Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PEMBATAL IMAN DAN ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Supriyanto Pasir, S.Ag.,M.Ag


Nama : Amanat Bintang Saptomo
NIM : 18522102
Mata Kuliah : PAI
Kelas :B

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
Pembatal Iman Dan Islam
Di antara ilmu dasar yang wajib diketahui oleh seorang muslim adalah ilmu yang
berkaitan dengan pembatal-pembatal iman. Seorang mulslim harus memiliki pemahaman
terhadap iman agar dapat senantiasa menjaga diri dari ucapan dan perbuatannya dari hal-hal
yang dapat membatalkan keimanannya. Demikian pula, dengan memahami kaidah-kaidah yang
terkait dengan pembatal iman, kita dapat bersikap kepada sesama muslim dengan ilmu dan
metode yang benar.
Perlu sekali diketahui, hal yang merusak keimanan secara total biasanya disebut
pembatal-pembatal keimanan atau pembatal keislaman. Diantaranya ada 10 hal pembatal iman
antara lain:
1. Syirik

Yaitu menyembah selaian Allah atau mempercayai sesuatu sebagai perantara antara
dirinya dengan Allah. Misalnya berdo’a, memohon syafa’at, bertawakkal, beristighatsah,
bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, seperti menyembelih untuk
jin atau untuk penghuni kubur, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah
itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat.
2. Murtad dari Islam
Kemurtadan menurut Islam dapat didefinisikan sebagai keadaan penolakan dalam ucapan
atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang dulunya memeluk agama Islam.
Termasuk dalam hal ini ialah tindakan meninggalkan Islam dan sejumlah tindakan
pemfitnahan terhadap Islam.
3. Tidak mengkafirkan orang yang jelas-jelas kafir
Yaitu orang yang tidak mengkafirkan orang-orang kafir -baik dari Yahudi, Nasrani
maupun Majusi-, orang-orang musyrik, atau orang-orang mulhid (Atheis), atau selain itu
dari berbagai macam kekufuran, atau ia meragukan kekufuran mereka, atau ia
membenarkan pendapat mereka, maka ia telah kafir. Allah berfirman:

‫إِ َّن ال ِّدينَ ِعن َد هَّللا ِ اإْل ِ ْساَل ُم‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…” [Ali ‘Imran: 19]
[3]

Termasuk juga seseorang yang memilih kepercayaan selain Islam yang jelas kufur, maka
ia telah kafir.
4. Meyakini petunjuk selain dari Nabi Muhammad

Orang yang meyakini bahwa ada petunjuk lain yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi
Muhammad, atau orang meyakini bahwa ada ajaran lain yang lebih baik daripada ajaran
Nabi Muhammad, seperti orang-orang yang lebih memilih ajaran baru daripada ajaran
Nabi
5. Membenci apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad

Yaitu orang yang marah, murka, atau benci terhadap apa-apa yang dibawa oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun ia melakukannya, maka ia telah kafir.
Allah berfirman:

َ ِ‫ض َّل أَ ْع َمالَهُ ْم ٰ َذل‬


‫ك بِأَنَّهُ ْم َك ِرهُوا َما أَنزَ َل هَّللا ُ فَأَحْ بَطَ أَ ْع َمالَهُ ْم‬ َ َ‫َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا فَتَ ْعسًا لَّهُ ْم َوأ‬

“Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus
amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada
apa yang di-turunkan Allah (Al-Qur-an), lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-
amal mereka.” [Muhammad: 8-9]
6. Memperolok-olok Allah atau Rasul-Nya, Al-Qur`an, agama Islam, malaikat, dan para
ulama

Yaitu orang yang menghina Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur-an, agama Islam, Malaikat
atau para ulama karena ilmu yang mereka miliki. Atau menghina syi’ar Islam, seperti
shalat, zakat, puasa atau Sunnah-Sunnah Nabi dan lain-lain. Allah berfirman:

ۚ ‫ َد إِيمَانِ ُك ْم‬z‫َولَئِن َسأ َ ْلتَهُ ْم لَيَقُولُ َّن إِنَّ َما ُكنَّا نَ ُخوضُ َون َْل َعبُ ۚ قُلْ أَبِاهَّلل ِ َوآيَاتِ ِه َو َرسُولِ ِه ُكنتُ ْم تَ ْستَه ِْزئُونَ اَل تَ ْعتَ ِذرُوا قَ ْد كَفَرْ تُم بَ ْع‬
َ‫إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَ ٍة ِّمن ُك ْم نُ َع ِّذبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُ ْم َكانُوا ُمجْ ِر ِمين‬

“… Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu


berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika
Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan
mengadzab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu
berbuat dosa.” [At-Taubah: 65-66]
7. Melakukan praktek sihir atau mempercayainya

Yaitu melakukan praktek-praktek sihir, termasuk di dalamnya ash-sharfu dan al-‘athfu.

Ash-sharfu adalah perbuatan sihir yang dimaksudkan dengannya untuk merubah keadaan
seseorang dari apa yang dicintainya, seperti memalingkan kecintaan seorang suami
terhadap isterinya menjadi kebencian terhadapnya.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:

‘Sesungguhnya jampi, jimat dan tiwalah (pelet) adalah perbuatan syirik.’” [5]
8. Membantu orang-orang kafir memerangi kaum muslimin
Kita sebagai seorang muslim aharus membantu orang satu sama lain dan tidak membantu
orang kafir dalam segala kegiatan yang bertujuan untuk memmerangi kaum muslim
dalam berbagai cara
9. Kesembilan, orang yang meyakini bahwa ada manusia yang boleh keluar dari syariat
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Yaitu orang yang mempunyai keyakinan bahwa sebagian manusia diberikan keleluasaan
untuk keluar dari ajaran Nabi Muhammad, sebagaimana Nabi Khidir dibolehkan keluar
dari sya’riat Nabi Musa, maka ia telah kafir.

Karena seorang Nabi diutus secara khusus kepada kaumnya, maka tidak wajib bagi
seluruh menusia untuk mengikutinya. Adapun Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam diutus kepada seluruh manusia secara menyeluruh, maka dilarang bagi
manusia untuk menyelisihi dan keluar dari ajaran nabi

10. Kesepuluh, berpaling dari agama Allah dengan tidak mempelajarinya dan tidak
mengamalkannya

Yang dimaksud dari berpaling adalah berpaling dari mempelajari pokok agama yang
seseorang dapat dikatakan Muslim dengannya, meskipun ia paham terhadap perkara-
perkara agama yang sifatnya terperinci. Karena ilmu terhadap agama secara terperinci
terkadang tidak ada yang sanggup melaksanakannya kecuali para ulama dan para
penuntut ilmu.

Allah Ta’ala:

َ‫ ۚ إِن َّا ِمنَ ْال ُمجْ ِر ِمينَ ُمنتَقِ ُمون‬z‫ض َع ْنهَا‬


َ ‫ت َربِّ ِه ثُ َّم أَ ْع َر‬ ْ َ‫َو َم ْن أ‬
ِ ‫ ُذ ِّك َر بِآيَا‬z‫ظلَ ُم ِم َّمن‬

“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-
ayat Rabb-nya, kemudian ia berpaling daripadanya. Sesungguhnya Kami akan
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” [As-Sajdah: 22]

Anda mungkin juga menyukai