Anda di halaman 1dari 4

1.

Syirik Kepada Allah,

Firman Allah :

Termasuk didalamnya menyembelih karena selain Allah, misalnya untuk


kuburanyang dikeramatkan atau untuk jin dan lain-lain.

2. Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantar.

Ia berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada merekadan bertawakkal


kepada mereka. Orang seperti ini kafir secara ijma’. Kejadian ini pernah
terjadi pada zaman Rosulullah SAW yaitu yang telah dilakukan oleh kaum
kair Quraisy. Salah jika menganggap kaum Quraisy sepenuhnya berTuhan
kepada Latta, ‘Uzza, Manat, serta Huban. Mereka hanyalah Ghoroniq buatan
kaum mereka sendiri dengan dalih para ghoroniq inilah yang akan
menyampaikan do’a-do’a serta permohonan mereka kepada Allah. Tuhan
mereka hanyalah pemberi syafaat kepada mereka. Tampaknya hal ini juga
banyak terjadi di kalangan masyarakat di negeri kita saat ini yaitu generasi-
generasi jahiliyah modern.

3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang musyrik dan orang yang
masih ragu terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab
mereka, dia itu kafir.
4. Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Muhammad SAW
lebih sempurna dari petunjuk beliau.

Seperti orang-orang yang mengutamakan hokum thaghut di atas hukum


Rosulullah SAW, mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia
di atas hukum Islam, maka dia kafir.

5. Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah
SAW sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir

6. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala
maupun siksanya, maka ia kafir.

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :

7. Sihir

diantaranya sharf dan ‘athf (barangkali adalah amalan yang membuat suami
benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet).
Barangsiapa melakukan atau meridhoinya, maka ia kafir. Firman Allah :
8. Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi
umat Islam.

Firman Allah :

9. Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar
dari syari’at Nabi Muhammad SAW seperti halnya Nabi Khidir boleh
keluar dari syariat Nabi Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh
ghulat sufiyah (sufi yang berlebihan / melampaui batas) bahwa mereka
dapat mencapai suatu derajatatau tingkatan yang tidak membutuhkan
untuk mengikuti ajaran Rosulullah SAW.

10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula
mengamalkannya.

Firman Allah :

Syaikh Muhammad at Tamimi berkata, “tidak ada beda dalam hal yang
membatalkan syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius
(bersungguh-sungguh) maupun yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan
semuanya adalah bahaya yang paling besar serta yang paling sering terjadi.
Maka setiap muslim wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya serta
mohon perlindungan kepada Allah SAW dari hal yang bisa mendatangkan
murka Allah dan siksaNya yang pedih.”

Anda mungkin juga menyukai