Anda di halaman 1dari 24

MENGANALISIS DAN MENGKLASIFIKASIKAN

JENIS JENIS E- BUSINESS


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : E- Business
Dosen Pengampu : Salmah, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. 022122074 AZZAHRA RAISSY
2. 022122075 KHOLIFIA SAPUTRI
3. 022122081 DELALA FADHILAH RAZAK
4. 022122089 NONI CHAMILA
5. 022122093 TIFFANY HAFIZA
6. 0221220102 NOLA MARISA AUFA
7. 0221220104 RIEKA SHAFA KEUMALA
8. 0221220105 MANIKA FAIRUZ ZAHRA

KELAS 2C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“MENGANALISIS DAN MENGKLASIFIKASIKAN JENIS-JANIS E-BUSSINES”.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah E-business di program studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan Bogor.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Bogor, 7 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
2.1 B2B (Business-to-business)..........................................................................................................3
2.2 B2C (Business-to-consumer)........................................................................................................5
2.3 B2B2C (business-to-business-to-consumer )................................................................................6
2.4 C2B (Consumer to business ).......................................................................................................8
2.5 C2C (Customer to Customer).......................................................................................................9
2.6 M- COMMERCE..........................................................................................................................12
2.7 E- LEARNING..............................................................................................................................14
2.8 E- GOVERNMENT.......................................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................19
KESIMPULAN.......................................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

E-business adalah bisnis yang memanfaatkan penggunaan jaringan web, Internet,


intranet, ekstranet, atau kombinasinya. E-business punya kemiripan dengan e-commerce,
tapi bukan hanya praktik jual-beli produk atau servis secara online. Proses bisnis yang
melibatkan penggunaan teknologi elektronik dalam e-business jauh luas, seperti
manajemen rantai pasokan, pemrosesan pesanan, dan manajemen hubungan pelanggan.
Pada gilirannya, proses itu dapat membantu perusahaan untuk beroperasi secara lebih
efektif dan efisien.

Menurut Steven Alter,"e-business"adala hpelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis


seperti perencanaan produk, pengolahanpasokan bahan baku,
manufaktur,penjualan, pemenuhan permintaan, danpenyediaan layanan
menggunakanteknologi komunikasi dan data yang sudahterorganisir dengan
komputer.Sistem pendataan secara internal daneksternal sebuah bisnis dapat
diprosessecara lebih efisien dan fleksibel denganmenggunakan"e-business.
Dalambuku"Cases in Electronic Commerce, SidL. Huff berpendapat bahwa"e-
business"adalah segala kegiatan yangmemanfaatkan sistem informasi dan
komunikasi berbasis teknologi melakukan kegiatan bisnis antaraperusahaan dengan
konsumen dansebaliknya dengan efisien

E-business telah mengubah bagaimana perusahaan dan organisasi lain, termasuk


pemerintah, dalam beroperasi. Pemanfaatan teknologi jaringan elektronik terbukti dapat
menggenjot produktivitas, menurunkan biaya, dan meningkatkan proses.

Contohnya penerapan sistem elektronik dalam penerbitan invoice, penagihan otomatis,


dan pembayaran digital dapat menurunkan jumlah waktu yang harus dihabiskan pegawai
untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Pegawai tak perlu lagi menggarap semuanya
secara manual berkat bantuan teknologi elektronik.

Menurut Wade (2005) yang dikutip dalam http://nafisahssi.blogspot.co.id (2014),


kesuksesan e-business ditentukan oleh beberapa faktor antara lain

 Ekspektasi dari perusahaan ditunjang dengan ketersediaan dana.

1
 Jadwal dan waktu implementasi yang memadai.
 Pengetahuan akan proses bisnis, kompetensi dan pengalaman dalam pembangunan e-
Business system.
 Komunikasi baik secara fungsional dan cross-fuction.
 Komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terlibat.

E-business sekarang tidak hanya digunakan dalam ekonomi terutama bidang pemasaran.
Kini telah merambah kebidang-bidang lain juga. e-payment, dan e-partner merupakan
salah satu contoh pengembangan e-bussiness. Dengan demikian prospek dan tantangan
e-business di Indonesia sangat ditentukan oleh sejauh mana organisasi bisnis di tanah air
mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi hambatan penerapan ebusiness dalam
interaksi dan transaksi yang berskala nasional, regional maupun global.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan jenis jenis E- Business B2B, B2C, B2B2C, C2B,
C2C, M- Commerce, E- Learning, dan E- Government ?
2) Apa sajakah contoh dari masing masing jenis E- Business seperti B2B, B2C,
B2B2C, C2B, C2C, M- Commerce, E- Learning, dan E- Government ?

1.3 Tujuan Masalah

1) Untuk mengetahui jenis jenis E- Business seperti B2B, B2C, B2B2C, C2B, C2C,
M- Commerce, E- Learning, dan E- Government
2) Untuk mengetahui contoh dari masing masing jenis E- Business seperti B2B,
B2C, B2B2C, C2B, C2C, M- Commerce, E- Learning, dan E- Government

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 B2B (Business-to-business)

Website B2B adalah sebuah website yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
memasarkan produk atau layanannya ke perusahaan lainnya. Sebenarnya, jenis website
ini sama dengan website bisnis pada umumnya. Hanya saja, sesuai dengan namanya,
target dari website ini adalah sebuah perusahaan bukan konsumen perorangan. Ini
membuatnya memiliki karakteristik tersendiri dibanding website dengan model bisnis
lainnya.

Ciri Khas Website B2B:

Secara umum, terdapat beragam ciri khas yang dimiliki oleh website berjenis B2B.
Namun, untuk memudahkan Anda memahaminya, penulis merangkumnya sebagai
berikut.

 Memiliki Konten Yang Beragam


Desain unik tidaklah lebih penting daripada kehadiran konten yang beragam pada
website b2b. Calon pelanggan bisnis b2b merupakan sebuah perusahaan.
Biasanya, mereka membutuhkan banyak informasi terkait produk atau layanan
yang Anda tawarkan.

 Proses Transaksi Berlangsung Di Luar Website


Proses transaksi pada jenis bisnis b2b berbeda dibandingkan bisnis b2c atau
business to customer. Jika pada bisnis b2c Anda bisa melakukan pembelian dalam
satu waktu, maka bisnis b2b memiliki alur yang berbeda. Untuk melakukan
pembelian, pengunjung perlu mengisi formulir, berinteraksi secara pribadi,
membaca proposal, mengikuti demo aplikasi, hingga akhirnya melakukan
pembelian.

 Banyak Menggunakan Call To Action (CTA)


Ketika konten yang beragam sebelumnya berhasil menarik perhatian pengunjung,
ini saatnya untuk mengarahkan mereka berkomunikasi lebih lanjut terkait produk
atau layanan yang tersedia agar tidak kehilangan pelanggan potensial.
Website B2B

 Arvis.id merupakan salah satu website bisnis yang berbasis b2b. Website ini secara
umum memperkenalkan produk dan layanan berupa teknologi yang dapat membantu
proses pengelolaan dan pengembangan bisnis.

 Crewdible
Crewdible adalah perusahaan startup Indonesia yang bergerak di bidang online
fulfillment service. Menyediakan jasa terpadu bagi business e-commerce dan UKM
untuk tumbuh dan berkembang bersama.
Dengan harapan bisa jadi support system buat UMKM, Crewdible hadir berikan
solusi gudang online untuk para seller online yang akan membantu mereka dalam
mengotomasi operasional hingga penjualan. Jadi, UMKM bisa lebih fokus pada
pengembangan bisnis dan membawa bisnisnya naik kelas.

 Ralali.com
Ralali sangat mudah digunakan karena sudah ada pengelompokan produk sesuai jenis
usaha. Perusahaan ini juga menawarkan harga grosir yang kompetitif, sehingga akan
menguntungkan bagi bisnis atau perusahaan yang ingin menggunakannya.

Jadi, ketika Anda memiliki kebutuhan untuk mengembangkan perusahaan Anda,


misalnya Anda ingin mengembangkan device yang ada di perusahaan Anda. Anda
bisa mengunjungi Ralali untuk memilih barang yang Anda butuhkan. Akan sangat
mudah memilihnya karena sudah ada pengelompokannya.

 Monotaro.id
Monotaro mampu menarik banyak pembeli dengan penawaran atau diskon yang
menguntungkan, yaitu gratis ongkir ketika Anda sudah mencapai jumlah pembelian
tertentu. Sehingga, jika Anda semakin rutin membeli barang atau jasa di toko online
ini, Anda akan semakin mendapatkan harga murah dan ongkir yang tidak perlu Anda
pikirkan lagi.

4
 Mbiz.co.id
Mbiz juga sudah banyak yang menggunakan apalagi dengan tambahan fitur untuk
kontrol budget agar tidak sampai berlebihan. Selain itu, ada juga akses multi login
yang sudah saling terintegrasi. Jadi, ketika ada kebutuhan dari tiap-tiap divisi yang
ada di dalam perusahaan, mereka bisa langsung transaksi. Tidak perlu melalui 1 user
saja.

 AXIQoe.com
Salah satu keunggulan dari AXIQoe.com adalah fasilitas fleksibilitas dari masa jatuh
tempo pembayarannya. Hal ini dianggap menguntungkan bagi beberapa perusahaan
tertentu yang memiliki pertimbangan anggaran sendiri.

Adanya e-commerce ini memang mampu memberikan banyak keuntungan bagi


berbagai pihak. Proses pembelian produk bisa dilakukan secara lebih mudah, karena
melalui media online sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga dalam
melakukannya.

Selain itu, banyak orang berpendapat bahwa transaksi melalui e-commerce B2B ini
memang aman dan terjamin, sehingga tidak perlu khawatir dengan adanya penipuan
atau semacamnya. Semuanya sudah berdasarkan sistem security yang aman tentunya.

2.2 B2C (Business-to-consumer)

B2C (Business-to-Consumer) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan


jenis hubungan bisnis di mana perusahaan atau penjual menjual produk atau layanan
langsung kepada konsumen akhir. Dalam model B2C, perusahaan berupaya untuk
menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan individu atau kelompok konsumen.
Berikut adalah beberapa

Ciri khas dari website B2C:

 Produk dan Layanan untuk Konsumen Akhir: Website B2C berfokus pada penawaran
produk atau layanan yang ditujukan langsung kepada konsumen akhir atau pelanggan

5
individu. Produ-produk ini dapat mencakup berbagai kategori seperti pakaian,
elektronik, makanan, barang-barang rumah tangga, perjalanan, dan banyak lagi.
 Desain User-Friendly: Website B2C harus dirancang dengan baik dan mudah
dinavigasi untuk memastikan pengalaman yang nyaman bagi pengguna. Hal ini
mencakup tata letak yang intuitif, penjelasan produk yang jelas, dan kemudahan
dalam proses pembelian.
 Penawaran Promosi dan Diskon: Banyak website B2C menawarkan promosi, diskon,
atau penawaran khusus kepada pelanggan sebagai cara untuk menarik perhatian dan
mendorong pembelian.
 Ulasan dan Rekomendasi Pelanggan: Website B2C seringkali memiliki fitur ulasan
pelanggan dan rekomendasi produk berdasarkan sejarah belanja atau preferensi
pelanggan. Ini membantu pembeli membuat keputusan yang lebih informasional.
 Sistem Pembayaran Online: Website B2C umumnya menyediakan berbagai pilihan
pembayaran online, seperti kartu kredit, transfer bank, e-wallet, atau pembayaran
melalui platform pembayaran pihak ketiga.
 Pengiriman dan Pelacakan Pesanan: B2C biasanya menyediakan informasi tentang
pengiriman, termasuk estimasi waktu pengiriman, biaya pengiriman, dan pelacakan
pesanan agar pelanggan dapat mengikuti status pesanan mereka.

Berikut beberapa contoh terkenal dari website B2C:

 Amazon.com: Amazon adalah salah satu toko online terbesar di dunia yang menjual
berbagai macam produk, mulai dari buku hingga elektronik, pakaian, dan banyak lagi.
 eBay.com: eBay adalah platform lelang online yang memungkinkan individu dan
bisnis menjual barang-barang baru dan bekas kepada konsumen lainnya.
 Zappos.com: Zappos adalah toko online yang mengkhususkan diri dalam sepatu,
pakaian, dan aksesori fashion.
 Airbnb.com: Airbnb adalah platform untuk memesan akomodasi tempat tinggal
sementara di seluruh dunia.
 Booking.com: Booking.com adalah situs web yang memungkinkan pengguna mencari
dan memesan hotel, hostel, dan akomodasi liburan lainnya.
 Website B2C ini mencakup berbagai kategori produk dan layanan yang berbeda dan
menargetkan konsumen individu atau kelompok.

6
2.3 B2B2C (business-to-business-to-consumer )

B2B2C yang merupakan gabungan dari B2B dan B2C. Adalah perusahaan yang menjual,
dan perusahaan perantara yang memberikan jasa, dan bertujuan untuk melayani
konsumen akhir. Bagian perantara bertugas untuk menjual dan melayani, demi
memenuhi kebutuhan konsumen akhir. Sehingga model B2B2C menolong konsumen
dari model B2B untuk mencapai konsumen akhir pada B2C, dan secara aktif mengelola
keduanya.

Tipe bisnis ini menyediakan produk dan jasa untuk klien bisnis. Klien bisnis memelihara
pelanggannya, yang dapat sebagai karyawannya, untuk mana produk dan jasanya
disediakan tanpa menambahkan nilai tambah lainnya. B2B2C dapat juga disebut juga
dengan wholesaler-to-retailer-to-consumer.

Salah satu contoh di Indonesia yang menggunakan konsep B2B2C :

Telkomsel, sebuah perusahaan yang menawarkan jasa telekomunikasi di Indonesia.


Telkomsel mengirimkan sebuah sms yang berisitanda kupon potongan harga untuk
membeli produk KFC kepada orang-orang yang menggunakan layanan jasa mereka.
Ketika sms tersebut ditunjukkan kepada penjaga kasir di KFC maka akan mendapatkan
diskon atau potongan harga misalnya sebesar 20% dari total harga pembelian. Hal ini
bisa terjadi karena adanya kerjasama antara telkomsel dan KFC.

Contoh Website B2B2C : www.bhinneka.com

7
Bhinneka.com yang menyediakan penjualan produk-produk yang berbasis teknologi
seperti komputer, gadget, smartphone dan lainnya. Bhinneka.com merupakan website yang
berbasis B2B2C karena dapat menyediakan produk bagi konsumennya serta memiliki
penyediaan produk juga bagi client bisnis seperti kantor-kantor yang membutuhkan perangkat
komputer dan sejenisnya.

www.govida.com

Selain itu terdapat website B2B2C lain :


www.ebay.com
www.manggaduakomputer.com
www.indonetwork.com

2.4 C2B (Consumer to business )

Customer to business (C2B) adalah model bisnis dimana konsumen atau end-use
menyediakan produk atau layanan ke perusahaan. Ini adalah model kebalikan dari B2C,

8
di mana bisnis menghasilkan produk dan layanan untuk konsumsi konsumen. Dalam
model bisnis ini, individu menawarkan untuk menjual produk atau layanan kepada
perusahaan yang siap membelinya. Misalnya, jika Anda adalah software developer, maka
Anda dapat menunjukkan demo software atau keterampilan yang Anda miliki di situs-
situs seperti freelancer, upwork, dll. Jika perusahaan menyukai software atau
keterampilan Anda, maka perusahaan akan langsung membeli software langsung dari
Anda, atau mempekerjakan Anda. Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C.
Website jenis ini melibatkan transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan
menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang membutuhkannya.

Konsep dan Cara Kerja C2B

Cara kerja C2B yakni dengan konsumen yang mendapatkan untung dari penyediaan
produk atau layanan yang ditawarkan kepada perusahaan. Sementara, perusahaan akan
mendapatkan untung dari kesediaan konsumen untuk memberikan produk atau
layanannya bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh konsumen dalam menyediakan produk dan layanannya dapat
berupa fleksibilitas, biaya pembayaran, atau produk dengan potongan harga bahkan gratis
dari perusahaan dengan maksud barter.

Misalnya, suatu perusahaan meminta konsumen yang memiliki banyak pengikut di media
sosial, untuk mengulas dan mengenalkan produk bisnis mereka melalui eksposur di media
sosialnya tersebut.

Tujuan dari konsep C2B ini adalah meningkatkan brand awareness perusahaan. Saat ini
perusahaan sangat menjunjung tinggi aspek tersebut, guna menanamkan rasa kepercayaan
konsumen terhadap produk bisnisnya.

Contoh Bisnis Consumer to Business

Ada pun contoh bisnis yang termasuk menerapkan konsep Consumer to Business ini,
antara lain seperti:

 Influencer Marketing

9
Influencer marketing adalah bentuk pemasaran yang dilakukan di media sosial oleh
seseorang yang mempunyai pengaruh sosial dan banyak dukungan dari audiensnya.
Seorang Influencer dapat memengaruhi kebiasaan membeli orang yang mempercayai
konten dan testimoninya.

Kepercayaan tersebut yang dibutuhkan oleh bisnis dari seorang influencer, guna
meningkatkan brand awareness juga penjualan bisnis. Perusahaan biasanya menjangkau
influencer secara individu dan menjalin hubungan dengan mereka.

 Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah bentuk pemasaran dimana perusahaan selaku bisnis yang
membutuhkan seorang affiliate marketer selaku konsumen untuk mempromosikan
produknya kepada khalayak luas.

Promosi dapat dilakukan dengan cara membagikan link produk bisnis, menarik khalayak
untuk mengunjungi dan membeli produk dari link yang dibagikan, lalu affiliate marketer
akan diberi komisi sebagai imbalan.

Website C2B

 Google Adsense : adalah program periklanan besutan Google. Layanan periklanan ini
memiliki basis CPC atau Cost Per Click dan memungkinkan pemilik situs
atau website untuk memperoleh penghasilan melalui iklan yang terpasang pada situs
mereka.
 iStock : penyedia fotografi stok mikro internasional bebas royalti yang berbasis di
Calgary, Alberta, Kanada. Perusahaan ini menawarkan jutaan foto , ilustrasi , clip
art , video , dan trek audio . Seniman, desainer , dan fotografer di seluruh dunia
menyumbangkan karyanya ke koleksi iStock dengan imbalan royalti.
 Freepik : adalah salah satu situs microstock yang memungkinkan anda menjual hasil
desain dan juga foto buatan anda dengan mudah serta sederhana.

10
2.5 C2C (Customer to Customer)

C2C adalah model bisnis yang memfasilitasi transaksi produk atau layanan antar
pelanggan. C2C adalah singkatan dari "konsumen ke konsumen" atau "pelanggan ke
pelanggan"; ini adalah model bisnis yang mendorong perdagangan antara individu
pribadi, biasanya dalam lingkungan online. Kedua pihak tidak bertemu secara langsung.
Namun, hanya lewat platform online pihak ketiga. Perusahaan C2C bertindak sebagai
perantara untuk mendorong keterlibatan dan membantu konsumen menjangkau audiens
yang lebih besar. C2C memiliki kendali yang sangat minim terhadap barang-barang yang
dijual di platform-nya masing-masing. Meskipun begitu, sekarang perusahaan fintech
sudah dirangkul untuk memfasilitasi penjualan di C2C seperti Dana, OVO, Gopay, dan
lain-lain.

Berikut cara kerja C2C :


- C2C adalah model bisnis di mana pelanggan membeli barang dari pelanggan lain
melalui platform atau bisnis pihak ketiga.
- Bisnis yang memfasilitasi transaksi C2C membantu penjual menjangkau banyak
pembeli potensial.
- Perusahaan yang menjalankan pasar C2C harus menjaga platform dan kontrol
kualitas yang aman, atau pembeli dan penjual yang diinginkan tidak akan
menggunakannya.

Contoh C2C ( Costumer to Customer ) :


- Olx. Olx yaitu dimana penjual adalah individu yang menjual barang baru atau
bekas kepada pembeli melalui situs. Pihak pembeli yang tertarik menghubungi
dan bertransaksi langsung dengan penjual.
- eBay. eBay adalah contoh yang menonjol dari perantara C2C. Ini mencakup
barang-barang dengan harga tetap dan lelang dan menarik bagi pelanggan yang
mencari penawaran bagus dan produk yang sulit ditemukan.
- Amazon. Amazon adalah platform B2C dan C2C. Amazon Marketplace-nya
berfokus pada penjual pihak ketiga yang menawarkan barang baru dan bekas.
Menjual di Amazon memerlukan pembuatan akun penjual, daftar produk, dan
pengiriman langsung ke konsumen atau Amazon.

11
- Pasar Facebook. Facebook Marketplace menghubungkan pembeli dan penjual di
lokasi tertentu. Semua transaksi gratis, tidak seperti eBay, yang mengambil biaya
transaksi untuk penjualan.

Contoh Website C2C : www.olx.co.id

Salah satu toko online yang terkenal di Indonesia adalah Olx.co.id yang sebelumnya
merupakan Tokobagus.com dan Berniaga.com situs iklan baris online terbesar di Indonesia.
Olx.co.id menyediakan media yang mudah bagi para penjual untuk memasang iklan untuk
dapat dengan cepat menjual barangnya, sekaligus menjadi media bagi pembeli untuk mencari
beragam produk barang bekas dan barang baru untuk kebutuhannya. Barang yang dapat
dicari mulai dari smartphone, komputer, perangkat rumah tangga, hingga mobil dan sepeda
motor, properti hingga lowongan kerja dan layanan lainnya.

Sebagai toko online Olx.co.id memberikan informasi mengenai trends yang mungkin
berguna bagi penggunjung . Keuntungan pada Olx.co.id ini penjual dan pembeli dapat
melakukan sistem COD (cash on delivery) yaitu transaksi dapat dilakukan ditempat
dengan melihat kondisi barang yang akan dibeli, sehingga penjual harus
menginformasikan dengan benar barang yang dijual. Olx.co.id juga memberikan
informasi seputar trends dengan menampilkan konten yang lagi ramai digunakan

12
seperti baju, accessories, sepatu, celana dan lain-lain. Olx.co.id memberikan informasi
mengenai item tersebut serta memberikan link dibawahnya kemudian jika masuk
kedalam link tersebut akan muncul macam-macam model yang telah diiklankan oleh
penjual sesuai dengan item yang lagi trend tersebut.

Meskipun menggunakan sistem C2C, Olx.co.id juga mengharuskan penggunanya


menampilkan iklan yang berkualitas agar kejelasan dari penjual terjamin dengan
kriteria-kriteria yang harus diisi. Iklan yang berkualitas pada Olx.co.id memudahkan
pengunjung untuk mencari barang yang sesuai dengan harga dan kondisi barang yang
diinginkan.

2.6 M- COMMERCE

M-commerce, singkatan dari mobile commerce, adalah semua transaksi komersial yang
dilakukan melalui aplikasi atau situs mobile. Secara umum, mobile commerce dapat
diartikan sebagai subkategori e-commerce atau sebagai versi mobile dari e-commerce.
Kategori mobile commerce berkembang dengan pesat, persentase dan pangsa pembelian
digital yang dilakukan secara mobile semakin meningkat setiap tahun. Pembelian secara
mobile semakin mudah dan jumlah penduduk dunia yang dapat mengakses smartphone
dan tablet semakin bertambah, oleh karena itu kapasitas pembelian mobile yang dapat
dilakukan terus meningkat pesat. Transaksi niaga berbasis telepon selular berkembang
tidak hanya di sector jasa keuangan. Akan semakin menyelam jauh di sector bisnis.
Pengguna perangkat mobile terus menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Bahkan satu
orang kini bias memiliki lebih dari satu perangkat mobile. Mobile commerce, yang
sering di sebut m-commerce secara umum merupakan aktivitas peragangan berbasis
perangkat bergerak, seperti ponsel. Oleh karena itu m-commerce menawarkan
kemudahan, baik bagi konsumen maupun produsen dalam bertransaksi. Hal ini diyakini
dapat memberikan nilai tambah dalam kegiatan jual beli barang maupun jasa.
Berkembangan m-commerce secara nyata dapat kita lihat terutama di sector perbankan.
Sector ini menjadi paling ramai dalam pemanfaatan perangkat mobile, dibandingkan
sector lainnya, mulai dari transaksi melalui pesan singkat (SMS), hingga aplikasi yang
dibenamkan dalam perangkat mobile.

Contoh contoh M-commerce:

13
1) Mobile Shopping
Mobile Shopping adalah pembelian dalam aplikasi, seperti membeli baju,tas, dll
melalui retail aplikasi seperti Lazada, shopee, bukalapak dll.

2) Mobile Banking
Mobile banking merupakan transaksi perbankan melalui media handphone baik dalam
bentuk aplikasi m-Banking atau aplikasi bawaan operator seluler. Pada dasarnya, cara
kerja mbanking itu sama dengan transaksi pada umumnya. Perbedaannya adalah
transaksi lewat mobile banking dapat dilakukan melalui smartphone. Dengan begitu,
nasabah tak perlu repot-repot lagi ke mesin ATM untuk melakukan transaksi.
Penggunaan mobile banking dimulai dengan pendaftaran akun terlebih dahulu.
Setelah terdaftar, nasabah dapat menggunakannya untuk transaksi keuangan dengan
cara memasukkan user ID atau password dan PIN untuk menyelesaikan transaksi. Ada
beberapa mobile banking seperti BCA, BNI, dll.

3) Mobile Payment
Mobile Payment adalah suatu alat pembayaran nontunai dengan menggunakan
perangkat ponsel pintar yang menggunakan berbagai media teknologi seperti QR
Code, NFC, kode OTP, dll. Dalam melakukan pembayaran secara digital dengan
menggunakan ponsel pintar, maka setiap penggunanya harus mempunyai uang digital
atau e-wallet terlebih dahulu. Beberapa e-wallet yang saat ini terkenal di Indonesia
adalah GoPay, Dana, Ovo, FlexiCash, Dompetku, Mandiri e-Cash, ShopeePay, dll.

Contoh Mobile Commerce : www.shopee.co.id

Mobile shopping

14
Mirip dengan E-Commerce, tetapi dapat diakses melalui perangkat seluler. Mobile
Shopping kini dimungkinkan melalui situs web yang dioptimalkan untuk mobile
phone, aplikasi khusus, dan bahkan dengan menggunakan platform media
sosial.Shopee adalah salah satu aplikasi yang bergerak dalam bidang jual beli ini
pertama kali didirikan di Indonesia. Perusahaan Shopee yaitu anak dari perusahaan
Garena yang bertempat di Singapura. Melihat pulang besar bahwa Indonesia adalah
negara yang banyak menggunakan Gadget sebagai media komunikasi, sehingga ini
menjadikan Shopee untuk dapat dengan mudah mengembangkan perusahaan e-
commerce di Indonesia.
Shopee menjual beragam barang kebutuhan Anda seperti fashion, otomotif, alat
elektronik, produk kecantikan, aksesoris dan banyak barang lainnya. Shopee tidak
hanya melayani para pembeli yang datang pada lapak aplikasinya tapi mereka juga
memfasilitasi para penjual yang ingin membuka toko di shopee. Shopee memfasilitasi
para penjual dalam memasarkan produknya, shopee juga menyediakan proses
pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang tertata dengan baik.

2.7 E- LEARNING

Kepanjangan dari E-learning sendiri yaitu electronic learning atau pembelajaran melalui
media elaktronik. Pada awalnya mungkin bisa melalui telpon atau sms tapi jelas
kepanjangan dan mahal, serta tidak dapat dilakukan secara massal atau banyak orang.
Sebelum ada gambarnya bisa jadi dengan teleconference dengan voice. Kemudian
berkembang dengan adanya internet yaitu bermunculan website e-learning.

E-learning sekarang sudah bukan hal asing lagi dapat dilakukan secara live maupun
rekaman baik dengan multimedia video, suara atau teks. Bahkan kita juga sudah
mendengar adanya metaverse yang entah bagaimana lagi kecanggihannya. Game bisa
menjadi aplikasi e-learning yang mumpuni, sudah banyak yang mencobanya. E-learning
memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat hingga mendistribusikan materi
pembelajaran ke orang yang mau menggunakannya.

E-Learning juga memerlukan kolaborasi-kolaborasi antar platform agar kemudian


menjadi lebih the menarik dan mudah diakses sebagaimana mereka juga memiliki media
sosial untuk melakukan kampanye materi pembelajaran agar lebih dikenal dan semakin
mudah dijangkau masyarakat.

15
Berikut dibawah ini manfat e learning di era digitalisai :

1. Media Pembelajaran Variatif


Dengan e-learning, sebagai mentor Anda bisa mengubah materi belajar ke berbagai
format media. Misal video, teks, PDF, hingga game ataupun simulasi interaktif.

2. Otomatisasi Proses Administrasi


Artinya, seluruh proses yang tadinya manual bisa dikerjakan oleh sistem. Mulai dari
membagikan modul, mengumpulkan tugas, membagikan nilai, hingga mengadakan
ujian.
Kuncinya ada pada platform pembuatan e-learning pilihan Anda. Jelas, setiap
platform pembuatan e-learning menawarkan fitur-fitur khusus. Misalnya: assesment
tools, penjadwalan otomatis, scoring, dll.

3. Bisa Mengakses Materi di Mana Saja dan Kapanpun


Tidak harus di sekolah atau kantor, e-learning memungkinkan Anda mengakses materi
di mana saja dan kapanpun. Asal tersambung dengan internet, Anda bisa
mendownload ataupun mempelajari materi.

4. Lebih Fleksibel
Meski mentor dan murid tidak bertemu langsung, pembelajaran e-learning tetap bisa
dilakukan. Saat tidak bisa hadir, kelas tetap ada dokumentasinya. Dengan direkam,
misalnya. Sehingga, siswa tidak ketinggalan materi.

5. Hemat Biaya Operasional


Bagi penyelenggara pembelajaran e-learning, biaya operasional bisa lebih hemat.
Pengeluaran untuk kelas fisik, perawatan infrastruktur, transportasi, dan sebagainya
tidak sebanyak saat offline.

Website E-Learning

16
Dapat kiita kenali karena website tersebut menyediakan materi-materi pembelajaran
yang dibutuhkan, sesuai nichenya. Ilmu Komputer dot com jelas menyediakan materi
pembelajaran terkait dengan komputer dan hal lainnya yang berkaitan dengan media
elektronik.

Untuk membangun website e-learning agar mudah dijangkau diperlukan server yang
mumpuni dan tidak mengecewakan penggunanya. Tersedia 24 jam 7 Hari seminggu,
minim gangguan yang saat ini sudah menjadi idaman para pengguna internet di
Indonesia. Silakan browsing dan mencari sendiri hosting dan VPS Indonesia yang
tersedia macam-macam disesuaikan dengan kebutuhan dan budget.

Contoh Website E Learning

Setelah mengerti pengertian website e-learning itu sendiri berikut beberapa contoh
dari website e learning diantaranya adalah Ilmukomputer.com, Pesonaedu.com,
Fisikanet.lipi.go.id, Geschool.net, dan Goesmart.com.

Banyak dari website e learning yang sangat bermanfaat untuk orang banyak seperti
contoh lainnya yaitu website W3School website ini memiliki Target pasar dari
website ini untuk siapapun yang ingin mengasah skill web development. Mulai dari
awam hingga yang sudah ahli. Dan tujuan yang diharapkan tercapai akan adanya
website ini untuk meningkatkan kemampuan programming pengguna secara praktek.

W3School merupakan platform e-learning yang secara spesifik menawarkan materi


web development. HTML, CSS, JavaScript, dan banyak lagi.

Sesuai fokusnya, W3School memberikan tutorial lengkap dan fitur bagi


pengguna untuk mencoba mengeksekusi hasil codingannya.

17
Fitur menarik yang terdapat pada W3School

 Try it editor untuk praktik ngoding

 Color picker untuk memberitahu kode HTML dari warna pilihan kita

 Menyediakan e-certificate.

2.8 E- GOVERNMENT

E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan


kepemerintahan yang berbasis elektronik. e-Government dapat diaplikasikan pada
legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal serta
menyampaikan pelayanan publik.

Ada tiga model penyampaian E-Government, antara lain :

a) Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)


Penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat
yang mungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan
pemerintah.

contohnya G2C :
Layanan imigrasi

18
Layanan imigrasi sudah bisa di lakukan secara online melalui fitur chat live hanya
dengan mengakses website www.imigrasi.go.id semua pelayanan keimigrasian dapat
dilakukan dalam website Direktorat Jenderal Imigrasi dan akan dijawab langsung oleh
petugas.
b) Government-to-Business (G2B)
Transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi
yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.
Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu
pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen
data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah
Sistem e-procurement.

Contoh G2B :
Hak paten merk dagang

Mendaftarkan merek dagang ke Kementerian hukum dan ham kini dapat dilakukan
secara online melalui merek.dgip.go.id hanya dengan mengisi formulir dan
mengunggah data pendukung yang dibutuhkan kemudian DJKI Kemenkumham akan
melakukan pemeriksaan formalitas pada permohonan merek yang diajukan Hal ini
tentunya membantu mempermudah dan mengefisienkan waktu yang ada.

c) Government-to-Government (G2G)
Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau
lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi.

19
Contoh G2G :
Salah satu contoh penerapan G2G yaitu Intelink, sebuah intranet yang menyimpan
berbagai informasi rahasia untuk lembaga-lembaga intelijen di Amerika Serikat.

20
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai