Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara.


Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara
tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang
sehat dan sekitarnya.

Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu


(lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke
puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau
jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita,
kanker payudara juga bisa menyerang pria.

Kanker payudara bisa diobati dengan beberapa cara, tergantung


kepada kondisi penderita dan jenis kanker payudara itu sendiri.
Upaya pengobatan itu meliputi:

 Terapi radiasi
 Terapi hormon
 Kemoterapi
 Prosedur bedah

Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan


payudara secara mandiri atau pemeriksaan oleh petugas medis.
Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin bila Anda berisiko terserang
kanker payudara. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara
rutin dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

KASUS DI MASYARAKAT

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker


terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian
pertama akibat kanker.
Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai
68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.
Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu
jiwa kasus.
''70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap
awal mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,'' kata Elvida Sariwati,
Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dalam Temu Media Hari Kanker Sedunia, Rabu (2/2.
Padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala
pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko
penyebab kanker.
Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker
yang terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak.
Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan
pembiayaan BPJS kurang lebih 7,6 triliun rupiah.
''Karena deteksinya sudah di ujung, sehingga pembiayaan yang
dikeluarkan semakin besar,'' katanya.
Tingginya angka kanker payudara di Indonesia menjadi prioritas
penanganan oleh pemerintah, namun demikian bukan berarti penanganan
kanker jenis lainnya diabaikan. Pada saat yang sama, Kemenkes tetap
melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit kanker lainnya
seperti yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022-2022.
Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara
Indonesia mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan
tatalaksana kasus.
cara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50
tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1
dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.
Untuk mencapai target ini, Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendiri,
melainkan turut dibantu oleh berbagai pihak seperti Yayasan Kanker
Payudara Indonesia (YKPI). Dengan program unggulan sosialisasi
skrinjng dan deteksi dini kanker payudara, YKPI telah berhasil
menjangkau lebih dari 150.000 peserta baik secara daring dan luring pada
2016-2021.
''Sejak tahun 2016-2021, YKPI bekerjasama dengan kabupaten/kota
melakukan sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara. Sampai
saat ini sudah 150.000 peserta yang kami anggap sebagai tokoh-tokoh
masyarakat yang akan meneruskan ke bawah bahkan beberapa organisasi
perempuan sudah memasukan skrining dan deteksi dini kanker payudara
sebagai program kerjanya,'' kata Linda Agum Gumelar, Ketua YKPI.
Tak hanya itu, YKPI juga membantu menyediakan mobil mammografi
serta aktif melakukan praktek SADARI bagi masyarakat awam dan kader
kesehatan.
olaborasi lintas sektor ini diharapkan semakin kuat dan ditingkatkan,
dalam kerangka penanggulangan kanker payudara di Indonesia, sehingga
semakin banyak pasien kanker yang terselamatkan.
Hari Kanker Sedunia diperingati tanggal 4 Februari setiap tahunnya.
Peringatan Hari Kanker Sedunia 2022 mengangkat tema ''Close the Cure
Gap'' yang bertujuan untuk meminimalkan kesenjangan perawatan pada
pasien kanker serta menekankan kesetaraan pasien dalam mendapatkan
layanan medis. Sebab, saat ini masih terdapat kesenjangan kualitas
layanan dalam perawatan pasien sehingga menghambat proses
pengobatan.

Sejalan dengan tema ini, pemerintah juga akan memperkuat pelayanan


medis untuk pengobatan kanker payurdara dengan mengatur pemerataan
pelayanan kesehatan bagi pasien kanker guna memudahkan pasien
mengakses layanan kesehatan yang memadai.

''Kalau mau kirim untuk dilakukan radio terapi di Indonesia Timur hanya
ada di Surabaya dengan masa tunggu yang lama, ini tentu tidak boleh
terjadi lagi, pelayanan kemoterapi, radioterapi ataupun imunoterapi ini
harus merata,'' pungkas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengandalian
Penyakit Maxi Rein Rondonuwu.

GEJALA KANKER PAYUDARA

1.Merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)


2.Pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat
pengawet/ pewarna)
3.Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
4.Menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun
5..Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun
6.Tidak pernah menyusui Anak
7.Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan
tumor jinak atau tumor ganas.
8.Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara.

PENGOBATAN KANKER PAYUDARA

Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis, stadium, dan ukuran


kanker, serta apakah sel kanker sensitif terhadap hormon. Metode
pengobatannya bisa dengan prosedur bedah, kemoterapi, radioterapi,
terapi hormon, atau kombinasi dari metode-metode tersebut.
Bedah Lumpektomi

Bedah lumpektomi adalah prosedur untuk mengangkat tumor dan


sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Lumpektomi biasanya
disarankan kepada pasien yang tumornya berukuran kecil.

Lumpektomi juga dapat dilakukan pada pasien yang ukuran tumornya


lebih besar, tetapi didahului dengan kemoterapi untuk menyusutkan
tumor.

Bedah Mastektomi

Bedah mastektomi adalah bedah yang dilakukan oleh dokter bedah


onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara. Umumnya,
mastektomi dilakukan ketika kondisi pasien tidak bisa ditangani dengan
lumpektomi.

Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:

 Simple/total mastectomy
Simple mastectomy adalah prosedur pengangkatan seluruh bagian
payudara, termasuk puting, areola, dan kulitnya. Tergantung
tingkat keparahannya, beberapa kelenjar getah bening juga bisa
ikut diangkat.
 Skin-sparing mastectomy
Skin-sparing mastectomy adalah pengangkatan jaringan payudara,
puting, dan areola. Setelah diangkat, payudara akan dibentuk ulang
menggunakan jaringan dari bagian tubuh lain.
 Nipple-sparing mastectomy
Mastektomi tipe ini dilakukan untuk mengangkat jaringan
payudara tanpa menyertakan kulit payudara dan puting. Namun,
jika terdapat kanker pada jaringan di bawah puting, maka puting
payudara juga akan diangkat.

 Modified radical mastectomy


Modified radical mastectomy adalah prosedur yang
mengombinasikan simple mastectomy dan pengangkatan seluruh
kelenjar getah bening di ketiak.
 Radical mastectomy
Radical mastectomy bertujuan untuk mengangkat seluruh
payudara, kelenjar getah bening di ketiak, dan otot dada (pectoral).
 Double mastectomy
Double mastectomy adalah tindakan pencegahan pada wanita yang
berisiko tinggi terserang kanker payudara, dengan mengangkat
kedua payudara.

Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening

Bedah pengangkatan kelenjar getah bening bisa dilakukan bersamaan


dengan bedah pengangkatan tumor di payudara atau secara terpisah. Ada
dua metode bedah untuk mengangkat kelenjar getah bening, yaitu:

 Sentinel lymph node biopsy (SLNB)


SLNB adalah metode pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak
dalam jumlah minimal, terbatas pada kelenjar getah bening yang
paling berisiko lebih dulu terserang kanker dari payudara.

 Axillary lymph node dissection (ALND)


ALND adalah pengangkatan sejumlah kelenjar getah bening,
biasanya kurang dari 20, untuk mencegah penyebaran kanker dari
payudara.
Radioterapi

Radioterapi adalah prosedur untuk menghancurkan sel kanker dengan


menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton.
Radioterapi bisa dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh pasien
menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan menempatkan
material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy).

Radioterapi eksternal biasanya dilakukan setelah pasien selesai menjalani


lumpektomi, sedangkan brachytherapy dilakukan jika risiko munculnya
kembali kanker payudara rendah. Radioterapi juga bisa dilakukan setelah
mastektomi untuk mengatasi kanker yang berukuran besar dan telah
menyebar ke kelenjar getah bening.

Radioterapi atau terapi radiasi pada kanker payudara dapat berlangsung


selama 3 hari sampai 6 minggu, tergantung jenis terapi yang dilakukan
dan kondisi pasien secara menyeluruh.

Terapi Hormon

Terapi hormon digunakan untuk mengatasi kanker payudara yang


dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

Terapi hormon bisa dilakukan sebelum atau setelah prosedur bedah,


untuk mencegah sel kanker kembali muncul. Selain itu, terapi ini juga
dapat dilakukan untuk mengatasi kanker yang kambuh setelah
pengobatan atau kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Metode yang digunakan dalam terapi hormon antara lain:

 Pemberian obat golongan selective estrogen receptor modulator,


seperti tamoxifen, toremifene, dan fulvestrant, untuk menghambat
shormon estrogen dan progesteron menempel pada sel kanker
 Pemberian obat golongan penghambat aromatase, seperti
anastrozol dan letrozole, untuk menghentikan produksi hormon
estrogen setelah menopause
 Prosedur bedah atau pemberian obat-obatan untuk menghentikan
produksi hormon di indung telur

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat khusus melalui infus atau suntikan,


untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi
bisa dilakukan sebelum bedah untuk menyusutkan ukuran kanker agar
lebih mudah diangkat.

Kemoterapi juga dapat dilakukan setelah bedah untuk menghancurkan


sel-sel kanker yang mungkin tertinggal setelah prosedur bedah.
Kemoterapi setelah bedah juga dilakukan bila sel kanker sudah menyebar
ke bagian tubuh lain atau bila kanker berisiko kambuh kembali.

Selain itu, kemoterapi juga dapat dilakukan untuk mengatasi kanker


stadium lanjut, terutama bila kanker sudah menyebar sampai ke area
ketiak atau area tubuh lain.

Obat yang sering digunakan pada kemoterapi biasanya adalah kombinasi


dari 2–3 obat berikut:

 Anthracylines, seperti doxorubicin dan epirubicin


 Taxanes, seperti paclitaxel dan docetaxel

 Cyclophosphamide
 Carboplatin
 5-fluorouracil atau capecitabine
 Gemcitabine
 Vinorelbine
Obat kemoterapi diberikan dalam siklus yang diikuti dengan masa
istirahat, agar tubuh bisa memulihkan diri dari efek yang ditimbulkan
obat. Siklus ini biasanya berlangsung dalam 2–3 minggu, dengan jadwal
pemberian yang tergantung pada jenis obatnya.

Terapi Target

Terapi target adalah pemberian obat untuk menghambat pertumbuhan sel


kanker secara spesifik. Berbeda dengan kemoterapi yang dapat merusak
sel-sel sehat, obat yang digunakan pada terapi target tidak merusak sel-sel
yang sehat.

Sebagai contoh, salah satu obat yang digunakan pada terapi target
bertujuan untuk menghambat kerja protein HER2, yang membantu sel
kanker tumbuh lebih agresif.

Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target adalah trastuzumab,


pertuzumab, dan lapatinib. Obat-obat tersebut bisa diberikan dalam
bentuk minum atau suntik, dan dapat digunakan untuk mengobati kanker
stadium awal atau stadium lanjut.

PERAWATAN KANKER PAYUDARA

Sebagai keluarga maupun orang terdekat pasien, penting untuk tetap


mendampingi dan menemani pasien melalui fase tersebut. Sering kali
dukungan dan semangat dari lingkungan sekitar justru menjadi
motivasi utama bagi pasien kanker payudara untuk sembuh. Berikut
sejumlah tips bagi pendamping dalam merawat pasien kanker
payudara dalam pengobatan:
1. Dampingi pasien ketika menjalani serangkaian pemeriksaan
dan pengobatan
Pastikan agar pasien tidak merasa sendirian dalam menghadapi
penyakitnya. Temani pasien ketika memiliki jadwal pemeriksaan dan
pengobatan sebagai bentuk dukungan bagi pasien agar lebih
semangat sembuh.
2. Jadi pendengar yang baik atas segala perasaan dan cerita dari
pasien
Rutinitas pengobatan yang berat tentunya menimbulkan perasaan
tersendiri bagi pasien. Jadilah pendengar setia bagi cerita dan
ungkapan perasaan pasien agar tidak hanya dipendam sendiri. Cara
ini biasanya membuat pasien lebih lega karena telah mencurahkan
apa yang dirasa dan dialaminya.
3. Ajak pasien tetap aktif bersosialisasi
Terkena kanker payudara bukan berarti pasien harus menutup diri
dari dunia luar. Ajak pasien untuk bergabung dengan komunitas
pendukung pasien kanker payudara atau menghabiskan quality time
bersama teman dan keluarga.
4. Atur waktu untuk melakukan kegiatan favorit bersama pasien
Cari waktu tepat di antara jadwal pemeriksaan dan pengobatan pasien
untuk melakukan kegiatan favoritnya. Langkah ini akan membantu pasien
untuk menyegarkan pikiran sejenak dari penyakit dan pengobatan yang
perlu dijalaninya.
5. Tetap beri semangat kepada pasien, terutama ketika pasien
merasa rendah diri akibat daripengobatan yang dijalani
Pengobatan kanker payudara tentunya memiliki efek samping pada
kondisi dan tampilan fisik pasien. Salah satunya kulit menghitam ataupun
rambut rontok akibat kemoterapi yang dapat membuat pasien merasa
tidak percaya diri. Saat pasien merasa minder, penting bagi Anda untuk
kembali menyemangatinya dengan menunjukkan dukungan seperti
mengajak pasien memilih model wig yang cantik dan cocok untuknya.

Anda mungkin juga menyukai