Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN PERUBAHAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah E-BISNISS
Dosen pengampu : Novita Mardiani,S.E,MM.

Disusun oleh :
Wahyu Dwi Idayanti (2061055)
Rilo Pambudi (2061164)

PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PGRI DEWANTARA JOMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Manajemen perubahan”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat
ini.

Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat
menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Jombang, 10 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................5

1.3 Tujuan ...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................6

2.1 The challenges of digital business transformation ...........................................6

2.2 Different types of change in business ...............................................................8

2.3 Planning change ................................................................................................8

2.4 Human resources requirement ........................................................................10

2.5 Approaches to managing changes ..................................................................13

2.6 Focus on knowledge management ..................................................................15

2.7 Towards the social business............................................................................17

2.8 Risk Management ...........................................................................................17

BAB III PENUTUP ................................................................................................18

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................18

3.2 Saran ...............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................19


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum aktivitas manajemen dalam organisasi diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu
dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai
aktivitas manajemen. Dengan kata lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah
sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, sekolah dan juga lainnya.

Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap pemimpin diukur
keberhasilannya dari kemampuannya memprediksi perubahan dan menjadikan perubahan
tersebut menjadi suatu potensi, dikutip oleh (Kasali, 2005). Dunia bisnis selalu menuntut
perusahaan mencapai sebuah pembaharuan yang ditunjang dengan kemajuan pengetahuan
dan teknologi. Setiap perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan
dan perubahan lingkungan yang ada. Karena itulah banyak dari perusahan ternama baik
didalam atau diluar negeri melakukan perubahan hanya untuk bertahan hidup dan
menunjukan eksistensinya sebagai perusahaan yang tidak ketinggalan jaman. Konsumen dari
masa ke masa berubah sehingga tuntutan prioritas pelayanan mereka pun mengalami
pembentukan. Pembentukan selera dan daya beli konsumen harus direspon oleh produsen.
Baik dalam konsep bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau
pembentukanpembentukan internal yang menyangkut kualitas mesin, sumber daya manusia
(SDM),
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan dalam bisnis digital ?
2. Apa saja tipe manajemen perubahan ?
3. Bagaimana Rencana Perubahan ?
4. Apa saja kebutuhan SDM ?
5. Apa saja pendekatan dalam manajemen perubahan ?
6. Bagaimana fokus dalam Manajemen Pengetahuan ?
7. Bagaimana cara menuju Bisnis social ?
8. Apa itu Risiko Manajemen ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui tantangan dalam bisnis digital.
2. Dapat mengetahui tipe manajemen perubahan.
3. Dapat mengetahui rencana perubahan.
4. Dapat mengetahui kebutuhan SDM.
5. Dapat mengetahui Pendekatan dalam manajemen perubahan.
6. Dapat mengetahui cara fokus dalam manajemen pengetahuan.
7. Dapat mengetahui cara menuju bisnis social.
8. Dapat mengetahui Risiko Manajement.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 The challenges of digital business transformation
Transformasi digital bisnis merupakan jalan bagi para pengusaha untuk membuka peluang
pangsa pasar yang lebih luas. Tak hanya itu, transformasi digital juga membantu Anda
dalam menjalankan bisnis yang efektif dan efisien. Ditambah lagi, saat ini ada berbagai
pilihan cloud service yang bisa membantu Anda dalam menerapkan aktivitas bisnis secara
digital.

Tantangan dalam Proses Transformasi Digital Pebisnis di Indonesia

1. Kultur organisasi

Tantangan pertama yang kerap muncul dalam proses digitalisasi bisnis adalah kultur
organisasi. Banyak orang yang beranggapan kalau upaya transformasi digital selesai kalau
perusahaan sudah menggunakan berbagai tool serta perangkat teknologi yang mutakhir.

Namun, pada kenyataannya transformasi digital tidak sekadar penggunaan teknologi


canggih. Anda juga perlu mempertimbangkan kemampuan organisasi secara menyeluruh
dalam beradaptasi dengan perubahan yang ada. Tanpa diimbangi proses adaptasi tersebut,
digitalisasi bisnis tak akan memberi dampak maksimal.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda perlu melakukan komunikasi secara efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Anda perlu mendorong para pekerja dan stakeholder untuk
mulai membiasakan diri dengan teknologi, tool, serta hal-hal yang berkaitan dengan
digital. Dengan begitu, fase transformasi bisa berjalan dengan lebih lancar.
2. Keterbatasan SDM

Problem kedua yang menjadi hambatan adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Riset dari Capgemini menyebutkan, kalau 77% perusahaan mengaku tak mempunyai
tenaga IT yang mampu membantu mereka dalam memperlancar proses digitalisasi bisnis.

Permasalahan ini bisa Anda selesaikan dengan melakukan perekrutan karyawan baru
secara terencana. Di waktu bersamaan, manfaatkan pula platform cloud service yang dapat
mengurangi beban kerja para karyawan di bagian IT.

3. Minimnya Biaya

Banyak perusahaan yang enggan memulai proses digitalisasi bisnis karena menganggap
keputusan ini bakal memakan biaya besar. Situasinya diperparah ketika perusahaan tidak
mempunyai arah perencanaan yang jelas dalam upaya transformasi digital tersebut.

Untuk permasalahan yang satu ini, Anda perlu melibatkan setiap departemen dalam proses
perencanaan. Selanjutnya, Anda bisa menetapkan anggaran yang fleksibel, karena akan ada
banyak problem yang muncul seiring dengan implementasi teknologi baru. Sebagai
tambahan, Anda bisa memilih untuk melakukan digitalisasi secara bertahap.

4. Keamanan digital

SoftServe menyebutkan, 55% perusahaan menganggap kalau tantangan besar dalam


digitalisasi bisnis adalah keamanan. Hal ini cukup lumrah, mengingat banyak ancaman
kejahatan cyber yang terus bermunculan. Kabar baiknya, problem ini bisa Anda
minimalkan dengan pemanfaatan cloud service yang mempunyai tingkat keamanan tinggi
seperti Microsoft Azure.

5. Manajemen data

Tantangan terakhir yang dihadapi oleh para pebisnis dalam proses digitalisasi berkaitan
dengan manajemen data. Efektivitas transformasi digital bergantung pada upaya
melakukan pengumpulan data, penyimpanan, serta eksploitasi banyak data secara efektif
dan efisien.
2.2 Different types of change in business
Jenis-jenis Manajemen Perubahan

Harischandra (2007) menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis perubahan dalam suatu
organisasi berdasarkan sifatnya, yakni:

1. Smooth incremental change, perubahan akan terjadi secara lambat, sistematis, dan
bisa diprediksi serta mencakup atau seluruh rentetan perubahan dalam kecepatan
yang cenderung konstan.
2. Bumpy incremental change, adalah perubahan yang mempunyai periode relatif
tenang dan sesekali disela dengan percepatan gerakan perubahan dengan dipicu
oleh perubahan lingkungan organisasi dan bisa juga berasal dari internal, seperti
adanya tuntutan dalam meningkatkan efisiensi dan perbaikan metode kerja.
3. Discontinuous change, adalah perubahan yang ditandai dengan adanya pergeseran
cepat terhadap struktur, budaya, strategi dan ketiganya secara bersamaan.
Perubahan ini lebih bersifat revolusioner dan juga cepat.

2.3 Planning change


Manajemen perubahan yang efektif penting (vital) dalam upaya peningkatan manfaat dari
output. Perubahan pada bisnis seperti biasa (business as usual) akan dimasukkan ke dalam
lingkup kebanyakan proyek, program, dan portofolio. Akan selalu ada penolakan terhadap
perubahan dan mengimplementasikan pendekatan yang terdokumentasi secara jelas dan
konsisten membantu dalam penanganan penolakan ini.

Langkah-langkah dalam Perubahan Terencana

1. Kenali kebutuhan akan perubahan. Pengakuan akan perlunya perubahan dapat


terjadi di tingkat manajemen puncak atau di bagian periferal organisasi. Perubahan
itu mungkin karena kekuatan internal atau eksternal.
2. Kembangkan tujuan perubahan. Ingatlah bahwa sebelum tindakan apa pun diambil,
penting untuk menentukan mengapa perubahan itu diperlukan. Baik masalah
maupun peluang harus dievaluasi. Maka penting untuk mendefinisikan perubahan
yang diperlukan dalam hal produk, teknologi, struktur, dan budaya.
3. Pilih agen perubahan. Agen perubahan adalah orang yang mengambil tanggung
jawab kepemimpinan untuk mengimplementasikan perubahan yang direncanakan.
Agen perubahan harus waspada terhadap hal-hal yang perlu pembenahan, terbuka
terhadap ide-ide bagus, dan mendukung implementasi ide-ide tersebut ke dalam
praktik nyata.
4. Diagnosis iklim saat ini. Pada langkah ini, agen perubahan mulai mengumpulkan
data tentang iklim organisasi untuk membantu karyawan mempersiapkan
perubahan. Mempersiapkan orang untuk perubahan membutuhkan umpan balik
langsung dan kuat tentang hal-hal negatif dari situasi saat ini, dibandingkan dengan
keadaan masa depan yang diinginkan, dan membuat orang peka terhadap kekuatan
perubahan yang ada di lingkungan mereka.
5. Pilih metode implementasi. Langkah ini membutuhkan keputusan tentang cara
terbaik untuk membawa perubahan. Manajer dapat membuat diri mereka lebih peka
terhadap tekanan untuk perubahan dengan menggunakan jaringan orang dan
organisasi dengan perspektif dan pandangan yang berbeda, mengunjungi organisasi
lain yang terpapar ide-ide baru, dan menggunakan standar kinerja eksternal, seperti
kemajuan pesaing.
6. Kembangkan rencana. Langkah ini melibatkan menyusun rencana, atau informasi
"apa". Fase ini juga menentukan kapan, di mana, dan bagaimana rencana tersebut.
Rencana itu seperti peta jalan. Ini mencatat peristiwa dan aktivitas khusus yang
harus diatur waktunya dan diintegrasikan untuk menghasilkan perubahan. Itu juga
mendelegasikan tanggung jawab untuk masing-masing tujuan dan sasaran.
7. Laksanakan rencana. Setelah semua pertanyaan dijawab, rencana tersebut
dijalankan. Begitu perubahan dimulai, kegembiraan awal dapat menghilang saat
menghadapi masalah sehari-hari. Manajer dapat mempertahankan momentum
perubahan dengan menyediakan sumber daya, mengembangkan kompetensi dan
keterampilan baru, memperkuat perilaku baru, dan membangun sistem pendukung
bagi mereka yang memulai perubahan.
8. Ikuti rencana dan evaluasilah. Penting untuk menentukan apakah tujuan tercapai;
tindak lanjut lengkap dan evaluasi hasil membantu penentuan ini. Perubahan harus
menghasilkan hasil yang positif dan tidak dilakukan untuk kepentingannya sendiri.
2.4 Human resources requirement
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi.
Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi dalam
melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia dalam
mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap
manajemen SDM. Para manajer memberikan perhatian penting kepada ketersediaan
kemampuan-kemampuan dan keahlian-keahlian yang dibutuhkan dalam rangka
pertumbuhan bisnis, kualitas kemampuan manajerial dan pengendalian terhadap biaya-
biaya yang berhubungan dengan pengelolaan sebagian besar karyawan yang memiliki
kemampuan tinggi.

Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya manusia
yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi. Dari semua kriteria tersebut
diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yang berguna terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen yang baik akan cepat tanggap dalam memenuhi
kebutuhan karyawan yang memiliki kemampuan dari keinginan untuk melaksanakan
program-program organisasi. Untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka
diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan untuk memastikan
bahwa mereka mempunyai karyawan yang benar pada saat yang tepat untuk
melaksanakan rencana organisasi.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Kebutuhan (demand) atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi
adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia ini bukan sekedar
kuantitas atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas. Dalam meramalkan
kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang perlu memperhitungkan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan organisasi itu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam membuat


ramalan kebutuhan sumber daya manusia pada waktu yang akan datang antara
lain:

1. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali
perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional,
sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM.
Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau
alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
2. Faktor internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah
organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang
dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain
faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan
SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang
menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM.
3. Persediaan karyawan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang
dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja
baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi
SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah
organisasi/perusahaan.
Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja
masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat
dihindarkan dan semua pekerjaan dapat dikerjakan. Peramalan kebutuhan tenaga kerja ini
harus dapat didasarkan kepada informasi factor internal dan eksternal perusahaan.

Peramalan (forcast) kebutuhan sumber daya manusia secara logis dapat dibagi
menjadi 3, yakni:

1. Ramalan permintaan sumber daya manusia


Ramalan akan kebutuhan permintaan ini sebaiknya dibagi ke dalam permintaan
jangka panjang dan permintaan jangka pendek. Dalam membuat ramalan
permintaan ini perlu mempertimbangkan atau memperhitungkan: rencana strategis
organisasi, perkembangan penduduk, perkembangan ekonomi, perkembangan
teknologi, serta kecenderungan perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.
2. Ramalan persediaan sumber daya manusia.
Dalam membuat ramalan persediaan sumber daya manusia ini perlu
memperhitungkan antara lain: persediaan sumber daya manusia yang sudah ada
sekarang ini baik jumlah maupun kualifikasinya, tingkat produksi atau efektivitas
kerja sumber daya yang ada tersebut, tingkat pergantian tenaga, angka absensi
karyawan atau tenaga kerja, dan tingkat rotasi atau perpindahan kerja
3. Perlakuan atas sumber daya manusia.
Berdasarkan perhitungan atau ramalan kebutuhan di suatu pihak, dan ramalan
persediaan sumber daya manusia yang ada saat ini maka perlu tindak lanjut yaitu
perlakuan (tindakan) yang akan di ambil. Ramalan perlakuan ini misalnya:
pengangkatan pegawai baru, penambahan kemampuan terhadap pegawai yang
sudah ada melalui pelatihan, pengurangan pegawai, dan sebagainya.
2.5 Approaches to managing changes
Pendekatan Manajemen Perubahan

Davidson (2005) dalam bukunya mengatakan bahwa terjadinya perbedaan budaya pada
suatu organisasi akan memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan
secara tepat. Perusahaan bisa memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen
perubahan, yaitu pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif,
pendekatan kekuasaan-koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif

Berikut ini adalah penjelasan dari keempat pendekatan tersebut.

•Pendekatan Rasional-Empiris

Pendekatan rasional-empiris digunakan dengan dasar keyakinan bahwa perilaku orang


mampu diprediksi dan mereka akan memberikan perhatian khusus atas kepentingannya
sendiri. Dengan memahami perilaku tersebut, maka akan memberikan manajer perubahan
pada suatu strategi yang berguna untuk melangkah.

Beberapa komponen atas pendekatan ini meyakini bahwa seluruh target perubahan akan
terselimuti oleh beragam mitos, ketidak tahuan, kebenaran semu, walaupun tetap
memelihara rasionalitasnya. Seluruh target perubahan tersebut akan mengikuti diri
mereka sendiri jika itu dikatakan pada mereka yang berarti, dan seringkali mereka tidak
memahami apa yang terbaik untuk mereka.

Mereka akan berubah dengan sendirinya saat mereka menerima komunikasi yang lebih
informatif, efektif dan saat ada insentif pada perubahan yang mereka nilai lebih memadai.

•Pendekatan Normatif-Reedukatif

Pendekatan ini akan lebih fokus pada bagaimana seorang manajer perubahan mampu
memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu, agar
selanjutnya para anggota manajer mampu melakukan perubahan. Pada dasarnya, manusia
akan berubah saat ada suatu perusahaan tersendiri bahwa perubahan adalah demi
kepentingan yang terbaik.

Perubahan tersebut akan paling siap terjadi saat satu orang dalam kelompok tersebut
masuk dalam perubahan dan menganut sistem nilai dan keyakinan kelompoknya.
•Pendekatan Kekuasaan-Koersif

Pendekatan ini akan memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya
secara semena-mena oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan sering
menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan. Premis utama dari pendekatan ini
adalah mereka yang pada dasarnya patuh akan siap untuk melakukan apapun yang
diperintahkan dengan tanpa atau sedikit usaha dalam meyakinkan.

Dalam hal ini, membuat orang-orang untuk berubah dilakukan dengan dasar penegakan
kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa yang buruk. Pendekatan ini bisa
juga disebut sebagai pendekatan kekuatan penindas. Pendekatan ini memiliki risiko yang
besar dan potensi balasannya pun sangat besar.

•Pendekatan Lingkungan-Adaptif

Premis utama yang digunakan dalam pendekatan manajemen ini adalah bahwa walaupun
mereka berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha menghindari segala bentuk
kerugian, jadi sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dengan
berbagai kondisi dan situasi baru.
2.6 Focus on knowledge management
Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita artikan sebagai
serangkaian alat, strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir,
membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan.

Secara umum, tujuan dari knowledge management adalah guna meningkatkan efisiensi
perusahaan dan juga menyimpan pengetahuan yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri.
Dengan adanya manajemen pengetahuan ini, semua bagian yang terdapat di dalam
perusahaan diharapkan mampu memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait bisnis atau
operasi yang dilakukan secara lebih mendalam.

Awal mula diperkenalkannya konsep knowledge management adalah pada tahun 1990 an
lalu oleh para akademisi bernama Nonaka, Takeuchi, dan Davenport. Lalu, mereka semakin
mengembangkan gagasan terkait disiplin ilmu yang tergolong baru ini.

skala perusahaan, baik itu perusahaan skala besar ataupun kecil. Setidaknya, ada lima alasan
yang membuat knowledge management menjadi sangat penting untuk dilakukan.

1. Efisiensi Proses dalam Pengambilan Keputusan Akan Semakin Meningkat

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan akan
menjadi semakin mudah dan juga efektif dengan menggunakan knowledge management.
Konsep seperti ini akan membantu mereka memperoleh akses pendapat dan juga
pengalaman yang berbeda, sehingga perspektif yang akan mereka hadirkan dalam proses
mengambil keputusan akan semakin banyak.

Sehingga, keputusan yang akan dipilih akan lebih efektif dan akan berimbas lebih baik pada
perusahaan dan juga pada seluruh pihak yang berkepentingan.
2. Akses Terhadap Informasi Dan Pengetahuan Menjadi Lebih Mudah

Kehadiran knowledge management akan mempermudah pencarian informasi maupun


mencari orang yang mempunyai informasi yang sedang diperlukan oleh pihak perusahaan.

Hal tersebut mampu meningkatkan produktivitas pada setiap orang yang berada di dalam
perusahaan, sehingga para staf bisa bekerja lebih efektif.

3. Efisiensi Tiap Unit Operasional Menjadi Lebih Baik

Kemudahan dan juga kecepatan akses atas adanya informasi baru pada seluruh bagian
organisasi akan membuat setiap staff mampu bekerja lebih cepat. Selain itu, adanya
teknologi kolaborasi sosial juga mampu memperbaiki performa perusahaan secara umum.

4. Penciptaan Inovasi dan Perubahan yang Semakin Cepat

Pemberian informasi kepada seluruh elemen perusahaan sangatlah diperlukan agar terjadi
inovasi dan perubahan lebih cepat. Nantinya, hal tersebut akan berdampak positif pada
perkembangan perusahaan dan membantu mereka untuk bisa mengejar perubahan dalam
dunia bisnis.

5. Kepuasan Pelanggan Akan Meningkat

Bila setiap stadd dan seluruh individu yang terdapat di dalam perusahaan mampu
memberikan informasi secara cepat, maka nilai yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun
akan turut meningkat.

Setiap individu tersebut bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu
mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang
disediakan perusahaan.
2.7 Towards the social business
Sederhananya usaha atau bisnis sosial adalah bisnis yang memiliki tujuan sosial sebagai fokus
utamanya dan menginvestasikan kembali keuntungan untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut. Menurut peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus yang dikutip dari hec.edu,
bisnis sosial bertujuan untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang
mempengaruhi umat manusia seperti, kelaparan, tunawisma, penyakit, polusi, dan lainnya.

Dengan menjalani bisnis ini kamu dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan
dan sosial. Ketika program dan usaha yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, kamu
juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama sehingga pada akhirnya
dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

2.8 Risk Management


Risk management adalah serangkaian proses yang umum dilakukan perusahaan untuk
mengantisipasi risiko yang mungkin muncul selama berjalannya bisnis itu sendiri. Sampai
batas mana sesuatu hal bisa disebut risiko perusahaan?

Sederhananya, risiko perusahaan adalah segala hal yang bisa merugikan atau
membahayakan keputusan-keputusan bisnis yang diambil. Berbagai hal seperti kelabilan
finansial, kesalahan dalam strategi marketing, perkembangan kompetitor, hingga kondisi
pandemi COVID-19 sekarang termasuk kecelakaan yang bisa dialami perusahaan.

Manfaat Risk Management untuk Perusahaan

Serangkaian risk management adalah strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
risiko-risiko tersebut. Sehingga operasional akan lebih efisien dan finansial perusahaan
juga bisa lebih stabil. Simak daftar lain manfaat manajemen risiko di bawah ini.

1. Melindungi perusahaan dari ancaman yang membahayakan eksistensi bisnis

2. Menjaga reputasi yang dibangun perusahaan

3. Menghindari pelanggaran-pelanggaran hukum

4. Meningkatkan tingkat efisiensi dana perusahaan yang digunakan

5. Mengembangkan perusahaan menjadi skala bisnis yang setingkat lebih tinggi


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen perubahan atau Management of Change adalah sebuah upaya dan pendekatan
yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis yang dimanfaatkan guna membantu
individu, tim ataupun organisasi dengan menerapkan sarana, sumber daya dan pengetahuan
dalam merealisasikan perubahan dari kondisi sekarang menuju suatu kondisi yang lebih
baik secara efisien dan efektif untuk memperkecil dampak dari proses perubahan itu.

Pada hakikatnya, manajemen perubahan adalah sebuah proses yang mengadopsi


pendekatan manajemen, yakni planning, organizing, actuating, dan controlling guna
melakukan suatu perubahan pada suatu perusahaan.

Davidson dalam bukunya mengatakan bahwa terjadinya perbedaan budaya pada suatu
organisasi akan memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan secara
tepat. Perusahaan bisa memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen perubahan,
yaitu pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif, pendekatan kekuasaan-
koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif.

Jenis-jenis manajemen perubahan yang bisa dipilih oleh perusahan adalah smooth
incremental change, bumpy incremental change, dan discontinuous change. Sedangkan
fase-fase yang bisa dipilih adalah positioning value, measures goal, assesment strategy ,
actions level-level, dan environment scan.

3.2 Saran
Sebuah perusahaan harus bisa membuat perubahan dalam bisnisnya untuk dapat
mengembangkan tujuan perusahaan.Perusahaan harus bisa membuat perencanaan
perusahaan yang efektif dan mudah diimplementasikan bagi perusahaan.

Saran dan kritik diperlukan agar pembuatan malah ini daoat menjadi lebih bak lagi.
Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Manajemen perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

Azkiya, G. (2021, August 5). Bisnis Sosial. Retrieved from skillacademy.com:


https://blog.skillacademy.com/apa-itu-bisnis-sosial

Manajemen Perubahan: Pengertian, Fungsi, Fase dan Tahapannya Dalam Perusahaan. (2020,
October 26). Retrieved from accurate.id: https://accurate.id/marketing-
manajemen/manajemen-perubahan/

TANTANGAN BESAR DALAM BISNIS DIGITAL. (2022, July 21). Retrieved from
eventcerdas.com: https://eventcerdas.com/utama/2022/07/18/5-tantangan-besar-dalam-
transformasi-digital-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai