MANAJEMEN PERUBAHAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah E-BISNISS
Dosen pengampu : Novita Mardiani,S.E,MM.
Disusun oleh :
Wahyu Dwi Idayanti (2061055)
Rilo Pambudi (2061164)
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PGRI DEWANTARA JOMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Manajemen perubahan”.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat
ini.
Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat
menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap pemimpin diukur
keberhasilannya dari kemampuannya memprediksi perubahan dan menjadikan perubahan
tersebut menjadi suatu potensi, dikutip oleh (Kasali, 2005). Dunia bisnis selalu menuntut
perusahaan mencapai sebuah pembaharuan yang ditunjang dengan kemajuan pengetahuan
dan teknologi. Setiap perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan
dan perubahan lingkungan yang ada. Karena itulah banyak dari perusahan ternama baik
didalam atau diluar negeri melakukan perubahan hanya untuk bertahan hidup dan
menunjukan eksistensinya sebagai perusahaan yang tidak ketinggalan jaman. Konsumen dari
masa ke masa berubah sehingga tuntutan prioritas pelayanan mereka pun mengalami
pembentukan. Pembentukan selera dan daya beli konsumen harus direspon oleh produsen.
Baik dalam konsep bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau
pembentukanpembentukan internal yang menyangkut kualitas mesin, sumber daya manusia
(SDM),
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan dalam bisnis digital ?
2. Apa saja tipe manajemen perubahan ?
3. Bagaimana Rencana Perubahan ?
4. Apa saja kebutuhan SDM ?
5. Apa saja pendekatan dalam manajemen perubahan ?
6. Bagaimana fokus dalam Manajemen Pengetahuan ?
7. Bagaimana cara menuju Bisnis social ?
8. Apa itu Risiko Manajemen ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui tantangan dalam bisnis digital.
2. Dapat mengetahui tipe manajemen perubahan.
3. Dapat mengetahui rencana perubahan.
4. Dapat mengetahui kebutuhan SDM.
5. Dapat mengetahui Pendekatan dalam manajemen perubahan.
6. Dapat mengetahui cara fokus dalam manajemen pengetahuan.
7. Dapat mengetahui cara menuju bisnis social.
8. Dapat mengetahui Risiko Manajement.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 The challenges of digital business transformation
Transformasi digital bisnis merupakan jalan bagi para pengusaha untuk membuka peluang
pangsa pasar yang lebih luas. Tak hanya itu, transformasi digital juga membantu Anda
dalam menjalankan bisnis yang efektif dan efisien. Ditambah lagi, saat ini ada berbagai
pilihan cloud service yang bisa membantu Anda dalam menerapkan aktivitas bisnis secara
digital.
1. Kultur organisasi
Tantangan pertama yang kerap muncul dalam proses digitalisasi bisnis adalah kultur
organisasi. Banyak orang yang beranggapan kalau upaya transformasi digital selesai kalau
perusahaan sudah menggunakan berbagai tool serta perangkat teknologi yang mutakhir.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda perlu melakukan komunikasi secara efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Anda perlu mendorong para pekerja dan stakeholder untuk
mulai membiasakan diri dengan teknologi, tool, serta hal-hal yang berkaitan dengan
digital. Dengan begitu, fase transformasi bisa berjalan dengan lebih lancar.
2. Keterbatasan SDM
Problem kedua yang menjadi hambatan adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Riset dari Capgemini menyebutkan, kalau 77% perusahaan mengaku tak mempunyai
tenaga IT yang mampu membantu mereka dalam memperlancar proses digitalisasi bisnis.
Permasalahan ini bisa Anda selesaikan dengan melakukan perekrutan karyawan baru
secara terencana. Di waktu bersamaan, manfaatkan pula platform cloud service yang dapat
mengurangi beban kerja para karyawan di bagian IT.
3. Minimnya Biaya
Banyak perusahaan yang enggan memulai proses digitalisasi bisnis karena menganggap
keputusan ini bakal memakan biaya besar. Situasinya diperparah ketika perusahaan tidak
mempunyai arah perencanaan yang jelas dalam upaya transformasi digital tersebut.
Untuk permasalahan yang satu ini, Anda perlu melibatkan setiap departemen dalam proses
perencanaan. Selanjutnya, Anda bisa menetapkan anggaran yang fleksibel, karena akan ada
banyak problem yang muncul seiring dengan implementasi teknologi baru. Sebagai
tambahan, Anda bisa memilih untuk melakukan digitalisasi secara bertahap.
4. Keamanan digital
5. Manajemen data
Tantangan terakhir yang dihadapi oleh para pebisnis dalam proses digitalisasi berkaitan
dengan manajemen data. Efektivitas transformasi digital bergantung pada upaya
melakukan pengumpulan data, penyimpanan, serta eksploitasi banyak data secara efektif
dan efisien.
2.2 Different types of change in business
Jenis-jenis Manajemen Perubahan
Harischandra (2007) menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis perubahan dalam suatu
organisasi berdasarkan sifatnya, yakni:
1. Smooth incremental change, perubahan akan terjadi secara lambat, sistematis, dan
bisa diprediksi serta mencakup atau seluruh rentetan perubahan dalam kecepatan
yang cenderung konstan.
2. Bumpy incremental change, adalah perubahan yang mempunyai periode relatif
tenang dan sesekali disela dengan percepatan gerakan perubahan dengan dipicu
oleh perubahan lingkungan organisasi dan bisa juga berasal dari internal, seperti
adanya tuntutan dalam meningkatkan efisiensi dan perbaikan metode kerja.
3. Discontinuous change, adalah perubahan yang ditandai dengan adanya pergeseran
cepat terhadap struktur, budaya, strategi dan ketiganya secara bersamaan.
Perubahan ini lebih bersifat revolusioner dan juga cepat.
Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya manusia
yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi. Dari semua kriteria tersebut
diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yang berguna terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen yang baik akan cepat tanggap dalam memenuhi
kebutuhan karyawan yang memiliki kemampuan dari keinginan untuk melaksanakan
program-program organisasi. Untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka
diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan untuk memastikan
bahwa mereka mempunyai karyawan yang benar pada saat yang tepat untuk
melaksanakan rencana organisasi.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kebutuhan (demand) atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi
adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia ini bukan sekedar
kuantitas atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas. Dalam meramalkan
kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang perlu memperhitungkan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan organisasi itu.
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali
perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional,
sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM.
Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau
alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
2. Faktor internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah
organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang
dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain
faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan
SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang
menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM.
3. Persediaan karyawan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang
dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja
baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi
SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah
organisasi/perusahaan.
Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja
masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat
dihindarkan dan semua pekerjaan dapat dikerjakan. Peramalan kebutuhan tenaga kerja ini
harus dapat didasarkan kepada informasi factor internal dan eksternal perusahaan.
Peramalan (forcast) kebutuhan sumber daya manusia secara logis dapat dibagi
menjadi 3, yakni:
Davidson (2005) dalam bukunya mengatakan bahwa terjadinya perbedaan budaya pada
suatu organisasi akan memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan
secara tepat. Perusahaan bisa memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen
perubahan, yaitu pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif,
pendekatan kekuasaan-koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif
•Pendekatan Rasional-Empiris
Beberapa komponen atas pendekatan ini meyakini bahwa seluruh target perubahan akan
terselimuti oleh beragam mitos, ketidak tahuan, kebenaran semu, walaupun tetap
memelihara rasionalitasnya. Seluruh target perubahan tersebut akan mengikuti diri
mereka sendiri jika itu dikatakan pada mereka yang berarti, dan seringkali mereka tidak
memahami apa yang terbaik untuk mereka.
Mereka akan berubah dengan sendirinya saat mereka menerima komunikasi yang lebih
informatif, efektif dan saat ada insentif pada perubahan yang mereka nilai lebih memadai.
•Pendekatan Normatif-Reedukatif
Pendekatan ini akan lebih fokus pada bagaimana seorang manajer perubahan mampu
memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu, agar
selanjutnya para anggota manajer mampu melakukan perubahan. Pada dasarnya, manusia
akan berubah saat ada suatu perusahaan tersendiri bahwa perubahan adalah demi
kepentingan yang terbaik.
Perubahan tersebut akan paling siap terjadi saat satu orang dalam kelompok tersebut
masuk dalam perubahan dan menganut sistem nilai dan keyakinan kelompoknya.
•Pendekatan Kekuasaan-Koersif
Pendekatan ini akan memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya
secara semena-mena oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan sering
menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan. Premis utama dari pendekatan ini
adalah mereka yang pada dasarnya patuh akan siap untuk melakukan apapun yang
diperintahkan dengan tanpa atau sedikit usaha dalam meyakinkan.
Dalam hal ini, membuat orang-orang untuk berubah dilakukan dengan dasar penegakan
kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa yang buruk. Pendekatan ini bisa
juga disebut sebagai pendekatan kekuatan penindas. Pendekatan ini memiliki risiko yang
besar dan potensi balasannya pun sangat besar.
•Pendekatan Lingkungan-Adaptif
Premis utama yang digunakan dalam pendekatan manajemen ini adalah bahwa walaupun
mereka berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha menghindari segala bentuk
kerugian, jadi sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dengan
berbagai kondisi dan situasi baru.
2.6 Focus on knowledge management
Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita artikan sebagai
serangkaian alat, strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir,
membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Secara umum, tujuan dari knowledge management adalah guna meningkatkan efisiensi
perusahaan dan juga menyimpan pengetahuan yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri.
Dengan adanya manajemen pengetahuan ini, semua bagian yang terdapat di dalam
perusahaan diharapkan mampu memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait bisnis atau
operasi yang dilakukan secara lebih mendalam.
Awal mula diperkenalkannya konsep knowledge management adalah pada tahun 1990 an
lalu oleh para akademisi bernama Nonaka, Takeuchi, dan Davenport. Lalu, mereka semakin
mengembangkan gagasan terkait disiplin ilmu yang tergolong baru ini.
skala perusahaan, baik itu perusahaan skala besar ataupun kecil. Setidaknya, ada lima alasan
yang membuat knowledge management menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan akan
menjadi semakin mudah dan juga efektif dengan menggunakan knowledge management.
Konsep seperti ini akan membantu mereka memperoleh akses pendapat dan juga
pengalaman yang berbeda, sehingga perspektif yang akan mereka hadirkan dalam proses
mengambil keputusan akan semakin banyak.
Sehingga, keputusan yang akan dipilih akan lebih efektif dan akan berimbas lebih baik pada
perusahaan dan juga pada seluruh pihak yang berkepentingan.
2. Akses Terhadap Informasi Dan Pengetahuan Menjadi Lebih Mudah
Hal tersebut mampu meningkatkan produktivitas pada setiap orang yang berada di dalam
perusahaan, sehingga para staf bisa bekerja lebih efektif.
Kemudahan dan juga kecepatan akses atas adanya informasi baru pada seluruh bagian
organisasi akan membuat setiap staff mampu bekerja lebih cepat. Selain itu, adanya
teknologi kolaborasi sosial juga mampu memperbaiki performa perusahaan secara umum.
Pemberian informasi kepada seluruh elemen perusahaan sangatlah diperlukan agar terjadi
inovasi dan perubahan lebih cepat. Nantinya, hal tersebut akan berdampak positif pada
perkembangan perusahaan dan membantu mereka untuk bisa mengejar perubahan dalam
dunia bisnis.
Bila setiap stadd dan seluruh individu yang terdapat di dalam perusahaan mampu
memberikan informasi secara cepat, maka nilai yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun
akan turut meningkat.
Setiap individu tersebut bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu
mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang
disediakan perusahaan.
2.7 Towards the social business
Sederhananya usaha atau bisnis sosial adalah bisnis yang memiliki tujuan sosial sebagai fokus
utamanya dan menginvestasikan kembali keuntungan untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut. Menurut peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus yang dikutip dari hec.edu,
bisnis sosial bertujuan untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang
mempengaruhi umat manusia seperti, kelaparan, tunawisma, penyakit, polusi, dan lainnya.
Dengan menjalani bisnis ini kamu dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan
dan sosial. Ketika program dan usaha yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, kamu
juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama sehingga pada akhirnya
dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Sederhananya, risiko perusahaan adalah segala hal yang bisa merugikan atau
membahayakan keputusan-keputusan bisnis yang diambil. Berbagai hal seperti kelabilan
finansial, kesalahan dalam strategi marketing, perkembangan kompetitor, hingga kondisi
pandemi COVID-19 sekarang termasuk kecelakaan yang bisa dialami perusahaan.
Serangkaian risk management adalah strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
risiko-risiko tersebut. Sehingga operasional akan lebih efisien dan finansial perusahaan
juga bisa lebih stabil. Simak daftar lain manfaat manajemen risiko di bawah ini.
Davidson dalam bukunya mengatakan bahwa terjadinya perbedaan budaya pada suatu
organisasi akan memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan secara
tepat. Perusahaan bisa memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen perubahan,
yaitu pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif, pendekatan kekuasaan-
koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif.
Jenis-jenis manajemen perubahan yang bisa dipilih oleh perusahan adalah smooth
incremental change, bumpy incremental change, dan discontinuous change. Sedangkan
fase-fase yang bisa dipilih adalah positioning value, measures goal, assesment strategy ,
actions level-level, dan environment scan.
3.2 Saran
Sebuah perusahaan harus bisa membuat perubahan dalam bisnisnya untuk dapat
mengembangkan tujuan perusahaan.Perusahaan harus bisa membuat perencanaan
perusahaan yang efektif dan mudah diimplementasikan bagi perusahaan.
Saran dan kritik diperlukan agar pembuatan malah ini daoat menjadi lebih bak lagi.
Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Manajemen perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Perubahan: Pengertian, Fungsi, Fase dan Tahapannya Dalam Perusahaan. (2020,
October 26). Retrieved from accurate.id: https://accurate.id/marketing-
manajemen/manajemen-perubahan/
TANTANGAN BESAR DALAM BISNIS DIGITAL. (2022, July 21). Retrieved from
eventcerdas.com: https://eventcerdas.com/utama/2022/07/18/5-tantangan-besar-dalam-
transformasi-digital-bisnis/