Anda di halaman 1dari 14

KONSEKUENSI SYAHADAT DAN

RUKUN IMAN
KELOMPOK 7
NAMA :
ROHMAH NURHIDAYAH (C12020040)
VINNA FAJAR MULYANI H. (C12020049)
ANGGUN SULIS SETYORINI (C12020052)
PENGERTIAN SYAHADAT

Pengertian Syahadat secara bahasa: 1. Pernyataan (Al-Iqrar) atau Pemberitahuan


(Al-I’lan) 2. Janji (Al-Mitsaq atau Al-Wa’d) 3. Sumpah (Al-Qasam atau Al-Half)
Pengertian Syahadat secara istilah: Ada dua makna yang terkandung didalamnya
: “Syahadat tauhid yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
Syahadat risalah yaitu persaksian bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan
Allah”.
Pengertian Syahadat secara istilah: “Suatu pernyataan, janji, dan sumpah untuk
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan membenarkan dengan hati (At
tashdiqu bil qalbi), melafalkan dengan lisan (Al qaulu bil lisan), dan melaksanakan
dengan segenap potensi atau anggota badan (al ‘amalu bil arkaan/bil jawariih)”
MAKNA SYAHADAT “LAA ILAAHA
ILLALLAH”
Yaitu beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan
menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, menta’ati hal terse-but dan
mengamalkannya. La ilaaha menafikan hak penyembahan dari selain Allah, siapa pun
orangnya. Illallah adalah penetapan hak Allah semata untuk disembah.
Jadi makna kalimat ini secara ijmal (global) adalah, “Tidak ada sesembahan yang hak
selain Allah”. Khabar “Laa ” harus ditaqdirkan “bi haqqi” (yang hak), tidak boleh
ditaqdirkan dengan “maujud ” (ada). Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab
tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa
menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini Tentu kebatilan
yang nyata.
MAKNA SYAHADAT “ANNA MUHAMMADAN
RASULULLAH”

Yaitu mengakui secara lahir batin bahwa Nabi Muhhammad SAW adalah hamba
Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, serta
mengamalkan konsekuensinya: menta’ati perintahnya, membenarkan ucapannya,
menjauhi larangannya, dan tidak menyembah Allah kecuali dengan apa yang
disyari’atkan.
KONSEKUENSI SYAHADAT

1. Konsekuensi “Laa ilaha illallah”


Yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang
dipertuhankan sebagai keharusan. Dan beribadah kepada Allah semata tanpa syirik
sedikit pun, sebagai keharusan dari penetapan illallah.
2. Konsekuensi Syahadat “Anna Muhammadan Rasulullah”
Yaitu mentaatinya, membenarkannya, meninggalkan apa yang
dilarangnya, mencukupkan diri dengan mengamalkan sunnahnya, dan meninggalkan
yang lain dari hal-hal bid’ah dan muhdatsat (baru), serta mendahulukan sabdanya di atas
segala pendapat orang.
PENGERTIAN RUKUN IMAN
Iman menurut bahasa artinya membenarkan, dan Iman menurut syariat Islam
bermaksud mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan
mengamalkannya dengan perbuatan. Rukun Iman adalah amalan yang bersifat
batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati.
Rukun Iman yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki
seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-
ayat Al-Qur'an dan Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab, yaitu iman kepada Allah, iman
kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada rosul, iman kepada hari kiamat,
dan iman kepada qada dan qadar
RUKUN IMAN

1. Iman kepada Allah


Seseorang muslim harus percaya kepada Allah SWT sebagai suatu Zat yang tiada
tandingan-Nya. Ia wajib percaya bahwa Allah SWT adalah penguasa alam semesta dan
tidak ada duanya. Ia juga harus percaya bahwa semua makhluk menyembah Allah, tak
hanya manusia, melainkan juga hewan, tumbuhan, jin, hingga malaikat.
Hihmah beriman kepada Allah adalah mendapat bimbingan dari Allah, diberi
kemudahan hidup, rasa syukur bertambah, senantiasa menjauhi larangan dan menjalani
perintahNya, dan lain sebagainya
2. Iman kepada Malaikat
Allah SWT menciptakan malaikat untuk menjalankan tugas-Nya. Tugas malaikat untuk
mengatur seisi alam semesta. Mereka ibarat perantara Allah SWT kepada semua
mahkluk-Nya. Malaikat sendiri tidak seperti manusia, mereka tak memiliki nafsu, tak
beranak, tak punya orang tua, dan tidak memiliki jenis kelamin. Hikmah beriman kepada
mailkat adalah manusia bisa meneladani sifat malaikat yang patuh dan taat kepada Allah
SWT.
3. Iman kepada Kitab-Kitab-Nya
Allah SWT menyampaikan ajaran-Nya melalui wahyu yang diturunkan lewat malaikat. Selanjutnya,
malaikat akan menyampaikan wahyu tersebut kepada para rasul hingga menjadi kitab. Dalam Islam,
terdapat empat kitab suci yang wajib diimani yaitu kitab Taurat, kitab Zabur, kitab Injil, dan Al-
Quran.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa, kitab Zabur kepada Nabi Daud, kitab Injil kepada Nabi
Isa, dan Al-Quran diturunkan kepada nabi sekaligus rasul terakhir, yakni Muhammad SAW.
Hikmah beribah kepada Kitab adalah meningkatkan keimanan kepada Allah, menambah ilmu
pengetahuan, memupuk sikap toleransi, petunjuk kepada manusia mana yang benar dan yang salah,
dan lain sebagainya.
4. Iman kepada Rasul
Selanjutnya, umat muslim wajib meyakini adanya nabi dan rasul. Total terdapat 25
nabi yang dikenal dalam ajaran Islam. Sementara itu, rasul adalah nabi yang
menerima wahyu secara langsung dari Allah SWT lewat malaikat. Ada 10 rasul yang
dikenal dalam agama Islam.
Hikmah beriman kepada Rasul adalah memiliki reladan dan contoh hidup, terdorong
perilaku baik, mengikuti amal dan ajarannya, dan lain sebagainya
5. Iman kepada Hari Akhir
Umat muslim wajib mengimani adanya hari kiamat atau hari akhir. Mereka wajib
percaya bahwa akhir dari kehidupan bukanlah kematian melainkan kiamat. Dalam ajaran
Islam sendiri terdapat dua jenis kiamat yaitu kiamat besar dan kiamat kecil. Nantinya,
amalan manusia akan ditimbang di hari akhir untuk menentukan apakah ia termasuk
golongan yang masuk surga atau neraka.
Hikmah beriman kepada hari akhir adalah selalu beramal soleh dan meningkatkan takwa,
terus berperilaku baik, bersedia berjihad, tidak meniru pola hidup yang berlebihan
6. Iman kepada Qada dan Qadar (Takdir)
Yang terakhir adalah iman kepada takdir. Agama Islam mengenal adanya takdir
qadha dan qadar. Umat muslim harus percaya bahwa takdir manusia telah ditetapkan
oleh Allah SWT. Qadha berarti ketetapan. Sebelum manusia lahir dan sebelum dunia
tercipta, Allah sudah menciptakan ketetapan tentang hidup, kebaikan, keburukan, dan
kematian. Sementara, qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah yang mengatur
segala yang akan terjadi, sedang terjadi, dan telah terjadi.
Hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah lebih banyak bersyukur, sabra, selalu
berusaha, selalu berharap kepada Allah, dan terhindar dari sifat sombong.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai