasi antara perusahaan atau company dengan customer,
supplier dan pemilik perusahaan. E-Bisnis akan melakukan utilisasi penggunaan internet,
extranet dan intranet serta jaringan lain untuk mendukung proses komersial suatu bisnis
didunia maya. Pengembangan e-Bisnis harus dilakukan dengan benar di mana tahapan-
tahapan yang dikerjakan dalam mengimplementasi harus jelas. Seperti halnya dalam
membangun suatu software aplikasi, membangun e-Bisnis dimulai dengan persiapan yang
matang hingga proses implementasi dilaksanakan.
Media yang bisa mendukung implementasi e-Bisnis berjalan dengan lancar adalah
media teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Untuk membangun suatu
e-Bisnis berbasis web beberapa faktor perlu diperhatikan agar E_Bisnis yang dibangun
dapat diimplementasikan dengan sukses. Dalam mendesain situs e-Bisnis harus
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi karena dengan desain yang baik
pengakses bisa berselancar dengan nyaman dan aman.

e-Business (bisnis elektronik) adalah teknologi untuk mengembangkan proses


bisnis anda. e-Bisnis terdiri organisasi proses internal seperti sumber daya manusia,
keuangan dan sistem administrasi, serta proses eksternal seperti penjualan dan
pemasaran, penyediaan barang dan layanan, dan hubungan pelanggan. e-Bisnis sendiri
terdiri dari beberapa metode yang menghubungkan berbagai perusahaan untuk membuat
sistem pengolahan internal dan eksternal yang lebih efisien dan fleksibel, erat dengan
mitra dan pemasok, dengan cara ini, mereka memenuhi kebutuhan pelanggan.

e-Bisnis adalah strategi dan proses bisnis dan menjalinnya driver inisiatif dengan
driver teknologi dan layanan informasi terutama yang melibatkan Internet.
e-Bisnis sebagian dari perusahaan tertentu dan aplikasi back office terjalin dari semua
pengolahan data sistem informasi mencakup pengelolaan data yang memiliki signifikan
berdampak pada profitabilitas dan keberlanjutan. Nilai-nilai seperti kecepatan
kenyamanan layanan, personalisasi, dan harga semua dipengaruhi oleh e-Bisnis. Ide-ide
baru dari perusahaan menyadari bahwa sistem pemasaran dan pemasaran memberikan
wawasan tentang kebutuhan pelanggan. Dalam penambahan, bantuan sistem
pemasaran manajer memindai lingkungan bisnis sekitarnya mereka dalam rangka
memfasilitasi identifikasi peluang masa depan. Para pelanggan, merupakan bagian
intrinsik dari banyak perusahaan visi dan strategi. Untuk sukses di e-Bisnis dapat
dikatakan bahwa perusahaan harus merangkul proses, prosedur, dan pelaksanaan proyek
CRM.
Sairamesh (2004) E-Bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses
bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan layanan melalui penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. e-Bisnis menggunakan
teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan
proses bisnis utama yaitu pembelian dan penjualan. Awalan e dalam kata e-Bisnis
berarti elektronik, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa
pertukaran atau kontak fisik, transaksi diadakan secara elektronik atau digital, hal ini
menjadi mungkin dengan dukungan perkembangan komunikasi digital yang pesat.
e-Bisnis pada praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:
Foundation of e-Business. Prentice Hall. 2002)

e-Bisnis adalah perluasan dari e-Commerce, di mana tidak hanya pembelian,


pembayaran barang, dan pelayanan, tetapi juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi
dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau organisasi,
dalam penerapannya e-Bisnis akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses
bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik & management rantai pasokan,
pemrosesan pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan hingga bekerja
sama dengan partner (mitra usaha). Dalam e-Bisnis transaksi uang belum tentu
diperlukan, karena pada prinsipnya e-Bisnis juga melibatkan pemasaran, perancangan
produk, dan evaluasi layanan konsumen.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan tersebut, makan


penulisan rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan-tahapan yang rinci dalam mengembangkan E-Bisnis


mulai dari persiapan hingga implementasi.
2. Teknologi informasi dan komunikasi bagaimana yang terkait erat dengan
teknologi E-Bisnis di mana pengaruhnya sangat besar dalam pengembangan
E-Bisnis.
3. Faktor apa saja yang perlu di perhatikan dalam mendesain situs e-Bisnis agar
pengakses mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah

Penelitian ini dilakukan agar dapat digunakan sebagai dasar yang terukur dan bisa
dipertanggung jawabkan dalam mengembangkan e-Bisnis:
1. Mengetahui tahapan pengembangan e-Bisnis yang benar mulai dari persiapan
hingga implementasi.
2. Mengetahui Information and Communication Technology yang erat
hubungannya denganteknbologi e-Bisnis sehingga teknologi yang dipakai
berguna dalam mengembangkan e-Bisnis.
3. Mengetahui Critical Success Factor dalam mengembangkan e-Bisnis.
4. Mengetahui faktor-faktor yang penting dalam mendesain situs web e-Bisnis.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

2.1.1 e-Business (bisnis elektronik)

1. Pengertian e-Business (bisnis elektronik)

e-Bisnis adalah perluasan dari e-Commerce, di mana tidak hanya pembelian,


pembayaran barang, dan pelayanan, tetapi juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi
dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau organisasi,
dalam penerapannya e-Bisnis akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses
bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik & management rantai pasokan,
pemrosesan pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan hingga bekerja
sama dengan partner (mitra usaha). Dalam e-Bisnis transaksi uang belum tentu
diperlukan, karena pada prinsipnya e-Bisnis juga melibatkan pemasaran, perancangan
produk, dan evaluasi layanan konsumen.

Sairamesh (2004) e-Bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses


bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan layanan melalui penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. e-Bisnis menggunakan
teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan
proses bisnis utama yaitu pembelian dan penjualan. Awalan e dalam kata e-Bisnis
berarti elektronik, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa
pertukaran atau kontak fisik, transaksi diadakan secara elektronik atau digital, hal ini
menjadi mungkin dengan dukungan perkembangan komunikasi digital yang pesat.
e-Bisnis pada praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:
Foundation of e-Business. Prentice Hall. 2002)

2.1.2 Model bisnis internet

Istilah business model menjadi populer di akhir tahun 1990-an selama booming
internet secara terpisah karena banyak website bisnis yang tampaknya melakukan
perencanaan untuk mendatangkan traffic tanpa ada pandangan yang jelas mengenai
bagaimana atau kapan traffic akan mendatangkan pendapatan dan keuntungan. Istilah ini
sendiri menurut pandangan kami sebenarnya terlalu trendi membicarakan business model
sebaiknya di sesuaikan dengan istilah-istilah bisnis standar seperti ,penjualan, biaya,
pengeluaran, dan profit. Begitu dibuat sebuah strategi, fokuslah pada cara bagaimana
website akan menguntungkan bisnis.
1. Product Creation
Ini adalah Anda sebagai pembuat atau pemilik produk khususnya produk digital.
Produk digital ini bisa berupa ebook, tool, sistem dll. Dalam model bisnis ini Anda
berperan sebagai seller.
Ini adalah langkah lanjutan dari affiliate marketing, hanya saja ini tidak semudah
seperti menjualkan produk orang lain. Untuk menciptakan sebuah produk, anda harus
melakukan riset Market dan membuat produk itu sendiri, anda juga harus membuat
sistem penjualan onlinenya dan juga bertanggung jawab melayani Customs support.
2. PPC Publisher
Ini biasanya dilakukan oleh para blogger yang mana mereka ini memiliki blog-
blog yang memiliki trafik tinggi kemudian mengikuti sebuah program periklanan seperti
Google Adsense untuk menampilkan iklan mereka dengan imbalan komisi dari hasil iklan
yang diklik oleh pengunjung blog mereka.
3. Local Business
Ini adalah model bisnis lokal yang sebelumnya hanya dijalankan secara offline
dan kemudian dijalankan secara online untuk menjaring calon customer dengan market
yang lebih luas di dunia online.
4. Website Flipping
Ini adalah model bisnis jual-beli website yang siap pakai. Biasanya website start-
up dan juga website yang sudah established dan memiliki revenue. Biasanya dilakukan
oleh para webmaster dan Web designer yang profesional dimana mereka menjual web-
web yang siap untuk digunakan oleh para pembelinya. Resource dari model bisnis ini
adalah Flippa.com.
5. Membership Website
Ini adalah model bisnis yang benar-benar mengutamakan konsistensi update
konten atau produk yang bertujuan untuk menghasilkan passive income untuk pemiliknya
karena biasanya akan ada pembayaran bulanan atau tahunan. Selain itu biasanya
pembayaran rutin ini dilakukan untuk bisa tetap menikmati sebuah layanan atau produk
dari penyedianya. Istilah kerennya adalah recurring income atau pendapatan yang
berkelanjutan.
6. Joint Venture
Ini adalah bisnis partnership dimana Anda mencari seorang yang ahli khususnya
dalam membuat produk digital namun tidak bisa memasarkannya atau tidak memiliki
skill IM untuk menjual produknya. Biasanya dengan sistem profit share 50/50. Model
bisnis ini memiliki potensi yang besar karena banyak kreator produk-produk berkualitas
namun mereka tidak tahu bagaimana cara memasarkannya dalam internet marketing.
7. Webinar
Saat ini webinar memang tidak begitu populer di Indonesia. Tapi sudah mulai di
gunakan para pelaku IM. Webinar ini pada dasarnya adalah sebuah seminar online yang
mana pesertanya bisa mengikuti seminar online ini dari mana saja termasuk dari rumah
saja. Untuk biayanya pun sebenarnya sama saja bahkan ada juga yang gratis tapi memang
biasanya ada upsell di dalamnya. Di negara-negara maju sendiri seperti US, UK, CA,
Jepang dan Australia, webinar ini sudah sangat populer diadakan.
Ada kelebihan dan kekurangannya webinar dibanding dengan seminar offline.
Kelebihannya adalah, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menuju lokasi terutama jika
lokasi seminarnya jauh dari tempat tinggal Anda karena webinar bisa dilakukan dari
mana saja selama ada koneksi internet. Kekurangannya adalah terutama di Indonesia
adalah karena webinar ini membutuhkan koneksi yang super kenceng.
8. Domaining
Model bisnis ini sebenarnya kurang lebih sama dengan poin kelima sebelumnya,
hanya saja di sini bukan website yang dijual melainkan hanya sebuah nama domain.
Pebisnis domaining ini biasanya mengakuisisi nama-nama domain yang langka,
brandable atau domain yang memiliki Authority tinggi di mesin pencari Google untuk
kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

9. Service Provider
Ini adalah model bisnis yang sebenarnya sangat profitable karena hampir tidak
ada modal uang yang dibutuhkan pada awal memulainya. Jika anda memiliki skill yang
bisa dijual sebagai jasa, maka Anda tinggal menjualnya saja dan mendapatkan profit
100%. Hanya saja memang membutuhkan dedikasi waktu dan energi untuk
melakukannya kecuali Anda hanya berperan sebagai perantara atau makelar sebuah jasa.

2.1.3 Fenomena e-Business

e-Busines dalam pengertian bisnis internet adalah bagaimana memanfaatkan


internet untuk membangun hubungan lebih dekat dengan konsumen dan mitra bisnis.
berjualan produk di internet akan mengubah cara pembelian dan pemasaran. Konsumen
dapat berbelanja dari rumahnya masing-masing, baik produk manufaktur, jasa bank,
maupun ritel dari seluruh dunia.

Fenomena e-Business tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai
aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang
berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini
dianggap sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa
mendatang.

Menurut OBrien (2005) menjelaskan bahwa e-business adalah penggunaan


internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung e-commerce,
komunikasi dan kerjasama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui web,
baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya.
Lebih lanjut OBrien menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan yang telah
berpindah dari system warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server lintas fungsi
dengan melibatkan pemasangan software enterprise resource planning, supply chain
management, atau customer relationship management dari SAP America, PeopleSoft,
Oracle, dan perusahaan-perusahaan lain.

Bahkan menurut prediksi para pakar, seperti Jonathan L. para pakar yang juga
presiden Komisaris Group Lippo, pasar e-Business di masa akan dating terpilah ke dalam
lima segmen dan saling berkaitan satu sama lain. Kelima segmen itu adalah infrastruktur
dan dristibusi content e-Commerce, internet commerce, web-commerce, dan electronic
data interchange (EDI). Hal ini sejalan dengan prediksi bahwa seebagian besar
perusahaan telekomunikasi akan mentraformasikan bisnisnya ke dalam bisnis internet.

Dampak dari keadaan ini adalah terciptannya aliran barang, jasa dan manusia,
dengan teknologi informasi sebagai perantara kebutuhan konsumen dan pasar. Bahkan
media cetak terkemuka secara perlahan mengubah orientasi fitur dan tampilannya
bergaya e-Business dan portal internet. Lebih jauh lagi, perkembangan e-Busines ini akan
semakin akan semakin dipenuhi dengan berbagai taktik dan strategi pemasaran yang jitu
untuk menggaet pelanggan. Kemampuan untuk memenuhi pelanggan sebenarnya tidak
membeli jasa, melainkan membeli manfaat spesifik dan nilai dari keseluruhan barang/jasa
yang ditawarkan, yang disebut dengan the offer (penawaran). Penawaran dalam jasa e-
Bussiness selalu berkaitan dengan fitur (features). Oleh karena itu taktik pemasaran yang
jitu selalu mengarah pada innovasi fitur untuk untuk mencpai kepuasan pelanggan. Saat
ini dengan hadirnya cybernomics, sulit membedakan antara pasar domestic dengan pasar
tujuan ekspor, semuanya memiliki sebutan yang sama, yaitu pasar.

2.1.4 Kelemahan e-Business

a. Tidak adanya pertemuan dengan pelanggan secara langsung salah satu kelemahan
dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis dengan konsumen. Jika
ingin bertatap muka secara langsung maka mereka harus membuat kesepakatan
untuk bertemu.

b. Resiko penipuan lebih tinggi karena tidak adanya pertemuan antara pebisnis
dengan konsumennya, maka penipuan memungkinkan akan sering terjadi jika
konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang pengetahuannnya mengenai
seluk beluk bisnis didalam internet.

c. Kehilangan segi finansial/keuangan secara langsung karena sebuah kecurangan


contohnya seorang penipu melakukan transfer uang dari rekening satu ke rekening
lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang telah ada.

d. Pencurian informasi Gangguan yang timbul dapat menyingkap semua informasi


penting/rahasia tersebutkepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

e. Kehilangan kesempatan bisnis karena adanya gangguan pelayananKesalahan ini


bersifat kesalahan bukan yang disengaja/kesalahan non-teknis sepertialiran listrik
tiba-tiba padam.

f. Penggunaan akses kesumber oleh pihak yang tidak berhakContohnya seorang


hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan.Kemudian setelah
itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain kerekeningnyasendiri.

g. Kehilangan kepercayaan dari para konsumenIni dikarenakan berbagai macam


faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengajaoleh pihak lain yang berusaha
ingin Kerugian yang mungkin tidak terduga.

2.1.5 Dampak e-Business terhadap Praktik Bisnis

e-Business merupakan bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus
berkembang. Kendati demikian, e-business berdampak besar pula pada praktik bisnis.
Setidaknya dalam tiga kategori ini dapat menyempurnakan direct marketing,
mentransformasi organisasi, dan mendefinisikan organanisasi. Dalam hal transformasi
organisasi, e-business mengubah karateristik pekerjaan, karir, dan kompensasi. e-
Business menuntut kompetisi, komitmen, kreatifitas, dan fleksibilitas karyawan dalam
beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan.

2.1.6 Dampak Implemintasi e-Business dan e-Commerce

Dampak Positif e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut. Pertama,


revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. Karena dalam penggunaan teknologi ini
sifatnya real time dan tidak memeperdulikan lagi batas jarak, ruang dan waktu maka
secara cepat kita dapat menerima informasi-informasi yang berguna bagi peningkatan
pendapatan perusahaan sehingga mampu secara cepat dan tepat mengambil langkah-
langkah strategis dalam era persaingan pasar global dan bebas sekarang ini. Kedua, dapat
meningkatkan market exposure (pangsa pasar). Dengan menggunakan internet, kita dapat
menjumpai orang-orang dari berbagai daerah. Ketiga, Menurunkan biaya operasional
(operating cost).

Sedangkan dampak negatif E-Commerce dan E-business adalah Pertama, kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan. Kedua, pencurian informasi rahasia yang
berharga. Ketiga, kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.

2.1.7 Teknologi dan Pemasaran Jasa

e-Business merupakan isu menarik dalam pemanfaatan teknologi multimedia. Hal


ini terkait dengan upaya peningkatan industri dan perdagangan. Kegiatan e-Business ini
di bagi dalam tiga jenis, Pertama bisnis-ke-bisnis (business-to-businessB2B) yang
meliputi kegiatan penyediaan, jaringan pemasokan, pemasaran dan lain-lain. Kedua,
bisnis-ke-konsumen (business-to-consumersB2C) yang meliputi kegiatan ritel, jasa
keuangan, dan lain-lain. Ketiga, bisnis di internet (business on the internet) yang meliputi
kegiatan pelatihan, automatisasi penjualan, dan lain-lain.
Aktifitas e-Business dengan memanfaatkan jaringan teknologi ini akan
mempengaruhi pola pelayanan yang selama ini berlangsung. May Jo Bitner, Stephen W.
Brown, dan Matthew Meuter (2000) memaparkan perubahan yang terjadi pada
pelayanan, dengan penekanan pada bagaimana encounter dapat dikembangkan melalui
teknologi yang tepat. Pemanfaatan teknologi ini dibahas dalam konteks yang
memungkinkan konsumen dan karyawan mencpai tiga tujuan:
1. Memberikan pelayanan customize
2. Memperbaiki kesalahan pelayanan
3. Spontanitas untuk menyenangkan konsumen

Klasifikasi E-Commerce
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang adalah berdasarkan sifat
transaksinya, antara lain:

1. Business to Business (B2B)


Jenis transaksi dimana pembeli biasanya membeli dalam jumlah besar karena
akan dijual kembali. Contoh penjualan grosir.
2. Business to Consumer (B2C)
Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan dan tidak punya tujuan untuk
menjualnya kembali biasanya semacam toko online yang menjual berbagai
macam barang.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan yang tidak mempunyai tujuan
untuk dijual kembali dan penjualnya juga perorangan yang tidak menyediakan
bermacam-macam barang melainkan hanya beberapa barang saja. Contoh: online
advertising.
4. Consumer to Business (C2B)
Termasuk kedalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau
layanan kepada organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi
dengan mereka dan menyepakati suatu transaksi.

2.1.8 Pengertian Situs


Yang dimaksud di sini adalah perusahaan-perusahaan penyedia layanan internet.
Sedangkan yang menyediakan layanan internet atau memberikan jaringan pada pemilik
situs tersebut kita kenal dengan nama provider. Hal ini perlu ditegaskan karena sering
terjadi kesalahan dan menganggap sama antara jasa situs dan jasa provider

Mungkin saja pemilik provider juga adalah pemilik situs tertentu, misalnya
American Online, PT Telkom yang memiliki situs plasa.com dan sebagainya. Perusahaan
provider semata-mata mendapatkan uang dari jaringan yang dipakai oleh para pengakses
internet, seperti halnya kita menggunakan telepon. Sedangkan pemilik situs mendapatkan
keuntungan dari keterkenalannya karena iia memasang iklan di sana, mendapat
keuntungan dari pemasangan iklan (untuk murni isi berita), dan mendapat keuntungan
dari pemasangan barang/jasa (barang-barang atau jasa yang dibelinya), bukan dari
kantong pengakses internet (kecuali untuk pembelian barang).

BAB III
3.1 Kesimpulan

E- business merupakan suatu aktivitas yang memanfaatkan teknologi informasi


untuk dapat melakukan setiap kegiatan bisnisnya baik dengan pemasok, pelanggan,
kreditor pemerintah, media massa dan juga termasuk penggunaan teknologi untuk mende
sain kembali proses internalnya. E-business saat ini merupakan kunci atau factor
penyuksesan perusahaan yang dapat membuat perusahaan terus berkembang dan maju
karena dengan pemanfaatan bisnis dengan cara ini dapat memberikan kepuasan
konsumen atas fasilitas yang cepat danmemadai. Dalam penerapan e-business haruslah
diperhatikan juga aspek security karena dunia internet sangat riskan terhadap keamanan
perusahaan.

3.2 Saran

Dalam penerapan e-business tidak boleh dilakukan dengan setengah-setengah,


karenadalam e-business ini jika sudah diimplementasikan oleh perusahaan,
perusahaanpun harus tetap mengembangkan e-business ini agar konsumen semakin puas
atas fasilitas yang disediakan, karena itu merupakan asset profit bagi perusahaan

DAFTAR PUSTAKA
Refrensi :
Lupiyoadi Rambat. Manajamen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Salemba Empat
Jakarat. 2010
http://indoim.com/bentuk-model-bisnis-online-dalam-internet-marketing/
http://dedijulius.blog.binusian.org/2014/06/09/penerapan-e-business-pada-perusahaan/
http://idnetku.com/sistem-e-business/

Anda mungkin juga menyukai